Anda di halaman 1dari 13

“MAKALAH”

“Endokrinologi Proses Kehamilan dan Faktor Yang


Mempengaruhinya”

Disusun Oleh: Kelompok 5

1. Fuziah Masril
2. Lika Junia Fendriana
3. Putri
4. Revia Hafifah
5. Respi Putri Angraini
6. Rifa Maisinta
GENETIKA BIOREPRODUKSI
Dosen Pengampu: Wahyuni S, St. M, Biomed

UNIVERSITAS FOR DE KOCK BUKITTINGGI

Jl.Soeksrno Hatta No.11,Manggis Ganting,Kecamatan Mandiangin Koto


Selayan,Kota Bukittinggi,Sumatra Barat

2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ENDOKRINOLOGI PROSES KEHAMILAN DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA” dengan baik dan lancar. Selanjutnya,tak lipa pula penulis
ucapkan shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW yang telah mengantar
umat manusia dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang menderang
ini.

Seterusnya,penulis mengucapakan terimakasih pada Ibu Wahyuni yang


telah memberi petunjuk serta ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.Penulis juga sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk makalah ini demi membangun ketepatan isi dari
makalah yang penulis buat.Akhir kata,penulis ucapkan terimakasih.

Bukittinggi, 22 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A.Latar Belakang....................................................................................................................................4
C.Tujuan.................................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
I.Pengertian Kehamilan...........................................................................................................................6
II. Perubahan Hormon Reproduksi..........................................................................................................6
2.1.Mcam-macam Hormon Dan Fungsinya.........................................................................................6
III.Hormon Yang Dihasilakn Plasenta.....................................................................................................8
IV.Perkembangan Hasil Fertilisasi..........................................................................................................9
V.Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Fertilisasi....................................................................................10
BAB III.................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A.Kesimpulan.......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus
reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan.
Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan,baik perut, fisik maupun fsikologi ibu
(Varney,2007).

Kehamilan adalah suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoz dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
(Manuaba, 2010).

Tubuh wanita mengalami beragam perubahan seiring proses alami yang dilaluinya,
mulai dari pubertas, ovulasi, menstruasi, hingga kehamilan dan menyusui. Berbagai proses
tersebut terjadi berkat adanya macam-macam hormon di dalam tubuh wanita.

Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh dan
berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti pertumbuhan,
metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk organ reproduksi.

Hormon plasenta adalah hormon yang dihasilkan plasenta selama kebuntingan seekor
hewan betina atau wanita. Hormon ini dioerlukan untuk memepertahankan kebuntingan,
memulai, dam mempermudah proses kelahiran. Berdasarkan susunan kimia, hormon plasenta
dapat dibedakan menjadi dua yaitu hormon protein dan ateroid. Hormon protein terdiri dari
Gonadotropin (HCG dan PMSG)dan RElaksin, sedangkan hormon ateroid terdiri dari
progesteron dan estrogen. Plasenta juga menghasilkan prostaglandin, walaupun tidak termasuk
dalam definisi hormon tapi preparat biologi ini berhubungan erat dengan proses hormon
reproduksi.

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Kehamilan?


2. Bagaimana perubahan hormone reproduksi pasca fertilisasi?
3. Apa saja hormone yang dihasilakn plasenta?
4. Bagaimana perkembangan fertilisasi?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil fertilisasi?

4
C.Tujuan
1. Agar dapat memahami dan menjelaskan endokrinologi kehamilan dan faktor yang
mempengaruhinya
2. Mengetahui hormone apa saja yang berperan dalam reproduksi pasca fertilisasi
3. Mengetahui hormone apa saja yang dihasilakn plasenta
4. Untuk mengetahui perkembangan fertilisasi
5. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi hasil fertilisasi

5
BAB II

PEMBAHASAN

I.Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus
reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan.
Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan,baik perut, fisik maupun fsikologi ibu
(Varney,2007).

Kehamilan adalah suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoz dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
(Manuaba, 2010).

