Anda di halaman 1dari 9

KEGIATAN LABORATORIUM

Material Safety Data Sheet (MSDS): Informasi


Penting Penggunaan Bahan Kimia Untuk
Keselamatan Kerja Di Laboratorium.
February 3, 2020 
 
PLP IPB

Materi
al safety Data Sheet (MSDS) (Picture from https://www.graphicproducts.com)

Material safety Data Sheet (MSDS) arau Lembar Data Keamanan Bahan merupakan
dokumen yang penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium. MSDS
memberikan informasi mengenai prosedur yang tepat untuk penanganan, penyimpanan,
dan pembuangan bahan kimia setelah digunakan di laboratorium. Pada umumnya, MSDS
selalu disertai dalam setiap pembelian bahan kimia. Setiap personil laboratorium yang akan
menggunakan bahan kimia, sebaiknya membaca MSDS bahan tersebut demi keamanan
pekerjaan. MSDS dari beberapa bahan kimia yang umumnya dipakai dalam praktikum atau
penelitian yang sederhana telah banyak tersedia di internet. Informasi yang diberikan dalam
MSDS terbagi dalam 16 bagian. Pembagian tersebut merupakan format standard dari
ANSI, yaitu sebagi berikut:

1. Bagian 1 memberikan informasi rinci mengenai nama, CAS number (no. registrasi
internasional), nama perusahaan yang mengeluarkan, dan nomor kontak darurat.
CAS number adalah nomor unik yang diberikan oleh ACS (Chemical Abstracts
Service) pada setiap bahan kimia yang sudah diketahui, ditemukan, atau disintesis.
2. Bagian 2 menunjukan bahan berbahaya OSHA, dan mungkin meliputi bahan kunci
lainnya serta ambang batas.
3. Bagian 3 menunjukan pengaruh terhadap kesehatan.
4. Bagian 4 menyediakan ukuran pertolongan pertama yang perlu diberikan pada
paparan bahan kimia tersebut.
5. Bagian 5 menampilkan besarnya penanganan pemadam kebakaran yang perlu
diambil.
6. Bagian 6 menujukkan prosedur yang perlu diambil jika kecelakaan terhadap bahan
tersebut terjadi.
7. Bagian 7 menunjukkan informasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia.
Bagian tersebut merupakan bagian yang penting.
8. Bagian 8 memberikan garis besar batas regulator paparan bahan kimia, biasanya
nilai PEL maksimum.
9. Bagian 9 memberikan informasi sifat fisik dan kimia bahan.
10. Bagian 10 memberikan informasi kreaktifan dan kestabilan.
11. Bagian 11 memberikan informasi toksisitas akun dan kronis.
12. Bagian 12 menunjukkan baik ekotoksisitas dan bahaya bahan terhadap lingkungan.
13. Bagian 13 menyediakan saran pembuangan bahan kimia.
14. Bagian 14 memberikan informasi pendistribusian yang dibutuhkan.
15. Bagian 15 menunjukan garis besar informasi regulatori, seperti kode bahaya.
16. Bagian 16 memberikan informasi mengenai label peringatan, tanggal penyiapan
atau revisi, serta pihak yang mengeluarkan MSDS.

Contoh MSDS:
Penjelasan tentang kode bahaya pada MSDS:

Bahaya Kesehatan (Biru)

Dapat berakibat fatal pada paparan singkat/dekat. Perlu


4 Berbahaya
perlengkapan perlindungan khusus.
Korosif atau beracun. Hindari kontak dengan kulit atau
3 Peringatan
terhirup.
2 Peringatan Dapat berbahaya jika terhirup atau terserap masuk.
1 Hati-Hati Dapat mengiritasi
0 Tidak ada bahaya kesehatan
 

 Kemudahan Terbakar (Merah)

4 Berbahaya Gas mudah terbakar atau cairan sangat mudah terbakar


Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 100 0F
3 Peringatan
(38 0C)
Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 200 0F
2 Hati-Hati
(950C)
1 Terbakar jika dipanaskan
0 Tidak terbakar
 

 Kerekreatifan (Kuning)

4 Berbahaya Bahan mudah meledak pada suhu ruang


Dapat meledak jika diguncang, dipanaskan wadah tertutup,
3 Berbahaya
atau dicampur dengan air
2 Peringatan Tidak stabil atau bereaksi hebat dengan air
Dapat beraksi jika dipanaskan atau dicampur dengan air,
1 Hati-hati
tetapi tidak meruah.
0 Stabil Tidak reaktif saat dicampur dengan air
 

 Informasi Khusus (Putih)

W Reaktif terhadap air


OXY Oksidator

Anda mungkin juga menyukai