RIA KHOIRUNNISAK
15.131.0033
HALAMAN JUDUL
RIA KHOIRUNNISAK
15.131.0033
i
ii
iii
ABSTRAK
Oleh :
Ria Khoirunnisak
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada pada garis khatulistiwa dan
beriklim tropis, sehingga memungkinkan untuk berkembangnya penyakit infeksi yang di
sebabkan oleh mikroorganisme. Salah satunya adalah jamur. Banyak orang
meremehkan penyakit yang disebabkan oleh jamur, seperti panu atau kurap. Penyakit ini
dapat menular lewat sentuhan kulit. Penyakit panu disebabkan oleh jamur superfisialis
yaitu jamur Malassezia furfur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
jamur Malassezia furfur pada handuk mahasiswa DIII analis kesehatan semester IV.
Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi yang berasal
dari 55 mahasiswa DIII analis kesehatan semester IV yang bertempat tinggal di
kos-kosan. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan simple random sampling
dengan 36 kali pengundian. Variabel pada penelitian ini yaitu jamur Malassezia furfur
pada handuk mahasiswa DIII analis kesehatan semester IV. Penelitian dilakukan di
laboratorium Mikologi DIII analis kesehatan dengan prosedur pemeriksaan secara
makroskopis dan mikroskopis menggunakan larutan KOH 10%.
Berdasarkan hasil penelitian jamur Malassezia furfur pada handuk mahasiswa DIII
analis kesehatan semester IV menunjukkan bahwa dari 36 sampel diperoleh hasil yaitu 3
sampel positif adanya pertumbuhan jamur Malassezia furfur dengan persentase 8,3%
dan 33 sampel negatif adanya pertumbuhan jamur Malassezia furfur dengan persentase
91,7%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya pertumbuhan jamur
Malassezia furfur pada handuk mahasiswa DIII Analis Kesehatan semester IV yaitu 8,3%
dari keseluruhan sampel.
iv
ABSTRACT
By :
Ria Khoirunnisak
v
vi
vii
viii
ix
MOTTO :
x
PERSEMBAHAN
Syukur alhamdulillah atas berkat dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT,
saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik. Karya tulis ilmiah ini
Teruntuk kedua orang tua saya. Yang tak pernah lelah melantunkan doa serta
memberikan dorongan semangat dalam setiap langkah demi langkah kala saya
menuntut ilmu.
Kepada bapak dan ibu dosen terimakasih atas segala jasa yang takkan pernah
pudar oleh masa serta bimbingan yang tak pernah ada hentinya agar saya bisa
Untuk semua sahabat seangkatan yang berjuang bersama sampai detik ini yang
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya tulis ilmiah ini berhasil terselesaikan. Karya tulis ilmiah ini diajukan
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Diploma III Analis Kesehatan
STIKes ICMe Jombang yang berjudul “Identifikasi Jamur Malassezia furfur pada
Untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini adalah suatau hal yang mustahil
apabila penulis tidak mendapat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada H. Imam Fathoni, S.KM.,
M.M selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku Kaprodi
D-III Analis Kesehatan, Awaluddin Susanto, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing utama
dan Dr.Lusyta Puri Ardhiyanti, S.ST., M.Kes selaku pembimbing anggota karya tulis
ilmiah ini dapat terselesaikan, kedua orang tua saya yang selalu mendukung secara
materil dan ketulusan do’anya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dengan baik, serta teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan
dukungannya.
Karya tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang
dapat mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna menambah
Penulis
Ria Khoirunnisak
xii
DAFTAR ISI
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMBANG & SINGKATAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki tropis. Oleh sebab itu, sering terjadi penyakit infeksi yang
kurang sadar diri mengenai dirinya yang kadang terkena penyakit infeksi
bagian tubuh manusia dari kepala sampai ujung kaki. Penyakit ini
menginfeksi tubuh orang dari segala usia dari balita hingga lanjut usia.
