Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PROSES KIMIA DALAM PEMBUATAN BATIK

GIRILOYO

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas akhir kelas XI program IPA Mata Pelajaran
Kimia.

Di susun oleh:

ANDRA AHMAD
FITRI NUR FAUZIAH
M. FIKRI HIDAYAT
RISKA AZIKIA. W
SINTA DEWI
SOFI ANISA
WILDAN PERMANA SIGIT
XI MIPA 1

YAYASAN PENDIDIKAN HANDAYANI 1979


SMA HANDAYANI 2 BANJARAN
KABUPATEN BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

MAKNA DAN FUNGSI PENGARUH KIMIA DALAM BATIK GIRILOYO

Disetujui dan di sahkan untuk diajukan ke sidang ujian

Oleh:

Pembimbing , Wks. Kesiswaan,

Arsy Ainun Nisa, S.Pd Hermansyah Hudaya, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SMA Handayani 2 Banjaran

Heni Herliani, S.Pd


MOTO

“Ku olah kata, ku baca makna, ku ikat dalam alinea, ku bingkai dalam
bab dan jadilah sebuah mahakarya yang akan membawa pada masa
depan yang lebih baik.” (M. Fikri Hidayat)

“Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh


keikhlasan, menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.” (Sofi Anisa)

“Mencari sesuatu yang pasti meski terkadang sulit di cari tetapi kita tetap
harus melakukannya dengan senang hati.” (Andra Ahmad)

“Biarkan saja setiap kegagalan yang anda dapatkan hari ini dan kemarin
dan jadikan kegagalan itu sebagai alat untuk terus melangkah maju ke
depan.” (Fitri Nur Fauziah)

“Ilmu bagaikan udara yang kita butuhkan setiap hari bila kita menolak
udara kita akan mati”. (Riska Azikia W)

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa takut dan malu untuk
berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak
akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.” (Wildan Permana
S)

Karya ini penulis persembahkan untuk

Orang tua dan sahabat-sahabat tercinta


PRAKATA

Bismillahirahmanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini membahas “Pengaruh proses kimia dalam batik giriloyo”.
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dapat diperoleh makna dan fungsi
pengaruh proses kimia secara terperinci terutama jika di hubungkan dengan batik
giriloyo.
Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan ,sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

i
UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirahmnirrahim,
Melalui proses panjang akhirnya makalah ini dapat penulis selesaikan.
Berkat lidungan-Nya, penulis panjatkan syukur kepada Allah Swt. Banyak
hambatan yang penulis hadapi, tetapi alhamdulillah berkat bantuan semua pihak,
penulis dapat menyelesaikannya.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT,. Atas limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
melaksanakan penelitian dan menyelesaikan laporan,
2. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, do’a serta
dorongan moril maupun materil yang tak terhingga sehingga penulis dapat
mengerjakan laporan ini,
3. Ibu Heni Herliani S.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah mengizinkan penulis
untuk mengadakan observasi lapangan guna menambah pengetahuan kami di luar
sekolah,
4. Seluruh guru dan staf terutama kepada Ibu Dian Madiani S.Pd sebagai guru
pembimbing lapangan yang telah memberi arahan kepada penulis selama di
lapangan dan kepada Ibu Arsy Ainun Nisa S.Pd sebagai guru pembimbing
makalah penulis arahan dan koreksinya selama penyusunan dan penulisan laporan
ini,
5. Rekan-rekan atas kerjasamanya selama kami melakukan penelitian dan
menyusun laporan ini.
6. Teman-teman XI MIPA 1
7. Dan semua teman-teman atau pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Terima kasih atas semuanya.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
MOTO
PRAKATA...............................................................................................................................i
UCAPAN TERIMAKASIH...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................2

1.5 Metode Penelitian.....................................................................................................2

BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI............................................................................3


2.1 Lokasi dan Waktu Observasi........................................................................................3

2.2 Subjek Observasi..........................................................................................................3

2.3 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................3

BAB III HASIL OBSERVASI.............................................................................................4


3.1 Pengertian Proses.........................................................................................................4

