Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN ANALISIS RESIKO


DI TEMPAT KERJA
INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : Eka Bambang Nurdiansyah, SE
Tahun Disusunnya Modul Ajar : 2023
Institusi : SMK IPTEK Sanggabuana
Kelas : X TMI
Mata Pelajaran : Dasar – dasar Teknik Mesin
Fase : E
Semester : Ganjil
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (12 JP x 30 menit)

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja
industri, antara lain : praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja
industri, seperti 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan etika kerja.

Elemen Tujuan Pembelajaran


Keselamatan dan Memahami penerapan K3LH dan budaya kerja
Kesehatan Kerja serta industri dengan melakukan praktik - praktik kerja yang
Lingkungan Hidup aman, mengidentifikasi bahaya-bahaya di tempat
(K3LH) dan Budaya Kerja kerja, menerapkan prosedur- prosedur dalam keadaan
Industri darurat, penerapan budaya kerja industri, seperti 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan etika kerja

Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang Terkait


 beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
 berkebinekaan global,
 bergotong royong, mandiri,
 bernalar kritis, dan
 kreatif.

Cara
Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Belajar
Hidup serta Budaya Kerja Industri
Mode Pembelajaran Tatap Muka
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Sarana Prasarana  Gawai,
 Infokus,
 Laptop,
 Koneksi Internet yang Memadai,
 Alat Tulis & Buku,
 Prasarana Ruang Kelas yang Memadai
Target Peserta Didik Peserta didik reguler (tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar)

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian pernah mengalami kecelakaan ringan?
2. Dalam kecelakaan di tempat kerja, apakah ada perbedaan tingkat
kecelakaannya?
3. Adakah lingkungan kita sudah aman dari potensi bahaya?

KOMPONEN INTI

Tujuan Memahami identifikasi bahaya - bahaya di tempat kerja sesuai


Pembelajaran dengan SOP ( Standar Operasional )
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
(4 JP x 30  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
Menit) mengajak murid melakukan doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
 Mengecek kehadiran murid.
 Guru mengomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang
diharapkan akan dicapai murid.
 Guru memotivasi murid dengan memberikan pertanyaan
pemantik:
a. Apakah kalian pernah mengalami kecelakaan ringan?
b. Kenapa kita di wajibkan menggunakan helm saat
mengendarai motor?
Kegiatan Inti (90 Menit)
 Siswa diminta untuk melihat video tentang kecelakaan –
kecelakaan di tempat kerja, pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=ED44qi8hNFo
 Guru meminta siswa untuk memilih peristiwa kecelakaan
yang menurut mereka paling menggugah berdasarkan video
tersebut.
 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
 Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan apa penyebab
kecelakaan yang telah mereka pilih, dan bagaimana
Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup serta Budaya Kerja Industri
penanggulangannya.
 Guru berkeliling melakukan pengawasan dan bimbingan pada
kelompok yang mengalami kesulitan.
 Setelah diskusi selesai, murid diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok lain.
 Guru memberikan penghargaan dengan tepuk tangan untuk
murid yang sudah mempresentasikan hasil diskusinya.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


 Murid menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan
merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun atau
menggali.
 Guru memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
 Murid memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajak murid untuk
berdo’a.
Pertemuan 2 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
(4 JP x 30  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
Menit) mengajak murid melakukan doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
 Mengecek kehadiran murid.
 Guru melakukan apersepsi mengenai kegiatan sebelumnya
dengan bertanya, ”sebutkan salah satu kecelakaan yang dapat
terjadi di tempat kerja dan bagaimana pencegahannya?”
 Guru memotivasi murid dengan memberikan pertanyaan
pemantik, “Dalam kecelakaan di tempat kerja, apakah ada
perbedaan tingkat kecelakaannya?”
Kegiatan Inti (90 Menit)
 Siswa diminta untuk mencari 5 artikel tentang Potensi Bahaya
dan Resiko di Tempat Kerja.
 Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya,
dan merumuskan tentang pengertian K3LH.
 Guru berkeliling melakukan pengawasan dan bimbingan pada
kelompok yang mengalami kesulitan.
 Setelah diskusi selesai, murid diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok lain.
 Guru memberikan penghargaan dengan tepuk tangan untuk
murid yang sudah mempresentasikan hasil diskusinya.
 Guru memberikan penguatan tentang Potensi Bahaya dan
Resiko di Tempat Kerja. (Lampiran 1)

