Anda di halaman 1dari 103

PERANGKAT PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN :
TEKNIK PEMESINAN FRAIS

KELAS XII

Disusun Oleh :

SALIM, S.Pd., M.Si.

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


DAFTAR ISI :

 Halaman judul
 Visi dan misi smk negeri 1 semarang
 LembAr pengesahan
 SilabuS
 PROGRAM TAHUNAN
 PROGRAM SEMESTER
 RPP
 DAFTAR NILAI KOMPETENSI
 DAFTAR HADIR SISWA

VISI DAN MISI SMK NEGERI 1 SEMARANG


Visi
Mewujudkan lulusan kompeten dibidangnya, berahklak mulia dan
berwawasan lingkungan.

Misi
1. Menghasilkan tenaga trampil dan kompeten sesuai kompetensi
keahliannya.
2. Menghasilkan lulusan yang berahklak mulia dan berjiwa kebangsaan.
3. Menghasilkan lulusan yang berwawasan lingkungan dan berjiwa
wirausaha.

TUJUAN
1. Menjadikan lulusan untuk dapat berkarya di Dunia Usaha / Dunia
Industri sesuai kompetensi keahliannya.
2. Menjadikan lulusan yang berahklak mulia dan berwawasan kebangsaan.
3. Menjadikan lulusan yang berwawasan lingkungan dan berjiwa
wirausaha.
LEMBAR PENGESAHAN

Perangkat Pembelajaran ini telah diteliti dan disahkan sebagai pedoman


pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 1 Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018

Disahkan pada :

Hari/tanggal : ..............................................................
Di : Semarang

Oleh :

Kepala Sekolah, Waka Kurikulum,

Drs. H. Diyana, MT Drs. Eko Kristiono


NIP. 19630723 198903 1 005 NIP. 19690816 200501 1 011
silabus

MATA PELAJARAN
TEKNIK PEMESINAN FRAIS

KELAS XII

Disusun Oleh :

SALIM, S.Pd., M.Si.

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS (KOMPLEK)

KOMPETENSI INTI (KELAS XII) KOMPETENSI DASAR


KI-1 1.1 Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan
tentang alam dan fenomenanya dalam
Menghayati dan mengamalkan
mengaplikasikan teknik pemesinan frais
ajaran agama yang dianutnya
(kompleks) pada kehidupan sehari-hari.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama
sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan
teknik pemesinan frais (kompleks) pada
kehidupan sehari-hari
KI-2 2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti,
Menghayati dan mengamalkan kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab dalam dalam mengaplikasikan teknik
jawab, peduli (gotong royong, pemesinan frais (komplek) pada kehidupan
kerjasama, toleran, damai), sehari-hari.
santun, responsif dan proaktif, 2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai,
dan menunjukkan sikap sebagai santun, demokratis, dalam menyelesaikan
bagian dari solusi atas berbagai masalah perbedaan konsep berpikir dalam
permasalahan dalam berinteraksi mengaplikasikan teknik pemesinan frais
secara efektif dengan lingkungan (kompleks) pada kehidupan sehari-hari.
sosial dan alam serta dalam 2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif,
menempatkan diri sebagai konsisten, dan berinteraksi secara efektif
cerminan bangsa dalam dengan lingkungan sosial sebagai bagian
pergaulan dunia dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam melakukan tugas mengaplikasikan
teknik pemesinan frais (kompleks)
KI-3 3.1 Menerapkan teknik pemesinan frais
kompleks
Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan 3.2 Menerapkan teknik pembuatan benda kerja
faktual, konseptual, prosedural suaian/toleransi khusus dengan mesin Frais
dan metakognitif berdasarkan 3.3 Menerapkan teknik pembuatan benda kerja
rasa ingin tahunya tentang ilmu rakitan dengan mesin Frais
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI-4 4.1 Menggunakan teknik pemesinan frais
kompleks untuk berbagai jenis pekerjaan
Mengolah, menalar, menyaji dan
mencipta dalam ranah konkret 4.2 Menggunakan teknik pembuatan benda
dan ranah abstrak terkait dengan kerja suaian/toleransi khusus dengan
pengembangan dari yang mesin frais
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Menggunakan teknik pembuatan benda
mandiri, dan mampu kerja rakitan dengan mesin frais
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
SILABUS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 SEMARANG


Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais
Kelas : XII

Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menyadari sempurnanya

konsep Tuhan tentang


benda-benda dengan
fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai
aturan dalam
menggunakan teknik
pemesinan frais kompleks
1.2 Mengamalkan nilai-nilai
ajaran agama sebagai
tuntunan dalam
menggunakan teknik
pemesinan frais kompleks
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
2.1 Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, teliti, kritis,
rasa ingin tahu, inovatif
dan tanggung jawab dalam
menggunakan teknik
pemesinan frais kompleks
2.2 Menghargai kerjasama,
toleransi, damai, santun,
demokratis, dalam
menyelesaikan masalah
perbedaan konsep berpikir
dan cara menggunakan
teknik pemesinan frais
kompleks
2.3 Menunjukkan sikap
responsif, proaktif,
konsisten, dan berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam menggunakan
teknik pemesinan frais
kompleks
3.1 Menerapkan teknik Teknik pemesinan frais Mengamati : Tugas: 240 jam
pemesinan frais kompleks kompleks: pelajaran
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
4.1 Menggunakan teknik  Pembagian bidang  Mengamati penggunaan  Menggunakan  Wirawan
pemesinan frais kompleks beraturan (pembagian teknik pemesinan frais teknik pemesinan Sumbodo
untuk berbagai jenis diferensial) kompleks frais kompleks dkk,
pekerjaan  Roda gigi helik (2008).Te
Menanya :
 Batang rack miring Observasi : knik
 Batang spiral  Mengkondisikan situasi Produksi
belajar untuk  Proses
(menggunakan roda gigi Mesin
membiasakan mengajukan menggunakan
pengganti) Industrii.
pertanyaan secara aktif teknik pemesinan
 Roda gigi payung Direktorat
dan mandiri tentang teknik frais kompleks
 Roda gigi cacing Pembinaa
pemesinan frais kompleks
n Sekolah
Pengumpulan Data : Portofolio : Menengah
 Mengumpulkan data yang  Data hasil Kejuruan.
dipertanyakan dan penggunaan teknik  Jhon Gain,
menentukan sumber pemesinan frais (1996).
(melalui benda konkrit, komplek Engenering
dokumen, buku, Whorkshop
eksperimen) untuk Tes: Practice.
menjawab pertanyaan  Tes lisan/ tertulis An
yang diajukan tentang terkait dengan Internation
teknik pemesinan frais teknik pemesinan al Thomson
kompleks frais kompleks Publishing
Mengasosiasi : Company.
 Mengkatagorikan data dan National
menentukan Library of
hubungannya, Australia
selanjutnyanya  Edwin
disimpulkan dengan C.Maskiel .
urutan dari yang Machine
sederhana sampai pada Shop
yang lebih kompleks Technology
tentang teknik pemesinan , Volume I.
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
3.2 Menerapkan teknik Teknik pembuatan benda Mengamati : Tugas: 70 jam  Tables for the
pembuatan benda kerja kerja suaian/toleransi khusus  Menggunakan pelajaran electric trade
 Mengamati penggunaan
suaian/toleransi khusus dengan mesin frais: teknik pembuatan (GTZ)
teknik pembuatan benda
dengan mesin frais
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
4.2 Menggunakan teknik  Bidang rata, sejajar dan kerja suaian/toleransi benda kerja GmbH,Eschbo
pembuatan benda kerja siku dengan suaian/ khusus dengan mesin frais suaian/toleransi rn Federal
suaian /toleransi khusus toleransi khusus khusus dengan Republic of
Menanya :
dengan mesin frais  Bidang miring dengan mesin frais Germany
suaian/ toleransi khusus  Mengkondisikan situasi  Buku Gambar
 Bidang bertingkat dengan belajar untuk Teknik Kelas X
Observasi :
suaian/ toleransi khusus membiasakan mengajukan
 Proses  Buku referensi
 Lubang/jarak dengan pertanyaan secara aktif
menggunakan dan artikel
suaian/ toleransi khusus dan mandiri tentang teknik
teknik pembuatan yang sesuai
 Roda gigi/batang gigi rack pembuatan benda kerja
suaian/toleransi khusus benda kerja
dengan suaian/ toleransi
dengan mesin frais suaian/toleransi
khusus khusus dengan
Pengumpulan Data :
mesin frais
 Mengumpulkan data yang
dipertanyakan dan
menentukan sumber Portofolio :
(melalui benda konkrit,  Data hasil
dokumen, buku, pengenggunaan
eksperimen) untuk teknik pembuatan
menjawab pertanyaan benda kerja
yang diajukan tentang suaian/toleransi
teknik pembuatan benda khusus dengan
kerja suaian/toleransi mesin frais
khusus dengan mesin frais
Mengasosiasi : Tes:
 Mengkatagorikan data dan  Tes lisan/
menentukan tertulis terkait
hubungannya, teknik
selanjutnyanya pembuatan
disimpulkan dengan benda kerja
urutan dari yang suaian/tolerans
sederhana sampai pada i khusus dengan
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
3.3 Menerapkan teknik Teknik pembuatan benda Mengamati : Tugas: 70 jam  Wirawan
pembuatan benda kerja kerja rakitan dengan mesin  Menggunakan pelajaran Sumbodo
 Mengamati penggunaan
rakitan dengan mesin Frais frais:
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
4.3 Menggunakan teknik  Pembuatan benda rakitan teknik pembuatan benda teknik pembuatan dkk,
pembuatan benda kerja sederhana/ komplek kerja rakitan dengan mesin benda kerja rakitan (2008).Te
rakitan dengan mesin frais dengan mesin frais frais dengan mesin frais knik
 Perakitan benda Menanya : Produksi
sederhana/ komplek Observasi : Mesin
 Mengkondisikan situasi Industrii.
belajar untuk  Proses teknik
pembuatan benda Direktorat
membiasakan mengajukan
kerja rakitan Pembinaa
pertanyaan secara aktif
dengan mesin frais n Sekolah
dan mandiri tentang teknik
Menengah
pembuatan benda kerja
Kejuruan.
rakitan dengan mesin frais Portofolio :  Jhon Gain,
Pengumpulan Data :  Data hasil (1996).
 Mengumpulkan data yang penggunaan teknik Engenering
dipertanyakan dan pembuatan benda Whorkshop
menentukan sumber kerja rakitan Practice.
(melalui benda konkrit, dengan mesin frais An
dokumen, buku, Internation
eksperimen) untuk Tes: al Thomson
menjawab pertanyaan Publishing
 Tes lisan/ tertulis
yang diajukan tentang Company.
terkait teknik
teknik pembuatan benda National
pembuatan benda
kerja rakitan dengan mesin Library of
kerja rakitan
frais Australia
dengan mesin frais
Mengasosiasi :  Edwin
 Mengkatagorikan data dan C.Maskiel .
menentukan Machine
hubungannya, Shop
selanjutnyanya Technology
disimpulkan dengan , Volume I.
urutan dari yang  Buku
sederhana sampai pada referensi
Alokasi Waktu:
1. Kelas/Semester : XII/5 (10 x 20 : 200 JP)
2. Kelas/Semester : XII/6 (10 x 12 : 120 JP)
PROGRAM TAHUNAN
( PROTA )

MATA PELAJARAN
TEKNIK PEMESINAN FRAIS

KELAS XII

Disusun Oleh :

SALIM, S.Pd., M.Si.

