Anda di halaman 1dari 47

SINOPSIS

JUDUL MATERI : JARAK TANAM JAJAR LEGOWO


Awal

Cara tanam jajar legowo merupakan rekayasa teknologi untuk memperbaiki


produktifitas Usaha tani padi.

Utama

Teknik penerapan jara tanam jajar legowo:

1. Pembuatan barisan dengan menyiapkan keler dan blak sesuai kebutuhan.Lahan sawah
yang telah siap di tanami sebelumnya di lakukan pembuangan air sehingga dalam
keadaan macak-macak.

2. Tanam yang baik umur bibit yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari dengan 1-3
bibit per lubang tanam.

3. Pemupukan dilakukan dengan cara tabor.Posisi orang yang melakukan berada pada
barisan kosong

4. Penyiangan dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang

5. Pada pengendalian hama penyakit dengan menggunakan alat semprot atau


handsprayer,posisi orang berada pada barisan kosong di antara barisan legoowo.

Akhir

Pada cara tanam jajar legowo seolah-olah tanaman berada pada barisan pinggir
pematang.Selain itu memudahkan pemeliharaan yang diharapkan produksi meningkat.

PENYULUH PERTANIAN

DARMIATIK, SP
NIPPPK. 19810729202121 2 005
SINOPSIS

JUDUL MATERI : Uji benih bermutu dengan larutan garam

Awal

Dalam kegiatan budidaya padi, benih merupakan salah satu faktor


penentu keberhasilan produksi,tanpa adanya penyediaan benih bermutu, sulit
diperoleh hasil yang optimum.

Utama
Untuk mendapatkan benih yang lebih bernas, dengan berat jenis yang
tinggi pemilahan dilakukan dengan memasukkan benih kedalam wadah yang
berisi larutan garam :
1. Membuat larutan garam
Dengan konsentrasi 300 gram garam per liter air
2. Benih dimasukkan ke dalam larutan garam dengan volume larutan
2 kali volume benih, kemudian di aduk-aduk sebentar.
3. Benih yang terapung , yang mempunyai berat jenis rendah di
pisahkan dari yang lain
Akhir

Pelaksanaan dilapangan,indicator yang dapat digunakan untuk


mencaipai berat jenis yang di inginkan/konsentrasi garam dapur per liter air
adalah gengan melihat posisi telur yang terapung.

PENYULUH PERTANIAN

DARMIATIK, SP
NIPPPK. 19810729 202121 2 005
SINOPSIS

JUDUL MATERI : Amoniasi Jerami

Awal

Hijauan adalah sumber pakan penting yang harus selalu tersedia dalam jumlah
cukup dan berkualitas guna meningkatkan produksi ternak ruminansia seperti sapi, kerbau,
kambing, dan domba. Yang umum diberikan untuk ruminansia adalah rumput-rumputan
yang berasal dari padang penggembalaan atau kebun rumput, tegalan, pematang, serta
pinggiran jalan. Walau demikian, masih ada sumber pakan ternak yang belum dimanfaatkan
secara optimal, yaitu limbah produksi padi berupa jerami.

Isi

Ketersediaan jerami padi cukup melimpah, namun pemanfaatannya untuk pakan


ternak belum banyak dilakukan di Indonesia. Jerami yang tersedia umumnya tidak dalam
keadaan baik untuk digunakan sebagai pakan ternak, karena busuk dan basah terendam air
sawah atau hujan.
Kandungan gizi jerami padi terdiri atas protein kasar 4,5 %, serat kasar 35 %, lemak kasar 1,55 %, abu
16,5 %, kalsium 0,19 %, fosfor 0,1 %, energi TDN (Total Digestible Nutrients) 43 %, energi DE
(Digestible Energy) 1,9 kkal/kg, dan lignin yang sangat tinggi.

Jika jerami padi langsung diberikan kepada ternak, maka daya cernanya rendah dan proses
pencernaannya lambat, sehingga total yang dimakan per satuan waktunya menjadi sedikit.

Amoniasi merupakan langkah rekayasa teknologi teknologi pakan yang mudah, murah, dan
ekonomis. Amoniasi merupakan salah satu pilihan terbaik. Prinsip amoniasi adalah
penggunaan urea sebagai sumber amoniak yang dicampurkan dalam jerami. Amoniasi bisa
dilakukan dengan cara basah dan kering.