Kegiatan Penutup (15 Menit)


 Murid menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan
merespon
Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan pertanyaan
Kerja, dan Lingkungan guru
Hidup serta Budayayang sifatnya menuntun atau
Kerja Industri
menggali.
 Guru memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
 Murid memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajak murid untuk
berdo’a.
Pertemuan 3 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
(4 JP x 30  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
Menit) mengajak murid melakukan doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
 Mengecek kehadiran murid.
 Guru melakukan apersepsi mengenai kegiatan sebelumnya
dengan bertanya, ”Sebutkan manfaat bagi perusahaan karena
menerapkan K3LH?”
 Guru memotivasi murid dengan memberikan pertanyaan
pemantik, “Adakah lingkungan kita sudah aman dari potensi
bahaya?”
Kegiatan Inti (90 Menit)
 Guru meminta siswa untuk berkeliling lingkungan sekolah
dengan kelompoknya masing – masing, dan menentukan
tempat – tempat yang memiliki potensi kecelakaan, dan
menuliskannya di bukunya masing – masing.
 Setelah menentukan tempat yang berpotensi berbahaya, siswa
di minta untuk mempresentasikan hasil temuannya di depan
kelompok lainnya.
 Guru meminta siswa untuk membuat media (poster, tulisan,
dll) dalam rangka pencegahan potensi bahaya yang telah
mereka tentukan, dan dikumpulkan minggu depan.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
 Murid menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan
merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun atau
menggali.
 Guru memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
 Murid memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajak murid untuk
berdo’a.
Asesmen A. Asesmen Diagnostik
Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan
pemantik dengan bahasa dan kepercayaan diri yang baik
B. Asesmen Formatif
Peserta didik diberikan Lembar Kerja (LK) untuk mengetahui
sejauh mana pemahamannya tentang materi (Lampiran 2)
C. Asesmen Sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilain
terhadap
Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan penampilan
Kerja, dan Lingkungan peserta
Hidup serta didik
Budaya Kerja dan proses diskusi yang
Industri
dilakukan di dalam kelompok. (Lampiran 3)
Refleksi A. Refleksi Peserta Didik
Peserta didik dapat mengukur pemahaman yang sudah
didapat setelah mempelajari materi mempresentasikan hasil
produk rekayasa teknologi tepat guna sesuai dengan
kebutuhan lingkungan. (Lampiran 4)
B. Refleksi Guru
Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan untuk mengukur
tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaran. Refleksi dapat
dilakukan oleh guru berupa pertanyaan sebagai berikut.
1. Apa saja hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam
melakukan kegiatan pembelajaran ini?
2. Upaya apa sajakah yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan hambatan dan tantangan itu?
3. Hal baru apa yang kalian dapatkan setelah mengikuti
pembelajaran berkaitan dengan Pengertian K3LH?
4. Sikap dan perilaku apa saja yang dapat kalian tumbuhkan
setelah mengikuti pembelajaran?
Media Ajar A. Buku Panduan Murid Dasar – Dasar Teknik Otomotif, Kelas X
Semester 1, Kementerian Pendidikan , Kebudayaan, Riset dan
Teknologi 2022
B. https://www.youtube.com/watch?v=ED44qi8hNFo
C. Platform Merdeka Mengajar

Lampiran 1
A. Identifikasi Potensi Bahaya dan Analisis Resiko di Tempat Kerja

Perhatikan gambar berikut!

Gambar 4.1 Potensi Bahaya Tempat Kerja


Berdasarkan gambar
Bab 4 - Keselamatan, di
Kesehatan atas,
Kerja, coba kalian
dan Lingkungan perhatikan
Hidup serta apakah dapat ditemukan
Budaya Kerja Industri
potensi bahaya?

