Anda di halaman 1dari 44

MODUL AJAR

Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Kimia Industri
Mata Pelajaran : Dasar Kejuruan Teknik Kimia Industri
Fase/Kelas : E/X
Nama Penyusun : Raniutami Widiyanti, S.Pd.
Instansi : SMK Negeri 2 Cimahi
MODUL AJAR
DASAR-DASAR TEKNIK KIMIA INDUSTRI

A. Informasi Umum
1. Penyusun Raniutami Widiyanti, S.Pd.
2. Institusi SMKN 2 CIMAHI
3. Tahun Penyusunan 2022
4. Jenjang Modul/ Kelas SMK/ X
5. Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri
6. Alokasi waktu 6 x 45 menit
7. Jumlah pertemuan 1
8. Fase capaian E
9. Judul Elemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup
(K3LH) dan budaya kerja industri
10. Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E peserta didik mampu menerapkan K3LH
dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja
yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya
kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin),
termasuk K3LH pada pengendalian pencemaran air,
pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3
dan non B3 dengan menggunakan material safety data
sheet (MSDS) atau panduan lain yang sesuai serta etika
kerja.
11. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menerapkan prosedur-prosedur
dalam keadaan darurat meliputi penanganan kebakaran
menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang
sesuai dengan penyebab terjadinya kebakaran melalui
model Discovery Learning menggunakan pendekatan
saintifik dengan metode diskusi kelompok untuk
menumbuhkan perilaku disiplin, proaktif dan responsif serta
melatih keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif,
kolaborasi dan komunikasi peserta didik secara lisan.
12. Eviden 1. Menjelaskan faktor-faktor penyebab kebakaran
2. Mengklasifikasikan kelas-kelas kebakaran menurut
National Fire Prevention Association (NPFA)
3. Mengklasifikasikan jenis-jenis Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) berdasarkan media pemadam
kebakaran yang ada di dalamnya
4. Menentukan jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
yang sesuai dengan kelas kebakaran yang akan
ditanggulangi
5. Mengurutkan prosedur penggunaan APAR
6. Menyimpulkan prosedur pemadaman yang sesuai untuk
menangani kejadian suatu kejadian kebakaran
13. Profil Pelajar Pancasila  Berkebhinekaan global
 Gotong Royong
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
14. Model Pembelajaran Discovery Learning
15. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Saintifik
16. Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok
17. Moda Pembelajaran Luring
18. Sumber Pembelajaran Pegangan Siswa:
Wulandari, Sri Cicik. Analisis Kimia Dasar untuk SMK/MAK
Kelas X. Malang: PT. Latif Kitto Mahesa
Yuzelma. (2020). Analisis Kimia Dasar (C2) Kelas X.
Malang: PT. Kuantum Book Sejahtera

Pegangan Guru:
Ismara, K. Ima. (2014). Buku Ajar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3). Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
Fatimah, Soja Siti. (2019). Modul 6: Pengelolaan
Laboratorium Pengujian, K3, Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
19. Alat Pembelajaran PC/Laptop, Infokus, Smart Phone
20. Bahan Pembelajaran Video, LKPD Prosedur Penggunaan APAR, Pohon Literasi
21. Materi Prasyarat 1. Konsep dasar kesehatan dan keselamatan kerja
2. Potensi bahaya di area kerja
22. Materi Pokok Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

B. Komponen Inti
1. Pemahaman Bermakna Memahami prosedur-prosedur keadaan darurat lewat
penanganan kebakaran menggunakan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) sebagai antisipasi terjadinya keadaan
darurat.
2. Pertanyaan Pematik  Apakah kalian pernah melihat peristiwa kebakaran?
 Menurut kalian, kenapa peristiwa kebakaran itu bisa
terjadi?
 Apa yang biasanya digunakan untuk memadamkan
api?
 Apakah semua kebakaran akan efektif jika dipadamkan
oleh air?
3. Kegiatan Pembelajaran
LANGKAH KEGIATAN
WAKTU
(MENIT)
PENDAHULUAN PENDIDIK PESERTA DIDIK

Etika Pembuka Pendidik mengucapkan Peserta didik menjawab 30


salam dan doa dipimpin salam dan memimpin doa
oleh peserta didik
Presensi Pendidik memeriksa Peserta didik mengisi
kehadiran peserta didik. presensi

Kesepakatan Kelas Pendidik membahas Peserta didik membahas


kesepakatan yang akan kesepakatan yang akan
diterapkan selama diterapkan selama
pembelajaran dengan pembelajaran dengan
peserta didik pendidik
Asesmen diagnostik Pendidik membagikan Peserta didik mengisi
lembar asesmen diagnostik lembar asesmen
non kognitif dan kognitif diagnostik non kognitif dan
kognitif
Motivasi 1. Pendidik menyampaikan 1. Peserta didik menyimak
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
yang akan dicapai yang disampaikan
2. Pendidik memberikan pendidik.
motivasi mengenai 2. Peserta didik memahami
pentingnya mempelajari dan mendengarkan
materi yang akan motivasi yang
disampaikan disampaikan oleh
3. Pendidik memberikan pendidik
pertanyaan pemantik 3. Peserta didik menjawab
seputar tema yang akan pertanyaan pemantik
dipelajari yang diberikan pendidik