II. Perubahan Hormon Reproduksi


Tubuh wanita mengalami beragam perubahan seiring proses alami yang dilaluinya,
mulai dari pubertas, ovulasi, menstruasi, hingga kehamilan dan menyusui. Berbagai proses
tersebut terjadi berkat adanya macam-macam hormon di dalam tubuh wanita.

Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh dan
berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti pertumbuhan,
metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk organ reproduksi.

2.1.Macam-macam Hormon Dan Fungsinya


a. Progesteron

Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita
mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon progesteron akan membantu
mempersiapkan lapisan dalam rahim yang disebut endometrium untuk menerima sel telur
yang telah dibuahi oleh sperma.

Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh tetap tinggi. Hal ini
mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh untuk memproduksi
ASI. Bila tidak terjadi pembuahan, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan turun dan
memicu menstruasi.

6
b. Estrogen

Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur. Selain itu,
hormon ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi hanya dalam jumlah
yang sedikit.

Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat
pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi dalam
siklus menstruasi bulanan.

Hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI setelah persalinan, mengatur
mood atau suasana hati, dan proses penuaan.

Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti


menstruasi yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu, menopause, dan
osteoporosis pada wanita lanjut usia.

c. Testosteron

Kadar hormon testosteron yang terdapat pada tubuh wanita memang tidak sebanyak
pada pria, namun hormon ini tetap memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan wanita.
Hormon testosteron berperan dalam mengatur libido atau gairah seksual dan menjaga
kesehatan vagina, payudara, dan kesuburan.

d. Luteinizing hormone (LH)

LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan
ovulasi. Oleh karena itu, hormon ini juga berperan dalam masa pubertas. Hormon ini
diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak.

Umumnya, kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah
menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh wanita dapat mengakibatkan masalah
reproduksi.

e. Follicle-stimulating hormone (FSH)

Sama halnya dengan hormon LH, hormon FSH juga diproduksi di kelenjar hipofisis
dan berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu mengendalikan siklus
menstruasi dan produksi sel telur di ovarium.

7
Kadar hormon FSH yang rendah menandakan bahwa wanita tidak mengalami ovulasi,
adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau bisa juga menandakan kehamilan. Sebaliknya,
hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita memasuki masa menopause, adanya tumor
di kelenjar hipofisis, atau gejala dari sindrom Turner.

f. Oksitosin

Hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini umumnya akan
meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan.

Ketika kadar hormon meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan
mempersiapkan proses persalinan. Setelah melahirkan, oksitosin akan merangsang kelenjar
payudara untuk menghasilkan ASI.

III.Hormon Yang Dihasilakan Plasenta


Hormon plasenta adalah hormon yang dihasilkan plasenta selama kebuntingan seekor
hewan betina atau wanita. Hormon ini dioerlukan untuk memepertahankan kebuntingan,
memulai, dam mempermudah proses kelahiran. Berdasarkan susunan kimia, hormon plasenta
dapat dibedakan menjadi dua yaitu hormon protein dan ateroid. Hormon protein terdiri dari
Gonadotropin (HCG dan PMSG)dan RElaksin, sedangkan hormon ateroid terdiri dari
progesteron dan estrogen. Plasenta juga menghasilkan prostaglandin, walaupun tidak termasuk
dalam definisi hormon tapi preparat biologi ini berhubungan erat dengan proses hormon
reproduksi.

Macam macam hormone plasenta terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Hormon Steroid
Human Chorionic Gonadotropin
Apabila seorang wanita mengalami kehamilan, Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
akan mengalami peningkatan. Hormon yang diproduksi di plasenta ini berguna untuk
menguatkan kehamilan khususnya di usia kehamilan muda. Kadarnya sendiri akan meningkat
di usia kehamilan 10 hingga 12 minggu pertama.

Human Placental Lactogen


Saat memasuki minggu keenam kehamilan, plasenta akan memproduksi hormon
Human Placentral Lactogen (HPL). Manfaatnya adalah untuk menyiapkan nutrisi yang
dibutuhkan janin serta merangsang kelenjar susu di payudara sampai masa menyusui.
]

8
2. Hormone Ateroid
Progesteron
Beberapa ciri peningkatan hormon progesteron adalah pusing akibat rendahnya
tekanan darah, mual, mulas, serta sembelit. Selain itu, ada pula rambut halus yang tumbuh di
bagian payudara. Fungsi hormon ini selama proses kehamilan adalah untuk menjaga otot
rahim tetap rileks, menjaga ketebalan dinding rahim, serta menjaga sistem imun terhadap
pertumbuhan janin.