3.2 Pengertian Pembuatan..................................................................................................4

3.3 Pengertian Batik...........................................................................................................4

3.4 Pengertian Kimia..........................................................................................................4

3.5 Proses Membatik..........................................................................................................4

3.6 Hubungan kimia dengan batik....................................................................................10

3.7 Proses kimia yang terjadi dalam proses membatik.....................................................11

BAB IV PENUTUP............................................................................................................14
4.1 Kesimpulan................................................................................................................14

4.2 Saran..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi
bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak jaman dahulu. Saat ini batik
bahkan menjadi warisan budaya asli Indonesia yang sudah diakui dunia
internasional. Masing-masing wilayah di Indonesia memiliki batik khas sendiri-
sendiri yang semakin menjadi beraneka ragam jenis dan motif batiknya. Salah
satu warisan batik yang masih bertahan dan menjadi kekayaan khas adalah batik
tulis. Batik tulis merupakan kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik
menggunakan tangan.
Wilayah Indonesia banyak ditemui sentra pengrajin batik tulis. Setiap
daerah juga mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias
maupun tata warnanya. Salah satu daerah itu adalah Kampung Batik Giriloyo.
Daerah Giriloyo terletak di wilayah desa Wukirsari, kecamatan Imogiri
Kabupaten Bantul Yogyakarta yang terletak kurang lebih 17 Km arah selatan
kota Yogyakarta. Dusun tersebut banyak terdapat pengrajin batik, apalagi paska
gempa bumi 27 Mei 2006 banyak LSM yang peduli dan membina sehingga saat
ini Giriloyo merupakan kampung Batik yang sangat potensial.
Yogyakarta adalah suatu negara kecil yang aktif dalam negara,dalam
perjuangannya yaitu pasukan kerajaan Yogyakarta membuat pasukan yang
menjebak. Pertamanya,ada istilah "tanam pager betis" yaitu pasukan keraton dari
Yogyakarta,senjatanya hanya keris dan tunggak kecil,dan itu diawasi oleh
Giriloyo di kerajaan Mataram dari Majapahit di lanjutkan ke Mataram di Desa
Giriloyo dimana posisinya di kecamatan Wonogiri makam para Raja Yogyakarta
disitu dan giriloyo menjadi sentral batik di Yogjakarta ,dulunya warga dari
giriloyo adalah abdi dalem dari kerajaan Yogyakarta dan dimana bapak-bapaknya
itu mengabdi ke keraton. Di abad ke 18 san warga terkena dampak guncangan
gunung merapi sehingga para penduduk kehilangan mata pencaharian,akibatnya
ibu-ibunya pun menganggur, kemudian sama abdi dalem/pengurus dari keraton

1
dengan bantuan dana dari LSM di suruh lah mereka untuk membuat batik atau
menyanting.

2
2

Setelah itu ibu-ibunya mempunyai pekerjaan tetap yaitu membuat batik


tulis dari 1900 san sudah mengenal batik cap. Bahan pewarna batiknya yaitu dari
tanaman mahoni,dan pembuatan batik tulis itu menggunakan malam (campuran
dari lilin yang di panaskan).
Paguyuban Batik Tulis Giriloyo melakukan usaha peningkatan kualitas
para pengrajin batik dengan cara melakukan uji coba apakah produk tersebut
layak atau tidak di pakai contohnya dengan mendatangkan mahasiswa UGM
sebagai uji coba.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah yang di teliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana proses membatik?
2) Apa hubungan kimia dengan batik khusunya Batik Giriloyo?
3) Bagaimana proses kimia yang terjadi dalam proses membatik?

1.3 Tujuan Penelitian


Secara terperinci,tujuan dari penelitian dan penulisan karya ini adalah
sebagai berikut.
1) Untuk memperoleh informasi dari proses membatik
2) Untuk mengetahui hubungan kimia dengan batik
3) Untuk memperoleh informasi tentang proses kimia yang terjadi dalam
proses membatik

1.4 Manfaat Penelitian


Untuk mendapatkan data,informasi dan fakta yang akurat tentang proses
membatik dan hubungan proses membatik dengan kimia di dalam situs
Batik Giriloyo,dan bagaimana proses kimia yang terjadi di dalam proses
membatik yang tidak di dapat dari buku,artikel,atau internet.