LANGKAH KEGIATAN
WAKTU
INTI
(Discovery PENDIDIK PESERTA DIDIK (MENIT)
Learning)
Stimulasi Mengamati
1. Pendidik membimbing 1. Peserta didik 180
peserta didik untuk membentuk sebuah
membentuk sebuah kelompok diskusi yang
kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6 orang
terdiri dari 5-6 orang. sesuai arahan pendidik
2. Pendidik memberi 2. Peserta didik menyimak
penjelasan tentang cara penjelasan tentang cara
pengisian LKPD pengisian LKPD APAR
3. Pendidik memutarkan 3. Peserta didik menonton
video tentang prosedur video tentang prosedur
pemadaman kebakaran pemadaman kebakaran
dengan APAR. Tersedia: dengan APAR.
https://www.youtube.com Tersedia:
/watch?v=7Z8X9gR1xm8 https://www.youtube.co
4. Pendidik mengarahkan m/watch?v=7Z8X9gR1x
peserta didik untuk m8
melakukan kajian literatur 4. Peserta didik berdiskusi
tentang APAR tentang kemungkinan
cara lain untuk
memadamkan api
dengan air.
5. Peserta didik
mendengarkan arahan
untuk melakukan kajian
literatur tentang APAR
Identifikasi Masalah Menanya
1. Pendidik memfasilitasi 1. Peserta didik untuk
peserta didik untuk mengidentifikasi
mengidentifikasi sebanyak mungkin
sebanyak mungkin permasalahan terkait
permasalahan terkait penggunaan APAR,
penggunaan APAR: meliputi:
 Jenis-jenis APAR  Jenis-jenis APAR
 Kaitan klasifikasi  Kaitan klasifikasi
kebakaran menurut kebakaran menurut
NPFA NPFA
 Prosedur  Prosedur
penggunaan APAR penggunaan APAR
2. Pendidik membimbing 2. Peserta didik menyusun
peserta didik menyusun rumusan masalah
rumusan masalah 3. Peserta didik
3. Pendidik membimbing menuliskan hipotesis
peserta didik menuliskan dari rumusan masalah
hipotesis dari rumusan yang sudah dibuat
masalah yang sudah
dibuat
Mengumpulkan data Mengumpulkan Data
Pendidik membimbing Peserta didik
peserta didik mengumpulkan dan
mengumpulkan dan mengeksplorasi data yang
mengeksplorasi data yang dibutuhkan yang
dibutuhkan yang diperlukan diperlukan melalui kajian
melalui kajian literatur dan literatur dan diskusi
diskusi dengan teman dengan teman
sekelompoknya sekelompoknya
Pengolahan data Mengasosiasi
Pendidik membimbing 1. Peserta didik
peserta didik untuk melakukan pengolahan
melakukan pengolahan data data yang sudah
dan menuangkan hasil didapatkan
pengolahan datanya pada 2. Peserta didik secara
pohon literasi berkelompok membuat
kerangka pohon literasi
di karton yang sudah
disiapkan
3. Peserta didik
menuliskan data-data
tentang APAR (meliputi
keterkaitan kelas
kebakaran menurut
NPFA dengan jenis-
jenis APAR
berdasarkan media
pemadam dan juga
prosedur penggunaan
APAR) yang sudah
mereka dapatkan di
kertas warna yang
sudah dibentuk
menyerupai daun.
4. Peserta didik menyusun
dan menempelkan
daun-daun yang sudah
ditulisi pada ranting-
ranting pohon literasi.
Pembuktian Mengkomunikasikan
1. Pendidik membimbing 1. Peserta didik
peserta didik melakukan melakukan
pemeriksaan secara pemeriksaan secara
cermat untuk cermat untuk
memastikan bahwa data- memastikan bahwa
data yang ada di pohon data-data yang ada di
literasi sudah bisa pohon literasi sudah
membuktikan hipotesis bisa membuktikan
yang ditulis hipotesis yang ditulis
2. Pendidik menyimak 2. Perwakilan peserta didik
presentasi dari dari masing-masing
perwakilan peserta didik kelompok melakukan
3. Pendidik memberikan presentasi tentang
apresiasi untuk hasil informasi yang sudah
karya peserta didik disusun.
3. Peserta didik
mendapatkan apresiasi
untuk pohon literasi
yang sudah dibuat.
Menarik Kesimpulan Pendidik membimbing siswa Peserta didik membuat
membuat generalisasi generalisasi tentang:
tentang:  Klasifikasi
 Klasifikasi kebakaran menurut
kebakaran menurut NPFA
NPFA  Jenis-jenis APAR
 Jenis-jenis APAR sesuai dengan
sesuai dengan media pemadam
media pemadam  Keterkaitan kelas
 Keterkaitan kelas kebakaran dengan
kebakaran dengan jenis-jenis APAR
jenis-jenis APAR  Prosedur
 Prosedur penggunaan APAR
penggunaan APAR
LANGKAH KEGIATAN
WAKTU
(MENIT)
PENUTUP PENDIDIK PESERTA DIDIK

Refleksi 1. Pendidik memberikan 1. Peserta didik mengikuti 60


pembelajaran kuis melalui platform kuis melalui platform
Quizizz Quizizz
2. Pendidik melakukan 2. Peserta didik
refleksi pembelajaran, melakukan refleksi
meliputi: pembelajaran, meliputi:
 Perasaan setelah  Perasaan setelah
mengikuti mengikuti
pembelajaran pembelajaran
 Hal-hal yang sudah  Hal-hal yang sudah
dimengerti dimengerti
 Hal-hal yang  Hal-hal yang belum
belum dimengerti dimengerti
Tugas dan Pendidik memberikan tugas Peserta didik
Penyampaian materi untuk mempelajari materi mendengarkan tugas untuk
di pertemuan yang akan diberikan pada mempelajari materi yang
selanjutnya pertemuan selanjutnya selanjutnya akan dipelajari
Penutup Pendidik menutup kegiatan Peserta didik menjawab
pembelajaran dan salam
mengucapkan salam
Lampiran 1. Materi Pokok
Dimensi Pengetahuan
Sub Materi
Faktual Konseptual Prosedural
Faktor-faktor Kebakaran adalah api Dengan mengetahui
penyebab yang tidak terkendali. faktor-faktor penyebab
kebakaran Kebakaran terjadi karena kebakaran, maka kita
adanya tiga unsur kebakaran
bisa menentukan teknik
yang bertemu. Tiga unsur
tersebut adalah bahan bakar, pemadaman api.
udara/O2, dan sumber panas.
Gambar 1. Penanganan Bertemunya tiga unsur ini
Kebakaran biasanya disebut segitiga
Sumber: kebakaran (Ismara, 2014).
https://www.nusabali.com/berita
/125822/regulator-bocor-dapur-
terbakar

