Anda di halaman 1dari 10

NAMA : JACK AXEL

NIM : H061191011

SURVEI & PERPETAAN

Survey & Perpetaan Merupakan sebuah ilmu, seni dan teknologi untuk menentuan posisi
relatif, suatu titik di atas, atau di bawah permukaan bumi. Dalam arti yang lebih umum, survey
didefenisikan; sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua metode untuk mengukur dan
mengumpulkan informasi tentang fisik bumi dan lingkungan, pengolahan informasi, dan
menyebarluaskan berbagai produk yang dihasilkan untuk berbagai kebutuhan.

Kegiatan Pengumpulan Data melalui :

- Pengukuran (Surveying)

sebuah metode pengukuran titik-titik dengan memanfaatkan jarak dan sudut di antara
setiap titik tersebut pada suatu wilayah

- Pengamatan (Observations)

pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian yang


bersangkutan.Hasil observasi dapat dijadikan sebagai data pendukung
dalammenganalisis dan mengambil keputusan

- Penginderaan (Sensing)

ilmu untuk mendapatkan informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa
terhadap data yang diperoleh

PEMETAAN

Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa fakta, dunia nyata,
baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem
proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka Bumi yang disajikan.

PETA

Peta merupakan penggambaran keadaan muka bumi ke dalam bidang datar.


Peta juga merupakan gambaran permukaan bumi yang berisi fenomena alam dan fenomena buatan
memuat informasi yang diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya di berbagai bidang
pembangunan termasuk bidang perencanaan tata ruang, kehutanan, perkebunan, pertanian,
kelautan, pertambangan dan lain sebagainya.

- Presentase dunia nyata

- Dalam bentuk simbol-simbol

- Hubungan spasial di bumi

- Di atas bidang datar

- Skala tertentu

Istilah Peta : Dalam matematik dipakai untuk menyampaikan ungkapan untuk mentrasfer
informasi dari satu bentuk ke bentuk lain, sebagaimana akhli pemetaan mentransfer informasi dari
muka bumi ke atas bidang kertas.

Istilah peta juga dipakai secara longgar untuk mengacu kepada setiap display visual dari informasi,
khususnya jika informasi itu abstrak digeneralisasi atau skematik.

Istilah peta didefinisikan sebagai suatu penyajian di atas bidang datar (bidang kertas) dari unsur-
unsur pada muka bumi/planet maupun di bawah muka bumi/planet dengan suatu skala tertentu dan
berdasarkan proyeksi peta tertentu.

Peta dikelompokkan 2 jenis yaitu :

- Peta Umum (Peta multiguna) : Map

- Peta guna khusus : Chart

Juga ada yang mengelompokkan :

- Peta Rupa bumi (Topografi), yaitu : peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-
unsur pada muka bumi dan di bawah muka bumi yang meliputi:

• Hipsografi

Penampakan berupa bentang alam daratan, seperti pegunungan, dataran tinggi,


dataran rendah, bukit, lembah, dan kenampakan lain yang membentuk relief.
• Hidrografi

tentang Pemetaan laut dan pesisir

• Vegetasi

keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat tertentu, mencakup baik


perpaduan komunal dari jenis-jenis flora penyusunnya maupun tutupan lahan
(ground cover)

• Toponimi

Membahas tentang asal-usul penamaan nama tempat, wilayah,[1] atau suatu


bagian lain dari permukaan bumi, termasuk yang bersifat alam (sungai, lautan,
dan pegunungan) yang buatan (kota, gedung, jalan, jembatan)

• batas-batas administrasi

pemisahan wilayah

• unsur-unsur buatan manusia

Unsur-unsur perhubungan, meliputi jalan dan jalur kereta api Gedung-gedung,


meliputi perumahan dan bangunan lain seperti mesjid, kantor, dan sebagainya
Konstruksi-konstruksi lain,seperti : bendungan, jalur pipa, waduk penyimpanan
air, dan lain-lain Unsur luasan atau daerah khusus,meliputu daerah yang
ditanami seperti perkebunan dan taman Batas-batas,meliputu batas adminstratif
seperti batas provinsi, kabupaten, sampai batas terkecil yang bisa dilihat

• rujukan geografis baku

- Peta tematik : Suatu alat untuk mengkomunikasikan konsep-konsep geografis,


misalnya jenis-jenis hutan (Peta hutan), jenis-jenis tanah (Peta tanah) dan sebagainya.

Peta Dasar dari segi pengadaan dan fungsinya dapat diuraikan sebagai berikut:

• Basic Map : peta yang dibuat langsung dari survai lapangan.


