Anda di halaman 1dari 20

Laporan I

Praktikum Kimia Dasar

MSDS (Material Safety Data Sheet)

JACK AXEL

H061191011

LABORATORIUM KIMIA DASAR


DEPARTEMEN KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebuah Material Safety Data Sheet (MSDS) atau di Indonesia disebut Lembar Data

Keselamatan Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi informasi mengenai

potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktifitas dan lingkungan) dan cara bekerja

yang aman dengan produk kimia. Ini adalah titik awal yang penting untuk

pengembangan program keselamatan dan kesehatan yang lengkap. MSDS juga berisi

informasi tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan prosedur darurat

semua yang terkait dengan material. MSDS berisi lebih banyak informasi tentang

materi daripada label. MSDS dipersiapkan oleh pemasok atau produsen bahan. Hal

ini dimaksudkan untuk memberi tahu apa bahaya dari produk, cara menggunakan

produk dengan aman, apa yang akan terjadi jika rekomendasi tidak diikuti, apa yang

harus dilakukan jika terjadi kecelakaan, bagaimana mengenali gejala overexposure,

dan apa yang harus dilakukan jika insiden terjadi.

MSDS dimaksudkan untuk dibaca oleh hygienists dan profesional K3. Sekarang

MSDS dibaca juga oleh pengusaha, pekerja, supervisor, perawat, dokter, petugas

darurat. Untuk memastikan bahwa pengguna MSDS dapat dengan cepat menemukan

informasi yang mereka butuhkan, informasi dalam MSDS harus mudah dibaca dan

ditulis dalam format yang jelas, tepat dan dapat dimengerti.


Bagi kebanyakan orang yang bekerja dengan produk dikendalikan, ada beberapa

bagian dalam MSDS yang lebih penting daripada yang lain. Anda harus selalu

membaca nama kimia, tahu bahayanya, memahami penanganan dan penyimpanan

yang aman petunjuk, serta memahami apa yang harus dilakukan dalam keadaan

darurat.

Oleh karena itu, MSDS wajib dipelajari untuk memperoleh pemahaman dan

kesadaran terhad ap resiko dilaboratorium, sebuah dokumen yang memuat data

mengenai sifat dan karakter material (Fuad, 2015)

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu MSDS dan fungsinya ?

2. Apa saja simbol-simbol bahan kimia yang ada di laboratorium dan

bagaimana cara penanggulangannya?

3. Apa fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium dan bagaimana cara

menggunakannya.

1.3 TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengetahui apa itu MSDS dan fungsinya?

2. Mengetahui setiap simbol-simbol yang ada laboratorium dan cara

menggulanginya.

3. Mengetahui setiap fungsi-fungsi alat yang ada di laboratorium dan bagaimana

cara menggunakannya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN MSDS DAN FUNGSINYA

Material Safety Data Sheet (MSDS) atau di Indonesia disebut Lembar Data

Keselamatan Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi informasi mengenai

potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktifitas dan lingkungan) dan cara bekerja

yang aman dengan produk kimia. Ini adalah titik awal yang penting untuk

pengembangan program keselamatan dan kesehatan yang lengkap. MSDS juga berisi

informasi tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan prosedur darurat

semua yang terkait dengan material. MSDS berisi lebih banyak informasi tentang

materi daripada label. MSDS dipersiapkan oleh pemasok atau produsen bahan. Hal

ini dimaksudkan untuk memberi tahu apa bahaya dari produk, cara menggunakan

produk dengan aman, apa yang akan terjadi jika rekomendasi tidak diikuti, apa yang

harus dilakukan jika terjadi kecelakaan, bagaimana mengenali gejala overexposure,

dan apa yang harus dilakukan jika insiden terjadi.(Fuad, 2019)

Adapun fungsi dari MSDS ialah dipelajari untuk memperoleh pemahaman dan

kesadaran terhadap resiko dilaboratorium, sebuah dokumen yang memuat data

mengenai sifat dan karakter material. (Rusly dan Dina, 2018)


2.2 SIMBOL-SIMBOL BAHAN KIMIA YANG ADA DI LABORATORIUM

DAN CARA PENANGGULANGANNYA.