“Dapur milik Salwati di Jalan


Nenas, Amlapura terbakar,
Rabu (21/9) sekitar pukul
21.00 Wita. Pemicu
kebakaran diduga akibat Gambar 2. Segitiga Kebakaran
regulator gas elpiji bocor. Sumber: Ismara, 2014
Petugas Pemadam
Kebakaran (Damkar) Berikut ini penjelasan
Karangasem habiskan 5.000 faktor-faktor pemicu terjadinya
liter air untuk pemadaman kebakaran.
dan pendinginan. Gerak 1. Bahan Bakar
cepat petugas Damkar Bahan bakar adalah zat
mampu menimalisir kerugian yang mudah terbakar. Zat
material.” ini terdiri dari tiga macam,
yaitu padat, cair, dan gas.
Dikutip dari: Regulator Bocor, Bahan bakar bisa terbakar
Dapur Terbakar. (2022, apabilah kontak dengan
September 23). Diakses udara atau oksigen (O2)
pada September 25, 2022 dan adanya peletup. Dalam
dari laman menangani kebakaran kita
https://www.nusabali.com/be harus mengetahui
rita/125822/regulator-bocor- karakteristik bahan bakar
dapur-terbakar (Ismara, 2014).
2. Oksigen
Oksigen termasuk
bagian dari Segitiga
kebakaran, sehingga gas ini
merupakan bagian yang
cukup penting dalam proses
kebakaran. Sebenarnya
kebakaran tidak akan terjadi
jika kita bisa mengisolasi
Oksigen dari dua unsur lain
Segitiga kebakaran, namun
karena Oksigen dalam
udara walaupun hanya
sekitar 28% tetapi
persediaannya tidak
terbatas, sulit untuk
mengisolasinya (Ismara,
2014).
3. Sumber Panas dan
Pemantik
Titik nyala sering
dikatakan sebagai peletup
atau pematik. Penyebabnya
bisa bermacam-macam,
diantaranya adalah:
gesekan, loncatan listrik,
percikan api, panas,
tekanan, dan lain-lain
(Ismara, 2014).
Klasifikasi “Kebakaran menimpa Klasifikasi kebakaran di Teknik pemadaman
kebakaran minimarket di Jalan Ir Soekarno Indonesia mengacu pada kebakaran akan
/MERR Minggu (25/9/2022),
menurut NPFA pagi. Kuat dugaan, kebakaran standar NFPA. berbeda untuk setiap
itu disebabkan adanya arus Tabel. 1 kelas kebakaran.
pendek atau korsleting listrik Klasifikasi Kebakaran Menurut NFPA
Berikut teknik
pada salah satu komputer di pemadaman kebakaran
meja kasir.”
sesuai dengan
klasifikasi kebakaran.
 Kelas A, teknik
pemadaman
kebakaran
menggunakan
teknik penurunan
suhu dengan
Gambar 3. Petugas Damkar cepat.
Memadamkan Api  Kelas B, teknik
Sumber: pemadaman
https://memorandum.co.id/korsl dengan
eting-minimarket-jalan-ir-
soekarno-terbakar/ menghilangkan
oksigen dan
Dikutip dari: Korsleting, menghalangi nyala
Minimarket Jl. Ir. Soekarno api.
Terbakar. (2022, September
 Kelas C, teknik
25). Diakses pada
September 25, 2022 dari pemadaman api
laman dengan
https://memorandum.co.id/ko memutuskan aliran
rsleting-minimarket-jalan-ir- Sumber: shefocus.wordpress.com listrik terlebih
soekarno-terbakar/ dahulu dilanjutkan
dengan teknik
pemadaman untuk
kelas A atau B.
 Kelas D, teknik
pemadaman api
dengan melapisi
permukaan logam
dan
mengisolasinya
dari oksigen
Jenis-jenis Bahan bakar cair APAR merupakan alat Prosedur pemilihan
APAR mempunyai sifat mudah pemadam api yang sangat APAR dalam upaya
berdasarkan mengalir dan menyalakan api populer di kalangan memadamkan
masyarakat, namun demikian
media di tempat lain. Apabila kita kebakaran harus
sebagian besar mereka tidak
pemadam memadamkan kebakaran mengetahui jenis dan cara mempertimbangkan
kebakaran yang bersumber dari bahan penggunaannya. Jenis APAR klasifikasi kebakaran
bakar cair menggunakan cukup banyak, tergantung dari NFPA pada gambar
media air, maka akan kemampuan memadamkan berikut.
membuat kebakaran menjadi kebakaran pada jenis bahan
melebar. Air mempunyai sifat bakar tertentu (Ismara, 2014).
Menurut Isnaini (2009), CO2
tidak bisa bercampur dengan
terdiri dari beberapa jenis,
minyak, maka kemana pun antara lain:
air mengalir dilapisan  Jenis Air (water). Sejak
atasnya ada bahan bakar dulu air digunakan untuk
Gambar 6. Jenis APAR
yang ikut mengalir dan bisa memadamkan kebakaran sesuai klasifikasi kebakaran
mengakibatkan kebakaran di dengan hasil yang Sumber:
tempat lain. memuaskan (efektif dan tabungpemadamapi.co.id
ekonomis) karena
harganya relatif murah,
pada umumnya mudah
diperoleh, aman dipakai,
mudah disimpan dan
dipindahkan.
Gambar 4. Air dan Pertamax  Jenis busa adalah bahan
Sumber: gridoto.com pemadam api yang efektif
untuk kebakaran awal
minyak. Biasanya
digunakan dari bahan
tepung aluminium sulfat
dan natrium bicarbonat
yang keduanya dilarutkan
dalam air. Hasilnya adalah
busa yang volumenya
mencapai 10 kali lipat.
Pemadaman api oleh busa
merupakan sistem isolasi,
yaitu untuk mencegah
oksigen untuk tidak ikut
dalam reaksi.
 Jenis tepung serbuk
kimia kering. Jenis ini
berisi dua macam bahan
kimia, yaitu Sodium
Bicarbonate dan Natrium
Bicarbonate serta Gas
CO2 atau Nitrogen sebagai
pendorong.
 Jenis Halon. Bahan
pemadaman api gas Halon
biasanya terdiri dari unsur-
unsur kimia seperti :
chlorine, flourine, bromide
dan iodine.
 Jenis CO2. Berfungsi
untuk mengurangi kadar
oksigen dan efektif untuk
memadamkan kebakaran
yang terjadi di dalam
ruangan (indoor)
pemadaman dengan
menggunakan gas arang
ini dapat mengurangi
kadar oksigen sampai di
bawah 12 %.

