Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HAZARD KIMIA

Disusun oleh :

1.Nabila afilia 88190016

2.Salsabila firdaus 88190020

3. Shinta puspitasari 88190010

4. Salma fitrianingsih 881900

UNIVERSITAS ARS

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha kuasa yang maha pengasih lagi maha
penyayang ,dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini adapun makalah
ini telah kami usahakan dengan semaksimal mungkin dengan bantuan dari banyak pihak ,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini , oleh sebab itu kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini, akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini pembaca
mendaptkan ilmu dan informasi kurang lebihnya kami mohon maaf apabila ada kata yang
kurang berkenan dan sekian terimakasih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................

1.3 Manfaat .........................................................................................................................

1.4 Tujuan ...........................................................................................................................

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................

2.1 Pengertian Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya ........................................................

2.2 Pengaruhnya Terhadap Kesehatan ...............................................................................

2.3 Jenis Dan Sifat Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya .................................................

2.4 Pengendalian .....................................................................................

2.5 Nilai Ambang Batas / PEL / TLV .................................................................................

2.6 Label Dan MSDS ..........................................................................................................

2.7 upaya pencegahan...................................................

BAB III

PENUTUP.......................................................................................................

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................

3.2 Saran ............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan kerugian
terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan. Hazard ini akan tetap menjadi
bahaya tanpa menimbulkan dampak/ konsekuensi ataupun berkembang menjadi accident bila
tidak ada kontak (exposure) dengan manusia. Sebagai contoh, panas yang keluar dari mesin
pesawat tidak akan menimbulkan kecelakaan jika kita tidak menyentuhnya. Proses kontak
antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga mekanisme, yaitu: manusia yang
menghampiri bahaya, bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah, serta
manusia dan bahaya saling menghampiri. Hazard dapat diklasifikasikan atas Primary Hazards
dan Secondary Hazards. Primary Hazards contohnya seperti hazard fisik, hazard kimia,
hazard biologi, hazard psikososial, dan hazard ergonomi. Klasifikasi bahaya primer (primary
hazards) menurut jenisnya tersebut membawa juga pengertian mengenai sumber bahaya
terbagi atas manusia, peralatan, material/ bahan, dan lingkungan tempat berlangsungnya
pekerjaan yang kurang memadai. Dari berbagai macam jenis potensi bahaya salah satunya
yaitu potensi bahaya kimia. Bahan kimia yang ada disekitar pekerja pada dasarnya
merupakan sebuah potensi bahaya. Hazard kimia adalah potensi bahaya yang disebabkan oleh
sifat dan karakteristik kimia yang dimiliki bahan tersebut. Hazard kimia ini sangat berbahaya
jika kita tidak mengetahuinya secara detail seperi apa sifat dari bahan tersebut. Perlunya
penanganan yang intensif terhadap potensi bahaya ini. Bahan-bahan tersebut mempunyai
resiko untuk mengganggu kesehatan pekerja. Banyak penyakit salah satunya keracunan dan
kanker yang sering terjadi akibat paparan zat kimia yang berlebihan pada pekerja. Pengertian
B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health of
the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya
berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau
lingkungan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya. Salah satu peraturan yang mengatur pengelolaan B3 adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Dalam PP ini, B3 diklasifikasikan menjadi :

Mudah meledak (Explosive), Pengoksidasi (oxidizing ), Sangat mudah sekali menyala


(extremely flammable),Sangat mudah menyala (highly flammable), Mudah menyala
(flammable), Amat sangat beracun (extremely toxic); Sangat beracun (highly toxic); Beracun
(moderately toxic), Berbahaya (harmful ), Korosif (corrosive), Bersifat iritasi (irritant ),
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment ), Karsinogenik (carcinogenic),
Teratogenik (teratogenic), dan Mutagenik (mutagenic).
Ketika terjadi sebuah kasus kecelakaan kerja pada pekerja diperlukan analisis yang mendetail
tentang apa, siapa dan bagaimana kasus tersebut dapat terjadi. Menganilisis sumber potensi
bahaya yang menyebabkan kecelakaan kerja dari kasus tersebut dapat menjadi cerminan baik
buruknya penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada perusahaan. Tidak hanya
perusahaan yang besar namun perusahaan kecil seperti home industri juga perlu menerapkan
Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik untuk menjamin keselamatan
pekerjanya. Analisis kasus yang dilakukan juga dapat digunakan untuk mendapatkan solusi
untuk tindakan preventif terhadap kecelakaan kerja akibat dari adanya potensi bahaya dalam
lingkungan kerja para pekerja.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa Yang Dimaksud Dengan Hazard Kimia Pada Lingkungan Kerja Beracun Dan
Berbahaya?

