Dosen Pengampu:
Sri Hayati, S.Kp., M.Kep.,
NAMA NIM
Siti Jamilah 88190002
Intan Nurmayanti Rahayu 88190003
Ira Riana 88190007
Rahayu Yuliani 88190011
Vani Monica 88190014
Salsa Bila Firdaus 88190020
Herlina Rosmayanti 88190021
Annisa Fadillah 88190022
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Keperawatan Maternitas I yang berjudul “Alat
Kontrasepsi Hormonal” ini berjalan lancar.
Makalah ini untuk memenuhi tugas kami serta bertujuan untuk membantu
kami dalam memahami materi, juga dalam rangka memperluas wawasan dan
intelektual kami serta pembacanya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari
kesempurnaan penulis dimasa depan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
pembaca dan dapat menjadi tambahan ilmu serta pedoman untuk melakukan
penelitian yang lebih luas.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim
(Taufan Nugroho dkk, 2014) keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015)
5
1. Mekanisme Kerja Hormon Estrogen
6
memiliki efek estrogenic, antiestrogenik dan andogenik yang berbeda-
beda.
Komponen estrogen menghambat FSH dan menghambat
pertumbuhan folikel sehingga mencegah ovulasi. Estrogen juga
mencegah implantasi dan meningkatkan efek dari progestin serta
menstabilkan endometrium. Sementara komponen progestin
menghambat LH dan dapat mengintervensi ovulasi.
7
Pil kombinasi terdiri dari dua jenis sediaan, ada pil yang dalam satu
bungkus berisi 21 pil dan ada yang berisi 28 pil. Pil yang berjumlah 21
dimulai hari ke-5 haid tiap hari satu terus menerus dan kemudian berhenti
jika habis. Sebaiknya pil diminum pada waktu tertentu, misa malam
sebelum tidur. Beberapa hari setelah pil dihentikan biasanya terjadi
withdrawal bleeding dan pil dalam bungkus kedua diminum pada hari
ke-5 dari mulai perdarahan. Apabila tidak terjadi withdrawal bleeding,
maka pil kedua diminum 7 hari setelah pil bungkus pertama habis. Pil
dalam bungkusan 28 pil diminum tiap malam terus-menerus. Pada hari
pertama haid, pil yang inaktif diminum dan dipilih pil menurut hari yang
ditentukan dalam bungkus. Keuntungan minum pil yang berjumlah 28
adalah pil ini diminum tiap hari terus menerus sehingga menghilangkan
factor kelupaan. Jika lupa meminumnya, pil tersebut hendaknya
diminum keesokan paginya. Sedangkan pil untuk hari tersebut diminum
pada waktu biasa. Jika lupa meminum pil dua hari makan minum 2 pil
keesokkan harinya dan 2 pil hari berikutnya.
8
- Migraine dengan aura
- Mingraine tanpa aura dan umur >35 tahun (berulang)
- Penyakit kanker payudara
- Diabetes selama lebih 20 tahun atau dengan penyakit vascular berat
atau nefropati, retinopati atau neuropati berat
- Hepatitis virus aktif
- Sirosis berat
- Tumor hati jinak atau ganas
Kontraindikasi relative :
- Factor resiko multiple penyakit arteri
- Hipertensi : 140-159 atau diastolic 90-99 mmHg
- Hiperlipidemia
- Diabetes mellitus disertau penyakit vascular
- Merokok <15 batang/hari dan umur >35 tahun
- Obesitas
- Migraine tanpa aura
- Riwayatkanker payudara >5 tahun lalu tanpa rekurensi
- Menyusui hingga 6 bulan post partum
- Post partum dan tidak menyusui hingga 21 hari setelah melahirkan
- Penyakit kantung empedu
- Riwayat cholestatis terkait kontrasepsi oral
- Sirosis ringan
- Konsumsi rifapisin atau anti konvulsan
Pil kontrasepsi kombinasi juga memiliki beberapa keuntungan dan
digunakan sebagai terapi untuk beberapa kondisi. Keuntungan
nonkontrasepsi dari pil kombinasi :
9
- Menurunkan risiko terjadinya kehamilan ektopik
- Menurunkan resiko kanker ovarium dan endometrium
- Menurunkan akne
- Menurunkan risiko rheumatoid arthritis
Efek samping :
- Ringan : mual muntah, pertambahan bb, perdarahan tidak teratur
(diluar siklus haid), retensi cairan, edema, sakit kepala, timbulnya
jerawat, melisma, kandidiasis dan keluhan-keluhan gastrointestinal
- Berat : tromboemboli, yang mungkin terjadi karena peningkatan
aktivitas factor-faktor pembekuan darah atau mungkin juga karena
pengaruh vaskuler secara langsung.