Cara basah dengan melarutkan urea ke dalam air, kemudian dicampurkan dengan jerami. Pada cara
kering, urea langsung ditabur ke jerami secara berlapis. Pencampurannya harus dilakukan dalam
kondisi hampa udara (anaerob) dan dibiarkan / disimpan selama satu bulan.

Urea dalam proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa, dan silica
yang terdapat pada jerami. Sebab, ketiga komponen itu merupakan factor penyebab rendahnya daya
cerna jerami.

Amoniasi dapat meningkatkan kualitas gizi jerami agar dapat bermanfaat bagi ternak. Proses ini dapat
menambah kadar protein kasar dalam jerami. Kadar protein kasar diperoleh dari amonia yang terdapat
dalam urea.

Amonia berperan memuaikan serat selulosa. Pemuaian selulosa akan memudahkan penetrasi enzim
selulase dan peresapan nitrogen, sehingga meningkatkan kandungan protein kasar jerami.

Jerami yang telah diamoniasi memiliki nilai energi yang lebih besar dibandingkan jerami yang tidak
diamoniasi. Sebab kandungan senyawa karbohidrat yang sederhana menjadi lebih besar. Amoniasi
juga sangat efektif untuk membebaskan jerami dari kontaminasi mikroorganisme dan menghilangkan
aflatoksin yang ada di dalamnya.

Akhir

Jerami padi perlu di perbaiki mutunya dengan amoniasi jerami

PENYULUH PERTANIAN

DARMIATIK,SP
NIPPPK. 19810729 202121 2 005
SINOPSIS
JUDUL MATERI : Pemilihan bibit pakan dan kandang ayam Kampung

Awal
Ayam kampung biasa dibudidayakan oleh peternak di Indonesia dengan cara diumbar, atau
ayam dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri. Namun cara ini dipandang kurang memiliki
nilai ekonomis jika tujuan pemeliharaan untuk profit oriented. Pola pemeliharaan ayam kampung
secara intensif merupakan cara yang bisa mendatangkan keuntungan sebagai sebuah bisnis.
Permintaan daging ayam kampung yang cukup besar memberikan peluang bisnis yang menggiurkan
untuk budidaya ayam kampung secara intensif.
Agar dalam usaha budidaya ayam kampung secara intensif ini bisa berhasil, diperlukan manajemen
dan tata kelola yang baik dan benar. Ada beberapa faktor yang menjadi penentu keberhasilan usaha
budidaya ayam kampung secara intensif.

Isi
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung secara intensif antara
lain :

1. Pemilihan Bibit Ayam Kampung


Bibit ayam kampung atau lebih dikenal dengan DOC merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Jika tujuan pemeliharaan ayam kampung untuk tujuan diambil daging, maka memilih DOC dari
keturunan ayam yang bertubuh besar dan pertumbuhan yang cepat diprioritaskan. Ciri-ciri DOC yang
memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap
sempurna, bulu bersih dan mengkilap. Jangan lupa memberikan vaksinasi sesuai usia DOC.

2. Masalah Pakan Ayam Kampung


Pakan pada ayam kampung memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan pertumbuhan
ayam kampung. Meski demikian sebenarnya pakan untuk ayam kampung tidaklah serumit pakan
untuk ayam lain seperti broiler, ayam petelur dan lain-lain.
Yang terpenting dalam menyusun ransum untuk ayam kampung harus memperhatikan kebutuhan
nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500
Kkal/kg.
Untuk Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam kampung disesuaikan dengan usia ayam kampung itu
sendiri, seperti berikut:
 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Selain makanan, ayam kampung memerlukan minuman. Minuman diberikan secara tidak terbatas,
disediakan wadah untuk minuman, jika habis ditambahkan lagi.

3. Sistem Kandang Ayam Kampung


Ada tiga macam kandang, yakni kandang box, kandang postal dan kandang baterai. Kandang box
sebagai tempat pemeliharaan anakan ayam kampung unggulan atau DOC. Disebut kandang box
karena bentuknya yang memang kotak.

Dalam kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC. Memasuki hari ke-21 ayam
kampung dipindah ke kandang pembesaran atau kandang postal.
Untuk kandang baterai diperlukan sebagai kandang untuk indukan atau ayam kampung petelur.