Nama : Flammable (mudah terbakar)

Lambang : F

simbol untuk bahan kimia yang mempunyai

titik nyala rendah, mudah terbakar dengan api

bunsen, permukaan metal panas atau loncatan

bunga api.

Penanganan : Jauhkan dari benda-benda yang

berpotensi mengeluarkan api.

Contoh :

Minyak

terpentin.

Nama : toxic

(beracun)

Lambang : T

Bahan yang bersifat beracun yang dapat

menyebabkan kematian atau sakit yang serius

bila terhirup, tertelan, atau terabsorpsi melalui

kulit.

Penanganan : Jangan ditelan dan jangan

dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena.


Nama : harmful (berbahaya)

Lambang : Xn

Bahan yang dapat menyebabkan gangguan

kesehatan apabila terhirup, tertelan, atau

kontak dengan kulit.

Penanganan : Jangan dihirup, jangan ditelan

dan hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.

Nama : explosive (mudah meledak)

Lambang : E

Bahan kimia yang mudah meledak dengan

adanya panas atau percikan bunga api, gesekan

atau benturan.

Penanganan : Hindari pukulan/benturan,

gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain

bahkan tanpa oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena

(TNT).

Nama : irritant (mudah mengiritasi)

Lambang : I
Bahan yang dapat menyebabkan gatal-gatal,

iritasi atau kulit terbakar.

Penanganan : hindarkan kontak langsung

dengan kulit Contoh : NaOH, C6H5OH,

Cl2

Nama : Corrosive (korosif)

Lambang : C

Produk ini dapat merusak jaringan hidup,

menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal

bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.

Penanganan : Jangan sampai

terpercik pada Mata Contoh : HCl,

H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Oxidizing (pengoksidasi)

Lambang : O

Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat

menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan

panas saat kontak dengan bahan organik dan

bahan pereduksi.

Penanganan : Hindarkan dari panas

dan reduktor. Contoh : H2O2, KClO4


Nama : Dengerous For the Environment

(berbahaya bagi lingkungan)

Lambang : N

Bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan

yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.

Penanganan : Hindari kontak atau

bercampur dengan lingkungan yang dapat

membahayakan makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan,

Petroleum bensin (Mardiana dan Ira, 2017)

2.3 FUNGSI-FUNGSI ALAT YANG ADA DI DALAM LABORATORIUM

DAN CARA MENGGUNAKANNYA

1. Tabung reaksi
Tabung reaksi berfungsi untuk mereaksi dua atau bahkan lebih suatu

zat. Dalam laboratorium medis, biasanya tabung reaksi ini digunakan untuk

menampung darah atau urine yang akan diperiksa dengan menggunakan

sentrifus (Mardiana dan Ira., 2017).

2. Gelas ukur

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan yang akan

digunakan saat pengujian (Mardiana dan Ira., 2017).

3. Labu ukur

Labu ukur terbuat dari bahan gelas biasa atau dari bahan
borosilikat dengan volume sampai dengan 2 liter. Fungsi labu ukur
adalah untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan (Wardiyah., 2016).

4. Pipet Volume
Pipet volume terbuat dari bahan gelas biasa kadang –
kadang terbuat dari bahan borosilikat. Pipet volume berfungsi
untuk mengukur volume tepat berdasarkan volume yang
dikeluarkan.

5. Kawat kasa

Kawat kasa merupakan kawat yang dilapisi dengan asbes dan


berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari
suatu pembakar.

6. Kaki tiga
Kaki tiga merupakan besi yang menyangga ring dan
digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.

7. Bunsen

Bunsen digunakan untuk memanaskan bahan baik berupa


padat maupun cair.

8. Pipet tetes

Pipet tetes terbuat dari gelas dilengkapi karet. Pipet tetes


berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil (tetes).