2) Apa Pengaruhnya Terhadap Kesehatan?

3) Apa Saja Jenis Dan Sifat Bahan Berbahaya Dan Beracun ?

4) Bagaimana Cara Pengukuran Dan Pengendaliannya ?

5) Berapa Nilai Ambang Batas Dari Bahan Berbahaya Dan Beracun Tersebut Pada
Lingkungan Kerja ?

6) Bagaimana Penggunaan Label Dan MSDS Dalam Penanganan Dini Dari Hazard Kimia
Pada Lingkungan Kerja Tersebut ?

1.3 Manfaat

a.Bagi Dosen Dapat dijadikan rujukan untuk menilai tingkat pemahaman dan penalaran
mahasiswa terhadap hazard kimia pada lingkungan kerja dan solusi penanggulangannya.

b.Bagi Mahasiswa Dapat dijadikan bahan untuk belajar mengenai hazard kimia yang ada di
lingkungan kerja.
1.4. Tujuan

1.Tujuan Umum :

Untuk Mengetahui Apa Itu Yang Dimaksud Dengan Hazard Kimia Di Lingkungan Kerja

2.Tujuan Khusus :

1) Dapat memahami hazard kimia pada lingkungan kerja beracun dan berbahaya

2) Dapat memahami apa pengaruhnya terhadap kesehatan.

3) Dapat mengetahui jenis dan sifat Bahan Berbahaya dan Beracun.

4) Dapat mengenal cara pengukuran dan pengendalian limbah B3.

5) Dapat mengetahui Nilai Ambang Batas / PEL/TLV

6) Dapat megetahui label dan MSDS.

2.2 Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

Bahan kimia merupakan materi dengan komposisi kimia tertentu, atau disebut juga dengan
zat kimia. Bahan kimia sering digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, dari pembuatan
garam, gula, ban kendaraan, laptop, bahkan sampai pada pembuatan bom, racun tikus dan
lain-lain. Selain manfaat bahan kimia yang dapat dapat membantu meningkatkan taraf
kehidupan manusia. Terdapat juga beberapa pengaruh negatif bahan kimia terhadap
kesehatan. Pengaruh bahan kimia, baik akut maupun kronis, terhadap kesehatan bergantung
pada konsentrasi dan lamanya paparan terjadi. Efek bahan kimia yang berbahaya dapat
menyebabkan beberapa hal berikut ini:

1.Menyebabkan Iritasi,

yaitu terjadi luka bakar setempat akibat kontak atau bahan kimia dengan bagian-bagian
tubuh tertentu, seperti kulit, mata, atau saluran pernapasan.

2.Menyebabkan Korosif, yaitu kerusakan jaringan.

3. Menimbulkan Alergi (sensitizers)

tampak sebagai bintik merah kecil atau gelembung berisi cairan, atau gangguan pernapasan
berupa sesak-sesak, napas tersumbat dan napas pendek terutama malam hari.

4. Menyebabkan sulit bernapas,

seperti tercekik atau aspiksian; karena kekurangan oksigen akibat diikat oleh gas inert,
seperti nitrogen dan karbon dioksida.
5.Menimbulkan Keracunan Sistemik, karena bahan kimia yang dapat mempengaruhi
bagian-bagian tubuh, diantaranya merusak hati, ginjal, susunan saraf, dan lain-lain.

6. Menyebabkan Kanker, akibat paparan jangka panjang bahan kimia, sehingga merangsang
pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam bentuk tumor ganas.

7. Menyebabkan kerusakan/kelainan janin, yang ditandai dengan kelahiran dalam keadaan


cacat dan kemandulan.

8. Menyebabkan Pnemokoniosis, yaitu timbunan debu dalam paru-paru sehingga


kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen menjadi kurang. Akibatnya, penderita
mengalami napas pendek.

9. Menyebabkan Efek Bius, yaitu bahan kimia yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat
yang menyebabkan orang tidak sadar, pingsan atau kematian.

2.3 Jenis Dan Sifat Bahan Kimia Beracun Dan Berbahaya

Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya diperlukan untuk memudahkan


pengenalan serta cara penanganan dan transportasi. Secara umum bahan kimia berbahya
diklasifikasikan menjadi beberapa golongan diantaranya sebagai berikut :

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic) Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh
karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Pada umumnya zat toksik masuk
lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ
tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu
seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam
tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang.
Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel
efitel dan keringat.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive) Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat
mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Zat korosif
dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat
berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka
terhadap bahan kimia).