Akhir
Untuk suksesnya pemeliharaan ayam kampung tidak lepas ari pemilihan bibit, pakan
dan kandang

PENYULUH PERTANIAN

DARMIATIK,SP
NIPPPK. 19810729 202121 2 005
SINOPSIS
JUDUL MATERI : Cara Mudah mengatasi Penyakit Pada Ayam Kampung
Awal
Secara umum sebenarnya mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati.

Isi
cara termudah supaya ayam-ayam kita tetap sehat dan mencegah penyakit :

1. menjaga agar pakan yang kita berikan jumlah maupun nilai gizinya terjamin. Jangan asal-asalan
memberi makan, bisa-bisa nanti ayam kita tidak meningkat bobotnya/produksi telur menurun bahkan
bisa keracunan. Pakan diberikan dengan disiplin, maksud saya jangan berubah-ubah waktunya
Saya biasanya memberikan 2 kali sehari.
continue reading...
Pagi jam 6.30, sore kjam 13-14.00 WIB
2. Jaga agar kandang mendapat cukup sinar matahari dan ventilasi cukup. Kita tahu bahwa sinar
matahari mampu mensanitasi kandang dari penyakit dan ayam mendapat sinar yang cukup untuk
pertumbuhan tulang. Oleh karena itu usahakan atap kandang sebagian dari genteng kaca.

3. Kebersihan kandang dilakukan secara teratur supaya kuman penyakit tidak betah dan ayam tetap
bersih. Kotoran yang menumpuk bisa menjadi sarang penyakit dan jika salah satu ayam terserang
penyakit maka akan mudah menular. Kalau saya secara teratur memberi kulit padi/sekam padi untuk
alas kandang sehingga kotoran ayam dengan adanya sekam padi menjadi tetap kering alias tidak
lembab/basah, sehingga kandang pun tidak bau.

4. memberikan vaksin secara teratur, kalau saya memberikannya pada ayam sejak umur 4 hari, 4
minggu dan 4 bulan untuk pencegahan. Bisa lewat tetes mata, mulut atau lewat air minum. Vaksin
yang sering saya berikan adalah vaksin ND/tetelo, sebenarnya ada lagi vaksin gumboro dll.
5. berikan obat cacing secara teratur. Hal ini penting untuk menjaga supaya nafsu makan ayam tetap
meningkat. Kan kalau ayam makannya bernafsu, insya ALLAH akan tahan terhadap berbagai macam
penyakit. Bisa juga dengan memberikan irisan daun pepaya dan rebusannya atau temu ireng.

6. jangan sekali-kali mengumbar ayam-ayam kita dengan bebas sehingga "bergaul" dengan ayam-
ayam lain tetangga. Dijamin deh, pasti bakalan "habis" ayam kita karena penyakit ayam tuh cepat
sekali menularnya. Kalau saya ayam-ayam saya gak pernah saya umbar, tetap di kandang terus.
Kalaupun diumbar, ya saya buatkan pagar.

7. Jika anda membeli ayam baru dari pasar, pastikan bahwa ayam tsb sehat. Beri makan yang
bergizi dan cukup, kemudian divaksin sebelum dicampur dengan ayam-ayam kita yang lain karena
jangan-jangan dari pasar sudah mengandung bibit penyakit, kan gawat bisa-bisa menulari ayam
Akhir

Untuk meningkatkan produksi ayam tidak lepas dari terhindarnya dari penyakit

PENYULUH PERTANIAN

DARMIATIK,SP
NIPPPK.19810729 202121 2 005
SINOPSIS
JUDUL MATERI : Inseminasi Buatan Pada Sapi

Awal
Teknologi modern pada zaman sekarang telah mampu mengatasi masalah kemandulan (bagi
manusia) dan menghasilkan bibit-bibit unggul (bagi hewan yang dapat menguntungkan diantaranya
dengan melalui inseminasi buatan.
Dari hasil kemajuan bioteknologi tersebut, sekarang telah tersedia inseminasi buatan,
fertilisasi atau pembuatan in vitro dan rahim kontrak. Kemajuan bioteknologi tersebut apabila
diterapkan pada dunia hewan, maka akan mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi manusia.
Isi
Inseminasi Buatan adalah salah Bioteknologi dalam bidang reproduksi ternak yang
memungkinkan manusia mengawinkan ternak betina tanpa perlu seekor pejantan. Inseminasi Buatan
merupakan suatu rangkain proses terencana dan terpogram karena menyangkut kualitas genetik ternak
di masa yang akan datang. Pelaksanaan dan penerapan teknologi Inseminasi Buatan di lapangan
dimulai dengan langkah pemilihan pejantan unggul sehingga akan lahir anak yang kualitasnya lebih
baik dari induknya selanjutnya dari pejantan tersebut dilakukan penampungan semen, penilaian
kelayakan semen, pengelolahan dan pengawetan semen dalam bentuk cair dan beku, serta teknik
inseminasi ke dalam saluran reproduksi ternak betina (Depdiknas, 2001).