Banyak orang yang meremehkan penyakit kulit ini, seperti panu atau
kurap. Penyakit yang dapat menular lewat sentuhan kulit atau juga dari
pada orang-orang dari segala usia. Gangguan pada kulit sering terjadi
hal yang tak asing lagi, karena iklim di negara kita yang tropis ini
1
2
daerah tropis adalah panu, sedangkan di daerah sub tropis adalah 15%
kulit semakin berkembang, hal ini dibuktikan dari data Profil Kesehatan
baru. Tinea kruris 1026 kasus (39,9%), Tinea korporis 572 kasus
(7,9%), Tinea kapitis dan Tinea barbae 111 kasus (4,3%), Tinea
sebutan panu. Panu merupakan penyakit kulit yang sering terjadi, baik
korneum dari bagian epidermis kulit yang sering diderita oleh orang yang
kulit orang yang sering berada ditempat lembab dengan kadar air yang
hifa mempunyai sifat invasif, dan patogen. Tubuh yang sering terinfeksi
penyakit kulit ini adalah pada bagian ketiak, punggung, lipatan paha,
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang dikarenakan oleh jamur,
penyakit panu ditandai dengan bercak yang ada pada kulit dibarengi
cukup lama yang terinfeksi penyakit panu. Penyakit kulit juga mudah
lainnya. Namun tidak semua handuk bisa terdeteksi adanya jamur bila
sendiri untuk menjaga higienitas diri dan setiap kegiatan yang dilakukan
yang tidak dapat ditahan dan kerasnya garukan pada kulit dapat
handuk setelah dipakai dan ganti sesering mungkin, mandi rutin dengan
memakai baju yang tidak menyerap keringat. Selain itu, setelah terkena
2015).
diri.
Jombang.
6
Malassezia furfur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jamur
Sering diketahui bahwa yang hidup di dunia ini tidak hanya manusia
saja melaiankan ada biotik lainnya yang hidup diantara mereka seperti
adanya hewan dan tumbuhan. Ada hewan yang merugikan dan ada
akar, batang dan dau. Jamur tidak bisa mengisap makanan dari tanah
sendiri oleh karena itu, hidup sebagai parasit atau saprofit pada
organisme lain.
berbentuk sel atau benang bercabang dan mempunyai dinding sel yang
sebagian besar terdiri atas kitin dan glukan, dan sebagian kecilnya
terdiri dari selulosa atau kitosan. Ciri khas tersebut yang menjadi
pembeda antara jamur dengan sel hewan dan tumbuhan. Sel hewan
satu atau lebih, jamur tidak mempunyai klorofil dan berkembang biak
7
8
Sampai saat ini dikenal kurang lebih 200.000 spesies jamur, tetapi
a. Yeast (khamir)
terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk. Sel-sel
(Aliyatussaadah, 2016).
b. Mold (kapang)
(Aliyatussaadah, 2016).
Infeksi non dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada kulit yang
paling luar.Hal ini disebabkan karena jenis jamur ini tidak dapat
mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit dan tetap hanya
infeksi jamur ini dapat menyerang lapisanlapisan kulit mulai dari stratum
di keratin kulit dan folikel rambut manusia saat masa pubertas dan di
luar masa itu. Jamur ini merupakan bagian dari flora normal pada kulit
tertentu misalnya pada saat banyak keringat. Bagian tubuh yang sering
terkena adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, dada, dan leher.
(Aliyatussaadah, 2016).
12
Kingdom :Fungi
Kelas :Basidiomycota
Divisio :Ustilaginomycotina
Genus :Malassezia
Pada kulit penderita jamur tampak sebagai spora bulat dan hifa
furfur melekat pada kulit. Lesi dimulai dengan bercak kecil tipis
pada tubuh bagian atas (leher, muka, lengan, dada, perut dan
2.3.5 Epidemiologi
ada orang yang mudah kena infeksi dan ada yang tidak.
2.3.6 Pengobatan
dalam sehari selama 2 minggu dan dapat diulang satu atau dua
per hari selama 5-7 hari, flukonazol 400 mg dosis tunggal dan
terasa gatal. Orang yang secara alami memiliki kulit yang gelap
(Aliyatussaadah,2016).
16
a. Pemeriksaan mikroskopis
a. Definisi
b. Distribusi Penyakit
c. Keluhan
d. Klinis
tidak meninggi.
e. Diagnosis Banding
(Siregar, 2005).
sebagai berikut :
19
bergerombol (Siregar,2005).
2) Pembiakan
g. Pengobatan
pada handuk.
KERANGKA KONSEPTUAL
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
Jenis jamur Khamir Tidak tumbuh Hifa tampak pendek, lurus Tidak ditemukan
dan berwarna krem koloni atau bengkok dan butiran adanya hifa dan
atau coklat kecil bergerombol (spora) spora
Gambar 3.1 Kerangka konseptual tentang “Identifikasi Jamur Malassezia furfur pada
handuk (Studi pada Mahasiswa D-III Analis Kesehatan Semester IV)”.
22
23
METODE PENELITIAN
24
25
Penyusunan Proposal
Populasi
36 sampel handuk
Desain Penelitian
Deskriptif
Deskriptif
Pengumpulan Data
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Tentang “Identifikasi Jamur Malassezia furfur pada Handuk
(Studi pada Mahasiswa D-III Analis Kesehatan Semester IV).”
26
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampel
rumus :
n= N keterangan :
n= 55 N = Jumlah populasi
n= 55 ketepatan yang
n= 55
1+0,55
n= 55
1,55
= 35,4
= 36 sampel
27
populasi sampel.