Estrogen
Setiap wanita memiliki hormon estrogen di tubuhnya. Jika sedang hamil, hormon
ini akan meningkat secara drastis yang ditandai dengan rasa mual, terutama di trimester
pertama. Estrogen bermanfaat untuk memperbaiki sistem aliran darah atau pembentukan
pembuluh darah serta memberikan nutrisi dan mendukung perkembangan janin.

IV.Perkembangan Hasil Fertilisasi


Pebuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yg dapat berupa nucleus atau sel sel
bernukleus untuk membentuk sel sel bernukleus tunggal (zigot) atau peleburan nucleus. Biasanya
melibatkan penggabungan sitiplasma dan penyatuan bahan nucleus. Dengan meiosis, zigot
membentul ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet
gamet yg melebur adalah haploid. Bila mana keduanyaa motil seperti pada tumbuhan. Maka fertilisasi
bisa disebut isogamy, bila mana berbeda dengan ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut
anisogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila
satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada
beberapa tumbuhan, hewan, sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita,
gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi.

Jenis- jenis fertilisasi

1. fetilisasi eksternal (khas pd hewan akuatik)


gamet gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi

2. fertilisasi internal (khas utk adaptasi dengan kehidupan didarat)


sperma dimasukkan ke dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan
fertilisasi. Setelah pembuahan, telur itu membentuk membran fertilisasi untuk
merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang sperma itu diperlukan hanya untuk
mengaktivasi telur (Anonymous, 2008)

9
Proses Fertilisasi
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum di
ampula tuba fallopii. Sebanyak 300 juta spermatozoa diejakulasikan ke dalam saluran genital wanita.
Sekitar 1 juta yang dapat berenang melalui serviks, ratusan yang dapat mencapai tuba fallopi dan
hanya 1 yang dapat membuahi sel telur. Sel spermatozoa mempunyai rentang hidup sekitar 48 jam
(Cambridge, 1998). Sebelum membuahi sel telur, spermatozoa harus melewati tahap kapasitasi dan
reksi akrosom terlebih dahulu. Kapasitasi merupakan suatu masa penyesuaian di dalam saluran
reproduksi wanita, berlangsung sekitar 7 jam. Selama itu suatu selubung glikoprotein dari plasma
semen dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Sedangkan
reaksi akrosom terjadi setelah penempelan spermatozoa ke zona pelusida. Reaksi tersebut membuat
pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida yang terdapat pada akrosom
(Sadler, 1996) Oosit (ovum) akan mencapai tuba satu jam lebih setelah diovulasikan. Ovum ini
dikelilingi oleh korona dari sel-sel kecil dan zona pelusida yang nantinya akan menyaring sel
spermatozoa yang ada sehingga hanya satu sel yang dapat menembus ovum. Setelah spermatozoa
menembus ovum, ia akan menggabungkan material intinya dan menyimpan komplemen kromosom
ganda yang lazim. Kromosom ini mengandung semua informasi genetic yang nantinya akan
diturunkan kepada keturunannya (Canbridge, 1998). Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk
zigot yang terus membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya.

Setelah fertilisasi yaitu pertemuan antara sel telur dengan sperma, terjadi pembuahan dan
terus membelah dari 1 menjadi 2 lalu menjadi 4 dan seterusnya. Fase ini disebut tahap pembelahan
sel atau morula yang berbentuk seperti buah anggur. Lalu morula berubah menjadi blastula (masih
tahap pembelahan sel) . Blastula berubah menjadi Gastrula yaitu proses pembentuk bagian2 tubuh
luar tengah dan dalam (lapisannya). Gastrula berubah menjadi Ongano Genesis yaitu pembentukan
organ organ tubuh seperti jantung ginjal dll. Lalu setelah fase fase tersebut, mulailah tahap
pembentukan dan penyempurnaan organ organ tubuh hingga menjadi janin. Lalu dilahirkan menjadi
bayi.

