dan Pengolahan
Hasil Perikanan
Kerusakan Bahan Baku Perikanan
Salah satu kelemahan ikan sebagai bahan makanan ialah sifatnya yang mudah
busuk setelah ditangkap dan mati. Oleh karena itu, ikan perlu ditangani dengan
baik agar tetap dalam kondisi yang layak dikonsumsi oleh konsumen.
Bahan Ajar tentang Kerusakan Bahan Baku Hasil Perikanan ini penulis
berupaya menguraikan pengertian, tanda-tanda, jenis-jenis kerusakan bahan baku
perikanan dan faktor penyebabnya. Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi
pegangan pendidik dan bahan belajar peserta didik dalam mengajar Kerusakan
Bahan Baku Hasil Perikanan.
Tim Penyusun
KATA PENGANTAR........................................................................................... 1
Daftar isi .................................................................................................................. 2
Bahan Ajar .............................................................................................................. 3
Kompetensi Inti ................................................................................................... 3
Kompetensi Dasar ............................................................................................... 3
Tujuan Pembelajaran ........................................................................................... 4
A. Pendahuluan ................................................................................................. 4
B. Pengertian Tentang Kerusakan .................................................................... 5
C. Jenis-jenis Kerusakan ................................................................................... 5
1. Kerusakan Fisik ........................................................................................ 5
2. Kerusakan Kimiawi .................................................................................. 7
3. Kerusakan Mikrobiologis ......................................................................... 7
4. Kerusakan Mekanis .................................................................................. 8
5. Kerusakan Biologis .................................................................................. 9
D. Tanda-tanda Kerusakan .............................................................................. 10
E. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan ............................................................ 10
1. Aktivitas Mikroorganisme ...................................................................... 10
2. Parasit ..................................................................................................... 11
3. Aktivitas Enzim di dalam Bahan Pangan ............................................... 11
4. Perubahan Suhu ...................................................................................... 11
5. Pengaruh Kadar Air Bahan ..................................................................... 12
6. Pengaruh Oksigen ................................................................................... 12
7. Pengaruh Waktu ..................................................................................... 13
F. Tes Formatif ............................................................................................... 14
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 16
Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis tanda-tanda dan penyebab kerusakan bahan baku perikanan
(kerusakan fisis, mekanis, fisiologis, biologis, mikrobiologis, kemik,
akibat bahan pencemar)
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menguraikan pengertian tentang kerusakan bahan
baku perikanan
2. Peserta didik mampu mengenali tanda-tanda dari kerusakan bahan baku
perikanan
3. Peserta didik mampu mengenali faktor-faktor penyebab kerusakan bahan
baku perikanan
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan bahan baku
perikanan
5. Peserta didik mampu menganalisis tanda-tanda kerusakan bahan baku
perikanan
6. Peserta didik mampu menganalisis penyebab kerusakan bahan baku
perikanan
7. Peserta didik mampu mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan bahan baku
perikanan
8. Peserta didik mampu mengidentifikasi penyebab kerusakan bahan baku
perikanan
A. Pendahuluan
Mengamati
C. Jenis-jenis Kerusakan
Ditinjau dari faktor-faktor penyebab kerusakan, maka dikenal beberapa jenis-
jenis kerusakan yaitu:
Kerusakan fisik.
Kerusakan kimiawi.
Kerusakan mikrobiologis.
Kerusakan mekanis
Kerusakan biologis
1. Kerusakan Fisik
Kerusakan fisik terutama terjadi karena perlakuan-perlakuan fisik seperti
pada proses pemanasan dan pendinginan. Kerusakan-kerusakan fisik dapat
berupa: "case hardening" (pengeringan bagian permukaan bahan sebagai akibat
pengeringan), "chilling injury" atau "freezing injury" (akibat pendinginan dan
pembekuan), retak dan perubahan-perubahan kimia misalnya timbulnya
ketengikan karena kerusakan lemak akibat pemanasan atau penyinaran.
Ada dua teori yang mengemukakan tentang terjadinya luka pendinginan
(chilling injury) pada bahan pangan. Teori pertama menyatakan bahwa "chilling
injury" mungkin disebabkan oleh adanya toxin (racun) yang terdapat dalam
4. Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, (benturan antara bahan dengan bahan dan
benturan antara bahan dengan alat atau wadah), himpitan, regangan ataupun
gesekan mekanis pada waktu pemanenan, penanganan, penyimpanan ataupun
pada waktu pengangkutan. gesekan, tekanan, tusukan, baik antar hasil perikanan
5. Kerusakan Biologis
Yang dimaksud dengan kerusakan biologis adalah kerusakan fisiologis, dan
kerusakan yang disebabkan oleh serangga-serangga.