4.5.1 Variabel
furfur.
variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel
Definisi
Variabel Alat Ukur Parameter Kategori
Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Tentang “Identifikasi Jamur Malassezia furfur
pada Handuk (Studi pada Mahasiswa D-III Analis Kesehatan Semester IV).”
sebagai berikut :
a. Mikroskop
b. Object glass
c. Cover glass
d. Cawan petri
f. Desikator
29
g. Swab steril
i. Hot plate
j. Batang pengaduk
k. pH meter
l. Autoclave
m. Pipet tetes
n. Tabung reaksi
o. Kapas
p. Koran
b. Aquadest steril
c. Handuk mahasiswa
d. KOH 10%
e. HCl
f. NaOH
10cc
2. Pengambilan sampel
diperiksa
pengambilan sampel
4. Prosedur Pemeriksaan
40×
1. Editing
(Hidayat, 2010).
2. Coding
A. Handuk Mahasiswa
Handuk 1 kode H1
Handuk 2 kode H2
Handuk 3 kode H3
Handuk 4 kode H4
Handuk 5 kode H5
B. Media SDA
33
C. Hasil
Negatif kode N
Positif kode P
3. Tabulating
f
P= x100%
n
Keterangan :
P = Presentase hasil
BAB 5
dengan baik.
a. Data Penelitian
tersebut.
b. Data Umum
persentase 100 %.
c. Data Khusus
khusus
responden
persentase 91,7%.
responden
persentase 91,7%.
40
responden
5.2 Pembahasan
yang lebih tinggi dari kos-kosan dapat pula menjadi faktor cahaya
kos-kosan.
2000).
(Sukini, 1989).
2007).
persentase 91,7%.
43
handuk. Hal ini dapat terjadi karena handuk yang telah dipakai
tidak tepat pada berbagai barang dan baju, handuk, sarung yang
persentase 91,7%.
yang ada pada handuk banyak sekali dan sangat beresiko untuk
berbentuk bulat.
ruangan tersebut.
jumlah bakteri yang ada pada handuk banyak sekali dan sangat
yang cukup untuk udara dan cahaya sinar matahari bisa masuk ke
dihindari.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
atau jenis jamur yang lainnya yang dapat tumbuh pada handuk yang
47
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden : 02
Nama : Mrs. F
DAFTAR PERTANYAAN
√
Pemeriksaan Keterangan
Kode
No. Kriteria Handuk
Handuk
Makroskopis Mikroskopis
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi Koloni jenis
Ditemukan
khamir
- Handuk spora
1. Handuk 1.1 dengan warna Negatif
dijemur setiap berbentuk
putih
hari bulat
kekuningan
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan Ditemukan
memiliki spora
ventilasi Koloni jenis berbentuk
Positif jamur
khamir bulat dengan
2. Handuk 2.1 - Handuk tidak Malassezia
dengan warna hifa
pernah dijemur furfur
coklat berbentuk
- Dicuci 2 batang
minggu sekali bengkok
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis
- Handuk kapang
3. Handuk 3.1 - Negatif
dijemur setiap dengan warna
hari putih
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan Ditemukan
memiliki spora
ventilasi Koloni jenis berbentuk
Positif jamur
khamir bulat dengan
4. Handuk 4.1 - Handuk tidak Malassezia
dengan warna hifa
pernah dijemur furfur
coklat berbentuk
- Dicuci 2 batang
minggu sekali bengkok
-Koloni jenis
- Kos-kosan khamir yang
memiliki berwarna
ventilasi putih Ditemukan Negatif
kekuningan spora
7. Handuk 7.1 - Handuk tidak berbentuk (jamur
pernah dijemur -Koloni jenis bulat dan Candida
kapang lonjong albicans)
- Handuk tidak dengan warna
pernah dicuci spora hijau
dan hitam
- Kos-kosan
-Koloni jenis
memiliki
khamir yang
ventilasi berwarna
Ditemukan
putih
- Handuk spora yang
8. Handuk 8.1 Negatif
dijemur setiap berbentuk
-Koloni jenis
hari kapang bulat
dengan warna
- Dicuci 1
minggu sekali spora putih
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
Handuk - Handuk khamir yang spora yang
10. Negatif
10.1 dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
Handuk - Handuk khamir yang spora yang
11. Negatif
11.1 dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
- Handuk khamir yang spora
13. Handuk 1.2 Negatif
dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
Pemeriksaan Keterangan
Kode
No. Kriteria Handuk
Handuk
Makroskopis Mikroskopis
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi Koloni jenis
Ditemukan
khamir yang
- Handuk spora
14. Handuk 2.2 berwarna Negatif
dijemur setiap berbentuk
putih dan
hari bulat
kuning
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
- Handuk khamir yang spora
16. Handuk 4.2 Negatif
dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
- Handuk khamir yang spora
17. Handuk 5.2 Negatif
dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan Ditemukan
-Koloni jenis
memiliki spora
18. Handuk 6.2 khamir yang Negatif
ventilasi berwarna berbentuk
putih bulat
- Handuk
Pemeriksaan Keterangan
Kode
No. Kriteria Handuk
Handuk
Makroskopis Mikroskopis
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi Koloni jenis
kapang
- Handuk
19. Handuk 7.2 dengan warna - Negatif
dijemur setiap
spora hitam,
hari
hijau dan putih
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis
- Handuk kapang
20. Handuk 8.2 - Negatif
dijemur setiap dengan warna
hari spora hijau
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
- Handuk khamir yang spora
21. Handuk 9.2 Negatif
dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki Koloni jenis
ventilasi Ditemukan
khamir yang
Handuk spora
22. - Handuk berwarna Negatif
10.2 berbentuk
putih
dijemur setiap bulat
kekuningan
hari
- Dicuci 1
Pemeriksaan Keterangan
Kode
No. Kriteria Handuk
Handuk
Makroskopis Mikroskopis
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi Koloni jenis
kapang
Handuk - Handuk dengan warna
23. - Negatif
11.2 dijemur setiap spora hijau,
hari hitam dan
abu-abu
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
- Handuk khamir yang spora
25. Handuk 1.3 Negatif
dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
- Handuk khamir yang spora
26. Handuk 2.3 Negatif
dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
Koloni jenis Ditemukan
27. Handuk 3.3 memiliki Negatif
khamir yang spora
ventilasi
berwarna berbentuk
Pemeriksaan Keterangan
Kode
No. Kriteria Handuk
Handuk
Makroskopis Mikroskopis
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
-Koloni jenis
memiliki
khamir yang
ventilasi berwarna
Ditemukan
putih
- Handuk spora
28. Handuk 4.3 Negatif
dijemur setiap berbentuk
-Koloni jenis
hari bulat
kapang
dengan warna
- Dicuci 1
minggu sekali spora hitam
-Koloni jenis
- Kos-kosan
khamir yang
memiliki berwarna
ventilasi Ditemukan Negatif
putih
spora
29. Handuk 5.3 - Handuk tidak kekuningan berbentuk (jamur
pernah dijemur bulat dan Candida
-Koloni jenis
lonjong albicans)
kapang
- Handuk tidak
pernah dicuci dengan warna
spora hitam
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis
- Handuk kapang
30. Handuk 6.3 - Negatif
dijemur setiap dengan warna
hari spora hitam
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
Koloni jenis
ventilasi Ditemukan
khamir yang
spora
31. Handuk 7.3 - Handuk berwarna Negatif
berbentuk
dijemur setiap putih
bulat
kekuningan
hari
- Dicuci 1
Pemeriksaan Keterangan
Kode
No. Kriteria Handuk
Handuk
Makroskopis Mikroskopis
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi Koloni jenis
kapang
- Handuk
32. Handuk 8.3 dengan warna - Negatif
dijemur setiap
spora coklat
hari
dan putih
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi
Koloni jenis Ditemukan
- Handuk khamir yang spora
33. Handuk 9.3 Negatif
dijemur setiap berwarna berbentuk
hari putih bulat
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi Koloni jenis
Ditemukan
khamir yang
Handuk - Handuk spora
34. berwarna Negatif
10.3 dijemur setiap berbentuk
putih
hari bulat
kekuningan
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
memiliki
ventilasi Koloni jenis
Ditemukan
khamir yang
Handuk - Handuk spora
35. berwarna Negatif
11.3 dijemur setiap berbentuk
putih
hari bulat
kekuningan
- Dicuci 1
minggu sekali
- Kos-kosan
Handuk Tidak tumbuh
36. memiliki - Negatif
12.3 koloni
ventilasi
Pemeriksaan Keterangan
Kode
No. Kriteria Handuk
Handuk
Makroskopis Mikroskopis
- Handuk
dijemur setiap
hari
- Dicuci 1
minggu sekali
Lampiran 3 Pembuatan Media SDA
Gambar 3.1 Penimbangan media SDA Gambar 3.2 Pelarutan media SDA
dengan aquadest
Gambar 4.5 Penyimpanan sampel yang sudah diambil dalam aquadest steril
Lampiran 5 Penanaman Sampel pada Pukul 13.00
NIM : 15.131.0033
pada Handuk (Studi pada Mahasiswa DIII Analis Semester IV) di Laboratorium
Mikologi prodi DIII Analis Kesehatan mulai hari Senin, 09 Juli 2018, dengan hasil
sebagai berikut :
Total 36 100%