Potensi bahaya merupakan segala hal yang dapat memungkinkan


terjadinya suatu kejadian sehingga mengakibatkan kerugian.Kegiatan dalam
melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk mencegah
kecelakaan yang terjadi pada pekerjadengan mencari penyebab dan dampak
yang ditimbulkan.
Dalam melakukan pekerjaan tidak mungkin mengetahui semua potensi
bahaya. Terkadang kecelakaan kerja terjadi akibat hal kecil. Misalnya, ketika
mengerjakan suatu pekerjaan di bengkel otomotif sering meletakkan alat atau
komponen di lantai, sehingga berisiko orang lain yang menginjaknya dapat
terpeleset atau jatuh. Risiko yang terjadi bisa tinggi dan rendah tergantung
tingkat bahaya yangada. Pada kasus terpeleset karena alat atau komponen di
lantai, risiko cedera tergantung pada anggota tubuh yang jatuh ke lantaiatau
terpeleset menabrak mesin yang bergerak.
Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dibagi menjadi 4
bagian berdasarkan pada dampak korban. Potensi bahaya dapat
menimbulkan risiko dampak langsungseperti pada kategori berikut ini.
Tabel 4.1 Kategori Risiko Kecelakaan di Tempat Kerja

Kategori A Kategori B Kategori C Kategori D


● Bahaya ● Kebakaran ● P3K di ● Perundungan
kimia ● Listrik tempat kerja ● Pelecehan dan
● Bahaya ● Bahaya tidak ● Air Minum kekerasan di
biologi adanya ● Toilet dan tempat kerja
● Bahaya pelindung mesin sanitasi ● Terinfeksi
fisik (bahaya ● Ruang makan HIV/AIDS
● Bahaya mekanikal) atau kantin ● Narkoba di
ergonomi ● Bahaya tempat kerja
perawatan buruk
pada peralatan
(house keeping)

1. Potensi Bahaya Kerja Kategori A


a. Bahaya Faktor Kimia
Bahan kimia yang berbahaya, antara lain debu, uap gas, zat kimia
(antiseptik, aerosol, insektisida), bahan radioaktif, limbah, dan lain-
lain. Bahan kimia ini masuk ke dalam organ tubuh melalui 3 cara
sebagai berikut.
1) Menghirup
Pada saat bernapas, udara yangmengandung virus, debu, asap, gas, atau
uap dapat masuk ke tubuh sehingga menyebabkan sakit seperti pada
masaKesehatan
Bab 4 - Keselamatan, pandemiKerja,virus covid Hidup
dan Lingkungan saat serta
ini. Budaya Kerja Industri
2) Menelan
Makanan yang terkontaminasi atau makan dengan tangan yang
terkontaminasi dapat menyebabkan masuknya bahan berbahaya
ke dalam tubuh
3) Kontak Invasif atau Penyerapan Kulit
Zat berbahaya dapat masuk melalui pori-pori kulit atau melalui
luka dan lecet pada kulit
b. Bahaya Faktor Biologi
Bahaya faktor biologi dapat timbul dari makhluk hidup di tempat
kerja dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti bakteri,
jamur, virus, kuman, dan hewan berbahaya (serangga, nyamuk, ular,
kalajengking, dsb).
c. Bahaya Faktor Fisik
Bahaya faktor fisik diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia Nomor: Peraturan Menaker Nomor 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan KesehatanKerja Lingkungan Kerja.
Bahaya yang berbentuk fisik di tempat kerja antara lain:
1) Kebisingan
Segala suara yang berlebihan terjadi secara terus- menerus dapat
mengakibatkan rusaknya jaringan sarafpada pendengaran.
2) Penerangan
Penerangan yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan penglihatan. Penerangan yang terlalu berlebihan
dapat mengakibatkan kesilauan dan kecelakaan kerja.
3) Getaran
Getaran yang timbul dari alat atau mesin dapat mengakibatkan
nyeri punggung dan nyeri otot pada pekerja.
4) Suhu (iklim kerja)
Pada saat bekerja suhu yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dapat
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pekerja.
5) Radiasi
Radiasi yang sering ditemukan di tempat kerja, antara lain
gelombang mikro pada gelombang radio, televisi, radar, dan
telepon. Namun beberapa tempat kerja terdapat radiasi sinar
ultraungu, seperti las listrik, lampu ultraviolet, dan sebagainya.