Gambar 5. Jenis-jenis APAR


Sumber: synergisolusi.com

Prosedur Tidak semua orang bisa Berikut bagian-bagian Berikut ini prosedur
penggunaan melakukan prosedur APAR dan fungsinya masing- penggunaan APAR
APAR pemadaman api masing (Yuzelma, 2020): (Yuzelma, 2020):
menggunakan APAR.  Safety pin. Atau pin/kunci 1. Pull, menarik pin
pengaman, komponen ini pengaman handle
berfungsi untuk menahan
tuas APAR saat APAR
hingga putus atau
tidak digunakan. Dan, jika terlepas
akan digunakan 2. Aim, mengarahkan
maka safety pin harus nozzle atau ujung
Gambar 7. Penggunaan APAR dicabut terlebih dahulu.
yang Salah  Pressure gauge. Atau
hose kea rah pusat
Sumber: prosyd.co.id indikator tekanan adalah api
komponen yang 3. Squeeze,
digunakan untuk menekan handle
mengecek tekanan di
dalam tabung APAR. untuk
Terutama pada APAR mengeluarkan isi
dengan sistem tabung
tekanan stored 4. Sweep,
pressure.
 LEVER (Tuas). Atau Tuas menyapukan
atau handle APAR nozzle ke kiri dan
berfungsi untuk ke kanan.
membuka spindle. Jadi
saat tuas ditekan, maka
gas bertekanan akan
membawa media
pemadam api keluar dari
dalam tabung APAR.
 Selang/hose. Hose atau
selang adalah komponen
yang berfungsi untuk
menyalurkan media
pemadam api dari dalam
tabung menuju ke ujung
nozzle.
 Nozzle/Corong. Bagian
nozzle adalah corong
keluarnya media
pemadam api menuju ke
titik api. Sehingga,
kebakaran dapat
dipadamkan. Jadi,
pastikan nozzle tidak
tersumbat, agar media
pemadam api bisa keluar
dengan maksimal.
 Tabung APAR. Atau tube
adalah tempat di mana
media pemadam api
disimpan.
 LABEL. Menyimpan
informasi mengenai
APAR, Jenis, tanggal
kadaluarsa dan cara
penggunaannya.
 Sabuk tabung (Pengikat
tabung). Atau pengikat
tabung berfungsi untuk
mengamankan nozzle.
Sehingga, nozzle tidak
menggantung dan mudah
untuk diambil saat akan
digunakan memadamkan
api.
Gambar 8. APAR beserta bagian-
bagiannya
Sumber:
www.bloganton.web.id/2020/09
Lampiran 2. Bahan Bacaan
Kebakaran adalah api yang tidak terkendali. Kebakaran terjadi karena adanya tiga
unsur kebakaran yang bertemu. Tiga unsur tersebut adalah bahan bakar, udara/O 2, dan
sumber panas. Bertemunya tiga unsur ini biasanya disebut segitiga kebakaran (Ismara,
2014).