Peta ini dapat dijadikan sebagai derived maps.
• Base map : Peta yang menyajikan informasi dasar di atas peta mana data
tambahan yang sifatnya khusus dikompilasi atau dicetak, sehingga
menghasilkan suatu peta baru.
Peta baru ini disebut Peta tematik yang memuat tema-tema tertentu.

Syarat suatu peta untuk menjadi peta dasar harus berfungsi sebagai “ public service “

Skala Peta :

Skala peta adalah perbandingan antara dua titik di peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan. Sebagai contoh, peta dengan skala 1 : 10.000 ini berarti jika dua buah titik di peta
berjarak 1 Cm, maka jarak kedua titik tersebut di lapangan adalah 100 m.

Ada 3 cara penyajian skala peta :

- Skala bilangan

- Skala grafis/ garis

- Skala pernyataan.

Simbol Peta : dapat dibedakan ,

- Artinya

• Simbol kualitatif, menyatakan identitas atau melukiskan keadaan asli dari


unsur-unsur.

• Simbol kuantitatif, menyatakan identitas dan menunjukkan besar/


jumlah/banyaknya unsur yang diwakilinya.

- bentuknya :

• Simbol titik

• Simbol garis

• Simbol luas
Contoh-contoh simbol :

- Simbol titik kualitatif

Masjid 

Kelenteng 

Gereja 

- Simbol titik kuantitatif

10 10 – 50 50 – 250

1000 1000 – 10.000 > 10.000

Titik triangulasi

- Simbol garis kualitatif

Jalan

Rel kereta api


Sungai

- Simbol garis kuantitatif

Garis kontur

Frekuensi jalur pelayaran

- Simbol luas kualitatif

Kuburan Islam
^^^^^^^

Kuburan kristen ++++++

- Simbol luas kuantitatif

500 org/km

1000 org/km

Garis kontur : adalah garis di peta yang menghubungkan titik-titik ketinggian yang angkanya sama
di atas suatu permukaan tertentu.
Pemilihan interval kontur atau beda tinggi disesuaikan dengan :

- penggunaan peta bersangkutan


- skala peta
- keadaan daerah yang dipetakan.

Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:

i = (25 / jumlah cm dalam 1 km) meter, atau

i = n log n tan a , dengan n = (0.01 S + 1)1/2 meter.

Contoh:

• Peta dibuat pada skala 1 : 5 000, sehingga 20 cm = 1 km,


maka i = 25 / 20 = 1.5 meter.
• Peta dibuat skala S = 1 : 5 000 dan a = 45° ,
maka i = 6.0 meter.
Berikut contoh interval kontur yang umum digunakan sesuai bentuk permukaan tanah
dan skala peta yang digunakan.

Tabel Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan

Skala Bentuk muka tanah Interval Kontur

1 : 1 000 Datar 0.2 - 0.5 m

dan Bergelombang 0.5 - 1.0 m

lebih besar Berbukit 1.0 - 2.0 m

1 : 1 000 Datar 0.5 - 1.5 m

s/d Bergelombang 1.0 - 2.0 m

1 : 10 000 Berbukit 2.0 - 3.0 m

1 : 10 000 Datar 1.0 - 3.0 m

dan Bergelombang 2.0 - 5.0 m

lebih kecil Berbukit 5.0 - 10.0 m

Bergunung 0.0 - 50.0 m

Hal-hal yang penting dalam penyajian kontur :

1. Kontur selalu tegak lurus dengan arah kemiringan


2. Makin curam lerengnya, penyajian kontur makin berdekatan
3. Pemberian angka pada kontur terbaca pada arah lereng yang naik
4. Kontur tertentu dengan angka ketinggian yang bulat dinamakan kontur indeks dan digambar
lebih tebal untuk mempercepat pembacaan.
5. Kontur untuk cekungan dinamakan kontur depresi.
Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah landai

Garis kontur pada daerah sangat curam.

Garis kontur pada curah dan punggung bukit.

Garis kontur pada bukit dan cekungan.


Kemiringan Tanah dan Kontur Gradient

Kemiringan tanah a adalah sudut miring antara dua titik = tan-1(D hAB/sAB). Sedangkan
kontur gradient b adalah sudut antara permukaan tanah dan bidang mendatar.

Kemiringan tanah dan kontur gradient

Kegunaan Garis Kontur

Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat
digunakan untuk:

a. Menentukan potongan memanjang ( profile, longitudinal sections ) antara dua tempat.


b. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
c. Menentukan route / trace dengan kelandaian tertentu.
d. Menentukan kemungkinan dua titik di langan sama tinggi dan saling terlihat.

Anda mungkin juga menyukai