10
Setelah mengonsumsi pil mini, progestin dalam dosis kecil beredar
dalam sirkulasi, akan memberi efek hanya kepada jaringan yang sangat
sensitive terhadap hormone steroid wanita, estrogen dan progesterone.
Efek kontrasepsi tergantung efek terhadap endometrium dan mucus
serviks. Endometrium mengalami invulasi dan tidak memungkinkan
terjadi implantasi dan mucus serviks menjadi tebal dan impermeable.
Fisiologi tuba dapat terpengaruh, tetapi hal ini masih belum jelas.
Keuntungan :
- Efek minimal terhadap metabolisme karbohodrat dan koagulasi
- Tidak mengakibatkan eksaserbasu terhadap hipertensi
- Ideal untuk perempuan dengan risiko penyakit kardiovaskular
- Efektif untuk perempuan laktasi
Kerugian :
- Mahal
- “breakthrough bleeding” perdarahan bercak, amenorea dan haid
tidak teratur
- Harus diminum setiap hari (bila lupa kemungkinan hamil)
- Gejala khusus (yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan
pengguna pil mini) yang dapat timbul pada bebrapa orang : nyeri
kepala dan pusing, perubahan mood, penambahan/penurunan bb,
payudara menjadi tegang, nausea, dermatitis atau jerawat, hirsutisme
(pertumbuhan rambut/bulu berlebihan di daerah muka sangat jarang)
- Tidak melindungi terhadap PMS, HBV atau HIV/AIDS
Kontraindikasi :
- Perdarahan uterus yang tidak diketahui penyebabnya, terutama pada
perempuan usia tua
- Hamil
- Penyakit arterial dan penyakit jantung sistemik yang berat
- Riwayat kehamilan ektopik
11
Efek samping :
- Kista ovarium fungsional
- Nyeri tekan payudara
- Mual, dyspepsia
- Perubahan berat badan
- Haid tidak teratur
- Amenorea
Pil mini sebaiknya mulai dikonsumsi pada hari pertama siklus haid dan
metode cadangan harus digunakan untuk 7 hari pertama karena beberapa
wanita mengalami ovulasi segera setelah haid. Pil harus dikonsumsi pada
saat yang sama setiap harinya. Jika pil terlambat dikonsumsi 3 hari, metode
cadangan sebaiknya digunakan selama 48 jam.
12
Kontraindikasi bila psien hamil atau tersangka hamil. Pasien dengan
riwayat keluarga atau mengalami gangguan idiopatik thrombosis tidak
boleh diberikan kontrasepsi emergensi dengan pil kombinasi karena dosisi
estrogen yang tinggi. Efek samping yang dapat muncul : mual, muntah dan
perdarahan atau bercak. Jika pasien muntah dalam waktu 1 jam setelah
penggunaan pil pertama, dosis ulangan perlu diberika secepatnya.
13
diinjeksikan secara SC dipaha anterior atau dinding perut. Karena
penyuntikan secara Sc, kadarnya dalam darah adekuat untuk menahan
ovulasi 13 minggu pada subyek yang diteliti dengan waktu rata-rata
sekitas 30 minggu untuk mengembalikan fungsi ovulasi yang normal.
Kadar darah lebih rendah pada wanita dengan bb berlebih masih tetap
efisien untuk menekan ovulasi dengan baik.
Perempuan seharusnya dikonselingkan mengenai kemungkinan
munculnya perdarahan abnormal atau amenorrhea selama penggunaan
DMPA sebelum menerima injeksi pertama. Wanita yang menginginkan
kehamilan dan menghentikan penggunaan DMPA seharusnya
diberitahukan bahwa akan terdapat penundaan kesuburan (fertilitas)
hingga obat hilang dari sirkulasi. Penggunaan DMPA tidak mencegah
kembalinya kesuburan, tetapi hanya menunda kembalinya kesuburan
secara cepat.
