Pengolahan Hasil
Perikanan
Penggunaan Media Penghantar Panas
Tim Penyusun
KATA PENGANTAR........................................................................................... 1
Daftar isi .................................................................................................................. 2
Bahan Ajar .............................................................................................................. 3
Kompetensi Inti ................................................................................................... 3
Kompetensi Dasar ............................................................................................... 3
Tujuan Pembelajaran ........................................................................................... 4
A. Pendahuluan ................................................................................................. 4
B. Penggorengan ............................................................................................... 4
1. Definisi Penggorengan ............................................................................. 5
2. Tujuan Penggorengan ............................................................................... 5
3. Prinsip Dasar Penggorengan..................................................................... 6
4. Teknik/Metode Penggorengan.................................................................. 7
5. Peralatan Penggorengan ......................................................................... 11
6. Pengaruh Penggorengan ......................................................................... 13
C. Pengukusan ................................................................................................ 15
D. Pengasapan ................................................................................................. 16
1. Prinsip Pengasapan ................................................................................. 17
2. Tujuan dan Fungsi Proses Pengasapan ................................................... 18
3. Metode Pengasapan ................................................................................ 18
4. Tempat pengasapan ................................................................................ 20
5. Proses pengolahan .................................................................................. 21
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengasapan .......................... 22
7. Pengaruh terhadap nilai gizi ................................................................... 23
E. Pemanggangan ........................................................................................... 23
1. Definisi Pemanggangan .......................................................................... 23
2. Tujuan Pemanggangan ........................................................................... 24
3. Peralatan Pemanggangan ........................................................................ 24
4. Pengaruh Terhadap Produk .................................................................... 26
F. Iradiasi ........................................................................................................ 27
1. Tujuan Dan Manfaat Iradiasi .................................................................. 28
2. Prinsip Iradiasi ........................................................................................ 29
3. Pengaruh Terhadap Produk .................................................................... 31
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 35
Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan prinsip penggunaan media penghantar panas
4.10 Melakukan prinsip penggunaan media penghantar panas
A. Pendahuluan
Penggunaan panas dalam proses pengolahan hasil perikanan merupakan
metode yang penting dilakukan dan tidak hanya hasil yang didapatkan dari
penggunaan panas yaitu untuk menghasilkan eating quality produk namun juga
berkaitan dengan efek pengawetan bahan makanan. Dengan penggunaan panas
faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan produk yaitu enzim,
mikroorganisme, serangga dan parasit dapat dihilangkan.
Kelebihan dari penggunaan media panas adalah :
Kontrol proses yang relatif sederhana
Mampu menghasilkan produk yang awet tanpa membutuhkan pendinginan
Mampu menghilangkan faktor anti nutrisi produk
Mengembangkan ketersediaan beberapa nutrisi misalnya memudahkan
pencernaan protein, gelatinisasi pati, dan pelepasan ikatan niasin
Penggunaan panas juga dapat mengubah atau merusak komponen yang ada
pada bahan dan berpengaruh terhadap rasa, warna, aroma serta tekstur suatu
produk yang selanjutnya akan mempengaruhi kualitas produk secara keseluruhan.
Media penghantar panas dalam pengolahan hasil perikanan dapat
menggunakan minyak, udara panas, asap atau juga menggunakan radiasi sinar.
Penggunaan minyak dilakukan pada proses penggorengan dimana minyak
dipanaskan untuk mengubah produk dari bahan mentah hingga diperoleh produk
yang diinginkan. Udara panas digunakan pada proses pemanggangan dengan
menggunakan peralatan oven. Asap digunakan pada proses pengasapan beberapa
produk hasil perikanan dan perikanan, sedangkan sinar radiasi pada umumnya
digunakan pada proses iradiasi produk dimana pada pelaksanaannya proses ini
dilakukan secara terbatas pada industri perikanan dan jarang digunakan oleh
produsen kecil.
B. Penggorengan
Masyarakat Indonesia dalam kesehariannya biasa mengkonsumsi makanan
yang dibuat melalui proses penggorengan. Lauk yang biasa diolah dengan cara
Gambar 1. Transfer massa dan transfer panas pada proses penggorengan bahan
pangan
(Sumber :Food processing Handbook)
Permukaan bahan yang kering merupakan struktur yang berpori terdiri dari
berbagai ukuran kapiler. Selama penggorengan, air dan uap air dihilangkan mulai
dari kapiler yang besar dan selanjutnya rongga yang kosong segera diisi oleh
minyak yang panas.
Waktu penggorengan yang dibutuhkan oleh bahan pangan tergantung pada :
Jenis bahan pangan
Suhu minyak goreng
Metode penggorengan
Pada metode ini minyak yang digunakan volumenya cukup besar. Bahan
terendam sempurna dalam minyak sehingga seluruh permukaan bahan
mendapatkan perlakuan suhu yang sama selama proses penggorengan. Bahan
yang terendam sempurna akan mengakibatkan pengeluaran atau penguapan
air dalam bahan akan lebih cepat dan bahan menjadi kering, renyah dan
mekar. Penggunaan metode ini juga akan menghasilkan keseragaman warna
dan penampilan pada bahan.
3) Spray Frying
Proses penggorengan dengan sistem Spray merupakan cara
penggorengan modern, sehingga hanya dioperasikan pada industri-industri
makanan/perusahaan besar. Kelebihan dari metode spray frying adalah waktu
penggorengan menjadi singkat, kebersihan terjamin dan kualitas produk akhir
sempurna. Hal ini terjadi karena pengoperasian penggorengan dilakukan
dengan system machinal dan electrical.