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


PROGRAM TAHUNAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Semarang


Program Keahlian : Teknik Mesin
Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais
Kelas / Semester : XII / Gasal dan Genap
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Alokasi
Semester Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Keterangan
Waktu
3.1 Menerapkan teknik Menerangkan dan menjelaskan
pemesinan frais materi kontruksi mesin frais dan 20
kompleks. prinsip kerj mesin frais.
4.1 Menggunakan teknik 1. Menjelaskan sistem standar
permesinan frais dalam pembuatan roda gigi
kompleks untuk lurus.
berbagi jenis 2. Menjelaskan sistem modul 60
pekerjaan yang akan digunakan dalam
pembuatan roda gigi lurus.
3. Menjelasakn perhitungan roda
gigi lurus.
4. Mengamati proses
pengefraisan roda gigi lurus
(silinder bergigi lurus).
5. Menjelaskan sistem standar
dalam pembuatan roda gigi
helix. 40
6. Menjelaskan perhitungan roda
gigi helix
7. Mengamati proses
GASAL pengefraisan roda gigi helix.
3.2 Menerapkan Teknik 1. Menjelaskan bidang rata
pembuatan benda sejajar dan siku sesuai
kerja sesuai toleransi toleransi khusus. 10
khusus dengan
meain frais.
4.2 Menggunakan teknik 2. Mengamati proses
pembuatan benda pengefraisan bidang rata
10
kerja sesuai toleransi sejajar dan siku sesuai
khusus dengan dengan toleransi khusus.
mesin frais. 3. Menjelaskan pengefraisan
bidang miring sesuai toleransi 10
khusus.
4. Megamati proses
pengefraisan bidang miring
10
seuai dengan toleransi
khusus.
5. Menjelaskan pengefraisan
bidang bertingkat sesuai 10
toleransi khusus.
GENAP 3.3 Menerapkan teknik 1. Menjelaskan pembuatan
pembuatan benda benda rakitan sederhana
kerja rakitan 40
(handle toolpast) dengan
dengan mesin frais menggunakan mesin frais.
2. Mengamati proses pembuatan
benda rakitan (handle 40
toolpast) dengan
menggunakan mesin frais
4.3. Menggunakan 1. Menjelaskan Perakitan 40
teknik pembuatan benda sederhana/kompleks
benda kerja rakitan (handle toolpast) pengefraisan
dengan mesin frais. bidang miring sesuai toleransi
khusus.
2. Mengamati proses
perakitan benda kerja (handle 30
toolpast)

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Diyana, MT Salim, S.Pd., M.Si.


NIP.196307231989031005
PROGRAM SEMESTER
( PROMES )

MATA PELAJARAN
TEKNIK PEMESINAN FRAIS

KELAS XII

Disusun Oleh :

SALIM, S.Pd., M.Si.

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


RENCANA Perangkat
pembelajaran
(RPP)

MATA PELAJARAN
TEKNIK PEMESINAN FRAIS

KELAS XII

Disusun Oleh :

SALIM, S.Pd., M.Si.

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A. Identitas Program Pendidikan

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Semarang

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais

Kompetensi Keahlian : Teknik pemesinan frais kompleks

Kelas/Semester : XII/Gasal

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi Waktu : 150 JP@ 45 menit

B. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar


a. Kompetensi Inti :
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b. Kompetensi Dasar

3.1 Menerapkan teknik pemesinan frais kompleks


4.1 Menggunakan mesin frais untuk berbagai jenis pekerjaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Menerapkan teknik pemesinan frais kompleks
3.1.1 Pembagian bidang beraturan
3.1.2 Konstruksi mesin frais
4.1 Menggunakan mesin frais untuk berbagai jenis pekerjaan
4.1.1 Pembuatan roda gigi lurus
4.1.2 Pembuatan roda gigi helix
4.1.3 Pembuatan batang rack miring
4.1.4 Pembuatan batang spiral (menggunakan roda gigi pengganti)
4.1.5 Pembuatan roda gigi payung
4.1.6 Pembuatan roda gigi cacing

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami penerapan pada mesin frais.


2. Siswa dapat memahami konstruksi mesin frais.
3. Siswa dapat membuat roda gigi lurus.
4. Siswa dapat membuat roda gigi helix.
5. Siswa dapat membuat batang rack miring.
6. Siswa dapat membuat batang spiral (menggunakan roda gigi pengganti).
7. Siswa dapat membuat roda gigi payung.
8. Siswa dapat membuat roda gigi cacing.

E. Materi Pembelajaran
1. Sistem standar pembuatan roda gigi lurus
2. Bagian-bagian utama roda gigi lurus
3. Perhitungan roda gigi lurus
4. Pengefrisan roda gigi lurus (silindris bergigi lurus)
5. Bagian-bagian utama roda gigi miring (helix)
6. Perhitungan ukuran-ukuran utama roda gigi miring (helix)
7. Pegefrisan roda gigi miring (helix)
8. Bagian-bagian utama roda gigi payung
9. Perhitungan ukuran-ukuran utama roda gigi payung
10. Pengefrisan roda gigi payung
11. Bentuk dan bagian-bagian ulir cacing
12. Perhitungan Ukuran-ukuran utama ulir cacing
13. Bentuk da bagian-bagian utama roda gigi cacing
14. Perhitungan ukuran-ukuran utama rod gigi cacing
15. Pengefrisan roda gigi cacing

F. Pendekatan. Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Inquiry atau Discovery Learning
3. Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab, praktik

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Ke 1-3 Waktu
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan
3. Menyanyikan lagu nasional 30 menit
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menerangkan dan menjelaskan materi konstruksi mesin 390
frais dan prinsip kerja mesin frais menit
2. Menjelaskan pembagian bidang beraturan pada mesin frais
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum
memahami materi pembelajaran 30 menit
2. Kesimpulan
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 3-4
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan 30 menit
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan perlengkapan mesin frais
2. Menjelaskan sistem standar dalam pembuatan roda gigi 390 menit
lurus
3. Menjelaskan sistem modul yang akan digunakan dalam
pembuatan roda gigi lurus
4. Menjelaskan perhitungan roda gigi lurus
5. Mengamati proses pengefraisan roda gigi lurus (silinder
bergigi lurus)
6. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan.
7. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 4-6
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan 30 menit
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi i.
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan perlengkapan mesin frais
2. Menjelaskan sistem standar dalam pembuatan roda gigi
helix
3. Menjelaskan sistem modul yang akan digunakan dalam
pembuatan roda gigi helix
4. Menjelaskan perhitungan roda gigi helix
5. Mengamati proses pengefraisan roda gigi helix 390 menit
6. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
1.
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan.
7. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu Patriotik

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 6-8
A. Pendahuluan
1. Berbaris dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan 30 menit
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi 30
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan perlengkapan mesin frais
2. Menjelaskan sistem standar dalam pembuatan batang rack
miring
3. Menjelaskan sistem modul yang akan digunakan dalam
pembuatan batang rack miring
4. Menjelaskan perhitungan batang rack miring
5. Mengamati proses pengefraisan batang rack miring
6. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
390 menit
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan.
7. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 8-10
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan 30 menit
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi i.
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan perlengkapan mesin frais
2. Menjelaskan sistem standar dalam pembuatan batang spiral
3. Menjelaskan sistem modul yang akan digunakan dalam
pembuatan batang spiral
4. Menjelaskan perhitungan batang spiral
5. Mengamati proses pengefraisan batang spiral
6. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
390 menit
sudah disampaikan.
7. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
1.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik
Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Ke 11-13
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan 30 menit
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi i.
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan perlengkapan mesin frais
2. Menjelaskan sistem standar dalam pembuatan roda gigi
payung
3. Menjelaskan sistem modul yang akan digunakan dalam
pembuatan roda gigi payung
4. Menjelaskan perhitungan roda gigi payung
5. Mengamati proses pengefraisan roda gigi payung
6. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan.
7. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
390 menit

1.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik
Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Ke 13-15
A. Pendahuluan 30 menit
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan i.
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan perlengkapan mesin frais
2. Menjelaskan sistem standar dalam pembuatan roda gigi
cacing
3. Menjelaskan sistem modul yang akan digunakan dalam
pembuatan roda gigi cacing
4. Menjelaskan perhitungan roda gigi cacing
5. Mengamati proses pengefraisan roda cacing 390 menit
6. payungMengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana
1.
guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi
yang sudah disampaikan.
7. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan i.
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik

H. Alat / Bahan dan Media Pembelajaran


1. White Board
2. LCD
3. Benner yang berhubungan dengan proses pembelajaran

I. Sumber Belajar
A. Bekerja dengan Mesin Frais, Umaryadi, 2007
B. Mesin Perkakas Bengkel, Drs. Daryanto, 2006
C. Teknologi Mekanik 1 & 2, Wiganda, SE, 1997
D. Diktat Teknik Pemesinan
E. Informasi dari Internet
F. Buku referensi dan artikel yang sesuai
3. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No IndikatorPencapaianKompetensi (IPK) TeknikPenilaian BentukInstrumen


1 Menentukan peralatan dan kelengkapan Observasi Lembar observasi
praktikum Tes tulis Uraian
2 Menilai peralatan dan kelengkapan Penilaian Diri Lembar penilaian diri
praktikum Tes tulis Uraian

3 Menggunakan peralatan dan kelengkapan Praktik Lembar penilaian kinerja


praktikum dengan rating scale

A. Penilaian Sikap
1. Observasi
PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

 Nama Peserta Didik :


 Kelas : X II TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pemesinan Frais Kompleks

Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Yakin dengan keberadaan Allah (Tuhan )
2 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan
3 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama
yang dianut.
4 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
5 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha
6 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah
dan masyarakat
7 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
8 Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya
Jumlah
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan kadang- kadang
tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP JUJUR


 Nama Peserta Didik :
 Kelas : X II TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pemesinan Frais Kompleks

Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Tidak menyontek pada saat ulangan
2 Tidak menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya
3 Mengungkapkan perasaan apa adanya
4 Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
5 Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
6 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan
kadang- kadang tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

B. Penilaian Diri
PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

 Nama Peserta Didik :


 Kelas : XII TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pemesinan Frais Kompleks

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya yakin dengan keberadaan Allah (Tuhan )
2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan
3 Saya memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai
agama yang dianut.
4 Saya bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
5 Saya berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha
6 Saya menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat
7 Saya memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
8 Saya menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya
Jumlah
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak
melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR


 Nama Peserta Didik :
 Kelas : XII TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pemesinan Frais Kompleks

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya tidak menyontek pada saat ulangan
2 Saya tidak menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya
3 Saya mengungkapkan perasaan apa adanya
4 Saya menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
5 Saya membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
6 Saya mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang
tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

SOAL LATIHAN !!

A. PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang paling tepat !


1. Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan mesin frais adalah kecuali
A. Meratakan permukaan
B. Meratakan sisi
C. Membentuk bidang bersudut
D. Membentuk bidang segi beraturan
E. Membuat ulir

2. Jenis mesin frais yang di gunakan untuk membuat profil gigi dengan cutter modul adalah ...
A. mesin frais vertikal
B. mesin frais horizontal
C. mesin frais universal
D. mesin press hidrolik

3. Pisau frais yang harus di jepit di arbor panjang adalah ...


A. Side and face mill
B. End mill
C. Angle mill
D. Plain mill
E. Convace mill

4. Roda gigi lurus diameter tusuk 50 mm , jumlah gigi 40 maka besar modulnya ...
A. 0,50 mm D. 1,25 mm
B. 0,75 mm E. 1,50 mm
C. 1,00 mm

5. Cara pembagian pada kepala pembagi yang meggunakan roda gigi pengganti adalah ...
A. Pembagian sudut D. Pembagian diferensial
B. Pembagian langsung E. Pembagian sederhana
C. Pembagian campuran

6. Pembagian yang menggunakan piring pembagi dengan jumlah lubang tertentu, pembagian
tersebut adalah …
A. Pembagian tidak langsung
B. Pembagian secara langsung
C. Pembagian diferensial
D. Pembagian mengunakan roda penganti

7. Roda gigi cacing dan ulir cacing pada kepala pembagi memepunyai perbandingan putaran
sebesar …
A. 1 / 40 C. 25 / 30
B. 40 / 1 D. 1 / 100

8. Sebuah roda gigi lurus akan dibuat dengan ukuran modul = 2 dan jumlah gigi = 38 . Besar
diamter luar roda gigi tersebut adalah ...
A. 38 mm D. 78 mm
B. 72 mm E. 80 mm
C. 76 mm

9. Rumus dalam menentukan diameter luar roda gigi lurus dengan mesin frais adalah ...

10. Akan mengefrais roda gigi lurus dengan jumlah roda gigi Z = 2 poros cacing kepala cacing I
= 40 : 1, maka setiap pengerjaan profil gigi engkel diputar ...
A. 1 putaran engkol ditambah 13 jarak lubang pada lingkaran 23
B. 1 putaran engkol ditambah 14 jarak lubang pada lingkaran 23
C. 1 putaran engkol ditambah 15 jarak lubang pada lingkaran 23
D. 1 putaran engkol ditambah 16 jarak lubang pada lingkaran 23
E. 1 putaran engkol ditambah 17 jarak lubang pada lingkaran 23

B. ESSAY
1. Jelaskan Pengertian Roda Gigi !
2. Roda gigi akan dibuat dengan jumlah tgigi 64 gigi. Roda gigi tersebut dikerjakan pada
mesin frais dengan menggunakan kepala pembagi. Hitunglah putaran engkol dan piring
pembagi yang digunakannya !
3. Roda gigi helix dengan z = 40 harus menggunakan kepala pembagi universal dengan
lingkar plat pembagi 12 lubang. Putaran plat pembagi engkol adalah !
4. Roda gigi dengan z = 80, modul 1,25 tinggi kepala (h a) = 0,6 m mempunyai diameter
roda gigi sebesar?
KUNCI JAWABAN

A. PILIHAN GANDA
1. E 6. B
2. B 7. A
3. C 8. E
4. D 9. B
5. A 10. E

B. ESSAY
1. Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi mentransmisikan dya dan putaran
dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan konstan dan memiliki
efisiensi tinggi.

