PENDAHULUAN
2. Keracunan
3. Pemecahan gelas
4. Perledakan
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Pengenalan simbol simbol bahan berbahaya pada label pada bahan kimia
b. Pengenalan hal penting untuk mencegah kecelakaan bahan kimia
II.
ISI
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium
kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang
bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada kesehatan, merusak bendabenda disekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.
Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau
tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi
keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Tanpa adanya simbol tersebut, tentu akan
berbahaya sekali karena tidak ada peringatan secara visual. Maka dari itu, diharapkan kita
sebagai praktikan dapat berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi
keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami
simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang
tidak kita inginkan.
Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam dan pada latar belakang berwana
oranye.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang umum dijumpai beserta keterangannya :
1. E = Explosive ( Mudah Meledak )
Bahan kimia dengan lambang explosive ini mudah meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan
tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : Ammonium nitrat, nitroselulosa, Trinitro Toluena (TNT), KClO3, NH4NO3, dll
2. O = Oxidizing ( Pengoksidasi )
Bahan kimia dengan lambang ini, adalah bahan yang kaya akan oksigen, bahan kimia ini
biasanya tidak mudah terbakar, namun apabila kontak dengan bahan yang mudah terbakar atau
sangat mudah terbakar maka akan meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan . Contohnya
pada saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi. Maka tentu saja juga akan
menghasilkan panas.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor
Contoh : Asam sulfat, Hidrogen peroksida, Kalium perklorat, dll
3. F = Flammable ( Mudah Terbakar )
Jenis bahaya Flammable dibagi menjadi tiga yaitu Flammable, Highly Flammable dan
Extreme Flammable.
a. Flammable
Bahan kimia ini merupakan bahan kimia yang memiliki titik nyala rendah ( dibawah 0OC), titik
didih rendah dengan titik didih awal
( dibawah +350C ), mudah terbakar dengan apai
bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda yang berpotensi mengeluarkan api
Contoh : Minyak terpentin
b. Highly Flammable
Bahan kimia dengan lambang ini mudah terbakar dibawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah ( di bawah 21 OC ) dan mudah terbakar dibawah pengaruh
kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta hindari dari pengaruh
kelembapan tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam Natrium
c. Extreme Flammable
Extreme Flammable adalah bahan yang diindikasikan sebagai bahan yang amat sangat mudah
terbakar. Berupa gas dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah meledak
dibawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas)
4. T = Toxic ( Beracun )
Jenis bahaya Toxic dibagi menjadi dua yaitu Toxic ( T ) dan Very Toxic ( T+ ).
a. Toxic
Toxic adalah bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila
tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan atau dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit
Contoh : Metanol, Benzena
b. Very Toxic
Very Toxic atau yang dilambangkan ( T+ ) ini bersifat sangan beracun dan lebih sangat berbahaya
bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzena, dan Atripin
5. X = Harmful ( Berbahaya, Iritasi )
Ada sedikit perbedaan pada simbol ini, yaitu dibedakan menjadi kode Xn dan kode Xi.
Untuk bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko merusak
kesehatan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut ( ingestion ), atau kontak dengan
kulit.
Sedangkan bahan dan formulasi dengan kode Xi adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan iritasi, gatal-gatal, dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit jika kontak
langsung dengan kulit atau selaput lendir.
a. Xn ( Berbahaya )
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan
b. Xi ( Iritasi )
Bahan ini dapat merusak jaringan hidup, menyebakan iritasi pada kulit, gatal-gatal, dan dapat
membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan benda logam
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
7. N = Dangerous for Enviromental ( Bahan Berbahaya bagi Lingkungan )
Bahan kimia dengan kode ini adalah bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Juga dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengaan lingkungan yang dapat membahayakan
makhluk hidup
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin
8. Radioactive
Bahan dengan simbol ini adalah bahan yang mengandung material atau kombinasi dari material
lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium
A.
1.
2.
3.
4.
Saat berada di dalam laboratorium ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk
pencegahan kecelakaan oleh bahan kimia.
Tata Tertib di Laboratorium
Selalu menggunakan pelindung mata, menggunakan sarung tangan pelindung sebisa mungkin.
Melakukan pekerjaan sebanyak mungkin di dalam lemari asam yang efisien atau setidaknya di
dalam area yang memiliki ventilasi yang baik, menggunakan peralatan pernapasan seperti yang
diperlukan
Hindari seluruh kontak dengan kulit, mata dan jaringan mukosa
Segera basuh kulit dengan menggunakan air dingin dalam jumlah banyak, gunakan polietilena
glikol untuk membilas bahan lipofilik
5. Bahan korosif yang masuk ke mata harus dibasuh secara menyeluruh dengan menyemprotkan air
dengan lembut ( misal = pancoran mata ). Pegang kelopak mata agar terbuka lebar dan gerakkan
mata ke semua arah. Konsultasikan dengan ahli mata secepatnya, sebutkan bahan kimia yang
terkait.