Gambar 1. Segitiga Kebakaran


Sumber: Ismara, 2014

A. Faktor-faktor Pemicu Kebakaran


Berikut ini penjelasan faktor-faktor pemicu terjadinya kebakaran.
4. Bahan Bakar
Bahan bakar adalah zat yang mudah terbakar. Zat ini terdiri dari tiga macam, yaitu
padat, cair, dan gas. Bahan bakar bisa terbakar apabilah kontak dengan udara atau
oksigen (O2) dan adanya peletup. Dalam menangani kebakaran kita harus
mengetahui karakteristik bahan bakar (Ismara, 2014).
5. Oksigen
Oksigen termasuk bagian dari Segitiga kebakaran, sehingga gas ini merupakan
bagian yang cukup penting dalam proses kebakaran. Sebenarnya kebakaran tidak
akan terjadi jika kita bisa mengisolasi Oksigen dari dua unsur lain Segitiga kebakaran,
namun karena Oksigen dalam udara walaupun hanya sekitar 28% tetapi
persediaannya tidak terbatas, sulit untuk mengisolasinya (Ismara, 2014).
6. Sumber Panas dan Pemantik
Titik nyala sering dikatakan sebagai peletup atau pematik. Penyebabnya bisa
bermacam-macam, diantaranya adalah: gesekan, loncatan listrik, percikan api, panas,
tekanan, dan lain-lain (Ismara, 2014).
B. Klasifikasi Kebakaran Menurut NFPA
1. Kelas A, yaitu kebakaran bahan padat kecuali logam Kelas ini mempunyai ciri jenis
kebakaran yang meninggalkan arang dan abu. Unsur bahan yang terbakar
biasanya mengandung karbon. Misalnya: kertas, kayu, tekstil, plastik, karet, busa,
dan lain-lain yang sejenis dengan itu. Aplikasi media pemadam yang cocok adalah
bahan jenis basah yaitu air. Karena prinsip kerja air dalam memadamkan api
adalah menyerap kalor/panas dan menembus sampai bagian yang dalam.
2. Kelas B, yaitu kebakaran bahan cair dan gas yang mudah terbakar. Kelas ini terdiri
dari unsur bahan yang mengandung hidrokarbon dari produk minyak bumi dan
turunan kimianya. Misalnya: bensin, aspal, gemuk, minyak, alkohol, gas LPG, dan
lain-lain yang sejenis dengan itu. Aplikasi media pemadam yang cocok untuk
bahan cair adalah jenis busa. Prinsip kerja busa dalam memadamkan api adalah
menutup permukaan cairan yang mengapung pada permukaan. Aplikasi media
pemadam yang cocok untuk bahan gas adalah jenis bahan pemadam yang
bekerja atas dasar substitusi oksigen dan atau memutuskan reaksi berantai yaitu
jenis tepung kimia kering atau CO2.
3. Kelas C, yaitu kebakaran listrik yang bertegangan. Misalnya: peralatan rumah
tangga, trafo, komputer, televisi, radio, panel listrik, transmisi listrik, dan lain-lain.
Aplikasi media pemadam yang cocok untuk kelas C adalah jenis bahan kering
yaitu tepung kimia atau CO2.
4. Kelas D, yaitu kebakaran bahan logam Pada prinsipnya semua bahan dapat
terbakar tak terkecuali benda dari jenis logam, hanya saja tergantung pada nilai
titik nyalanya. Misalnya: potassium, sodium, aluminum, magnesium, calcium, zinc,
dan lain-lain. Bahan pemadam untuk kebakaran logam tidak dapat menggunakan
air dan bahan pemadam seperti pada umumnya. Karena hal tersebut justru dapat
menimbulkan bahaya. Maka harus dirancang secara khusus media pemadam
yang prinsip kerjanya adalah menutup permukaan bahan yang terbakar dengan
cara menimbun. Diperlukan pemadam kebakaran khusus (misal, Metal-X, foam)
untuk memadamkan kebakaran jenis ini.
C. Teknik Pemadaman Kebakaran
Teknik pemadaman kebakaran akan berbeda untuk setiap kelas kebakaran. Berikut
teknik pemadaman kebakaran sesuai dengan klasifikasi kebakaran.
 Kelas A, teknik pemadaman kebakaran menggunakan teknik penurunan suhu
dengan cepat.
 Kelas B, teknik pemadaman dengan menghilangkan oksigen dan menghalangi nyala
api.
 Kelas C, teknik pemadaman api dengan memutuskan aliran listrik terlebih dahulu
dilanjutkan dengan teknik pemadaman untuk kelas A atau B.
 Kelas D, teknik pemadaman api dengan melapisi permukaan logam dan
mengisolasinya dari oksigen
D. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
APAR merupakan alat pemadam api yang sangat populer di kalangan masyarakat, namun
demikian sebagian besar mereka tidak mengetahui jenis dan cara penggunaannya. Jenis APAR
cukup banyak, tergantung dari kemampuan memadamkan kebakaran pada jenis bahan bakar
tertentu (Ismara, 2014).
Menurut Isnaini (2009), terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
 Jenis Air (water). Sejak dulu air digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan hasil
yang memuaskan (efektif dan ekonomis) karena harganya relatif murah, pada umumnya
mudah diperoleh, aman dipakai, mudah disimpan dan dipindahkan.
 Jenis busa adalah bahan pemadam api yang efektif untuk kebakaran awal minyak.
Biasanya digunakan dari bahan tepung aluminium sulfat dan natrium bicarbonat yang
keduanya dilarutkan dalam air. Hasilnya adalah busa yang volumenya mencapai 10 kali lipat.
Pemadaman api oleh busa merupakan sistem isolasi, yaitu untuk mencegah oksigen untuk
tidak ikut dalam reaksi.
 Jenis tepung serbuk kimia kering. Jenis ini berisi dua macam bahan kimia, yaitu Sodium
Bicarbonate dan Natrium Bicarbonate serta Gas CO2 atau Nitrogen sebagai pendorong.
 Jenis Halon. Bahan pemadaman api gas Halon biasanya terdiri dari unsur-unsur kimia
seperti : chlorine, flourine, bromide dan iodine.
 Jenis CO2. Berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dan efektif untuk memadamkan
kebakaran yang terjadi di dalam ruangan (indoor) pemadaman dengan menggunakan gas
arang ini dapat mengurangi kadar oksigen sampai di bawah 12 %.

Gambar 2. Jenis-jenis APAR


Sumber: synergisolusi.com
Prosedur pemilihan APAR dalam upaya memadamkan kebakaran harus
mempertimbangkan klasifikasi kebakaran NFPA pada gambar berikut.

CO2

Gambar 6. Jenis APAR sesuai klasifikasi kebakaran


Sumber: tabungpemadamapi.co.id

Berikut bagian-bagian APAR dan fungsinya masing-masing (Yuzelma, 2020):


 Safety pin. Atau pin/kunci pengaman, komponen ini berfungsi untuk menahan tuas APAR saat
APAR tidak digunakan. Dan, jika akan digunakan maka safety pin harus dicabut terlebih dahulu.
 Pressure gauge. Atau indikator tekanan adalah komponen yang digunakan untuk mengecek
tekanan di dalam tabung APAR. Terutama pada APAR dengan sistem tekanan stored pressure.
 LEVER (Tuas). Atau Tuas atau handle APAR berfungsi untuk membuka spindle. Jadi saat tuas
ditekan, maka gas bertekanan akan membawa media pemadam api keluar dari dalam tabung
APAR.
 Selang/hose. Hose atau selang adalah komponen yang berfungsi untuk menyalurkan media
pemadam api dari dalam tabung menuju ke ujung nozzle.
 Nozzle/Corong. Bagian nozzle adalah corong keluarnya media pemadam api menuju ke titik api.
Sehingga, kebakaran dapat dipadamkan. Jadi, pastikan nozzle tidak tersumbat, agar media
pemadam api bisa keluar dengan maksimal.
 Tabung APAR. Atau tube adalah tempat di mana media pemadam api disimpan.
 LABEL. Menyimpan informasi mengenai APAR, Jenis, tanggal kadaluarsa dan cara
penggunaannya.
 Sabuk tabung (Pengikat tabung). Atau pengikat tabung berfungsi untuk mengamankan nozzle.
Sehingga, nozzle tidak menggantung dan mudah untuk diambil saat akan digunakan
memadamkan api.
Gambar 3. APAR beserta bagian-bagiannya
Sumber: www.bloganton.web.id/2020/09
Berikut ini prosedur penggunaan APAR (Yuzelma, 2020):
5. Pull, menarik pin pengaman handle hingga putus atau terlepas
6. Aim, mengarahkan nozzle atau ujung hose kea rah pusat api
7. Squeeze, menekan handle untuk mengeluarkan isi tabung
8. Sweep, menyapukan nozzle ke kiri dan ke kanan.