2. Putaran engkol dihitung dihitung dengan persamaan:


N = 40/z = 60/64 = 5/8 putaran
Engkol diputar 5/8 putaran (tidak penuh)
Jadi piring pembagi yang digunakan yaitu piring pembagi seri B-1 (lihat tabel 1.1)
yang mempunyai lubang 15,16,17,18,19,20. Lingkaran lubang yang digunakanya adalah
lingkar2an yang mempunyai lubang 16 (didapat dari 8x2=16) atau N = 5/8 = 10/16.
Jadi engkol diputar 10 lubang atau hingga lubang ke -11 ( lubang ke -10 + 1 ) pada
piring pembagi yang mempunyai lubang 16.

3. Z = 40
I = 30 : 1
Plat pembagi yang dipakai 12 lubang
P = banyaknya putaranc
P = 40/z = 40/40 = 1 putaran

4. Dik : z = 80
M = 1,25
Ha = 0,6 m
Dit : D1
Jawab : D1 = (z + 2 ).M
D1 = (80 + 2 ) . 1,25 = 102,55 mm
SOAL REMIDI

PILIHAN GANDA
1. Sebuah pasangan roda gigi dengan z1 = 32 buah dan Z2 = 8 buah, jika putaran N1sebesar
1500 rpm, maka putaran N2 adalah …..
a. 6000 rpm d. 187,5 rpm
b. 585 rpm e. 47 rpm
c. 375 rpm

2. Roda gigi cacing dan ulir cacing pada kepala pembagi memepunyai perbandingan putaran
sebesar …
a. 1 / 40 c. 25 / 30 e. 30 / 25
b. 40 / 1 d. 1 / 100

3. Diketahui sebuah roda gigi lurus dengan jumlah gigi 40 buah, modul = 2, α = 20 0. Maka
diameter tusuk yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan roda gigi tersebut adalah…..
a. 76 mm d. 82 mm
b. 78 mm e. 84 mm
c. 80 mm
4. Pembuatan sebuah roda gigi lurus dengan jumlah gigi 24 buah, apabila perbandingan
transmisi antara roda gigi cacing = 40:1 dan tersedia piringan pembagi berlobang 27, maka
putaran engkol pembaginya adalah…..
a. 1 putaran + 12 lubang d. 2 putaran + 13 lubang
b. 1 putaran + 13 lubang e. 2 putaran + 14 lubang
c. 1 putaran + 14 lubang

5. Roda gigi lurus diameter tusuk 60 mm , jumlah gigi 40 maka besar modulnya ...
A. 0,50 mm D. 1,25 mm
B. 0,75 mm E. 1,50 mm
C. 1,00 mm
ESSAY
1. Apabila Diketahui Do (diameter luar) ; 69 mm , Di (diameter dalam) : 44 mm, Mr
(kedalaman gigi frais) : 3,8 mm, M (Modus) : 3 mm, B (Tebal plat) : 5 mm. Berpaa nilai Z
(jumlah profil gigi dalam satu lingkaran) ?
Jawaban:
Dk= Do + 2M
= 69 + 2 (3)
= 69 + 6
= 75 mm
Hf = 1.25 x M
= 1.25 x 3
= 3.75 mm

Putaran kepala pembagi

2. Apabila ada benda kerja berbahan besi tuang dengan Cs = 18 m/menit akan difrais dengan
pisau frais dengan diameter 10 mm. Berapa putaran mesin yang kita butuhkan (n) ?
Jawab :

n =

= 573,25 Rpm
SOAL PENGAYAAN

1. Jelaskan langkah-langkah membuat roda gigi lurus menggunakan mesin frais !

Jawab :

a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


b) Lakukan pengukuran benda kerja.
c) Lakukan perhitungan pada benda kerja sesuai dengan rumus pengerjaan mesin frais
d) Pasang benda kerja pada chuck dan disupport menggunakan kepala lepas.
e) Pasang skrup ukuran, mandret ukuran dicekam pada kepala pembagi.
f) Putar engkol cakram pembagi ke titik nol. Naikkan letak roda gigi dengan cutter kira –
kira 1 mm lalu atur roda tangan engkol arah vertikal ke titik nol. Setelah cocok, hidupkan
mesin dengan menekan tombol forward (gerakan searah jarum jam).
g) Putar engkol melingkar menggunakn tangan kiri dengan arah bolak – bali secara lebih
cepat dari putaran engkol vertikal tersebut berfungsi mengatur kedalaman gerigi yang
dibuat.
h) Setelah mendapatkan hasil yang diinginkan, putar engkol vertikal berlawanan arah jarum
jam untuk menjauhkan jarak antara roda gigi dengan cutter. Kemudian atur ulang piring
pembagi untuk menentukan jarak antara gerigi satu dengan yang lain dan gunakan cara
sebelumnya untuk menentukan jarak roda gigi selnjutnya sesuai dengan keinginan.
Jangan lupa untuk memberikan cairan pendingin saat cutter dan roda gigi sedang bekerja
agar roda gigi tidak mengeluarkan asap akibat terlalu panas.
i) Setelah semua roda gigi selesai dikerjakan, kendurkan kepala pembagi hingga sekrup dan
roda gigi dapat dikeluarkan dari mandrel. Kemudian matikan mesin dengan switch off
j) Bersihkan sisa – sisa logam roda gigi yang terkikir tersebut pada mesin frais.

Keterangan :
Sangat Baik : 96,25 – 100 =A
87,75 – 96 = A-
Baik : 79,5 – 87,5 = B+
71,25 – 79,25 =B
Kurang : 54,5 – 71 = C+
46,25 – 54,25 =C
37,5 – 46 = C-
Kurang : < 37,5 =K
C. Penilaian Psikomotorik
TES PRAKTIK

 Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais


 Kelas : XII TP
 Tahun Pelajaran : 2017/2018
 Semester : Gasal
 Topik : Teknik Pemesinan Frais Kompleks
 Waktu Pengamatan : Selama proses pembelajaran
 Tugas : Menggunakan peralatan dan kelengkapan teknik pemesinan
frais sesuai fungsi dan prosedur penggunaan untuk
praktikum pembuatan jobsheet
 Sifat : Individu

A. Petunjuk
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal praktek kejuruan, yang terdiri dari 2
halaman.
2. Periksalah juga semua kebutuhan alat dan bahan praktek yang diperlukan selama
ujian berlangsung
3. Tulis nama dan nomor peserta ujian praktek kejuruan pada setiap lembar hasil
kerja.

B. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat, bahan dan pakaian kerja yang mengutamakan :kenyamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Kenali dan perhatikan jalur utama jalan/pintu masuk dan keluar ruangan/lahan.
3. Pelajari jalur listrik dan bahan-bahan kimia, alat mesin dan alat tajam, yang
berakibat menimbulkan resiko, baik bagi diri sendiri, orang lain, ataupun terhadap
peralatan dan tempat kerja.

C. Alat Dan Bahan


1. Teflon 1 buah
2 Pahat 1 buah
3 Dial indikator 1 buah
4 bor 1 buah
5 kunci 1 buah

D. Lembar Penilaian
Nilai Unjuk Kerja
No Komponen/Sub komponenPenilaian
1 2 3 4
I Persiapan Kerja
1.1. Menggambar jobsheet yang akan dibuat
1.2. Membuat perhitungan jobsheet yang akan dibuat
1.3. Membuat langkah kerja
Nilai Unjuk Kerja
No Komponen/Sub komponenPenilaian
1 2 3 4
Skor Komponen :

II Proses (Sistematika& Cara Kerja)


2.1. Membubut benda kerja sesuai dengan dimensi
2.2. Mengfrais benda kerja sesuai dengan jobsheet
Skor Komponen :

III Hasil Kerja


3.1. Menghasilkan benda dengan kehalusan dan kekasaran
sesuai standar ISO
3.2. Menghasilkan benda dengan ukuran yang sesuai dengan
toleransi
Skor Komponen :

IV Sikap Kerja
4.1. Penggunaan alat
4.2. Keselamatan kerja
Skor Komponen :
V Waktu
5.1. Waktu penyelesaian jobsheet
Skor Komponen :

E. Rubrik Penilaian
Komponen/Subkomp
No. Indikator Skor
onenPenilaian
I. PersiapanKerja
1. Memilih Alat  Alat yang dipilih tepat dan tersedia dalam 4
jumlah yang cukup
 Alat yang dipilih kurang tepat dan dalam 3
jumlah yang cukup
 Alat yang dipilih kurang tepat dan tidak dalam 2
jumlah yang cukup
 Alat tidak dipilih dan tidak tersedia 1
2. Memilih Bahan  Bahan yang dipilih tepat dan tersedia dalam 4
jumlah yang cukup
 Bahan yang dipilih tepat dan tidak dalam 3
jumlah yang cukup
 Bahan yang dipilih kurang tepat dan tidak 2
dalam jumlah yang cukup
 Bahan tidak dipilih dan tidak tersedia 1
II. Proses (Sistematika& Cara Kerja)
Komponen/Subkomp
No. Indikator Skor
onenPenilaian
1. Membuat  Membuat perhitungan jobsheet dengan rapi dan 4
perhitungan lengkap
jobsheet
 Membuat perhitungan jobsheet dengan rapi dan 3
tidak lengkap
 Membuat perhtitungan jobsheet kurang rapi dan 2
tidak lengkap
 Tidak membuat perhitungan joobsheet 1
2. Membuat langkah  Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 4
kerja untuk dengan rapi dan sesuai
pengerjaan
jobsheet
 Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 3
dengan rapi tetapi tidak sesuai
 Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 2
dengan tidak rapi dan tidak sesuai
 Tidak membuat langkah kerja untuk pengerjaan 1
jobsheet

III. HasilKerja
Menghasilkan  Menghasilkan jobsheet dengan rapi, bagus sesuai 4
jobsheet roda gigi dengan toleransi
 Menghasilkan jobsheet dengan rapi bagus tetapi 3
tidak sesuai dengan toleransi
 Menghasilkan jobsheet sesuai dengan toleransi 2
tetapi tidak rapi dan tidak bagus
 Menghasilkan jobsheet dengan tidak rapi, tidak 1
bagus dan tidak sesuai dengan toleransi
IV Sikap Kerja
Penggunaan  Menggunakan dial indikator, memakai pahat yang 4
peralatan dan benar, kunci, dan kelengkapan praktek lainnya
kelengkapan dalam  Menggunakan dial indikator tidak memakai pahat, 3
praktek
memakai kunci dan kelengkapan prakikum lainya
 Tidak menggunakan dial indikator , tidak 2
menggunakan pahat yang benar, memakai kunci dan
kelengkapan praktikum lainnya.
 Tidak menggunakan dial indikator, tidak 1
menggunakan pahat yang sesuai, tidak memakai
kunci dan tidak melengkapi kelengkapan praktikum
lainnya
V Waktu
Komponen/Subkomp
No. Indikator Skor
onenPenilaian
Waktu penyelesaian  Menyelesaikan jobsheet kurang dengan alokasi 4
jobsheet waktu yang sudah ditentukan
 Menyelesaikan jobsheet sesuai dengan alokasi 3
waktu yang sudah ditentukan
 Menyelesaikan jobsheet lebih dari waktu yang 2
sudah ditentukan
 Tidak dapat menyelesaikan jobsheet sesuai dengan 1
waktu yang sudah ditentukan

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Diyana, MT SALIM, S.Pd., M.Si.