Kerusakan fisiologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi
metabolisme dalam bahan atau oleh enzim-enzim yang terdapat di dalamnya
secara alami. Pada proses kerusakan ini akan ditandai dengan antara lain: adanya
peningkatan suhu, kelembaban dan timbulnya gas-gas lain sebagai akibat dari
proses respirasi dan pembusukan. Perubahan karbohidrat dari susunan kompleks
ke susunan yang lebih sederhana atau degradasi protein dan lemak dapat terjadi
apabila suhu dan kelembaban memungkinkan, sehingga enzim-enzim amilase,
protease, lipase dan lain-lain menjadi lebih aktif. Umumnya kerusakan ini terjadi
secara bersamaan dengan adanya kerusakan biologis lainnya dan kerusakan
mikrobiologis.
Setelah ikan mati (pasca morterm) makan akan terjadi perubahan-perubahan
komponen daging ikan. Fase pasca morterm dapat dibagi tiga fase, yaitu :
1. Fase Pre Rigor
Fase antara ikan sedang mengalami kematian sampai mati (fase sebelum
ikan mengalami rigor/kaku). Pada fase ini terjadi proses kimiawi,
pertumbuhan bakteri berlangsunng lambat, terjadi pelepasan lendir dari
kelenjar dibawah kulit permukaan tubuh, pH sekitar 7 dan daging menjadi
lunak dan lentur.
2. Fase Rigor Mortis
2. Parasit
Bahan baku perikana tidaklah hanya dirusak oleh mikroorganisme saja, tetapi
juga oleh serangan parasit. Sebagai akibat dari serangan-serangan ini, maka
permukaan bahan pangan akan rusak, sehingga bahan pangan tersebut mudah
tercemar oleh mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir).
3. Aktivitas Enzim di dalam Bahan Pangan
Enzim yang terdapat dalam bahan pangan dapat berasal dari bahan pangan itu
sendiri ataupun yang berasal dari mikroorganisme yang mencemari bahan pangan
tersebut. Enzim ini akan mempercepat reaksi-reaksi kimia yang terdapat dalam
bahan pangan dan dapat mengakibatkan bermacam-macam perubahan pada
komposisi bahan pangan tersebut.
Enzim dapat diinaktifkan oleh panas/suhu secara kimia radiasi atau perlakuan
lainnya. Beberapa reaksi enzim yang tidak berlebihan dapat menguntungkan. Pada
umumnya enzim mempunyai keaktifan yang maksimal pada derajat keasaman
(pH) antara empat sampai delapan, berada di sekitar pH = 6. Tetapi enzim pepsin
masih dapat aktif pada pH = 2 dan enzim phosphatase yang ada dalam darah aktif
sampai pH = 9. Keaktifan maksimum dari enzim antara pH 4-8 atau sekitar pH 6.
4. Perubahan Suhu
Yang dimaksud temperatur di sini adalah temperatur daripada perlakuan yang
diberikan pada bahan pangan seperti pemanasan dan pendinginan. pemanasan dan
pendinginan yang diberikan secara tidak teratur dan teliti, akan menyebabkan
kerusakan pada bahan pangan tersebut. Pemanasan yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan struktur protein, pemecahan emulsi,
penghancuran vitamin dan pemecahan lemak dan minyak. Bila pemanasan
dilakukan pada tempetatur antara 10° C sampai dengan 38° C maka untuk setiap
kenaikan suhu 10° C kecepatan reaksi termasuk reaksi enzimatik rata-rata akan
6. Pengaruh Oksigen
Keadaan udara (oksigen) adalah merupakan suatu yang penting (sangat
diperlukan) bagi pertumbuhan kapang, karena sebagian besar golongan kapang
adalah bersifat aerobik. Apabila suatu bahan pangan disimpan pada tempat yang
banyak mengandung oksigen, maka kemungkinan untuk ditumbuhi oleh kapang
adalah besar sekali. Di samping penting untuk pertumbuhan kapang, juga oksigen
ini dapat merusak vitamin A dan vitamin C, warna bahan pangan dan flavornya.
Direktorat Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. 2014. Buku Teks Bahan Ajar
Siswa: Penanganan Hasil Perikanan Tradisional. Jakarta
Direktorat Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. 2014. Buku Teks Bahan Ajar
Siswa: Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan. Jakarta