1.5 Metode Penelitian


Adapun metode yang digunakan kami dalam penyusunan laporan adalah
metode deskriptif karena dalam penyusunan laporan ini kami
menggambarkan fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apapun.
BAB II

PELAKSANAAN OBSERVASI

2.1 Lokasi dan Waktu Observasi


Lokasi: Batik Giriloyo
Waktu: Jum'at 18 Oktober 2019

2.2 Subjek Observasi


Subjek Observasi: Batik Giriloyo

2.3 Teknik Pengumpulan Data


a. Wawancara

Kami mengadakan wawancara dengan karyawan Batik Giriloyo


secara langsung mengenai proses pembuatan batik serta hubungan proses
membatik dengan kimia.

b. Observasi
Kami mengadakan kunjungan langsung ke Kampung Batik
Giriloyo. Disana kami mengadakan observasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan proses pembuatan batik serta hubungan proses
membatik dengan kimia.

3
BAB III

HASIL OBSERVASI

3.1 Pengertian Proses


Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas
dan dapat di tempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Jika ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang
diinginkan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses merupakan
rangkaian kegiatan mulai dari awal sampai akhir.

3.2 Pengertian Pembuatan


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010:7910) pembuatan
adalah proses, cara, pembuatan membuat sesuatu dari bahan yang mentah
hingga menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembuatan
adalah proses membuat sesuatu dari bahan mentah menjadi sesuatu yang
dapat dimanfaatkan.

3.3 Pengertian Batik


Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus
dengan menuliskan atau menerapkan malam pada kain itu, kemudian
pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

3.4 Pengertian Kimia


Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang
susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.

3.5 Proses Membatik


Dalam pembuatan batik kita mengenal ada 4 cara pembuatannya,
yaitu dengan cara di tulis dengan canting yang biasa di sebut dengan batik
tulis, dengan cara di cetak dengan cap di sebut batik cap, dengan cara di ikat
denga tali/benang

4
5

dinamakan batik ikat atau jumputan dan dengan cara di cetak dengan
screen yang kemudian kita namakan bati cetak atau batik printing.

Yang akan kami bahas di sini adaah bagaimana proses membatik


tulis. Dalam pembuatan motif pada batik tulis dibuat dengan cara
memberikan malam dengan alat canting/kuas ke atas permukaan kain yang
telah di gambar sebelumnnya.

Adapun beberapa alat, bahan utama ,dan tahapan-tahapan untuk membuat


batik tulis:
1) Alat :
a. Pensil 4B-5B
b. Meja kaca
c. Canting
d. Kompor (Dapat menggunakan kompor minyak,kompor
listrik,ataupun kompor gas)
e. Wajan Kecil
f. Gawangan
g. Bak celup (ember-ember untuk proses pencelupan)
h. Tempat duduk
i. Panci untuk merebus
2) Bahan :
a. Malam (Di dalam pembuatan malam terdapat campuran bahan kimia
seperti mikroek,gajih kambing,gajih tawon,dan ada dari tumbuhan
seperti daun pohon jati,daun mangga,tumbuhan kapur)
b. Kain berjenis katun (tidak ada campuran plastik)
c. Pewarna alami atau kimia. Pewarna alami di buat menggunakan kulit
kayu, kulit buah, daun soga sebagai bahan baku. Sedangkan pewarna
kimia yaitu pewarna sintetis seperti Naptol, garam diazo, dan
rapidogin.
3) Tahapan-tahapan membatik
a. Tahap pembuatan gambar motif
Bahan dan peralatan yang di gunakan pada tahap ini adalah kain
katun, pola gambar atau mall, pensil 4B-5B, dan meja kaca.
6