NIP.196307231989031005 NIP: 19720703 200604 1 009
Lampiran 1
MATERI AJAR

Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack


1`. Fungsi Roda Gigi
Roda gigi merupakan batang bulat yang mempunyai gigi-gigi hasil dari
pemotongan. Roda gigi dipasangkan pada sebuah poros yang akan
mentransmisikan gerak tersebut kepada poros kedua dan selanjutnya. Roda gigi
dapat pula digunakan untuk merubah arah putaran/gerakan, meningkatkan kecepatan
artau menurunkan kecepatan. Berbagai macam bentuk roda gigi dapat dibedakan
berdasarkan posisi poros antara roda gigi penggerak dan roda gigi yang digerakkan.
a. poros sejajar (roda gigi lurus, roda gigi helik , roda gigi helik ganda, roda
gigi dalam, roda gigi rack dan pinion)
b. poros yang berpotongan (cacing dan roda cacing, roda gigi helik)
c. untuk poros yang bersinggungan (roda gigi payung/konis)
2. Berbagai Macam Roda Gigi
a. Roda gigi lurus
Roda gigi lurus pada umunya digunakan untuk memindahkan putaran
antara dua poros yang sejajar. Gigi-gigi berbentuk lurus dan sejajar dengan poros
yang digunakan. Apabila dua buah roda gigi dengan ukuran yang berbeda
dipasangkan, roda gigi yang mempunyai ukuran lebih besar disebut gear dan roda
gigi yang mempunyai ukuran lebih kecil disebut pinion. Roda gigi lurus biasanya
digunakan untuk kecepatankecepatan rendah hingga sedang Beberapa contoh
penggunaan roda gigi lurus antara lain untuk roda gigi pemindah pada mesin
bubut, mesin frais, roda gigi untuk pemindah cepat pada gearbox, starter pinion
pada motor, hand winches untuk menggerakkan benda yang berat. Keuntungan
penggunaan roda gigi ini adalah: pembuatannya mudah, perbedaan kesenteran antar
poros masih bisa ditoleransi.
b. Roda gigi helik
Roda gigi helik dapat digunakan untuk menghubungkan poros yang sejajar
atau untuk poros yang menyudut. Gigi-gigi penyusunnya dibuat menyudut dengan
poros roda gigi. Roda gigi ini dipakai untuk menguhubungkan poros yang sejajar,
atau pada kecepatan yang tinggi.
Contoh penggunaannya seperti pada gearbox (synchromesh), valve timing
gears. Beberapa keuntungan menggunakan roda gigi helik anatar lain:
1) roda gigi helik dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi dar ipada pada roda
gigi lurus
2) roda gigi helik lebih mudah pengoperasiannya daripada roda gigi lurus
3) perbedaan senter dapat diatur sesuai dengan sudut gigi
4) roda gigi helik lebih kuat daripada rodagigi lurus
Namun demikian kelemahannya adalah pembuatan roda gigi helik lebih
mahal daripada pembuatan roda gigi lurus
c. Roda Gigi Rack dan Pinion
Roda gigi rack merupakan roda gigi dengan gigi-gigi yang dipotong lurus.
Sedangkan roda gigi penggeraknya dinamakan pinion. Roda gigi ini bertujuan untuk
merubah gerak puitar roda gigi menjadi gerak lurus. Pinion pada umumya
mempunyai jumlah gigi dan ukuran yang lebih kecil dengan gigi lurus ataupun
helik. Beberapa contoh penggunaan rack dan pinion ini adalah: pada penggerak
eretan di mesin bubut, mekanisme kecepatan pada mesin planning, dan pengatur
ketinggian pada mesin bor.

d. Roda gigi cacing.


Roda gigi cacing mempunyai gigi yang dipotong menyudut seperti pada
roda gigi helik dan dipasangkan dengan ulir yang dinamakan ulir cacing.
Penggunaan roda gigi ini biasanya untuk mereduksi kecepatan. Roda gigi ini
dalam operasionalnya akan mengunci sendiri sehingga tidak dapat diputar pada
arah yang berlawanan. Keuntungan dari roda gigi ini adalah dengan meberikan
input minimal dapat dihasilkan output dengan kekuatan maksimal. Roda gigi ini
biasanya digunakan untuk kecepatankecepatan tinggi dengan kemampuan
mereduksi kecepatan yang maksimal.
e. Roda gigi payung/konis
Apabila diinginkan memindah daya pada posisi poros yang bersinggunga
(intersection) dapat digunakan roda gigi payung. Contoh penggunaan roda gigi ini
misalnya pada: drill chuck, jalur vertical pada mesin planning, mekanisme
pengatur langkah pada mesin skrap dan pengatur arah pada mesin bor pekerjaan
berat. Pada umunya pasangan roda gigi payung membentuk sudut 90º namun dalam
hal tertentu dapat dibuat pasangan roda gigi payung dengan sudut lebih besar
dan lebih kecil dari 90º.

A. Pembuatan Roda Gigi


Secara teknis proses pembuatan roda gigi dapat dilakukan dengan dengan
berbagai cara, diantaranya:
a. Proses pemotongan
Pembuatan roda gigi dengan cara ini dapat dilakukan melalui proses
pemesinan yaitu:
• Milling (pengefraisan)
• Shaping (penyekrapan)
• Planing (penyerutan)
• Hobbing (pergeseran)
Dari keempat cara diatas yang paling standard dan presisi adalah dengan
proses pemesinan Hobbing.

b. Dicetak
Roda gigi dibuat dengan cara dituang/dicor, kemudian baru difinising
dengan proses pemesinan atau secara manual (sesuai kebutuhan).
c. Diroll.
Pembuatan roda gigi dengan cara diroll dibuat dengan cara semacam proses
kartel (knoerling). Sebagai pengerjaan akhir (finishing) dapat dilakukan dengan:
digerinda, l aping ap a bila dikehendaki.
Pemilihan/penetapan cara pembuatan roda gigi dengan mempertimbangkan
berbagai faktor, diantaranya:
• Jenis mesin yang tersedia
• Kompetensi operator
• Ketelitian yang dikehendaki
• Kekuatan roda gigi yang dikehendaki
• Jumlah roda gigi yang dikehendaki
• Kecepatan produksi yang dikehendaki
• Cost/biaya

B. Ukuran roda gigi


Ada bermacam-macam sistem ukuran roda gigi yaitu, Sistem modul, Sistem
diametral pitch, dan Sistem circural pitch.
a. Sistem modul (m)
Sistem ini digunakan untuk satuan metris dan untuk satuan modul (mm)
biasanya tidak dicantumkan. Modul adalah perbandingan antara diameter jarak
antara dengan jumlah gigi.

Jadi:

b. Diameter pitch (Dp)


Diameteral pitch (Dp) ialah perbandingan antara banyaknya gigi dengan

diameter jarak antara (dalam inchi). Jadi:

c. Circural pitch (Cp)


Circural pitch (Cp) adalah panjang busur lingkaran jarak antara pada dua
buah gigi yang berdekatan (dalam inchi) Jadi:

Bila

Persamaan diameteral pitch dengan module:

sedang;

maka atau

Catatan:
Pembuatan roda gigi yang sistem besarannya tidak sama, hasilnya tidak dapat
dipasangkan.

C. Istilah-istilah pada roda gigi


a. Pitch circle (lingkaran tusuk/lingkaran jarak antara) = merupakan garis lingkaran
bayangan yang harus bertemu/ bersinggungan untuk sepasang roda gigi.
b. Pitch diameter = panjang busur lingkaran jarak antara pada dua gigi yang
berdekatan.
c. Circular pitch = panjang busur lingkaran jarak antara pada dua gigi yang
berdekatan.
d. Addendum (tinggi kepala gigi) = tinggi gigi di luar lingkaran jarak antara.
e. Dedendum (tinggi kaki gigi) = tinggi gigi di dalam lingkaran jarak antara.
f. Clearance = kelonggaran antara tinggi gigi-gigi dengan tinggi kepala gigi yang
saling menangkap.
g. Backlash = perbedaan antara lebar gigi yang saling menangkap pada lingkaran
jarak antara.
h. Sudut tekan = sudut antara garis singgung jarak antara dengan garis tekan.
i. Garis tekan = garis yang dihasilkan dari hubungan titik-titik tekan dan melalui titik
singgung lingkaran jarak antara dan roda gigi.
Gambar 6.1 Istilah pada roda gigi

D. Ukuran Roda Gigi


a. Ukuran utama roda gigi system module
Tabel 6.1 Ukuran utama roda gigi system module

NAMA SIMBOL RUMUS


Jarak sumbu antara roda gigi A

Circular pitch Cp
Diameter jarak antara D p. m
Diameter puncak/kepala Da z.m
Diameter alas/kaki Df D+2.m
D – ( 2,2 2,26 ) m
Tinggi gigi seluruhnya h
ha + hf
NAMA SIMBOL RUMUS
Tinggi kepala gigi/addendum ha 1.m
Tinggi kaki/dedendum hf 1,1÷1,25 m
Banyak gigi z

Modul m

Tebal gigi b 6 8 . m (automotive)


8 12 . m (penggerak umum)
Sudut tekan a 20° evolvente
Perbandingan transmisi i

b. Ukuran utama roda gigi system diameteral pitch


Tabel 6.2 Ukuran utama roda gigi system diameteral pitch

NAMA SIMBOL RUMUS


Diameter pitch diukur pada lingkaran tusuk Dp

Addendum Ha

Deddendum Hf

Whole depth Wd

Clearence C

Tebal gigi pada lingkaran tusuk T

Diameter lingkaran tusuk

Diameter lingkaran luar Da

Diameter lingkaran alas

E. Pisau roda gigi (Gear cutters)


Untuk memperjelas uraian materi sebelumnya tentangpisau roda gigi, di bawah ini
akan dibahas lagi lebih luas tentang materi pisau roda gigi. Sebagaimana alat-alat
potong pada mesin bubut, pisau roda gigi dibuat dari bahan baja carbon (carbon steel)
atau baja kecepatan potong tinggi (High Speed Steel=HSS). Bentuknya dibuat
sedemikian rupa sehingga hasil pemotongannya membentuk profil gigi, yakni garis
lengkung (evolvente).

a. Macam pisau frais roda gigi


1) Tipe plain
Digunakan baik untuk pemotongan pengasaran maupun untuk penyelesaian
(finishing) pada roda gigi dengan profil gigi kecil (modul kecil).

Gambar 6.2 Gear plain cutter (pisau gigi tipe plain)

2) Tipe stocking
Pada gigi pemotong mempunyai alur yang selang-seling (Gambar 6.3). Beram
(tatal) akan terbuang melalui alur-alur. Karena alurnya berselang–seling, maka pada
benda kerja tidak akan pernah terjadi garis-garis. Cutter tipe ini digunakan untuk
pengefraisan pengasaran pada roda gigi dengan profil besar (modul = 2,5 ÷ 12).
Untuk penyelesaian (finishing) digunakan cutter tipe plain.
Gambar 6.3 Gear stocking cutter (pisau gigi tipe stocking)
b. Ukuran pisau frais roda gigi
Pisau frais roda gigi dibuat untuk setiap ukuran, yakni untuk diameteral pitch
maupun untuk system modul. Untuk setiap ukuran terdiri satu set yang mempunyai 8
buah atau 15 buah. Untuk setiap nomor cutter hanya digunakan untuk memotong roda
gigi dengan jumlah roda gigi tertentu. Hal ini dibuat mengingat bahwa roda gigi dengan
jumlah gigi sedikit profil giginya akan sedikit berbeda dengan profil gigi dari roda gigi
dengan jumlah gigi banyak (lihat table 6.3).