Gambar 4. Prosedur Penggunaan APAR


Sumber: penghubungjatengprov.go.ig
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 4. Assement Diagnostik
1. Assesment Diagnostik Non Kognitif
Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai denga apa yang anda rasakan!

1) Berliah tanda silang pada emoticon yang paling mewakili perasaanmu saat ini!
2) Hal apa yang paling menyenangkan atau paling tidak menyenangkan yang anda
alami sebelum berangkat sekolah?
3) Apakah semalam anda tidur cukup?
4) Apakah sebelum berangkat sekolah anda sudah sarapan?
5) Apa yang anda harapkan dari pembelajaran hari ini?
B. Assesment Diagnostik Kognitif
Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan pemahaman anda!
1) Hal apa yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran?
2) Apa saja sumber terjadinya kebakaran?
3) Bagaimana cara memadamkan kebakaran?
4) Apa yang kalian ketahui tentang APAR?
5) Bagaimana cara menggunakan APAR?
Lampiran 5. Assesment Kognitif
Bentuk Tes: Tertulis Pilihan Ganda
Indikator No.
Eviden Jenjang Soal Jawaban Skor
Soal Soal
Menjelaskan Menjelaskan 1 C2 Faktor-faktor penyebab kebakaran sering B 10
faktor-faktor faktor-faktor kali disebut segitiga api yang terdiri dari
penyebab penyebab oksigen, panas/pemantik dan bahan
kebakaran kebakaran bakar. Pernyataan berikut yang sesuai
untuk menjelaskan segitiga api adalah…
a. Kebakaran akan terjadi apabila salah
satu dari segitiga api ada di dalam
suatu kondisi yang sama
b. Kebakaran akan terjadi apabila
ketiga komponen segitiga api ada di
dalam suatu kondisi yang sama
c. Kebakaran akan terjadi karena ada
oksigen dan bahan bakar meskipun
tanpa ada pemantik
d. Kebakaran akan terjadi karena ada
pemantik dan bahan bakar meskipun
tanpa ada oksigen
e. Kebakaran akan terjadi karena ada
oksigen dan pemantik meskipun
tanpa ada bahan bakar
2 C2 Oksigen merupakan salah satu faktor D 10
penyebab terjadinya kebakaran.
Pernyataan yang benar mengenai oksigen
di bawah ini adalah….
a. Keberadaan oksigen di udara tidak
mempengaruhi keaktifan
pembakaran
b. Keaktifan pembakaran timbul
apabila kadar oksigen kurang dari
10%
c. Pembakaran tidak akan terjadi
apabila kadar oksigen di suatu
tempat lebih dari 20%
d. Salah satu teknik untuk
memadamkan api adalah dengan
menurunkan kadar oksigen
e. Salah satu teknik untuk
memadamkan api adalah dengan
menaikkan kadar oksigen
Mengklasifik Mengklasifik 3 C2 Kebakaran yang bersumber dari bahan A 10
asikan kelas- asikan kelas- padat berupa kertas, plastik dan serat
kelas kelas alam termasuk kebakaran kelas ….
kebakaran kebakaran a. A
b. B
Indikator No.
Eviden Jenjang Soal Jawaban Skor
Soal Soal
menurut menurut c. C
National Fire National Fire d. D
Prevention Prevention e. E
Association Association 4 C2 Kebakaran yang bersumber dari aliran C 10
listrik bertegangan tinggi termasuk
(NPFA) (NPFA)
kebakaran kelas ….
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
Mengklasifik Mengklasifik 5 C2 Yang bukan termasuk media pemadaman E 10
asikan jenis- asikan jenis- di dalam APAR adalah….
jenis Alat jenis Alat a. Air
Pemadam Pemadam b. Halon
c. CO2
Api Ringan Api Ringan
d. Dry Chemical Powder
(APAR) (APAR)
e. O2
berdasarkan berdasarkan
media media
pemadam pemadam
kebakaran kebakaran
yang ada di yang ada di
dalamnya dalamnya
Menentukan Menentukan 6 C3 APAR yang tidak cocok untuk A 10
jenis Alat jenis Alat memadamkan kebakaran yang
Pemadam Pemadam bersumber dari bahan bakar cair
Api Ringan Api Ringan adalah….
a. Air
(APAR) yang (APAR) yang
b. Halon
sesuai sesuai
c. CO2
dengan kelas dengan kelas d. Dry Chemical Powder
kebakaran kebakaran e. Busa
yang akan yang akan 7 C3 Prosedur pemadaman api yang cocok D 10
ditanggulang ditanggulang untuk memadamkan kebakaran yang
i i bersumber dari korsleting listrik adalah….
a. Menggunakan APAR dengan media
air
b. Menyiramkan air menggunakan
ember
c. Menggunakan APAR dengan media
foam
d. Menggunakan APAR dengan media
Dry Chemical Powder
e. Menggunakan APAR dengan media
O2
Indikator No.
Eviden Jenjang Soal Jawaban Skor
Soal Soal
Mengurutkan Mengurutkan 8 C3 Perhatikan pernyataan-pernyataan C 10
prosedur prosedur berikut!
penggunaan penggunaan 1. Aim: mengarahkan nozzle ke pusat
APAR APAR api
2. Pull: menarik pin pengaman
3. Sweep: menyapukan nozzle ke arah
kanan dan kiri
4. Squeeze: menekan handle untuk
mengeluarkan isi tabung
Urutan prosedur penggunaan APAR
yang benar adalah….
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,1
c. 2,1,4,3
d. 2,1,3,4
e. 1,2,4,3
Menyimpulk Menyimpulka 9 C4 Kebakaran terjadi di sebuah kios bensin E 10
an prosedur n prosedur eceran di persimpangan jalan raya kota.
pemadaman pemadaman Kebakaran mudah menjalar ke bangunan
yang sesuai yang sesuai deretan kios karena angin yang kencang.
Prosedur pemadaman api yang sesuai
untuk untuk
untuk dilakukan warga sekitar sambal
menangani menangani
menunggu petugas damkar datang
kejadian kejadian adalah….
suatu suatu a. Memadamkan api menggunakan air
kejadian kejadian dari ember
kebakaran kebakaran b. Memadamkan api menggunakan air
dari selang
c. Memadamkan api menggunakan
APAR berisi air
d. Memadamkan api dengan karung
basah
e. Memadamkan api dengan APAR
yang berisi foam
10 C4 Kebakaran terjadi di sebuah kosan di B 10
Kawasan padat penduduk. Kebakaran
mudah menjalar ke bangunan deretan
kios karena angin yang kencang.
Prosedur pemadaman api yang sesuai
untuk dilakukan warga sekitar sambal
menunggu petugas damkar datang
adalah….
a. Memadamkan api menggunakan air
dari ember
b. Memadamkan api menggunakan
APAR berisi gas halon
Indikator No.
Eviden Jenjang Soal Jawaban Skor
Soal Soal
c. Memadamkan api menggunakan
APAR berisi air
d. Memadamkan api dengan karung
basah
e. Memadamkan api dengan APAR
yang berisi foam
Pedoman Assesment:
Skor maksimal = 100
Nilai = Skor yang diperoleh
Lampiran 6. Assesment Diskusi Kelompok
1. Lembar Assesment Diskusi Kelompok

