Disusun Oleh :
2020
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2
Komunikasi bahaya atau hazard communication adalah suatu cara untuk
menunjukkan bahwa suatu benda atau area mengandung bahaya atau jenis bahaya
tertentu. Dengan adanya petunjuk terhadap bahaya tersebut maka setiap orang
yang akan melakukan pekerjaan dengan alat atau bahan yang berbahaya tersebut
atau bekerja pada area berbahaya tersebut dapat mengantisipasi dengan langkah-
langkah pencegahan atau preventif seperti alat perlindungan diri yang sesuai.
3
1. Lisan dengan cara training atau pemberitahuan, kelemahannya adalah
kurangefektif karena orang mudah lupa.
2. Tulisan, dapat berupa MSDS serta Poster.
3. Visual, berupa Label, tanda, serta rambu.
2.5 MSDS (Material Safety Data Sheet)
MSDS adalah suatu sumber informasi yang komprehensif yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan serta karyawan yang bersangkutan dalam
menangani atau mengelola material tersebut.
Informasi perusahaan
Kandungan bahaya
Data fasik
Reaktivitas
Informasi pencemarankhusu
Petunjuk khusus
4
o jika bahan campuran belum dites secara keseluruhan makan nama ba
hankandungan berbahaya dengan kadar 1% atau lebih dicantumkan.
Nama bahan yang karsinogen dan kadarnya yang lebih dari 0.1 %
harus tercantum.
o Semua komponen yang menghasilkan bahaya fisik dicantumkan.
o Semua bahan yang kadarnya dibawah 1% (0.1% untuk karsinogen)
harus dicantumkan jika kadar tersebut melebihi dari
standard Permissible Exposure Limit (PEL) atau Threshold Limit
Value (TLV) atau standard lain.
C. Section III. Karakteristik fisik dan kimia (Physical and Chemical Char.)
5
G. Section VII. Petunjuk untuk pengelolaan dan penggunaan secara
aman (Precautionsfor Safe Handling and Use).
Pada section ini terdiri dari engineering control, prosedur pena
ngan secaraaman, serta alat pencegahan Informasi ini menjelaskan
penggunaan goggles, gloves, bodysuits, respirators, and face
shields dalam penanganan bahan.
BAB III
PENUTUP
6
3.1 Kesimpulan
1. Komunikasi Bahaya (hazard communication) adalah suatu cara untuk
menunjukkan bahwa suatu benda atau area mengandung bahaya atau jenis
bahaya tertentu. Dengan adanya petunjuk terhadap bahaya tersebut maka
setiap orang yang akan melakukan pekerjaan dengan alat atau bahan
berbahaya tersebut atau bekerja pada area berbahaya tersebut dapat
mengantisipasi dengan langkah-langkah pencegahan atau preventif, seperti
alat perlindungan diri yangsesuai.
2. MSDS adalah suatu sumber informasi yang komprehensif yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan serta karyawan yang bersangkutan dalam
menangani atau mengelola material tersebut. Pada umumnya informasi
mengenai bahaya dan pencegahannya harus lebih difokuskan.
7
DAFTAR PUSAKA
Tarwaka. 2012.Dasar dasar keselamatan kerja serta pencegahan kecelakaan di
tempat kerja. Surakarta : Harapan offset.