Pembuatan gambar motif pada kain, dapat di capai dengan mejiplak


pola/mall yang telah di sisipkan atau bisa juga dengan cara
menuliskan langsung di atas kain.
Untuk menghasilkan gambar motif yang baik penulisannya
dilakukan di atas meja kaca. Bila kain yang hendak digambari
banyak lilin/kotor maka kain harus di cuci terlebih dahulu dengan
sabun. Hali ini di maksud agar dalam proses pencelupan nanti warna
mudah menyerap.
b. Tahap pemberian malam
Dalam tahap ini bahan dan peralatan yang di gunakan, yaitu:
1) Kain, jenis kain yang di gunakan untuk membatik adalah jenis
kain yang bahan bakunya terbuat dari kapas (katun) atau sutera,
misalnya kain blacu, poplin, birkolin, santung, prima, premisima,
vealisima, linen, dan sutera.
2) Malam, malam untuk membatik terdiri atas malam lowong
(warnanya kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat,
sifatnya kurang kuning dan lebih liat), dan malam putih/paraffin
(sifatnya rapuh, dan mudah retak).
3) Canting, canting yang di gunakan untuk membatik terdiri dari
canting cecek (lubangnya kecil), canting klowong (lubangnya
sedang) dan cantig nembok (lubangnya besar)
4) Peralatan penunjang, alat penunjang yang di gunakan dalam
tahap ini adalah kompor kecil, wajan, panci, dan lainnya.

Sebelum proses pemberian malam di mulai, malam harus di


panaskan terlebih dahulu pada wajan di atas kompor hingga mencair.
Pada proses pemberian malam dilakukan dengan cara menuliskan
cairan malam ke atas permukaan kain dengan menggunakan alat
canting. Cara menuliskannya mengikuti gambar motif yang telah di
buat, dilakukan dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas. Untuk
pemberian malam pada gambar motif berupa bidang yang luas di
gunakan kuas. Pada proses penulisan ini malam yang di gunakan
harus tebal dan tembus supaya warna pada proses pencelupan tidak
7

masuk, sehingga kain yang terkena malam nantinya akan berwarna


putih.

Gambar Proses Membatik Tulis

c. Tahap pemberian warna


Bahan dan peralatan yang di gunakan pada tahap ini adalah pewarna
batik yang terdiri dari:
1) Naptol berfungsi sebagai warna dasar yang nantinya di
bangkitkan oleh garam warna (garam diazo). Naptol terdiri atas
naptol AS, naptol ASLB,
naptol ASGR, naptol
ASG, naptol ASD, naptol
ASBO, dan naptol ASOL.

Naptol
8

Warna lain yang bersifat alami adalah daun soga. Naptol AS


berfungsi untuk membuat warna merah, biru, violet, orange, dan
hitam. Naptol ASLB untuk membuat warna cokelat, naptol
ASGR untuk membuat warna hijau, dan naptol ASG untuk
membuat warna kuning.

2) Garam warna (garam diazo), berfungsi untuk membangkitkan


warna. Garam terdiri atas
garam biru B, garam biru BB,
garam violet B, garam hitam
B, garam merah bordo
GP, garam orange GC dan
garam biru hijau B.

Garam Diazo

3) Rapidogin, berfungsi untk memberi variasi warna, Rapid terdiri


atas rapid merah RH, rapid orange RH, rapid biru BN, rapid
cokelat BN, rapid kuning GCH, dan rapid hitam G
4) Bahan pelengkap, untuk membuat larutan pewarna batik tulis
bahan pelengkap yang di perlukan terdiri atas TRO (Turkish Red
Oil) dan soda api (Long 380 BE). TRO cairan berbentuk minyak
sedangkan soda api disebut juga costik soda berbentuk seperti
kristal.
9

TRO (Turkish Red Oil) Soda Api (Long 380 BE)

Adapun tahap dalam pemberian warna pada batik tulis adalah:

a) Pemberian Warna Rapid


Pemberian warna rapid dilakukan dengan cara menyampukan
warna rapid ke bagian-bagian gambar yang diinginkan. Fungsi
warna ini hanya sebagai variasi agar batik lebih menarik. Larutan
rapid di buat dengan cara mengaduk rapid dengan minyak TRO
hingga kental, kemudian di beri air dingin dan di aduk kembali
hingga merata.
b) Proses Pencelupan

Sebelum proses pemberian warna dimulai batik terlebih dahulu


di celupkan dan di rendam serta air rendaman itu di beri CNO
sejenis Detergen untuk membuka pori-pori atau untuk
membasahi kain supaya nanti pada proses pewarnaan dasar kain
merata.