Tabel 6.3 Pemilihan nomor pisau sistem modul

No Nomor pisau Untuk memotong gigi berjumlah


01 1 12÷13
02 2 14÷16
03 3 17÷20
04 4 21÷25
05 5 26÷34
06 6 35÷134
07 7 155÷134
08 8 135 keatas “Gigi rack”

Table 6.4 Satu set cutter modul dengan 15 nomor

No Nomor pisau Untuk memotong gigi berjumlah


01 1 12
02 1,5 13
03 2 14
04 2,5 15÷16
05 3 17÷18
06 3,5 19÷20
07 4 21÷22
08 4,5 23÷25
09 5 26÷29
10 5,5 30÷34
11 6 35÷41
12 6,5 42÷54
13 7 55÷80
14 7,5 81÷134
15 8 135÷ Tak terhingga “Gigi rack”

Pisau frais yang digunakan untuk pemotongan roda gigi menurut system diameter
pitch, juga mempunyai 8 buah cutter (satu set). Misal roda gigi dengan jumlah 12 gigi,
maka cutter terdiri dari nomor 8.

Table 6.5 Satu set cutter modul sistem diameter pitch

No Nomor pisau Untuk memotong gigi berjumlah


01 1 Gigi rack
02 2 55÷134
03 3 35÷54
04 4 26÷34
05 5 21÷25
06 6 17÷20
07 7 14÷16
08 8 12÷13

c. Perawatan pisau roda gigi


Perawatan pisau roda gigi dimaksudkan untuk memperpanjang umum secara
ekonomi maupun umur secara teknologi dari pada alat potong.
Adapun cara-cara perawatannya adalah sebagai berikut:
1) Memasang cutter dengan cara-cara yang benar, yakni cukup kuat, tidak oleng/goyang,
menggunakan pasak dan sebagainya.
2) Menggunakan putaran dan feeding (pemakanan) sesuai dengan ketentuan.
3) Menggunakan pendinginan yang cukup. Untuk besi tuang tidak perlu ada pendinginan
dengan cairan.
4) Penyimpanan cutter dengan baik, diberi minyak pelumas, sisi-sisi potong jangan
sampai terjadi tabrakan/benturan.

d. Pemasangan benda kerja


Harus diingat bahwa dalam proses pemotongan roda gigi, benda kerja telah dububut
terlebih dahulu sesuai dengan ukuran-ukuran yang dikehendaki, jadi dalam mesin frais
tinggal memotong profil giginya saja. Cara pemasangan benda kerja ini ada bermacam-
macam sesuai dengan besar-kecilnya beban. Gambar 147 menunjukkan contoh
pemasangan benda kerja dengan mandril.

Gambar 6.4 Pemasangan benda kerja dengan mandril


e. Menyetel pisau/cutter
Salah satu cara menyetel agar pisau/cutter benar-benar tepat diatas garis senter benda
kerja adalah dengan menggunakan siku-siku dan micrometer (Gambar 149) . Adapun
langkah-langkahya adalah sebagai berikut:
a. Letakkan siku pada meja dan singgungkan pada benda kerja.
b. Ukur tebal cutter
c. Jarak antara siku dengan bagian cutter yang paling tebal adalah: ½ D (diameter benda
kerja) – ½ tebal cutter. (Siku dapat juga disinggungkan pada mandrel)

Gambar 6.5 Mengukur dengan siku dan micrometer kedalaman

f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengefrais roda Gigi


a. Meja harus benar-benar sejajar dekat dengan kolum
b. Dividing head dan tailstcok dipasang di tengah-tengah meja, dan garis senter harus
sejajar colum
c. Pasang benda kerja (bahan) dengan mandril diantara dua senter dengan menggunakan
pembawa, periksa kelurusan dan kesikuannya.
d. Setel engkol pembagi dan masukan pen index pada lobang yang dikehendaki,
pemutaran engkol pembagi harus cermat
e. Pemasangan cutter pada arbor harus benar, cutter tidak boleh goyang (oleng), sebab
bila demikian roda gigi yang dipotong hasilnya tidak presisi.
f. Pisau harus tepat pada pertengahan benda kerja atau di atas garis senter
g. Putaran mesin (cutter) dan keceepatan potong harus sesuai dengan ketentuan.

Catatan:
Untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik, matikan mesin (putaran cutter) bila
akan menarik kembali benda kerja. Hal ini dilakukan agar cutter tidak merusak permukaan
gigi yang baru saja dipotong.

g. Pengefraisan/pemotongan roda gigi


1. Pengefraisan/pemotongan roda gigi sistem modul
Untuk memotong roda gigi lurus pada mesin frais dapat dilakukan dengan
cara berikut ini:
Pelajari gambar kerja (Gambar 6.6), misalnya diketahui sebuah roda gigi lurus
dengan z = 30 gigi, dan modulnya (m) 1,5.

Gambar 6.6 Roda gigi lurus

a) Menghitung ukuran-ukuran roda gigi:


 Diameter tusuk (Dt) = z.m
= 30.1,5
= 45 mm
 Diameter luar (Dl) = Dt+(2.m)
= 45 mm
 Kedalaman gigi (h) = ha+hf
= (1.1,5)+(1,2.1,5)
= 3,3 mm
 Pisau yang digunakan adalah nomor 5
 Pembagian pada kepala pembagi bila ratio perbandingan pembagiannya 40:1,
Maka:
Jadi: Engkol kepala pembagi diputar sebesar satu putaran penuh, ditambah enam lubang
pada indek piring pembagi berjumlah 18.
b) Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi
lurus.
c) Pasang blank roda gigi yang sudah terpasang pada mandril diantara dua senter.
d) Setting pisau ditengah-tengah benda kerja, dan lanjutkan setting pisau diatas nol
permukaan benda kerja.
e) Atur kedalaman pemakanan sesuai perhitungan.
f) Atur pembagian mengatur piring pembagi dan lengan untuk pembagian 30 gigi, dalam
hal ini dari hasil perhitungan menggunakan piring pembagi berjumlah 18.
g) Setelah yakin benar, bahwa posisi cutter di tengah-tengah benda kerja geserkan meja
longitudinal, naikkan meja setinggi depth of cut (h). Sesuai perhitungan didapat 3,3
mm.
h) Putarkan engkol pembagi suatu putaran penuh untuk menghilangkan backlash.
i) Hidupkan mesin, dan lakukan pemotongan gigi.
j) Lakukan pemotongan hingga selesai satu gigi, ukurlah tebal gigi dengan gear tooth
vernier bil ternyata ada kekurangan atur kembali defth of cut.
k) Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan menggunakan gerakan
meja secara otomatis.
l) Sebagai ilustrasi hasil pemotongan dalam pembuatan roda gigi lurus dapat dilihat
pada (Gambar 6.7)

Gambar 6.7 Pemotongan gigi lurus


2. Pengefraisan/pemotongan batang bergigi/gigi rack (Rack gear)
a) Fungsi gigi rack
Rack adalah suatu batang bergerigi, yang berguna untuk memindahkan gerak
putar menjadi gerak lurus, biasanya pada kecepatan yang lambat atau kecepatan
putaran tangan. Gerak putar dari suatu engkol, menggerakkan roda gigi pinion, roda
gigi pinion menggerakkan batang bergerigi ini terdapat, misalnya pada mesin bor,
press dan sebagainya.

b) Ukuran gigi rack


Standard ukuran gigi rack sama dengan standard ukuran roda gigi, karena gigi
rack selalu berpasangan dengan roda gigi, atau dapat dikatakan rack adalah roda gigi
dengan radius tak terhingga. Di sini jarak antara pusat dua gigi yang berdekatan pada
garis tusuk aksial = axial pitch = px. Bila tusuk pada roda gigi pinion (pt= transvese
pitch), maka: Px = pt =π .m. Gambar 150 menunjukkan ukuran-ukuran gigi rack

Gambar 6.8 Ukuran gigi rack

Contoh: Besarnya axial pitch (Px) bila gigi rack dengan modul (m) = 3 adalah:
Px = pt = π . m = 3,14.3= 9,42 mm

.
marang, Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A. Identitas Program Pendidikan

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Semarang

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais

Kompetensi Keahlian : Teknik pemesinan frais kompleks

Kelas/Semester : XII/Gasal

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi Waktu : 50 JP@ 45 menit


B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a. Kompetensi Inti
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

a. Kompetensi Dasar

3.2 Menerapkan teknik pembuatan benda kerja sesuai /toleransi khusus dengan mesin
frais
4.2 Menggunakan teknik pembuatan benda kerja sesuai/tolerttansi khusus dengan mesin
frais

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menerapkan teknik pembuatan benda kerja sesuai /toleransi khusus dengan mesin
frais
3.1.1 Mengidentifikasi pengerjaan frais
3.1.2 Menilai hasil pengerjaan praktik mengefrais
4.2 Menggunakan teknik pembuatan benda kerja sesuai/toleransi khusus dengan mesin
frais
4.1.1 Mengerjakan frais bertingkat dengan toleransi khusus
4.1.2 Menilai hasil pengerjaan frais dengan toleransi khusus

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membuat benda kerja dengan menggunakan mesin frais.
2. Siswa dapat menilaikan hasil pengerjaan benda kerja.
3. Siswa dapat membuat benda kerja bertingkat dengan toleransi khusus.
4. Siswa dapat menilaikan hasil pengerjaan benda kerja bertingkat dengan toleransi
khusus.

D. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam teknik proses pengefraisan
2. Pengefraisan rata, sejajar dan siku arah mendatar (horizontal) sesuai toleransi khusus
3. Pengefraisan rata sejajar dan siku arah tegak (vertikal) sesuai toleransi khusus
4. Pengefraisan bidang miring sesuai toleransi khusus
5. Pengefraisan bidang bertingkat sesuai toleransi khusus
6. Pengefraisan lubang atau jarak sesuai dengan toleransi khusus
7. Pengefraisan roda gigi atau batang gigi rack sesuai dengan toleransi khusus
E. Pendekatan Strategi dan Metode
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Inquiry atau Discovery Learning
3. Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab, praktik

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 16
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan 30 menit
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan bidang rata sejajar dan siku sesuai toleransi 390 menit
khusus
2. Mengamati proses pengefraisan bidang rata sejajar dan siku
sesuai dengan toleransi kusus.
3. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang
pembuatan benda kerja pengefraisan bidang rata sejajar dan
siku sesuai dengan toleransi khusus
4. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan.
5. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
5. Kesimpulan 30 menit

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 17
A. Pendahuluan 30 menit
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan i.
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan pengefraisan bidang miring sesuai toleransi
390
khusus
2. Mengamati proses pengefraisan bidang miring sesuai
dengan toleransi kusus.
3. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang
pembuatan benda kerja pengefraisan bidang miring sesuai
dengan toleransi khusus
4. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan
5. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 18
A. Pendahuluan 30 menit
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan i.
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan pengefraisan bidang bertingkat sesuai
toleransi khusus
2. Mengamati proses pengefraisan bidang bertingkat sesuai 390 menit
dengan toleransi kusus.
3. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan a)
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang
pembuatan benda kerja pengefraisan bidang miring sesuai
dengan toleransi khusus
4. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan
5. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 19
A. Pendahuluan 30 menit
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan i.
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti 390 menit
1. Menjelaskan pengefraisan lubang sesuai toleransi khusus
2. Mengamati proses pengefraisan lubang sesuai dengan 1.
toleransi kusus.
3. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang
pembuatan benda kerja pengefraisan lubang sesuai dengan
toleransi khusus
4. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan
5. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 20
A. Pendahuluan 30 menit
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan i.
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan pengefraisan roda gigi sesuai dengan toleransi
khusus
2. Mengamati proses pengefraisan roda gigi sesuai dengan
toleransi kusus.
3. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan 390 menit
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang 1.
pembuatan benda kerja pengefraisan roda gigisesuai
dengan toleransi khusus
4. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan
5. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