Efek samping :
dapat terjadi perdarahan yang tidak teratur terutama pada 3 bulan
pertama pemakaian
amenorea dapat terjadi pada 50% wanita
ledakan ovulasi dapat terjadi pada bulan ke-18 pemakaian
2) NET
Norethindrone enanthate adalah kontrasepsi injeksi yang digunakan
dilebih dari 40 negara tetapi penggunaannya tidak diterima di USA.
Kontrasepsi ini memiliki farmakodinamik yang berbeda dengan DMPA,
karena durasi aksi yang lebih pendek, NET diberikan setiap 60 hari
selama 6 bulan pertama dan setidaknya tidak lebih dari 12 minggu
dalam bulan berikutnya.
b. Kontrasepsi injeksi kombinasi
Mekanisme kerjanya sama dengan DMPA. Penambahan estrogen
dimaksudkan agar endometrium berada dalam keadaan yang sama dengan
siklus haid normal. Kontrasepsi ini meliputi cyclofem yang mengandung
14
50mg medroksiprogesterone asetat dan 10mg estradiol sipionat yang
diberikan secara IM sebulan sekali.
Kontraindikasi yang dapat timbul umumnya sama pada pemakaian
DMPA.
Efek samping :
- Gangguan haid berupa amenore, perdarahan bercak dan menometroragi
- BB yang bertambah
- Sakit kepala
a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel yang dipasang
secara subdermal dam lama kerjanya 5 tahun. Norplant mencegah
kehamilan dengan menyebabkan pengentalan lendir serviks sehingga tidak
dapat ditembus oleh sperma.
b. Jadena (indoplant)
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama
kerja 3 tahun.
c. Implanon
Terdiri dari datu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan
diameter 2 mm yang diisi 68 mg etonogestrel yang merupakan metabolic
aktif dari desogestrel yang dipasang secara subdermal dan lama kerjanya 3
tahun. Hormone ini dilepaskan secara perlahan sebanyak 67 mikrogram/hari
dan berkurang menjadi 20 mikrogram/hari setelah pengunaan selama 2
15
tahun. Implant jenis ini bersifat biodegradable sehingga dapat diabsorbsi
tubuh. Implanon mecegah kehamilan dengan menghambat ovulasi,
mengentalkan lendir serviks juga mempunyai efek endometrium.
Kesuburan dapat segera kembali setelah implant dilepas.
Indikasi :
- Ingin mencegah kehamilan 2-3 tahun
- Menginginkan metode kontrasepsi jangka panjang
- Tidak dapat mengonsumsi kontrasepsi yang mengandung estrogen
- Mempunyai kesulitan untuk mengingat waktu mengonsumsi pil setiap
harinya atau kesulitan menggunkan IUD
- Memiliki anak dengan jumlah cukup tetapi tidak siap untuk kontrasepsi
permanen
- Memiliki riwayat anemia dengan perdarahan menstruasi yang berat
- Ingin menyusui selama 1-2 tahun
- Memiliki penyakit serius yang tidak memperbolehkan hamil
16
menggu ASI, klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan dan
dapat dicabut setiap saat dengan kebutuhan.
- Keuntungan non kontrasepsi : mengurangi nyeri haid dan jumlah darah
haid, mengurangi atau memperbaiki anemia, melindungu terjadinya
kanker endometrium, melindungi diri dari beberapa penyebab radang
panggul dan menurunkan angka kejadian endometriosis.
Kontrasindikasi absolut :
- Penyakit thrombophlebitis atau thromboemboli akut
- Perdarahan genital
- Penyakit liver akut
- Tumor liver jinak atau ganas
- Kanker payudara
Kontraindikasi relative :
- Perokok berat (15 batang/lebih/hari) pada wanita >35 tahun
- Riwayat kehamilan ektopik
- Diabetes mellitus
- Hiperkolesterolnemia
- Hipertensi
- Riwayat penyakit ckardiovaskular
17
- Penyakit gallbladder
- Penyakit kronik, termasuk immunocompromised
Efek samping :
- Sakit kepala
- Acne
- Perubahan bb
- Mastalgia
- Hiperpigmentasi didaerah implant
- Hirsutism
- Depresi
- Perubahan mood
- Ansietas
- Kista ovarium
- galatorhea
18
Keuntungan dari Mirena :
a. Darah haid berkurang secata drastis (dapat digunakan sebagai terapi
untuk menorrhagia)
b. Mengurangi gejala dysmenore
c. Mengurangi pertumbuhan fibroid pada uterus
d. Inflamasi pelvik jarang terjadi
e. Mencegah hiperplasia endometrial
f. Angka ekspulsi rendah (2-5%) dan umumnya terjadi pertama setelah
pemasangan.