9. Bulb
Bulb digunakan untuk membantu proses pengambilan
cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk
menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan
mengosongkan (empty).

10. Rak tabung

Rak tabung berfungsi untuk menyimpan tabung reaksi (Farhan.,

2014).

11. Plat tetes

Plat tetes berfungsi untuk menyimpan sampel dalam skala tetes

(Farhan., 2014).

12. Gegep
Gegep berfungsi untuk menjepit tabung reaksi.

13. Pipet skala

Pipet skala berfungsi untuk memindahkan suatu cairan dari satu

tempat ke tempat lain.

14. Stopwatch

Stopwatch berfungsi untuk mengukur lamanya waktu terjadinya

kegiatan.

15. Termometer
Termometer berfungsi untuk mengukur derajat panas atau

dinginnyan suatu larutan.

16. Sikat tabung

Sikat tabung berfungsi untuk membersihkan

17. Batang pengaduk

Batang pengaduk berfungsi untuk mengaduk suatu cairan atau

larutan.

18. Ruang asam

Lemari asam (fume hood) adalah alat untuk penyimpanan bahan-bahan

kimia dengan kadar asam yang tinggis serta sebagai perantara pemindahan bahan

kimia asam konsentrasi tinggi, dan tempat untuk mereaksikan bahan-bahan kimia
berbahaya. Lemari Asam sesungguhnya adalah sebuah ventilasi seperti jendela

khusus terselubung, yang dilengkapi dengan alat perotasi udara seperti kipas

penyedot sehingga pergantian udara menjadi lebih baik.

Laboratorium sangat membutuhkan adanya lemari asam ini sebagai tempat untuk

mereaksikan bahan-bahan kimia berbahaya, karena kebanyakan reaksi-reaksi yang

dalam laboraorium (kebanyakan percobaan yang berhubungan dengan biokimia

seperti uji protein, dsb) menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap, dan

hasil dari reaksi juga menghasilkan gas berbahaya.

Lemari asam dalam laboratorium sangat diperlukan dan menjadi saran

pendukung laboratorium. Ada beberapa fungsi lemari asam:

1. Tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan bahan yang mudah

menguap, gas yang berbahaya

2. Tempat transfer bahan bahan kimia dan biologi

Ada tiga komponen kimia yang perlu diperhatikan dalam pemeilihan bahan

lemari asam/fume hood. Komponen tersebut adalah:

1. Tahan terhadap bahan bahan kimia organik seperti pelarut oragnik

2. Tahan terhadap bahan kimia yang bersifat korosif seperti asam dan

bahasa.

3. Tahan terhadap ledakan. (Tika, 2014)


DAFTAR PUSTAKA

- Fuad,F.,2015, Material Safety Data Sheet (MSDS) / Lembar Data

Keselamatan Bahan (LDKB),Jurnal K3LH

- Mardiana.,Ira,G.Rahayu.,2017,Pengantar Laboratorium

Medik,Jakarta,Kemenkes

- Arif,S.,2018,GHS: Keselamatan Berbicara Melalui Simbol,Jurnal

Bioscience,No.1,Vol.2,Hal.01-10

- Tika,S.,2014, Lemari Asam

LAMPIRAN
1. Apa fungsi dari ruang asam?

2. Apa itu MSDS dan R dan S dalam MSDS?

3. Apa saja kelengkapan praktikan dalam laboratorium?

4. Sebutkan nama teman sekelompok beserta nim!

Jawaban:

1. Ruang asam berguna untuk menyimpan zat kimia yang bersifat asam atau basa

kuat yang mudah menguap.Ruang ini dipakai pula untuk percobaan reaksi kimia

zat explosive dan menghasilkan gas iritant (mengganggu pernapasan dan kulit).

