Anda di halaman 1dari 9

Nama : Bagus Satrio L.

Kelas : Ars 4B
Nim : 201812029.

Material safety Data Sheet (MSDS) Buku Panduan Keselamatan Kerja di


Laboratorium (Karya Andriawan Subekti dan Dr Sri Mulijani, M.Si)

Informasi Umum

a. Tanggal Pembuatan : 10/10/2005 12.50 PM


b. Alamat produsen atau supplier : 14025 Smith Rd. Houston,
Texas 77396
c. Nomor seri CAS (Cemical Abstract Serial Number) : 73-22-3
d. Nama kimia : : L-Tryptophan
e. Nama perdagangan dan sinonim : Tryptophan; L-alpha-
aminoindole-3-propionic acid;
f. Nama kimia lainya : Not available
g. Rumus struktur dan rumus kimia : C11-H12-N2-O2
h. Tanda bahaya bahan kimia : Not available

Infromasi Komponen Berbahaya

a. Batas paparan tiap komponen : Not available


b. Komposisi :

Nama : CAS # % by Weight


{L}-Tryptophan 73-22-3 100

c. Persen Berat : 100%


Material safety Data Sheet (MSDS) (Picture from https://www.graphicproducts.com)

Material safety Data Sheet (MSDS) arau Lembar Data Keamanan Bahan merupakan
dokumen yang penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium. MSDS
memberikan informasi mengenai prosedur yang tepat untuk penanganan, penyimpanan, dan
pembuangan bahan kimia setelah digunakan di laboratorium. Pada umumnya, MSDS selalu
disertai dalam setiap pembelian bahan kimia. Setiap personil laboratorium yang akan
menggunakan bahan kimia, sebaiknya membaca MSDS bahan tersebut demi keamanan
pekerjaan. MSDS dari beberapa bahan kimia yang umumnya dipakai dalam praktikum atau
penelitian yang sederhana telah banyak tersedia di internet. Informasi yang diberikan dalam
MSDS terbagi dalam 16 bagian. Pembagian tersebut merupakan format standard dari ANSI,
yaitu sebagi berikut:

1. Bagian 1 memberikan informasi rinci mengenai nama, CAS number (no. registrasi
internasional), nama perusahaan yang mengeluarkan, dan nomor kontak darurat. CAS
number adalah nomor unik yang diberikan oleh ACS (Chemical Abstracts Service)
pada setiap bahan kimia yang sudah diketahui, ditemukan, atau disintesis.
2. Bagian 2 menunjukan bahan berbahaya OSHA, dan mungkin meliputi bahan kunci
lainnya serta ambang batas.
3. Bagian 3 menunjukan pengaruh terhadap kesehatan.
4. Bagian 4 menyediakan ukuran pertolongan pertama yang perlu diberikan pada
paparan bahan kimia tersebut.
5. Bagian 5 menampilkan besarnya penanganan pemadam kebakaran yang perlu
diambil.
6. Bagian 6 menujukkan prosedur yang perlu diambil jika kecelakaan terhadap bahan
tersebut terjadi.
7. Bagian 7 menunjukkan informasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia. Bagian
tersebut merupakan bagian yang penting.
8. Bagian 8 memberikan garis besar batas regulator paparan bahan kimia, biasanya nilai
PEL maksimum.
9. Bagian 9 memberikan informasi sifat fisik dan kimia bahan.
10. Bagian 10 memberikan informasi kreaktifan dan kestabilan.
11. Bagian 11 memberikan informasi toksisitas akun dan kronis.
12. Bagian 12 menunjukkan baik ekotoksisitas dan bahaya bahan terhadap lingkungan.
13. Bagian 13 menyediakan saran pembuangan bahan kimia.
14. Bagian 14 memberikan informasi pendistribusian yang dibutuhkan.
15. Bagian 15 menunjukan garis besar informasi regulatori, seperti kode bahaya.
16. Bagian 16 memberikan informasi mengenai label peringatan, tanggal penyiapan atau
revisi, serta pihak yang mengeluarkan MSDS.
Contoh MSDS:
Penjelasan tentang kode bahaya pada MSDS:
Bahaya Kesehatan (Biru)

Dapat berakibat fatal pada paparan singkat/dekat. Perlu perlengkapan


4 Berbahaya
perlindungan khusus.
3 Peringatan Korosif atau beracun. Hindari kontak dengan kulit atau terhirup.
2 Peringatan Dapat berbahaya jika terhirup atau terserap masuk.
1 Hati-Hati Dapat mengiritasi
0 Tidak ada bahaya kesehatan

 Kemudahan Terbakar (Merah)

4 Berbahaya Gas mudah terbakar atau cairan sangat mudah terbakar


3 Peringatan Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 100 0F (38 0C)
2 Hati-Hati Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 200 0F (950C)
1 Terbakar jika dipanaskan
0 Tidak terbakar

 Kerekreatifan (Kuning)

4 Berbahaya Bahan mudah meledak pada suhu ruang


Dapat meledak jika diguncang, dipanaskan wadah tertutup, atau dicampur
3 Berbahaya
dengan air
2 Peringatan Tidak stabil atau bereaksi hebat dengan air
Dapat beraksi jika dipanaskan atau dicampur dengan air, tetapi tidak
1 Hati-hati
meruah.
0 Stabil Tidak reaktif saat dicampur dengan air

 
 Informasi Khusus (Putih)

W Reaktif terhadap air


OXY Oksidator

Reference:

Handbook Of National Research Council

Buku Panduan Keselamatan Kerja di Laboratorium (Karya Andriawan Subekti dan Dr Sri
Mulijani, M.Si)

Situs: https://sciencelab.com/

Anda mungkin juga menyukai