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat
juga menimbulkan ledakan.

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive) Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran
keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat
eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada
yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT),
nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation) Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah
terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan
gas yang mudah terbakar. 7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive
Substances) Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan
panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif. 8. Gas
Bertekanan (Compressed Gases) Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang
ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan. 9. Bahan
Kimia Radioaktif (Radioactive Substances) Adalah bahan kimia yang mempunyai
kemampuan memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002
microcurie/gram. Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas
karena memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.

2.4 Pengendalian bahan kimia

Untuk pengendalian bahaya kimia ,ada empat tipe pengendalian yang dapat dilakukan ,
yaitu: inherent , active , passive , dan procedural

1. Inherent safer alternative ( ISA)


ISA adalah strategi pengendalian bahaya dengan cara mengganti bahan baku atau
proses berbahaya dengan bahan baku atau proses yang tingkat bahayanya lebih
rendah , saat yang paling tepat melakukan ISA adalah pada saat awal pengembangan
produk atau proses (development stage).
2. Passive control
Passive control adalah mengurangi bahaya atau resiko dengan merancang proses dan
peralatan yang lebih aman , passive control dapat mengurangi frekuensi atau
konsekuensi dari bahaya tersebut tanpa fungsi aktif peralatan apapun , misalnya
tempat penampungan (contaiment) , dinding tahan api , pipa atau tangki yang tahan
terhadap tekanan tinggi
3. Active control
Active control menggunakan sistem engineering control , misalnya safety interlock ,
emergency shutdown system , smoke detector dan lain sebagainya.

4. Procedural control
Procedural control disebut juga administrative control , yaitu proses pengendalian
dengan cara membuat prosedur administrasi mengurangi bahaya dan resiko dari
bahaya kimia , misalnya : work intruction ,safe operating limit , work permit dan
sebagainya.

2.5 Nilai ambang batas (NAB/PEL/TLV)


Nilai ambang batas atau sering disingkat NAB adalah standar suatu bahan kimia
mencemari lingkungan sehingga tidak menyebabkan gangguan kesehatan maupun
kematian pada tenaga kerja selama 8 jam perhari atau 40 jam perminggu
NAB biasanya digunakan sebagai standar dan pembanding paparan bahan kimia
yang telah ditentukan dengan bahan kimia yang ada dilingkungan , kegunaan NAB
yang lain yaitu kerja , untuk melakukan subsitusi (penggantian) bahan kimia yang
berbahaya dengan bahan yang lebih aman , serta untuk membantu menentukan
ganguan kesehtan yang diakibatkan oleh suatu bahan kimia tertentu (PAK)

2.6 Pemasangan label dan tanda pada bahan berbahaya


Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan pada wadah atau
tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan yang
esensial , tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi atau pengangkutan biasanya
belum mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalam wadah , demikian pula para
konsumen dari barang tersebut , dalam hal inilah pemberian label dan tanda menjadi
sangat penting

2.7 Upaya pencegahan


1.pengurus tenaga kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya di tempat kerja
untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau PAK
2. penyediaan lembar data keselamatan bahan (LDKB) dan label
3. penunjjukan petugas k3 kimia dan ahli k3 kimia
Adapun penjelasan pada lembar data keselamatan bahan dan label :
1.komposisi bahan
2. sifat kimia dan fisika
3.informasi toksikologi
4. penyimpanan dan penanganan bahan
5.pengedalian dan pemajanan APD
Label :
1. Identifikasi bahaya
2. Tindakan pencegahan
3. Referensi
4. Instruksi kebakaran
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam
tiga kelompok besar yaitu industri kimia , industri pengguna bahan kimia dan
laboratorium dalam lingkungan kerja tersebut , banyak bahan kimia yang terpakai tiap
harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan bahan kimia itu , bahaya itu
terkadang meningkat dalam kondisi tertentu , mengingat sifat bahan – bahan kimia itu
, seperti mudah terbakar , beracun , dan sebagainya

3.2 SARAN
Agar pembaca dapat memahami hazard kimia apa saja yang biasanya terdapat
lingkungan kerja dan dapat mengurangi terkenanya hazard kimia dilingkungan saat
kita bekerja
DAFTAR PUSTAKA

1.Ridwan.1995.diktat keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan.jakarta


2. Milos nedved , soemanto imamkhasani.1991.fundamentals chemical safety and
major hazard control.jakarta
3.bahan beracun , repository.diakses pada 20 april 2018

Anda mungkin juga menyukai