LEMBAR ASSESMENT DISKUSI KELOMPOK

ASPEK YANG DINILAI:


a. Kemampuan bekerjasama dalam kelompok
b. Kemampuan berkomunikasi secara lisan (menyampaikan ide/gagasan/komentar)
c. Kemampuan mengajukan pertanyaan
d. Kemampuan menjawab pertanyaan (memberikan penjelasan)
e. Kemampuan menghargai ide, saran, dan pendapat teman

Tuliskan angka 1-5 pada kolom aspek yang dinilai untuk aktivitas siswa dalam diskusi kelompok.
Aspek yang Dinilai Jumlah
No. Nama Siswa Nilai Ket.
a b c d e Skor
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.

2. Rubrik Assesment:

No. Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

1. Kemampuan bekerja sama dalam Mampu bekerja sama dengan semua


5
kelompok anggota kelompok
Mampu bekerja sama dengan beberapa
4
anggota kelompok
Hanya mampu bekerja sama dengan salah
3
satu anggota kelompok
Hanya mampu bekerja secara individu 2
Hanya mampu bekerja secara individu dan
1
mengganggu anggota kelompok lain
2. Kemampuan berkomunikasi secara Mampu berkomunikasi dengan benar dan
5
lisan jelas
Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi
4
kurang jelas
No. Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

Mampu berkomunikasi dengan jelas tetatpi


3
kurang benar
Kurang mampu berkomunikasi dengan
2
benar dan jelas
Tidak mampu berkomunikasi dengan benar
1
dan jelas
3. Kemampuan mengajukan pertanyaan Mampu menyampaikan pertanyaan dengan
5
benar dan jelas
Mampu menyampaikan pertanyaan dengan
4
benar tetapi kurang jelas
Mampu menyampaikan pertanyaan dengan
3
jelas tetapi kurang benar
Kurang mampu menyampaikan pertanyaan
2
dengan benar dan jelas
Tidak mampu menyampaikan pertanyaan
1
dengan benar dan jelas
4. Kemampuan menjawab pertanyaan Mampu menjawab pertanyaan dengan
5
benar dan jelas
Mampu menjawab pertanyaan dengan
4
benar tetapi kurang jelas
Mampu menjawab pertanyaan dengan jelas
3
tetatpi kurang benar
Kurang mampu menjawab pertanyaan
2
dengan benar dan jelas
Tidak mampu menjawab pertanyaan
1
dengan benar dan jelas
5. Kemampuan menghargai pendapat Mampu mendengarkan dan menghargai
5
teman pendapat orang lain
Mampu menerima masukan orang lain
tetapi kurang mampu menunjukkan sikap
4
menghargai saat siswa lain menyampaikan
pendapat
Mampu mendengarkan pendapat orang
lain, tetapi agak sulit menerima masukan 3
orang lain
Kurang mampu menghargai dan
mendengarkan pendapat orang 2
lain
Tidak Mampu menghargai dan
1
mendengarkan pendapat orang lain
Pedoman Assesment:
Skor maksimal = 25

Nilai = 𝑥 100
Lampiran 7. Assesment Keterampilan Presentasi
1. Lembar Assesment Keterampilan Presentasi

LEMBAR ASSESMENT KETERAMPILAN PRESENTASI

ASPEK YANG DINILAI:


a. Kemampuan penguasaan materi
b. Penyajian materi
c. Penggunaan bahasa
d. Suara dan artikulasi
e. Penampilan saat presentasi

Tuliskan angka 1-3 pada kolom aspek yang dinilai untuk keterampilan siswa saat presentasi.
Kelompok Penyaji
No. Aspek yang Dinilai Jumlah Skor Nilai Ket.
1 2 3 4 5 6
Kemampuan
1. penguasaan
materi