Proses pencelupan dalam


membuat batik di lakukan dalam
tiga langkah:

1) Bak I : Batik di celupkan pada


air yang sudah di beri larutan
Naptol atau warna dasar, hasilya kain yang tadinya berwarna
putih akan berubah menjadi kuning.
10

2) Bak II : Batik di celupkan pada air yang sudah di beri larutan


garam warna, proses disini adalah penguncian warna yang
nantinya batik akan berwarna sesuai warna yang kita inginkan.
3) Bak III : Pada proses ini batik di bilas supaya warna kain merata.

Gambar Proses Pencelupan

Untuk menghasilkan warna yang memuaskan proses


pencelupan dilakukan secara berulang-ulang.

c) Tahap Melunturkan Malam


Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada kain batik
yang telah selesai pada proses pencelupan, dilakukan dengan cara
memasukan kain ke dalam bak yang berisi air panas yang telah di
campur soda abu (Soda ASH) dan soda api (costik soda). Proses
melunturkannya kain di masukkan ke dalam bak, di angkat-
angkat dengan menggunakan jepitan hingga malamnya lepas dan
selanjutnya dibilas dengan air bersih, di peras, dan di angin-
anginkan/di jemur.
11

Gambar Tahap Melunturkan Malam

3.6 Hubungan kimia dengan batik


Hubungan kimia dengan batik di antaranya :

1) Proses kimia sangat berpengaruh dalam pembuatan batik giriloyo,terutama


pada proses pewarnaan. Dalam proses pewarnaan terdapat pewarna sintetis
yang mengandung zat kimia biasanya zat kimia yang di pilih yaitu zat
yang jika di panaskan tidak akan merusak malam dan tidak menyebabkan
kesulitan pada proses selanjutnya. Pewarna ini di gunakan ketika batik
sudah ada dalam keadaan dingin.
Jadi jika tidak ada bahan kimia yang membantu pada proses pewarnaan,
proses perwarnaan akan sulit untuk dilakukan.
Zat warna yang biasa di pakai untuk mewarnai batik tulis:
a) Napthol

Merupakan zat yang tidak larut dalam air, untuk melarutkannya di


perlukan zat pembantu costik soda (Soda Api). Dengan bahan
pendukung meliputi Turkish Red Oil (TRO) dan Loog 38 BE (larutan
Costik Soda / NaoH).

b) Garam diazo
Adalah kelompok senyawa organic yang memiliki kesamaan gugus
fungsional R-N+2X dimana R merupakan senyawa gugus organik,
seperti alkil atau aril, dan X adalah suatu anion anorganik atau organik,
seperti halogen.