1. White Board
2. LCD
3. Benner yang berhubungan dengan proses pembelajaran

I. Sumber Belajar
1. Bekerja dengan Mesin Frais, Umaryadi, 2007
2. Mesin Perkakas Bengkel, Drs. Daryanto, 2006
3. Teknologi Mekanik 1 & 2, Wiganda, SE, 1997
4. Diktat Teknik Pemesinan
5. Informasi dari Internet
6. Wirawan Sumbodo dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
7. Buku referensi dan artikel yang sesuai

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No IndikatorPencapaianKompetensi (IPK) TeknikPenilaian BentukInstrumen


1 Menentukan peralatan dan kelengkapan Observasi Lembar observasi
praktikum Tes tulis Uraian
2 Menilai peralatan dan kelengkapan Penilaian Diri Lembar penilaian diri
No IndikatorPencapaianKompetensi (IPK) TeknikPenilaian BentukInstrumen
praktikum Tes tulis Uraian

3 Menggunakan peralatan dan kelengkapan Praktik Lembar penilaian kinerja


praktikum dengan rating scale
A. Penilaian Sikap
a. Observasi
PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

 Nama Peserta Didik :


 Kelas : X II TP
 Tanggal Pengamatan :
Teknik Pembuatan Benda Kerja Sesuai
 Materi Pokok : Dengan Toleransi Khusus Dengan Mesin
Frais

Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Yakin dengan keberadaan Allah (Tuhan )
2 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan
3 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama
yang dianut.
4 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
5 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha
6 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah
dan masyarakat
7 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
8 Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya
Jumlah
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan kadang- kadang
tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP JUJUR


 Nama Peserta Didik :
 Kelas : X II TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pembuatan Benda Kerja Sesuai
Dengan Toleransi Khusus Dengan Mesin
Frais

Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Tidak menyontek pada saat ulangan
2 Tidak menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya
3 Mengungkapkan perasaan apa adanya
4 Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
5 Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
6 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan
kadang- kadang tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
b. Penilaian Diri
PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

 Nama Peserta Didik :


 Kelas : XII TP
 Tanggal Pengamatan :
Teknik Pembuatan Benda Kerja Sesuai
 Materi Pokok : Dengan Toleransi Khusus Dengan Mesin
Frais

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya yakin dengan keberadaan Allah (Tuhan )
2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan
3 Saya memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai
agama yang dianut.
4 Saya bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
5 Saya berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha
6 Saya menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat
7 Saya memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
8 Saya menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya
Jumlah
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak
melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR
 Nama Peserta Didik :
 Kelas : XII TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pembuatan Benda Kerja Sesuai
Dengan Toleransi Khusus Dengan Mesin
Frais

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya tidak menyontek pada saat ulangan
2 Saya tidak menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya
3 Saya mengungkapkan perasaan apa adanya
4 Saya menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
5 Saya membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
6 Saya mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang
tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
SOAL LATIHAN

A. PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Bahan logam akan difrais dengan cutter dengan diameter 40 mm, dan dipakai Cs = 24
m/menit. Kecepatan putar mesin yang digunakan secara teoritis adalah ...
A. 82, 16 putaran/menit
B. 960 putaran/menit
C. 116,77 putaran/menit
D. 1320,67 putaran/menit
E. 191, 08 putaran/menit

2. Sebuah benda akan di Frais menjadi segi 16 beraturan . Apabila perbandingan transmisi
antara roda gigi cacing dengan ulir cacing = 40 : 1 dan tersedia piring pembagi berlubang
20 , maka putaran engkol pembaginya adalah ...
A. 2 putaran + 4 lubang
B. 2 putaran + 10 lubang
C. 2 putaran + 6 lubang
D. 2 putaran + 16 lubang
E. 2 putaran + 8 lubang

3. Untuk membuat alur rata (permukaan datar) pada mesin frais, pisau frais yang digunakan
adalah ...
A. Pisau frais mantel
B. Pisau frais jari
C. Pisau frais bentuk
D. Pisau frais alur T
E. Pisau frais modul

4. Alat pemukul yang digunakan untuk pemasangan benda kerja


pada ragum mesin sekrap adalah……
A. Palu lunak (poldi)
B. Paralel pad
C. Baja silindris
D. Kunci pas
E. Plat tipis

5. Alur seperti gambar berikut ini, dikerjakan pada mesin frais dengan menggunakan pisau
frais….
A. Ekor burung
B. Alur
C. Alur T
D. Jari
E. Sudut

6. Gambar berikut adalah arah pemakanan pada mesin frais ......


A. Gerak meja searah putaran pisau
B. Gerak meja berlawanan putaran pisau
C. Gerak meja searah dan berlawanan putaran meja
D. Gerak meja naik turun
E. Gerak meja serong

7. Peralatan yang digunakan untuk membuat bidang segi banyak beraturan yang paling
sederhana dan mudah digunakan adalah jenis kepala pembagi ……..
A. Langsung
B. Sederhana
C. Diferensial
D. Sudut
E. Berantai

8. Jumlah putaran engkol kepala pembagi untuk membuat kepala baut segi enam pada
kepala pembagi langsung yang mempunyai deretan lubang yang tersedia 24 lubang
adalah …….
A. 3 lubang
B. 4 lubang
C. 5 lubang
D. 6 lubang
E. 7 lubang

9. Langkah penyayatan pada mesin frais, bagian yang digerakan adalah ...
A. gerak meja arah memanjang (longitudinal)
B. gerak meja arah melintang (cros slide)
C. gerak meja arah naik
D. gerak meja arah turun
E. gerak meja arah serong

10. Pemasangan pisau frais rata (face mill) dipasang pada .....
A. Arbor
B. cincin arbor
C. spindle
D. handle
E. meja
B. ESSAY !
1. Jelaskan pengertian dari pemotongan searah, berlawanan arah dan netral.
2. Sebuah benda kerja bulat akan dibuat menjadi 8 (enam) bidang segi beraturan, dengan
kepala pembagi langsung yang pelat pembaginya mempunyai alur 24. Hitung agar
supaya mendapatkan pembagian yang sama.
3. Sebuah benda kerja akan dibuat alur berjumlah 16 bagian yang sama. Hitung n c , apabila
i = 40: 1
KUNCI JAWABAN
A. PILGAN

1. E 6. B
2. B 7. C
3. B 8. D
4. A 9. A
5. A 10. A
B. ESSAY

1. JHJJ
a) Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya benda kerja
searah dengan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik karena
meja (benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter.
b) kerja berlawanan deangan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya dapat
maksimal karena meja (benda kerja Yang dimaksud pemotongan berlawanan arah adalah,
pemotongan yang datangnya benda) tidak tertarik oleh cutter.
c) Yang dimaksud pemotongan netral adalah, pemotongan yang terjadi apabila lebar benda
kerja yang disayat lebih besar atau lebih kecil dari ukuran diameter cutter pada waktu
pengefraisan menggunakan face mill atau ujung shell end mill.

2.

Jadi untuk mengerjakan setiap bidang, maka spindel kepala pembagi (benda kerja)
diputar sebanyak 3 alur, dan pengunci indeks dimasukkan pada alur keempat bila dihitung
dari tempat semula.Atau sebaiknya, pengunci indeks ditempatkan pada angka yang sesuai
dengan pembagian yang dikehendaki.

3.
SOAL REMIDI
1. Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan mesin frais adalah kecuali
A. Meratakan permukaan
B. Meratakan sisi
C. Membentuk bidang bersudut
D. Membentuk bidang segi beraturan
E. Membuat ulir

2. Pisau frais yang harus di jepit di arbor panjang adalah ...


A. Side and face mill
B. End mill
C. Angle mill
D. Plain mill
E. Convace mill

3. Untuk membuat alur T pada mesin frais, pisau frais yang digunakan adalah ...
A. Pisau frais mantel
B. Pisau frais jari
C. Pisau frais bentuk
D. Pisau frais alur T
E. Pisau frais modul

4. Pemasangan pisau frais rata (face mill) dipasang pada .....


A. Arbor
B. cincin arbor
C. spindle
D. handle
E. meja

5. Berikut ini adalah macam-macam cutter yang diguakan dalam proses pengefraisan, kecuali......
A. Cutter Ekor Burung
B. Cutter Alur T
C. Cutter Radian
D. Cutter Modul
E. Cutter Endmill
ESSAY

1. Sebutkan Macam-macam pengerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin Frais !


Jawab :
a) Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)
b) Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)
c) Memfrais Sisi (Side Milling)
d) Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)
e) Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)

2. Jelaskan Langkah-langkah menseting kedalaman pemotongan !


Jawab :
a) Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah dicekam pada tempat yang akan disayat
berada pada posisis tengah di bawah pisau.
b) Tempelkan kertas tipis yang telah dibasahi pada permukaan benda kerja
c) Hidupkan mesin hingga pisau frais berputar dan siap menyayat
d) Dekatkan benda kerja menuju pisau frais hingga menyentuh kertas tipis.
e) Bila pisau telah menyentuh kertas tipis, hentikan mesin dan setinglah ukuran pada angka
nol.
f) Bebaskan benda kerja dengan menggerakkan lurus dan naikkan sesuai jedalaman
yang disyaratkan.
g) Lakukan pemakanan hingga tercapai kedalaman yang ditentukan.
SOAL PENGAYAAN

1. Sebutkan bagian-bagian mesin frais beserta fungsinya !


a) Spindle Mesin : sebagai tempat berputar dan dicekamnya alat potong.
b) Arbor : sebagai penjepit cutter.
c) Pisau Frais (cutter) : sebagai alat penyayat benda kerja.
d) Ragum : sebagai tempat untuk menjepit benda kerja.
e) Meja Mesin : sebagai tempat kedudukan ragum.
f) Lampu : sebagai alat penerangan saat proses berlangsung
g) Selang cairan coolant : sebagai tempat mengalirnya air pendingin dari penampungan ke alat
potong
h) Tuas Drill : tuas yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan spindel ketika proses
drilling.
i) Tuas Pengatur RPM : sebagai pengatur kecepatan berputarnya alat potong (RPM)
j) Eretan Melintang Sumbu Y : sebagai penggerak pahat maju-mundur ).
k) Eretan Memanjang Sumbu X : sebagai penggerak meja mesin arah horizontal ( kanan-kiri )
l) Eretan Tinggi Sumbu Z : untuk menggerakkan meja pada arah naik-turun.
m) Bak Penampung Collant : untuk menampung cairan pendingin yang telah selesai digunakan

2. Sebutkan dan jelaskan keguaan macam-macam pisau frais !


Jawab :
a) Cutter Mantel dipakai untuk mesin frais horizontal.
b) Cutter Alur Cutter Digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda
lainnya.
c) Cutter Modul dipakai untuk membuat roda-roda gigi.
d) Cutter Radius dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam
(cekung)
e) Cutter Radius Cembung dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki
radius luar (cembung).
f) Cutter Alur T, Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti
halnya pada meja mesin frais.
g) Cutter Ekor Burung dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut
kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30º, 45º, 60º.
h) Cutter Endmill ,Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat dipasang pada
mesin frais vertical.
C. Penilaian Psikomotorik
TES PRAKTIK

 Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais


 Kelas : XII TP
 TahunPelajaran : 2016/2017
 Semester : Gasal
 Topik : Teknik Pembuatan Benda Kerja Sesuai Dengan Toleransi
Khusus Dengan Mesin Frais
 WaktuPengamatan : Selama proses pembelajaran
 Tugas : Menggunakan peralatan dan kelengkapan teknik pemesinan
frais sesuai fungsi dan prosedur penggunaan untuk
praktikum pembuatan jobsheet
 Sifat : Individu

A. Petunjuk
1. Periksalah dengan teliti dokumensoal praktek kejuruan, yang terdiri dari 2 halaman.
2. Periksalah juga semua kebutuhan alat dan bahan praktek yang diperlukan selama
ujian berlangsung
3. Tulis nama dan nomor peserta ujian praktek kejuruan pada setiap lembar hasi lkerja.