Teknik Inseminasi Buatan


1. Teknik IUI (Intrauterine Insemination)
Teknik IUI dilakukan dengan cara sperma diinjeksikan melalui leher rahim hingga ke lubang uterine
(rahim).
2. Teknik DIPI (Direct Intraperitoneal Insemination)
Teknik DIPI telah dilakukan sejak awal tahun 1986. Teknik DIPI dilakukan dengan cara sperma
diinjeksikan langsung ke peritoneal (rongga peritoneum).
Tujuan Inseminasi Buatan
1. Memperbaiki mutu genetika ternak;
2. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi
biaya ;
3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih
lama;
4. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur;
5. Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.
Keuntungan Inseminasi Buatan
a) Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;
b) Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;
c) Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);
d) Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam jangka waktu yang
lama;
e) Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati;
f) Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar;
g) Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan
kelamin.
Akhir

Untuk meningkat produksi dan memperbaiki mutu bibit perlu diadakan IB

PENYULUH PERTANIAN

DARMIATIK,SP
NIPPPK. 19810729 202121 2 005
SINOPSIS
JUDUL MATERI : Penggemukan sapi potong sistem kereman

Awal

Penggemukan pada dasarnya adalah memanfaatkan potensi genetik untuk tumbuh


dan menyimpan lemak tubuh dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. Sistem kereman
adalah pemeliharaan di kandang dengan diberi pakan dasar hijauan(rumput dan
leguminosa), dan pakan tambahan (konsentrat). Jumlah pakantambahan minimal 1 1/2 %
berat badan dengan kandungan protein 14 - 16 %.

a. Sapi bakalan
Umur sapi yang akan digemukkan adalah sapi jantan muda atau dewasa, kurus dan sehat.
Bobot badan sapi minimal 200 kg, dengan umur kurang antara 1-1,5 tahun

b. Pakan tambahan (konsentrat)


Untuk mendapatkan pertambahan sapi dengan cepat maka perlu diimbangi dengan
penambahan makanan penguat, yang mudah didapat, antara lain dengan batas penggunaan
dalam ransum (9/100 gram) dedak padi/katul 60, batang sagu (hati sagu) 6, bungkil kelapa
30, tepung ikan 3, garam dapur 0,5 dan mixed mineral 0,5.

c. Perkandangan
Kandang ternak harus berjarak 10 - 20 m dari rumah atau sumber air. Ukuran kandang per
ekor adalah : lebar 125 cm dan panjang 2 m, lantai kandang usahakan dengan alas semen
dan tidak becek/kotor. Tempat makan, minum dan garam harus mudah terjangkau oleh
ternak. Kotoran ternak harus dibersihkan setiap hari dan buatkan penampungan kotoran
untuk kompos yang terpisah dari kandang

PENYULUH PERTANIAN

DARMIATIK,SP
NIPPPK. 19810729 202121 2 005
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NIP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NIP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NIP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NIP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NIP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan tanam


terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20
cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm.
Pada jajar legowo 4:1. setiap empat barisan tanam
terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20
cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak
dalam barisan pinggir lebih rapat yaitu 10 cm. Untuk
mengatur jarak tanam. digunakan caplak ukuran mata
20 cm. Pada jajar legowo 2:1 dicaplak satu arah saja,
sedangkan pada jajar legowo 4:1 dicaplak kearah
memanjang dan memotong.

Temayang,

PENYULUH PERTANIAN
S A R I J O
NIP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NIP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Temayang,
PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :
Temayang,

PENYULUH PERTANIAN

S A R I J O
NJP. 19670214 198903 1 008

SINOPSIS
JUDUL MATERI :

Anda mungkin juga menyukai