2. Material Safety Data Sheet (MSDS) atau di Indonesia disebut Lembar Data

Keselamatan Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi informasi mengenai

potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktifitas dan lingkungan) dan cara

bekerja yang aman dengan produk kimia. Frase-R memberikan petunjuk tentang

resiko khusus yang mungkin timbul dari penanganan bahan-bahan berbahaya.

Huruf “R” merupakan kependekan dari resiko (Risk). Menurut “Ordinance on

Hazardous Substances”, Frase-R harus diseleksi karena klasifikasi suatu bahan

dan digunaan untuk pelabelan. Seleksi Frase-R mengikuti kriteria yang sama

dengan petunjuk tentang simbol bahaya dan diskripsi bahaya. Frase-R dan

kombinasi Frase-R terdaftar dalam “Ordinance on Hazardous Substances”.

(lihat juga “Legal Conditions for the Handling of Hazardous Substances” dan

“Technical Guidelines on Safety in Chemical Laboratory Courses”). Frase-R

terdiri dari satu atau beberapa huruf kode (misalnya, R41: resiko kerusakan

serius pada mata ). Perhatian khusus diberikan untuk R10 (dapat terbakar),

karena kategori ini tidak memiliki simbol bahaya maupun huruf kode. Yang

dimaksud Frase-S memberikan petunjuk tentang informasi keamanan bahan


berbahaya sehingga pengguna dapat menghindari resiko selama penanganan

bahan dan formulasi berbahaya, dan dapat memperkirakan pelepasan bahan-

bahan tesebut, untuk mengendalikan konsekuensi kecelakaan, dan

merekomendasikan pertolongan pertama. Huruf “S” adalah singkatan dari

“Safety” (keamanan). Menurut “Ordinance on Hazardous Substances”, Frase-S

harus diseleksi karena klasifikasi suatu bahan dan digunakan untuk pelabelan.

Seleksi Frase-R mengikuti kriteria yang sama dengan petunjuk tentang simbol

bahaya dan diskripsi bahaya. Frase-S dan kombinasi Frase-S terdaftar dalam

“Ordinance on Hazardous Substances”. Analog dengan Frase-R, Frase-S juga

terdiri dari satu atau beberapa huruf kode (misalnya, R22: jangan menghirup

debu).

3. Jas Laboratorium. Jas laboratorium (lab coat) berfungsi sebagai pelindung

tubuh dari percikan bahan kimia berbahaya.

Kaca mata keselamatan. Mata merupakan bagian tubuh yang cukup vital dan

sangat bergharga. Jumlah kecelakaan yang menimpa mata cukup banyak

Sepatu Pengaman. Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika

bekerja di laboratorium karena tidak dapat melindungi kaki ketika larutan atau

bahan kimia terjatuh mengenai kaki.

Pelindung Muka. Pelindung muka atau face shield digunakan untuk

melindungi wajah dari panas, api, dan percikan material panas

Masker. Masker digunakan untuk melindungi pekerja dari udara kotor yang

diakibtakan oleh beberapa hal, yaitu :

1. Debu-debu kasar dari pengindraan atau operasi-operasi sejenis


2. Racun dan debu-debu halus yang dihasilkan dari pengecetan atau asap

3. Uap beracun atau gas beracun dari pabrik kimia

4. CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen di udara

Sarung tangan (glove) melindungi tangan dari ceceran larutan kimia yang bisa

membuat kulit gatal atau melepuh.

Pelindung Telinga. Pelindung telinga berguna untuk melindungi pekerja dari

loncatan api, percikan logam, atau partikel-partikel yang melayang.

4. NURUL MAULIDA (H061191010)

JACK AXEL (H061191011)

HESTI AYU LESTARI (H061191012)

NURHUDA NINGSIH (H061191015)

MUHAMMAD ALIF ISMAIL (H061191016)

ZAKIYAH FACHRUDDIN (H061191017)

RAHMAT HIDAYAT ZAKIR (H061191019)

MUHAMMAD HAQQUL FAHMI (H061191020)

DIKY DARMAWAN (H061191021)

Anda mungkin juga menyukai