V.Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Fertilisasi


1. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi teratur menjadi salah satu tanda bahwa Moms subur. Siklus
menstruasi 28 hari menjadi siklus yang paling ideal. Siklus 28 hari memberikan
kesempatan pada sel telur untuk matang sempurna.
2. Ovulasi
Siklus menstruasi yang teartur juga membuat masa ovulasi, pelepasan sel telur
dari ovarium bisa diprediksi. Idealnya, ovulasi terjadi dua minggu setelah hari pertama
menstruasi.

10
3. Berat badan
Badan yang tidak terlalu kurus dan tidak telalu gemuk akan membuat
kemungkinan seseorang subuh lebih besar. Body mass index (BMI) 19-24,5 jadi BMI
ideal untuk hamil.Rentang BMI 19-24,5 akan membuat kehamilan menjadi lebih
sehat, persalinan lancar, dan pemulihan lebih cepat.
4. Masalah menstruasi
Mencakup periode menstruasi yang terlalu sebentar atau terlalu lama dan nyeri
yang berlebihan bisa jadi tanda adanya fibroid atau endometriosis.Fibriod yang
merupakan cikal bakal tumor bisa berdampak pada kesuburan.
5. Infeksi pada organ reproduksi
Infeksi bakteri tertentu seperti klamidia dan gonore bisa menyebar ke seluruh
organ reproduksi.
Infeksi tersebut bisa menyebabkan kerusakan serius pada indung telur, tuba
falopi, dan organ lainnya yang akan meningkatkan risiko infertilitas.
6. Rokok dan alcohol
Rokok dan alkohol bukan hanya tidak baik bagi kesehatan. Tapi juga bisa
membahayakan sel telur dan merusak ovulasi.Ini menjadi penyebab kehamilan
berisiko dan keguguran. Ini berlaku untuk Moms dan Dads ya.
7. Olahraga
Olahraga cukup akan membuat tubuh bugar. Namun, olahraga yang berlebihan
bisa berdampak pada kesuburan. Olahraga terlalu keras akan menurunkan fertilitas
seseorang.
8. Tidur
Tidur cukup juga menjadi kunci kesuburan seseorang lho Moms. Tidur kurang
dari 7 jam sehari bisa mengganggu leptin.Gangguan pada leptin ini akan membuat sel
telur yang diproduksi menjadi tidak berkualitas. Nah, Moms yang sedang
merencanakan kehailan, sebaiknya tidur 7-8 jam sehari.

11
BAB II

PENUTUP

A.Kesimpulan
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus
reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan.
Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan,baik perut, fisik maupun fsikologi ibu
(Varney,2007).

Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh dan
berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti pertumbuhan,
metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk organ reproduksi

Hormon plasenta adalah hormon yang dihasilkan plasenta selama kebuntingan seekor
hewan betina atau wanita. Hormon ini dioerlukan untuk memepertahankan kebuntingan,
memulai, dam mempermudah proses kelahiran. Berdasarkan susunan kimia, hormon plasenta
dapat dibedakan menjadi dua yaitu hormon protein dan ateroid. Hormon protein terdiri dari
Gonadotropin (HCG dan PMSG)dan RElaksin, sedangkan hormon ateroid terdiri dari
progesteron dan estrogen.

B. SARAN

Jika sedang hamil, jangan mengonsumsi alcohol dan rokok, dikarenakan Rokok dan
alkohol bukan hanya tidak baik bagi kesehatan. Tapi juga bisa membahayakan sel telur dan
merusak ovulasi.Ini menjadi penyebab kehamilan berisiko dan keguguran bagi ibu hamil.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-jenis-hormon-kehamilan-dan-fungsinya-untuk-wanita-hamil
https://www.alodokter.com/mengenal-macam-macam-hormon-pada-wanita-dan-fungsinya
https://repository.ipb.ac.id/ https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40088

13

Anda mungkin juga menyukai