B. Keselamatan Kerja
4. Gunakan alat, bahan dan pakaian kerja yang mengutamakan kenyamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Kenali dan perhatikan jalur utama jalan/pintu masuk dan keluar ruangan/lahan.
6. Pelajari jalur listrik dan bahan-bahan kimia, alat mesin dan alat tajam, yang berakibat
menimbulkan resiko, baik bagi diri sendiri, orang lain, ataupun terhadap peralatan
dan tempat kerja.

C. Alat Dan Bahan


1. Teflon 1 buah
2 Pahat 1 buah
3 Dial indikator 1 buah
4 bor 1 buah
5 kunci 1 buah

D. Lembar Penilaian
Nilai Unjuk Kerja
No Komponen/Sub komponenPenilaian
1 2 3 4
I PersiapanKerja
1.4. Menggambar jobsheet yang akan dibuat
1.5. Membuat perhitungan jobsheet yang akan dibuat
1.6. Membuat langkah kerja
SkorKomponen :

II Proses (Sistematika& Cara Kerja)


2.3. Membubut benda kerja sesuai dengan dimensi
2.4. Mengfrais benda kerja sesuai dengan jobsheet
Nilai Unjuk Kerja
No Komponen/Sub komponenPenilaian
1 2 3 4
Skor Komponen :

III HasilKerja
6.1. Menghasilkan benda dengan kehalusan dan kekasaran
sesuai standar ISO
6.2. Menghasilkan benda dengan ukuran yang sesuai dengan
toleransi
SkorKomponen :

IV SikapKerja
4.1. Penggunaan alat
4.2. Keselamatankerja
SkorKomponen :
V Waktu
5.1. Waktupenyelesaian jobsheet
SkorKomponen :

E. Rubrik Penilaian
Komponen/Subkomp
No. Indikator Skor
onenPenilaian
I. PersiapanKerja
3. Memilih Alat  Alat yang dipilih tepat dan tersedia dalam 4
jumlah yang cukup
 Alat yang dipilih kurang tepat dan dalam 3
jumlah yang cukup
 Alat yang dipilih kurang tepat dan tidak dalam 2
jumlah yang cukup
 Alat tidak dipilih dan tidak tersedia 1
4. Memilih Bahan  Bahan yang dipilih tepat dan tersedia dalam 4
jumlah yang cukup
 Bahan yang dipilih tepat dan tidak dalam 3
jumlah yang cukup
 Bahan yang dipilih kurang tepat dan tidak 2
dalam jumlah yang cukup
 Bahan tidak dipilih dan tidak tersedia 1
II. Proses (Sistematika& Cara Kerja)

4 Membuat  Membuat perhitungan jobsheet dengan rapi dan 4


perhitungan lengkap
jobsheet
 Membuat perhitungan jobsheet dengan rapi dan 3
tidak lengkap
 Membuat perhtitungan jobsheet kurang rapi dan 2
tidak lengkap
 Tidak membuat perhitungan joobsheet 1
Komponen/Subkomp
No. Indikator Skor
onenPenilaian
5 Membuat langkah  Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 4
kerja untuk dengan rapi dan sesuai
pengerjaan
jobsheet
 Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 3
dengan rapi tetapi tidak sesuai
 Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 2
dengan tidak rapi dan tidak sesuai
 Tidak membuat langkah kerja untuk pengerjaan 1
jobsheet

III. HasilKerja
Menghasilkan  Menghasilkan jobsheet dengan rapi, bagus sesuai 4
jobsheet roda gigi dengan toleransi
 Menghasilkan jobsheet dengan rapi bagus tetapi 3
tidak sesuai dengan toleransi
 Menghasilkan jobsheet sesuai dengan toleransi 2
tetapi tidak rapi dan tidak bagus
 Menghasilkan jobsheet dengan tidak rapi, tidak 1
bagus dan tidak sesuai dengan toleransi
IV Sikap Kerja
Penggunaan  Menggunakan dial indikator, memakai pahat yang 4
peralatan dan benar, kunci, dan kelengkapan praktek lainnya
kelengkapan dalam  Menggunakan dial indikator tidak memakai pahat, 3
praktek
memakai kunci dan kelengkapan prakikum lainya
 Tidak menggunakan dial indikator , tidak 2
menggunakan pahat yang benar, memakai kunci dan
kelengkapan praktikum lainnya.
 Tidak menggunakan dial indikator, tidak 1
menggunakan pahat yang sesuai, tidak memakai
kunci dan tidak melengkapi kelengkapan praktikum
lainnya
V Waktu
Waktupenyelesaian  Menyelesaikan jobsheet kurang dengan alokasi 4
jobsheet waktu yang sudah ditentukan
 Menyelesaikan jobsheet sesuai dengan alokasi 3
waktu yang sudah ditentukan
 Menyelesaikan jobsheet lebih dari waktu yang 2
sudah ditentukan
 Tidak dapat menyelesaikan jobsheet sesuai dengan 1
waktu yang sudah ditentukan

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


Drs. H. Diyana, MT SALIM, S.Pd., M.Si.
NIP.196307231989031005 NIP: 19720703 200604 1 009
Lampiran 1
A. Macam-macam Teknik Proses Pengefraisan
1. Pengefraisan Rata Sejajar dan Siku Arah Mendatar (Horizontal)
Dalam melakukan pemotongan mendatar, jenis mesin yang digunakan yaitu mesin frais
horizontal.Pisau yang digunakan yaitu jenis pisau frais mantel. Berikut ini langkah-langkah
pengefraisan rata dengan posisi mendatar:
a. Siapkan perlengkapan mesin yang diperlukan meliputi ragum mesin, arbor, dan satu set
kollar (ring arbor) dengan diameter lubang sama dengan diameter lubang alat potong
yang akan digunakan berikut kelengkapan lainnya.
b. Majukan lengan (Gambar 5.8a) dan lepaskan pendukung arbor (Gambar 5.8b).
c. Bersihkan lubang dan arbor bagian tirusnya (Gambar 5.9).
d. Pasang arbor pada spindel mesin dan ikat arbor dengan memutar mur pengikat dibelakang
bodi mesin (Gambar 5.10).

Gambar 5.8 Pemasangan arbor


Gambar 5.9 Membersihkan bagian tirus

Gambar 5.10 Mengikat arbor

e. Pasang pisau (cutter) dan ring arbor (kollar) pada arbor (Gambar 5.11a), posisi pengikatan
yang benar dan (Gambar 5.11b), posisi pengikatan yang salah apabila yang digunakan
pisau mantel helik kiri.

Gambar 5.11 Pemasangan cutter dan kollar (ringarbor)

f. Pasang pendukung arbor (support) pada lengan mesin dengan posisi tidak jauh dari pisau
dan ikat dengan kuat (Gambar 5.12).
Gambar 5.12 Pemasangan pendukung arbor

g. Selanjutnya pasang ragum pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-tengah
meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal.
h. Lakukan pengecekan kesejajaran ragum. Apabila jenis pekerjaannya tidak dituntut hasil
kesejajaran dengan kepresisian yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum dapat dilakukan
dengan penyiku (Gambar 5.13a). Apabila hasil kesejajarannya dituntut dengan kepresisian
yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum harus dilakukan dengan dial indicator (Gambar
5.13b).

(b) (b)
Gambar 5.13 Pengecekan kesejajaran ragum

i. Pasang benda kerja pada ragum dengan diganjal paralel pad di bawahnya (Gambar 5.14a)
.Untuk mendapatkan pemasangan bendakerjaagardapatdudukpada paralel dengan baik,
sebelum ragum dikencangkan dengan kuat, pukul benda dengan keras secarapelan-
pelandengan palu lunak(Gambar 5.14b).

(a) (b)
Gambar 5.14 Pemasangan benda kerja pada ragum

j. Selanjutnya lakukan setting nol untuk persiapan melakukan pemakanan dengan cara
menggunakan kertas (Gambar 5.15a). Untuk jenis pekerjaan yang tidak dituntut hasil
dengan kepresisian tinggi, batas kedalaman pemakanan dapat diberitanda dengan balok
penggores( Gambar 5.15b).

Gambar 5.15a Setting nol diatas permukaan kerja dengan kertas

Gambar 5.15b Penandaan kedalaman pemakanan

k. Atur putaran dan feeding mesin sesuai dengan perhitungan atau melihat table kecepatan
potong mesin frais.
l. Selanjutnya, lakukan pemakanan dengan arah putaran searah jarum jam bila pisau yang
digunakan arah mata sayatnya helik kiri (Gambar 5.15). Pemakanannya dapat dilakukan
secara manual maupun otomatis.

Gambar 5.15 Proses pemotongan benda kerja


m. Dalam menggunakan nonius ketelitian yang terletak pada handel mesin, pemutaran roda
handel arahnya tidak boleh berlawanan arah dari setting awal karena akan menimbulkan
kesalahan setting yang akan mengakibatkan hasil tidak presisi.(Gambar 5.16) menunjukan
pengunaan nonius ketelitian pada handel mesin frais.

Gambar 5.16 Pemutaran handel pemakanan

2. Pemotongan Rata Sejajar dan Siku Arah Tegak(Vertical)


Untuk mengefrais bidang rata dapat digunakan shell endmill cutter (Gambar 5.171)
dengan cara yang sama, tetapi menggunakan mesin frais tegak. Namun, untuk mesin frais
universal dapat juga digunakan untuk mengefrais rata pada sisi benda kerja, yaitu stub arbor
dipasang langsung pada spindel mesin.

Gambar 5.17 Proses pengefraisan bidang rata dengan shell endmill cutter
3. Pengefraisan Bidang Miring
Bidang miring dapat dikerjakan dengan memiringkan benda kerja pada ragum universal
(Gambar 5.18).
Gambar 5.18 Pengefraisan bidang permukaan miring

Apabila bidang permukaannya lebih lebar, diperlukan memasang cutter pada arbor yang panjang
dengan pendukung (Gambar 5.19).

Gambar 5.19 Pengefraisan bidang miring yang lebar

4. Pengefraisan Alur
a. Pengefraisan Alur V Menggunakan pisau Sudut
Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau
sudut.Gambar 5.20 menunjukan hasil pengefraisan menggunakan pisau duarosesnya dapat
dilihat pada Gambar 5.21.

Gambar 5.20 Blok-V Gambar 5.21 Pengefraisan blok-V

b. Pengefraisan Alur Tembus


Banyak bagian mesin yang mempunyai bentuk/bidang beralur seperti ditunjukan pada
Gambar 5.22.
Gambar 5.22 Pembuatan alur

5. Pengefraisan Alur Pasak


Poros yang berfungsi sebagai penerus daya biasanya dibuat alur pasak.Alur pasak tersebut
pembuatannya dapat dilakukan dengan mesinfrais.Gambar 5.23 menunjukkan pemotongan alur
pasak pada mesin frais horizontal. Gambar 5.24 menunjukan pemotongan alur pasak yang stub
arbornya dipasang langsung pada lubang spindel mendatar Gambar 5.25 menunjukan
pemotongan alur pasak pada mesin frais vertical.

Gambar 5.23
Pembuatan alur
pasak pada mesin
frais
horizontal
Gambar 5.24 Pembuatan alur pasak dengan spindle mendatar

Gambar 5.25 Pengefraisan alur pasak pada mesin frais tegak

6. Pengefraisan Bentuk Persegi


Bentuk-bentuk persegi misalnya membuat segienam, segiempat, dan sebagainya dapat
dilakukan dengan mesin frais dengan alat bantukepala pembagi. Untuk membuat bentuk segi
beraturan ini dapat dilakukan pada posisi mendatar dengan menggunakan pisau endmill
(Gambar 5.26).Atau dilakukan pada posisi tegak dengan menggunakan pisau shellendmill
(Gambar 5.27).
Gambar 5.26 Pengefraisan segi empat dengan endmill cutter

Gambar 5.27 Pengefraisan persegi empat dengan shell endmill cutter

B. Langkah-langkah Pengoperasian Mesin frais.


Pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama dengan pengoperasian mesin perkakas
lainnya. Mesin frais digunakan untuk membuat benda-benda kerja dengan berbagai bentuk
tertentu dengan jalan penyayatan.Dari berbagai mesin perkakas yang ada, mesin frais adalah
salah satu yang mampu digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk komponen.Oleh
sebab itu diperlukan langkah-langkah sistematis yang perlu dipertimbangkan sebelum
mengoperasikan mesin frais.
Langkah-langkah tersebut antara lain:
1) Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efesien
2) Memahami karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan jenis cutter ,
3) putaran mesin, feeding dan media pendingin yang akan digunakan.
4) Menetapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan.
5) Menentukan geometri cutter yang digunakan
6) Menentukan alat bantu yang dibutuhkan didalam proses.
7) Menentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses
8) pengerjaan (kecepatan potong, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan, waktu
pemotongan dll).
Rencana Pelaksanaan Pemelajaran
RPP
A. Identitas Program Pendidikan

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Semarang

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais

Komp. Keahlian : Frais Komplek

Kelas/Semester : XII TP/Genap

Tahun Ajaran : 2017/2018

Waktu : 120@ 45 menit

B. Kompetensi Inti dan Kompeteensi Dasar


a. Kompetensi Inti
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan teknik pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.
4.2 Menggunakan teknik pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.