3.7 Proses kimia yang terjadi dalam proses membatik


12

1) Dalam Proses penulisan


Dalam proses penulisan ini kita harus menggunakan malam yang sedang
di panaskan menggunakan kompor dan wajan,nah dalam proses itu di
kimia di sebut proses endoterm yaitu proses dimana penyerapan panas
dari kompor sebagai lingkungan, api sebagai pamanas, serta malam
sebagai sistem.
2) Dalam Proses pewarnaan
Dalam proses pewarnaan kita harus mencelupkan kain ke dalam air panas
berarti dalam kimia itu adalah proses endoterm kemudian sebelum di
jemur kain dibilas ke dalam air dingin/air bersih dan dalam kimia disebut
sebagai proses eksoterm yaitu proses mengeluarkan panas dari air dingin
dan ember sebagai lingkungan
Dalam proses pencelupan naptol yang mengandung bahan kimia.
Prosesnya adalah sebagai berikut :
a) Pencelupan dengan larutan Napthol nya sendiri (penaptholan). Pada
pencelupan pertama ini belum di peroleh warna atau warna belum
timbul.
b) Kemudian di celup tahap kedua atau di bangkitkan dengan larutan
garam Diazodium akan di peroleh warna yang dikehendaki.
Proses pemberian warna, Zat warna yang terkandung dalam kain batik
yang kita buat di Batik Giriloyo yaitu warna navy. Kandungan dalam
warna tersebut yaitu, 10 gram Napthol AS + 3 gram TRO + 6 gram
Kostum, 20 gram garam Diazo Biru BB.
Adapun pengaruh buruk zat kimia terhadap lingkungan antara lain:
1) Uap zat kimia dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan pada
saluran pernapasan dengan gejala batuk, pilek, sesak napas, dan
demam.
2) Iritasi mata dengan gejala mata kemerah-merahan, pedih, dan berair.
3) Dalam proses pembakaran menjadikan pemanasan bagi lingkungan di
sekitarnya.
4) Jika soda api kalua mengenai tangan akan gatal-gatal atau iritasi kulit
13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1) Pada proses membatik ada tiga tahap yaitu proses pembuatan motif,
pemberian malam dan pemberian warna. Pembuatan gambar motif pada
kain, dapat di capai dengan mejiplak pola/mall yang telah di sisipkan atau
bisa juga dengan cara menuliskan langsung di atas kain.

Pada proses penulisan ini menggunakan malam dan lilin yang di


panaskan menggunakan wajan dan kompor kecil serta canting sebagai
media tulisanya. Sedangkan pada proses pewarnaan ada beberapa tahap
diantaranya pemberian warna, proses pencelupan, dan tahap melunturkan
malam

2) Hubungan kimia dengan batik yaitu terdapat pada pewarnaan dimana


terdapat pewarna sintesis yang mengandung zat kimia biasanya zat kimia
yang di pilih yaitu zat yang jika di panaskan tidak akan merusak malam
dan tidak menyebabkan kesulitan pada proses selanjutnya. Pewarna ini di
gunakan ketika batik sudah ada dalam keadaan dingin. Zat pewananya
adalah Naptol dan Garam diazo.
3) Proses kimia yang terjadi pada pembuatan batik yaitu sebagai pemberi
proses eksoterm dan proses endoterm serta memberikan kemudahan
dalam pewarnaan juga proses membatik.

4.2 Saran
Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan dan di tulis,
laporan ini tidak ada salahnya apabila kami memberikan saran yaitu sebagai
berikut:

14
15

1) Kepada pihak yang mempunyai tempat supaya tetap menjaga dan


memperhatikan baik secara kebersihan, keamanan dan kenyamanan
pengunjung saat berlangsungnya penelitian.
2) Kepada pihak pembaca supaya tidak hanya membaca makalah ini, tetapi
juga harus memahami isi dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/21824/3/3.%20BAB%201%20.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimia

https://estetika-indonesia.blogspot.com/2015/12/bahan-bahan-dan-proses-
pembuatan-batik.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batik

http://www.kbbi.id

http://teori-ilmupengetahuan.blogspot.com/2011/03/pengetahuan-proses.html

https://simaksejenak.wordpress.com/2013/01/07/proses-dan-tahapan-
membatik/
YAYASAN PENDIDIKAN HANDAYANI 1979
SMA HANDAYANI 2 BANJARAN
KABUPATEN BANDUNG
TERAKREDITASI “A (AMAT BAIK)’’
S.K Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Prov. Jabar
No. : 02.00/203/BAP-SM/SK/XII/2015
Jl. Raya banjaran km. 17 blok Nambo Kec. Arjasari Kab. Bandung – 40379
https://bit.ly/handayani 1979 E-mail : smahandayani2bjr@gmail.com

LEMBAR BIMBINGAN
Nama : Riska Azikia Widiany
Kelas :XI IPA 1
Mata Pelajaran :KIMIA
Pembimbing Makalah :Arsy Ainun Nisa S. Pd
No Tanggal Permasalahan Masukan Paraf

Anda mungkin juga menyukai