Efek samping yang biasa muncul berupa pendarahan atau bercak dalam
3-4 bulan dan terjadi gangguan haid. Kontrindikasi penggunaan mirena
selama misalnya sedang hamil, pendarahan pervagianaan yang tidak
diketahui, menderita infeksi genital, kelainan uterus yang abnormal,
gangguan pada panggul (radang). Pasien sebaiknya melakukan
pengecekan 6 minggu setelah pemasangan.
19
pendarahannya baik. Pendarahan irregular saat cincin masih terpasang tidak
umum ditemykan, hanya sekitar 2.6%-6,4%. Pendarahan putus obat
(withdrawal bleeding) berkisar 4,7-5,3 hari dan muncul beberapa hari
setelah cincin di lepas. Keefektivan kontrasepsi mirip dengan Eskspulsi
cincin yang terjadi.
20
Dalam penelitian nonrandomisasi besar terdapat empat dari enam
kehamilan yang terjadi pada perempuan dengan berat badan lebih dari 90 kg,
ini menunjukkan menurunnya angka keberhasilan pada perempuan yang
memiliki berat badan besar. Setelah penggunaan selama beberapa siklus haid
pertama, pola pendarahan dan efek samping yang terjadi ialah hampir sama
dengan akseptor yang menggunakan pil oral kombinasi. Secara khusus, studi
oleh Jick dan rekan kerja (2006a, b2007) tidak menunjukkan peningkatan
angka kejadian kasus tromboemboli, stroke iskemik, atau infark miokard.
Namun sebaliknya, Cole dan rekan (2007) melaporkan peningkatan kejadian
kasus tromboemboli, stroke iskemik, atau infark miokard dua kali lipat lebih
tinggi.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling
efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya konsepsi. Mekanisme Kerja
Kontrasepsi Hormonal melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat
menghambat pengeluaran Folicle Stimulating Hormone sehingga perkembanagan
dan kematangan Folicle De Graaf tidak terjadi. Estrogen mempercepat peristaltik
tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus endometrium yang belum siap untuk
menerima implantasi Mengentalkan lender serviks. Jenis-jenis kontrasepsi:
Kontrasepsi Oral (Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk
tablet, mengandung hormone estrogen dan progesterone yang digunakan untuk
mencegah hamil), Kontrasepsi Injeksi, Kontrasepsi Implant (alat kontrasepsi yang
dimasukkan dibawah kulit dan memiliki keefektivan yang cukup tinggi dan
merupakan efek kontrasepsi jangka panjang serta efek perdarahan lebih
ringan), Kontrasepsi AKDR Hormonal (Alat kontrasepsi dalam Rahim), Vaginal
Estrogen-Progestin Contraception (Kontrasepsi cincin (vaginal ring) adalah
sebuah alat kontrasepsi yang terbentuk cincin fleksibel yang transparan berisi
etonogestrel dan ethynil estradiol yang diletakkan di vagina), Trandermal
(Kontrasepsi ini berupa transdermal patch yang dapat meningkatkan kepatuhan
dibandingkan kontrasepsi oral) digunakan pada perut, bokong, badan bagian atas,
atau lengan atas bagian luar.
3.2 Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah dengan judul kontrasepsi hormonal
ini dapat menjadi acuan dan bahan pembelajaran bagi mahasiswa kesehatan
maupun bagi pembaca khususnya wanita yang telah menikah. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sebagai bahan pembelajaran bagi
penulis.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.aiska-
university.ac.id/255/1/Buku%20Ajar%20Kontrasepsi%20.PDF.PDF
https://id.scribd.com/doc/216562393/Kontrasepsi-Hormonal
23