Pada penggorengan sistem spray minyak dipanaskan pada tempat/unit
mesin yang terpisah hingga mencapai suhu antara 180-270oC atau sesuai
dengan jenis produk. Bahan diletakkan diatas konveyor berjalan dalam
ruangan tertutup/vakum. Selanjutnya minyak panas disemprotkan mengenai
bahan, sehingga tejadilah penggorengan/pematangan bahan dalam waktu
yang relatif singkat. Produk yang dihasilkan tidak terlalu banyak mengalami
perubahan warna, tetapi sifatnya lebih kering dan renyah dengan kadar
minyak yang tertinggal pada produk hampir tidak kentara/nyata.
4) Vacuum frying
Vacuum frying merupakan metode penggorengan dengan menerapkan
prinsip “pressure and temperature” dimana pada tekanan yang rendah, titik
didih minyak akan dicapai pada suhu yang rendah. Pada kondisi vakum,
minyak akan mendidih pada suhu 70 °C.
1) Alat-alat pokok/utama
Alat-alat pokok/utama ini dimaksudkan sebagai alat/mesin yang akan
langsung dioperasikan dan mutlak harus ada karena akan digunakan langsung
serta sulit diganti dengan alat yang lain dalam operasi penggorengan, meliputii:
Wadah/Alat Menggoreng
Tempat/alat yang umum digunakan untuk proses penggorengan secara
tradisional dan konvensional merupakan suatu wadah/tempat yang berbentuk
parabola terbuat dari bahan logam tahan karat/anti karat dan inert misalnya dari
alumunium, besi baja berlapis enamel atau stainless steel, tanpa menimbulkan
perubahan/pengaruh baik terhadap minyak maupun produk akibat terjadinya
reaksi dengan alat.
Nama umumnya wadah/tempat penggoreng tersebut adalah wajan/ ketel yang
memiliki ukuran bervariasi. Alat/tempat ini digunakan untuk memanaskan minyak
yang sekaligus untuk menggoreng bahan dan dioperasikan secara manual.
D. Pengasapan
Pengasapan merupakan proses pengolahan menggunakan panas dan asap
yang berasal dari kayu atau tempurung kelapa yang dibakar secara lambat tanpa
api dan bertujuan untuk memberi aroma, atau sebagai proses pengawetan
makanan, terutama daging, ikan. Proses pengasapan merupakan suatu rangkaian
E. Pemanggangan
Pemanggangan atau baking merupakan salah satu dari beberapa proses
pengolahan yang menggunakan udara panas untuk mengubah mutu makanan.
Pemanggangan banyak digunakan untuk proses pengolahan produk berbasis
tepung atau buah.
1. Definisi Pemanggangan
Proses pemanggangan merupakan proses yang melibatkan tranfer panas dan
massa dimana perpindahan panas terjadi terhadap makanan melalui udara panas
dan permukaan dalam oven dan uap air berpindah dari bahan pangan ke udara di
sekitar dan akan dihilangkan di dalam oven.
Panas yang terjadi di dalam oven merupakan proses konveksi dari sirkulasi
udara di dalam oven dan secara konduksi antara permukaan bahan dengan loyang
atau wadah dimana bahan ditempatkan. Aliran konveksi akan menghasilkan
keseragaman panas di dalam oven dan beberapa model oven dilengkapi dengan
kipas untuk meningkatkan aliran konveksi panas. Hal ini akan meningkatkan
koefisien panas dan efisiensi penggunaan energi.
Panas yang merambat pada bahan terjadi secara konduksi dan tergantung dari
thermal conductivity bahan. Bahan yang memiliki thermal conductivity yang
rendah akan berdampak pada lambatnya transfer panas pada bahan dan akan
berpengaruh terhadap lamanya proses. Ukuran bahan merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap lama proses karena akan berpengaruh terhadap waktu yang
dibutuhkan oleh panas untuk mencapai titik pusat bahan dari permukaan bahan.
Keterangan :
- 1 gray = 1 gy = 100 rads
= 0,00024 kal/kg pangan
- 1 kgy = 1000 gy
1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam penggunaan media penghantar panas
adalah
a. Pemanggangan
b. Pengasapan
c. Pembakaran
d. Penggorengan
e. Pengukusan
2. Proses pengolahan makanan dengan cara merendam bahan makanan dalam
minyak pada temperatur titik didih air merupakan pengertian dari
a. Pengukusan
b. Penggorengan
c. Pemanggangan
d. Iradiasi
e. Pengasapan
3. Berikut ini yang tidak termasuk macam-macam teknik penggorengan adalah
a. Shallow frying
b. Deep fat frying
c. Spry Frying
d. Vacum frying
e. Put & Pull frying
4. Dibawah ini yang merupakan salah satu tujuan dan fungsi dilakukannya
pengasapan adalah
a. Mengurangi cita rasa makanan
b. Pencairan lemak
c. Mematikan ragi
d. Menumbuhkan mikroba
e. Pengawetan
5. Tempat yang akan digunakan untuk proses pengasapan harus memnuhi
persyaratan. Dibawah ini yang termasuk syarat tempat pengsapan adalah
a. Terletak pada ruang tertutup dan ruang asap berbentuk kerucut
b. Ruang asap berbentuk kotak kotak, lemari dan sumber panas tidak dapat
dipindah-pindah
c. Kelancaran ventilasi harus baik dan sumber panas dapat dipindah-pindah
d. Ruang pengasapan terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan ventilasi
kurang lancar
e. Terletak pada ruang tertutup dan tidak perlu menggunakan termostat
Direktorat Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. 2013. Buku Teks Bahan Ajar
Siswa Kelas X: Dasar Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan.Jakarta