C. Indikator Pencapaian
3.3 Menerapkan teknik pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.
5.1.1 Mengidentifikasi pengerjaan pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.
5.1.2 Menilai hasil pengerjaan praktik pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin
frais.
4.2 Menggunakan teknik pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.
4.1.1 Mengerjakan pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.
5.2.1 Menilai hasil pengerjaan pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengidentifikasi benda kerja rakitan dengan mesin frais.
b. Siswa dapat menilaikan pengerjaan praktik pembubutan benda kerja rakitan dengan
mesing frais.
c. Siswa dapat mengerjakan pembuatan benda kerja rakitan dengan mesin frais.
d. Siswa dapat menilaikan hasil pengerjaan benda kerja rakitan dengan mesin frais.

E. Materi Pembelajaran
1. Pembuatan benda rakitan sederhana/komplek dengan mesin frais.
2. Pembuatan handle toolpost.
3. Perakitan benda sederhana/komplek.
4. Perakitan handle toolpost.

F. Pendekatan Strategi dan Metode


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Inquiry atau Discovery Learning
3. Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab, praktik

1. G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 1-7
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan 30 menit
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pembuatan benda rakitan sederhana (handle 390 menit


toolpost)dengan menggunakan mesin frais
2. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang
pembuatan benda kerja rakitan sederhana/kompleks
membuat handle toolpost dengan mengunakan mesin frais
3. Mengamati proses pembuatan benda rakitan (handle
toolpost) dengan menggunakan mesin frais
4. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan.
5. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik

Pertemuan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Ke 8-12
A. Pendahuluan
1. Berbaris dan dilanjutkan sholat dhuha
2. Berdoa Sebelum Mengawali Kegiatan i.
3. Menyanyikan lagu nasional
4. Absensi
5. Literasi
6. Apersepsi dan Motivasi (Karakter)
7. Menyampaikan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan perakitan benda sederhana/kompleks (handle
390
toolpost) pengefraisan bidang miring sesuai toleransi
khusus
2. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang
perakitan benda kerja sederhana/kompleks untuk membuat
handle toolpost dengan menggunakan mesin frais.
3. Mengamati proses perakitan benda kerja (handle tolpost)
4. Mengklarifikasi apa yang telah dipelajari, dimana guru
meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah disampaikan
5. Siswa dan guru mendiskusikan materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
C. Penutup
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
2. Kesimpulan 30 menit
3. Berdoa
4. Menyanyikan lagu patriotik

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


1) White Board
2) LCD
3) Benner yang berhubungan dengan proses pembelajaran

I. Sumber Belajar
1) Bekerja dengan Mesin Frais, Umaryadi, 2007
2) Mesin Perkakas Bengkel, Drs. Daryanto, 2006
3) Teknologi Mekanik 1 & 2, Wiganda, SE, 1997
4) Diktat Teknik Pemesinan
5) Informasi dari Internet
6) Wirawan Sumbodo dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
7) Buku referensi dan artikel yang sesuai

J. Penilaian Pembelajaran

No IndikatorPencapaianKompetensi (IPK) TeknikPenilaian BentukInstrumen


1 Menentukan peralatan dan kelengkapan Observasi Lembar observasi
praktikum Tes tulis Uraian
2 Menilai peralatan dan kelengkapan Penilaian Diri Lembar penilaian diri
praktikum Tes tulis Uraian
No IndikatorPencapaianKompetensi (IPK) TeknikPenilaian BentukInstrumen

3 Menggunakan peralatan dan kelengkapan Praktik Lembar penilaian kinerja


praktikum dengan rating scale

A. Penilaian Sikap
5. Observasi
PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

 Nama Peserta Didik :


 Kelas : X II TP
 Tanggal Pengamatan :
Teknik Pembuatan Benda Kerja Rakitan
 Materi Pokok :
Dengan Mesin Frais

Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Yakin dengan keberadaan Allah (Tuhan )
2 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan
3 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama
yang dianut.
4 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
5 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha
6 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah
dan masyarakat
7 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
8 Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya
Jumlah
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan kadang- kadang tidak
melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP JUJUR


 Nama Peserta Didik :
 Kelas : X II TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pembuatan Benda Kerja Rakitan
Dengan Mesin Frais

Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Tidak menyontek pada saat ulangan
2 Tidak menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya
3 Mengungkapkan perasaan apa adanya
4 Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
5 Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
6 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan
kadang- kadang tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
B. Penilaian Diri
PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

 Nama Peserta Didik :


 Kelas : XII TP
 Tanggal Pengamatan :
Teknik Pembuatan Benda Kerja Rakitan
 Materi Pokok :
Dengan Mesin Frais

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya yakin dengan keberadaan Allah (Tuhan )
2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan
3 Saya memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai
agama yang dianut.
4 Saya bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
5 Saya berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha
6 Saya menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat
7 Saya memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
8 Saya menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya
Jumlah
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak
melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR
 Nama Peserta Didik :
 Kelas : XII TP
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok : Teknik Pembuatan Benda Kerja Sesuai
Dengan Toleransi Khusus Dengan Mesin
Frais

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya tidak menyontek pada saat ulangan
2 Saya tidak menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya
3 Saya mengungkapkan perasaan apa adanya
4 Saya menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
5 Saya membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
6 Saya mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang
tidak melakukan
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

C. Penilaian Psikomotorik
TES PRAKTIK

 Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais


 Kelas : XII TP
 TahunPelajaran : 2016/2017
 Semester : Genap
 Topik : Teknik Pembuatan Benda Kerja Rakitan Dengan Mesin Frais
 WaktuPengamatan : Selama proses pembelajaran
 Tugas : Menggunakan peralatan dan kelengkapan teknik pemesinan
frais sesuai fungsi dan prosedur penggunaan untuk
praktikum pembuatan jobsheet
 Sifat : Individu

A. Petunjuk
5. Periksalah dengan teliti dokumen soal praktek kejuruan, yang terdiri dari 2 halaman.
6. Periksalah juga semua kebutuhan alat dan bahan praktek yang diperlukan selama
ujian berlangsung
7. Tulis nama dan nomor peserta ujian praktek kejuruan pada setiap lembar hasil kerja.

B. KeselamatanKerja
1. Gunakan alat, bahan dan pakaian kerja yang mengutamakan kenyamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Kenali dan perhatikan jalur utama jalan/pintu masuk dan keluar ruangan/lahan.
3. Pelajari jalur listrik dan bahan-bahan kimia, alat mesin dan alat tajam, yang
berakibat menimbulkan resiko, baik bagi diri sendiri, orang lain, ataupun terhadap
peralatan dan tempat kerja.

C. Alat Dan Bahan


1. Besi 1 buah
2 Pahat 1 buah
3 Dial indikator 1 buah
4 borkunci 1 buah
5 1

D. Lembar Penilaian
Nilai Unjuk Kerja
No Komponen/Sub komponenPenilaian
1 2 3 4
I PersiapanKerja
1.7. Menggambar jobsheet yang akan dibuat
1.8. Membuat perhitungan jobsheet yang akan dibuat
1.9. Membuat langkah kerja
SkorKomponen :

II Proses (Sistematika& Cara Kerja)


2.5. Membubut benda kerja sesuai dengan dimensi
2.6. Mengfrais benda kerja sesuai dengan jobsheet
SkorKomponen :

III HasilKerja
4. Menghasilkan benda dengan kehalusan dan kekasaran
sesuai standar ISO
5. Menghasilkan benda dengan ukuran yang sesuai dengan
toleransi
Nilai Unjuk Kerja
No Komponen/Sub komponenPenilaian
1 2 3 4
SkorKomponen :

IV SikapKerja
4.1. Penggunaan alat
4.2. Keselamatankerja
SkorKomponen :
V Waktu
5.1. Waktupenyelesaian jobsheet
SkorKomponen :

E. Rubrik Penilaian
Komponen/Subkomp
No. Indikator Skor
onenPenilaian
I. PersiapanKerja
5. Memilih Alat  Alat yang dipilih tepat dan tersedia dalam 4
jumlah yang cukup
 Alat yang dipilih kurang tepat dan dalam 3
jumlah yang cukup
 Alat yang dipilih kurang tepat dan tidak dalam 2
jumlah yang cukup
 Alat tidak dipilih dan tidak tersedia 1
6. Memilih Bahan  Bahan yang dipilih tepat dan tersedia dalam 4
jumlah yang cukup
 Bahan yang dipilih tepat dan tidak dalam 3
jumlah yang cukup
 Bahan yang dipilih kurang tepat dan tidak 2
dalam jumlah yang cukup
 Bahan tidak dipilih dan tidak tersedia 1
II. Proses (Sistematika& Cara Kerja)

6 Membuat  Membuat perhitungan jobsheet dengan rapi dan 4


perhitungan lengkap
jobsheet
 Membuat perhitungan jobsheet dengan rapi dan 3
tidak lengkap
 Membuat perhtitungan jobsheet kurang rapi dan 2
tidak lengkap
 Tidak membuat perhitungan joobsheet 1
7 Membuat langkah  Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 4
kerja untuk dengan rapi dan sesuai
pengerjaan
jobsheet
 Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 3
dengan rapi tetapi tidak sesuai
Komponen/Subkomp
No. Indikator Skor
onenPenilaian
 Membuat langkah kerja untuk pengerjaan jobsheet 2
dengan tidak rapi dan tidak sesuai
 Tidak membuat langkah kerja untuk pengerjaan 1
jobsheet

III. HasilKerja
Menghasilkan  Menghasilkan jobsheet dengan rapi, bagus sesuai 4
jobsheet roda gigi dengan toleransi
 Menghasilkan jobsheet dengan rapi bagus tetapi 3
tidak sesuai dengan toleransi
 Menghasilkan jobsheet sesuai dengan toleransi 2
tetapi tidak rapi dan tidak bagus
 Menghasilkan jobsheet dengan tidak rapi, tidak 1
bagus dan tidak sesuai dengan toleransi
IV Sikap Kerja
Penggunaan  Menggunakan dial indikator, memakai pahat yang 4
peralatan dan benar, kunci, dan kelengkapan praktek lainnya
kelengkapan dalam  Menggunakan dial indikator tidak memakai pahat, 3
praktek
memakai kunci dan kelengkapan prakikum lainya
 Tidak menggunakan dial indikator , tidak 2
menggunakan pahat yang benar, memakai kunci dan
kelengkapan praktikum lainnya.
 Tidak menggunakan dial indikator, tidak 1
menggunakan pahat yang sesuai, tidak memakai
kunci dan tidak melengkapi kelengkapan praktikum
lainnya
V Waktu
Waktupenyelesaian  Menyelesaikan jobsheet kurang dengan alokasi 4
jobsheet waktu yang sudah ditentukan
 Menyelesaikan jobsheet sesuai dengan alokasi 3
waktu yang sudah ditentukan
 Menyelesaikan jobsheet lebih dari waktu yang 2
sudah ditentukan
 Tidak dapat menyelesaikan jobsheet sesuai dengan 1
waktu yang sudah ditentukan

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Diyana, MT SALIM, S.Pd., M.Si.


N IP.196307231989031005 NIP: 19720703 200604 1 009

Anda mungkin juga menyukai