d. Bahaya Ergonomi

Bahaya ergonomi disebabkan karena tidak sesuai antara desain


lingkungan kerja dan tempat kerja. Seperti duduk dengan bentuk
Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup serta Budaya Kerja Industri
kursi yang tidak sesuai dengan tubuh dalam jangka waktu lama, atau
alat kerja tidak sesuai dengan bentuk tubuh.
2. Potensi Bahaya Kategori B
a. Kebakaran
Kebakaran besar dapat melumpuhkan kegiatan kerja dan
menimbulkan kerugian pada jiwa, alat produksi, dan pencemaran
lingkungan kerja.
b. Listrik
Kecelakaan yang diakibatkan sengatan listrik dapat
disebabkan beberapa hal berikut.
1) Peralatan listrik instalasinya tidak aman.

Gambar 4.2 Instalasi Listrik Tidak Aman

2) Praktik kerja tidak aman


Pekerja tidak menggunakan peralatan pelindung diri yang sesuai,
seperti tidak menggunakan sepatu kerja, sarung tangan, dan
sebagainya.
c. Bahaya Mekanikal
Bahaya mekanikal biasanya terjadi pada peralatan atau mesin yang
berputar tanpa pelindungan pada bagian tersebut.
d. Bahaya House Keeping
Bahaya house keeping adalah bahaya yang timbul karena adanya
perawatan yang buruk pada peralatan atau mesin sehingga
menyebabkan kecelakaan kerja.
3. Potensi Bahaya Kategori C
Fasilitas kesehatan kerja sering diabaikan karena tidak memiliki dampak
langsung pada pekerja dan berikut ini merupakan fasilitas yang
dibutuhkan.
a. Fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
Peraturan P3K diatur dalam Permenakertrans No. 15/MEN/ VIII/2008
tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ditempat kerja. Fasilitas
P3K, meliputi:
1). Ruang P3K (ruang UKS sekolah) 2). Kotak P3K
3). Alat evakuasi dan alat transportasi.
b. Air Minum
Syarat air minum yang baik, antara lain tidak berbau, tidak berwarna,
dan tidak mengandung bakteri. Akibat dari orang yang kekurangan
Bab 4 - Keselamatan,
air minum akan
Kesehatan Kerja, menyebabkan
dan Lingkungan dehirasi.
Hidup serta Budaya Dehidrasi merupakan
Kerja Industri

kondisi saat cairan tubuh yang masuk lebih sedikit dibandingkan


dengan cairan tubuh yang keluar. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh
tidak mampu berfungsi dengan baik.
Gejala yang timbul akibat dehidrasi meliputi kulit kering, mata
cekung, bibir serta mulut kering, frekuensi buang air kecil menurun,
serta urine berwarna kuning pekat. Oleh karena itu, minum air putih
yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh.
c. Toilet dan Fasilitas Cuci Tangan
Toilet merupakan kebutuhan mendasar dalam tempat kerja dengan
jumlah orang yang banyak, fasilitas toilet harus mudah dijangkau dan
menghindari berjalan jauh untuk menuju tempat tersebut. Toilet juga
harus dipisahkan antaratoilet laki-laki dan perempuan. Perbandingan
kebutuhan toilet terhadap pekerja dapat dilihat pada tabel berikut.
d. Kantin
Kantin akan menunjang kenyamanan pekerja sehingga semangat
kerja akan terbentuk dan produktivitas pun meningkat. Kantin harus
terletak jauh dari tempat kerja untuk menghindari terkontaminasi
dari debu, kotoran, dan zat berbahaya.

4. Potensi Bahaya Kategori D


Potensi bahaya kategori ini menyangkut risiko psikologis pekerja karena
pekerja harusmerasa aman dan dihormati. Potensi bahaya yang mungkin
terjadi, antara lain intimidasi, pelecehan, dan penganiayaan. Pelecehan
dan kekerasanyang sering terjadi, antara lain perundungan (bullying),
berteriak, mengejek, mengolok-olok, mengancam, mendorong, serta
pelecehan seksual.
Sesuai Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Perundungan atau bullying merupakan tindakan mengganggu,
mengusik terus-menerus, atau menyusahkan yang dilakukan oleh
perorangan ataupun kelompok. Adapun bahaya yang dapat diterima
berupa bahaya psikologi, yaitu bahaya yang dapat memberikan dampak
mental pekerja, seperti kekerasandi tempat kerja, kelebihan beban kerja,
kelelahan, tidak adanya prosedur kerja, kurangnya motivasi, dan
lainnya sehingga dapat menimbulkan stres.

Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup serta Budaya Kerja Industri
Lampiran 2

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Petunjuk :
 Buatlah kelompok beranggotakan masing – masing 4 orang.
 Simak baik – baik video tentang kecelakaan – kecelakaan yang terjadi di
tempat kerja!
 Pilihlah kecelakaan di tempat kerja yang paling menggugah kalian!
 Diskusikan dengan teman kelompokmu apa penyebab kecelakaan tersebut
dan bagaimana pencegahannya?
 Waktu mengerjakan selama 20 Menit.
 Setelah selesai, silahkan presentasikan hasil diskusi kalian di depan teman
sekelasmu.

Lampiran 3
Asesmen Formatif
Rubrik Penilaian Laporan/Presentasi
Nama Peserta Didik :
Kelas :

Aspek yang Penilaian


dinilai 1 2 3 4
Ketepatan Tidak tepat Kurang tepat Cukup tepat Tepat waktu
waktu waktu waktu waktu
Kelengkapan Tidak Kurang Cukup lengkap
data lengkap lengkap lengkap
Kesesuaian Tidak Kurang Cukup sesuai Sesuai
informasi sesuai sesuai
Presentasi Tidak menarik Kurang Tepat tapi Tepat dan
Kreatif dan tidak menarik menarik
menarik

Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup serta Budaya Kerja Industri
Rubrik Penilaian Kelompok
Nama Kelompok :
Anggota kelompok :
Kelas :
N Katego 4 3 2 1
o ri
1. Keterlibat Semua Sebagian Sebagian Semua
an anggota besar kecil anggota
anggota terlibatan anggota terlibat tidak
kelompok dalam terlibat dalam menunjukk
diskusi dalam diskusi dan an niat dan
diskusi sebagian usaha
dan besar tidak untuk
sebagian berdiskusi
kecil tidak
2. Hasil Menjawab Menjawab Menjawab Sama sekali
Diskusi semua sebagian sebagian tidak
pertanyaan besar kecil menjawab
yang pertanyaan pertanyaan pertanyaan
diberikan yang yang yang
dengan diberikan diberikan diberikan
tepat dengan dan secara tepat
tepat dan sebagian
sebagian besar tidak
kecil tidak tepat
tepat
3. Ketepatan selesai 5 menit 10 menit 15 menit
Waktu merumusk terlambat terlambat terlambat
an dan merumusk merumusk merumuska
mengirimk an dan an dan n dan
an hasil mengirimk mengirimk mengirimk
diskusi an hasil an hasil an hasil
tepat pada diskusi diskusi diskusi
waktunya
atau lebih
awal

Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup serta Budaya Kerja Industri
Lampiran 4
Refleksi Peserta Didik
Peserta didik dapat mengukur pemahaman yang sudah didapat setelah
mempelajari materi Identifikasi Potensi Bahaya dan Analisis Resiko di Tempat Kerja.
Adapun tabel refleksinya adalah sebagai berikut :
Nama Peserta Didik : ……………………………………………
Lembar Pengamatan : ……………………………………………
Tingkat
No. Jenis aspek Pemahaman
4 3 2 1
1. Memahami potensi bahaya yang dapat terjadi di
lingkungan kerja
2. Dapat membedakan 4 kategori resiko kecelakaan
kerja
3. Menyajikan presentasi mengenai potensi bahaya di
lingkungan kerja

Refleksi Guru
Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan untuk mengukur tingkat
keberhasilan suatu proses pembelajaran. Refleksi dapat dilakukan oleh guru berupa
pertanyaan sebagai berikut.
1. Apa saja hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan
pembelajaran ini?
2. Upaya apa sajakah yang akan dilakukan untuk menyelesaikan hambatan dan
tantangan itu?

Bab 4 - Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup serta Budaya Kerja Industri

Anda mungkin juga menyukai