2. Penyajian materi

Penggunaan
3.
bahasa

Suara dan
4.
artikulasi

Penampilan saat
5.
presentasi
2. Rubrik Assesment:
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Kemampuan Tidak membaca tulisan di buku/kertas/slide ppt 3
Penguasaan Materi Sesekali membaca tulisan di buku/kertas/slide ppt 2
Selalu membaca tulisan di buku/kertas/slide ppt 1
Penyajian Materi Penyajian materi lugas dan mudah dipahami 3
Penyajian materi lugas namun kurang dipahami 2
Penyajian materi Panjang dan kurang dipahami 1
Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa yang baku dan sopan 3
Menggunakan bahasa yang tidak baku tetapi sopan 2
Menggunakan bahasa yang tidak baku dan kurang sopan 1
Suara dan Artikulasi Suara lantang, artikulasi jelas 3
Suara pelan, artikulasi jelas 2
Suara pelan, artikulasi tidak jelas 1
Penampilan Memakai seragam yang rapi, atribut lengkap 3
Memakai seragam yang rapi, atribut tidak lengkap 2
Memakai seragam tidak rapi, atribut tidak lengkap 1
Pedoman Assesment:
Skor maksimal = 15

Nilai = 𝑥 100
Lampiran 8. Assesment Produk Pohon Literasi
1. Lembar Assesment Pohon Literasi

LEMBAR ASSESMENT POHON LITERASI

ASPEK YANG DINILAI:


a. Kelengkapan informasi
b. Kerapian
c. Kreatifitas
d. Kejelasan tulisan
Tuliskan angka 1-3 pada kolom aspek yang dinilai untuk keterampilan siswa saat presentasi.
Kelompok Penyaji
No. Aspek yang Dinilai Jumlah Skor Nilai Ket.
1 2 3 4 5 6
Kelengkapan
1.
informasi

2. Kerapian

3. Kreatifitas

4. Kejelasan tulisan

2. Rubrik Assesment:
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Kelengkapan Informasi dalam pohon literasi lengkap dan sesuai dengan 3
informasi pokok bahasan
Informasi dalam pohon literasi lengkap namun kurang 2
sesuai dengan pokok bahasan
Informasi dalam pohon literasi tidak lengkap dan kurang 1
sesuai dengan pokok bahasan
Kerapian Bentuk pohon dan daun rapi tetapi penyusunan daun 3
pada ranting rapi
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Bentuk pohon dan daun serta penyusunan daun pada 2
ranting kurang rapi
Bentuk pohon dan daun serta penyusunan daun pada 1
ranting kurang rapi
Kreatifitas Desain pohon literasi tidak sama dengan kelompok lain 3
serta menarik untuk dilihat
Desain pohon literasi tidak sama dengan kelompok lain 2
namun kurang menarik untuk dilihat
Desain pohon literasi sama dengan kelompok lain serta 1
kurang menarik untuk dilihat
Kejelasan tulisan Tulisan pada daun seluruhnya terbaca dengan jelas 3
Tulisan pada daun sebagian kecil kurang jelas terbaca 2
Tulisan pada daun Sebagian besar kurang jelas terbaca 1
Pedoman Assesment:
Skor maksimal = 12

Nilai = 𝑥 100
Lampiran 9. Penilaian Sikap
1. Lembar Assesment Sikap

LEMBAR ASSESMENT SIKAP

ASPEK YANG DINILAI:


a. Disiplin
b. Proaktif
c. Responsif

Tuliskan angka 1-5 pada kolom aspek yang dinilai untuk aktivitas siswa dalam diskusi kelompok.
Aspek yang
Jumlah
No. Nama Siswa Dinilai Nilai Ket.
Skor
a b c
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.

2. Rubrik Assesment:
Aspek yang
No. Kriteria Skor
Dinilai
1. Disiplin Datang tepat waktu
3 kriteria dipenuhi = skor 3
Bersungguh-sungguh dan tertib selama
2 kriteria dipenuhi = skor 2
pembelajaran berlangsung
<2 kriteria dipenuhi = skor 1
Mengerjakan dan mengumpulkan tugas
tepat waktu
2. Proaktif Terlibat aktif dalam proses
3 kriteria dipenuhi = skor 3
pembelajaran yang berlangsung
2 kriteria dipenuhi = skor 2
Antusias dalam menyelesaikan masalah
<2 kriteria dipenuhi = skor 1
secara berkelompok
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi
3. Responsif Memperhatikan dengan fokus jika ada
3 kriteria dipenuhi = skor 3
yang berbicara
2 kriteria dipenuhi = skor 2
Mengajukan pertanyaan/ tanggapan/
<2 kriteria dipenuhi = skor 1
komentar/ saran
Aspek yang
No. Kriteria Skor
Dinilai
Menjawab pertanyaan yang diajukan
pendidik
Pedoman Assesment:
Skor maksimal = 9

Nilai = 𝑥 100

Lampiran 10. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial diberikan kepada siswa dengan siswa yang tertinggal, dengan teknik remedial
ditentukan berdasarkan persentase siswa yang mengikuti remedial seperti berikut:
0 – 20% : pemberian tugas mandiri/ tutor sebaya/ bimbingan individu
20 – 50% : pembentukan kelompok belajar
> 50% : pembelajaran ulang
2. Pengayaan diberikan kepada siswa dengan kecepatan belajar tinggi, berupa tantangan atau
pengembangan tugas khusus. Tugas yang diberikan adalah mencari tahu sistem deteksi dini
kejadian kebakaran yang ada di area public.
Lampiran 11. Slide Powerpoint
Cimahi, 26 September 2022
Mengetahui,
Plt. Kepala SMKN 2 Cimahi Guru Mata Pelajaran

Agus Priyatmono Nugroho, S.Pd., M.Si. Raniutami Widiyanti, S. Pd.


NIP.19670831 199003 1 003 NIP. 19900613 202221 2 007

Anda mungkin juga menyukai