6. Segera lepaskan pakaian yang telah terkontaminasi bahan berbahaya
7. Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada asisten, agar dapat
segera diganti.
8. Pastikan untuk meminta petunjuk medis pada saat terjadi kecelakaan atau jika merasa kurang
sehat
9. Jangan makan, minum atau merokok di laboratorium
10. Perhatikan peraturan dalam Lembar Data Keselamatan dan Prosedur Standar Operasi
B. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan penggunaan Bahan Kimia
Untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia
perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus
untuk itu.
2. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
3. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan tutup
itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
4. Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan nama
bahan itu.
5. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
6. Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah kecil
dan tanggal pembeliannya dicatat.
7. Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu:
1. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang lain.
2. Senyawa kimia tidak boleh dibau.
3. Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera dengan
cara asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03. Basa kuat dinetralkan dahulu
dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.
4. Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air terlebih dahulu.
Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk pencampuran atau pemanasan tidak
boleh ditengok langsung.
5. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena akan
terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan bahaya.
6. Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/senyawa-senyawa
kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang terlanjur tertuang
untuk dikembalikan ke botol asalnya
C. Jenis Bahaya Akibat Kerja di Laboratorium
Bahaya akibat praktikum di laboratorium di antaranya adalah:
1. Bahaya radioaktif, contoh: penyakit akibat terkena bahan radioaktif.
2. Bahaya api, contoh: luka terbakar api.
3. Khusus pada kecelakaan akibat api, pada umumnya akibat kelengahan manusia atau tidak
sepengetahuan manusia.
4. Bahaya biologi, contoh: penyakit akibat menggunakan mikroorganisme/jasad renik.
5. Bahaya listrik, contoh: terkena arus listrik.
aIII.
KESIMPULAN
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Beberapa simbol-simbol berbahaya yang tertera pada label kemasan wadah bahan kimia antara
lain :
Kode E untuk Explosif ( Mudah Meledak )
Kode O untuk Oxidizing ( Oksidasi )
Kode F untuk Flammable ( Mudah Terbakar )
Kode T untuk Toxic ( Beracun )
Kode X untuk Harmful ( Berbahaya )
Kode C untuk Corrosive ( Korosif )
Kode N untuk Dangerous for Enviromental (Berbahaya bagi Lingkungan )
2.
a)
b)
c)
Hal penting yang harus dilakukan untuk pencegahan kecelakaan bahan kimia adalah antara lain :
Memakai jas lab, masker, dan sarung tangan sebelum praktikum
Memahami arti dari simbol-simbol yang tertera pada label kemasan
Memahami teknik-teknik penanganan bahan kimia yang berbahaya.
1.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a.
b.
c.
d.
Soal / Pertanyaan
Sebutkan kode untuk senyawa berikut, tuliskan strukturnya !
Aseton
e. Etanol
i. Asam nitrat
Benzaldehid
f. Heksana
j. Natrium nitrat
Dietil eter
g. Asam klorida
k. Fenol
Dimetil amina
h. Metanol
l. Kalium dikromat
Jawab soal/pertanyaan :
a. Aseton
Kode : F ( Mudah terbakar )
Memiliki rumus molekul CH3COCH3
a.
Benzaldehid
Kode : T ( Beracun )
Memiliki rumus molekul C6H5CHO
b. Dietil eter
Kode : F ( Mudah terbakar ) dan Xn ( Berbahaya )
Memiliki rumus molekul C2H5OC2H5
c.
Dimetil amina
Kode : X ( Berbahaya )
Memiliki rumus molekul C2H7N
d. Etanol
Kode : F ( Mudah terbakar )
Memiliki rumus molekul C2H5OH
e.
Heksana
Kode : F ( Mudah Terbakar ) dan T ( Beracun )
Memiliki rumus molekul C6H14
f.
Asam klorida
Kode : C ( Korosif )
Memiliki rumus molekul HCl
g. Metanol
Kode : F ( Mudah Terbakar ) dan T ( Beracun )
Memiliki rumus molekul CH3OH
h. Asam nitrat
Kode : C ( Korosif ) dan T ( Beracun )
Memiliki rumus molekul HNO3
i.
Natrium nitrat
Kode : Xi ( Iritasi )
Memiliki rumus molekul NaNO3
j.
Fenol
Kode : T ( Beracun ) dan C ( Korosif )
Memiliki rumus molekul C6H5OH
k. Kalium dikromat
Kode : O ( Pengoksidasi ), X ( Berbahaya ), dan Xi ( Iritasi )
Memiliki rumus molekul K2Cr2O7