Anda di halaman 1dari 16

 TTL : Sumedang 18-02-19793.

 Pendidikan : S1
 Jabatan : Guru / Wakasek HUMAS
 Prestasi :
1. Calon kepala Sekolah 2021
2. Juara 1 guru Berprestasi se kab Majalengka
3. Juara 3 guru Berprestasi se KCD Wil 9 Majalengka dan Indramayu.
 Hobby : Olah Raga dan Memasak
 Motto hidup : “ Jika Ingin hidup kita sukses Dan bahagia fokus
dan Terikat sama tujuan Jngn pernah Tergantung pd orang
Lain ataupun benda”
 Medsos : FB, whtshp, IG, Telegram
 Pengalaman Organisasi:
1. Ketua Bhayangkari Ranting Kertajati
2. Ketua Bidang Kemanusiaan cabang Polres majalengka
3. Wakil Ketua MGMP Mapel PPKn
4. Pengurus Kwarran Kec. Kertajati.
5. Wakil Ketua Paguyuban Pasundan Kab Sumedang.
6. Anggota PGRI
HJ. Ai Wiwin. Wilaningsih.Spd
Pengertian Wawasan Wiyata Mandala
 Wawasan berarti cara meninjau, cara memandang, cara
melihat, cara tanggapan indrawi terhadap sesuatu
(lingkungan).

 Wiyata berarti pendidikan.

 Mandala berati lingkaran, bundaran, bulatan, atau lingkungan.

 Wawasan Wiyata Mandala adalah cara memandang sekolah


sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran.
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran
MAKA ................

 Sekolah mengemban misi pendidikan oleh


karena itu sekolah tidak boleh digunakan untuk
tujuan-tujuan lain diluar bidang pendidikan.
 Sekolah harus benar-benar menjadi ciri khas
masyarakat belajar di dalamnya.
 Sekolah terus menerus menggali, mengenal,
memahami, menyadari, menguasai,
menghayati , dan menyampaikan nilai-nilai
positif yang ada pada sekolah.
 Sekolah menjadi suri tauladan masyarakat
sekitarnya karena misi pendidikannya itu.
Cara mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala adalah :

 Ada 5 komponen penting :

1. Peran Kepala Sekolah


2. Peran Guru
3. Peran Civitas Akademika
4. Peran Murid
5. Peran masyarakat sekitar
1. Peran Kepala Sekolah :
a. Berwenang dan bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan
pendidikan di lingkungan sekolah.

b. Kepala sekolah dihormati dan berwibawa artinya siapapun yang


berkepentingan dengan sekolah harus melalui kepala sekolah.

c. Semua aparat sekolah tidak boleh bertindak sendiri-sendiri melainkan


atas seijin kepala sekolah.

d. Kepala sekolah melaksanakan program-program yang telah disusun


bersama komite sekolah.

e. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik,


osis, komite sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak keamanan
setempat.
f. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang
berbentuk sarana maupun peraturan atau tata
tertib.

g. Mengadakan rapat koordinasi yang bersifat


insidentil interen antara guru, wali murid, maupun
siswa.

h. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang


kegiatan sekolah seperti (PKS, Pramuka, PMR,
Paskibraka, Kesenian, dll).
2. Peran Guru :
a. Menjunjung tinggi martabat dan citranya baik sikap dan
tingkah lakunya.

b. Menjadi tauladan di masyarakat (pamong).

c. Guru harus mampu memimpin baik di lingkungan


sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

d. Digugu dan ditiru, dipercaya oleh diri sendiri dan warga


sekolah.
3. Peran Civitas Akademika :
a. Tata Usaha harus mendukung kepentingan
administrasi dalam rangka proses belajar mengajar di
sekolah.

b. Perangkat sekolah yang lain seperti pegawai, Satpam,


Tukang Kebun, piket dll, harus melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai bidang tugas masing-masing.

c. Semua warga sekolah menjalin rasa persaudaraan


demi kenyamanan warga sekolah.
4. Peranan Murid :
a. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah tanpa
kecuali.
b. Hormat dan sopan kepada guru dan warga sekolah
yang lain.
c. Hormat dan sopan kepada teman
d. Belajar yang tekun
e. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
f. Menjaga nama baik keluarga dan sekolah di manapun
berada.
g. Menjauhi narkoba.
h. Menjaga dan memelihara fasilitas belajar dan mengajar.
i. Menjaga keamanan sekolah.

j. Melaporkan peristiwa negatif yang terjadi di


sekolah kepada OSIS, guru, wakil kepala sekolah,
BK atau Kepala sekolah.

k. Memelihara lingkungan sekolah.


5. Peranan masyarakat :
a. Mendukung program dan kebijakan sekolah
dalam rangka pemajuan PBM.

b. Memberi saran dalam pemajuan proses


belajar dan mengajar.

c. Ikut menjaga keamanan lingkungan sekolah.

d. Mengadakan kerjasama dengan pihak


sekolah melalui Komite sekolah.
Sekolah Sebagai Kawasan
Wiyata Mandala
10 K
1. Keamanan
2. Kekeluargaan
3. Kedisiplinan
4. Kerindangan
5. Kebersihan
6. Keindahan
7. Kelestarian
8. Ketertiban
9. Kesehatan
10. Keteladanan
PENGGUNAAN SEKOLAH
 Sebagai Lembaga Pendidikan Maka Sekolah tidak boleh digunakan
untuk :

a. Promosi dan penjualan produk yang tidak ada hubungannya


dengan pendidikan.

b. Tempat penyebaran aliran sesat dan penyebaran ajaran agama


tertentu yang bertentangan dengan undang- undang.

c. Propaganda politik atau tempat berkampanye.

d. Shooting film atau sinetron tanpa izin Pemda.

e. Kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perselisihan,


sehingga susana sekolah menjadi tidak kondusif.
Mekanisme Pelaksanaan Wiyata
Mandala
A. Tahap Preventif :
1. Memelihara sekolah melalui 10 K.
2. Menciptakan suasana harmonis antar
warga sekolah.
3. Membentuk jaring pengawasan ( Razia).
4. Menghilangkan bentuk peloncoan saat
MOS.
5. Mengisi jam kosong dengan kegiatan
ekstrakurikuler.
6. Meningkatkan keamanan dan ketertiban
saat berangkat dan usai sekolah.
B. Tahap represif :
1. Mendamaikan pihak yang terlibat perselisihan.
2. Menetralisir isu negatif yang berkembang.
3. Berkoordinasi dengan pihak keamanan bila ada
kriminal di Sekolah.
4. Penyelesaian kasus secara hukum terhadap kasus
yang melibatkan pihak luar sekolah.
5. Mengadakan Bimbingan dan Penyuluhan.
6. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.
Sekian

Semoga bermanfaat

Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai