Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan
Dosen Pengampu
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
anugerah, petunjuk serta Hidayah-Nya lah sehingga Makalah ini dapat
terselesaikan meskipun memiliki banyak sekali kekurangan. Terima kasih tak lupa
kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Etika dan Hukum
Kesehatan, Ibu Dr. Yuris Tri Naili, S.H., K.N, M.H.
Diharapkan dengan adannya makalah ini dapat memberikan pengetahuan
tentang Etika dan Hukum Kesehatan Bayi Tabung. Tentunya masih banyak sekali
kekurangan dan kesalahan di dalam pembuatan makalah ini, Oleh karena
keterbatasan ilmu dan referensi yang kami jadikan sebagai acuan untuk menyusun
makalah ini ataupun karena hal-hal lain. Namun, karena adanya niat untuk belajar,
maka dengan antusias dan semangat yang tinggi, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
kita semua umumnya.
Kami menyadari ada kekurangan dan kesalahan pada karya ilmiah ini.
Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya
ilmiah kami. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terkait dalam penyusunan makalah ini, serta kepada semua pihak yang telah
memberikan dukunganya yang sangat berharga bagi penulis untuk dapat
menyelesaiakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul.................................................................................................................
Abstrak ...........................................................................................................
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................
2.1 Pengertian dan Proses Bayi Tabung ..........................................................
2.2 Tujuan Bayi Tabung ..................................................................................
2.3 Dampak Positif dan Negatif Bayi Tabung .................................................
2.4 Hukum Bayi Tabung ..................................................................................
BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Persoalan lain yang muncul berkaitan dengan adanya teknik bayi
tabung (fertilisasi in vitro), adalah fenomena ibu (surrogate mother)
atau sering disebut dengan rahim sewaan, di mana sperma dan ovum
dari pasangan suami istri yang diproses dalam tabung, lalu dimasukkan
ke dalam rahim orang lain, dan bukan ke dalam rahim istri.
2. Jenis bayi tabung yang dikembangkan di Indonesia adalah jenis bayi
tabung yang menggunakan sperma dan ovum berasal dari pasangan
suami istri kemudian embrionya ditransplantasikan dalam rahim istri.
3. Sewa rahim ditinjau menurut Hukum Positif, peraturan yang dijadikan
landasan hukum mengenai sewa rahim belum diatur secara rinci dalam
peraturan perundang-undangan. Praktik sewa rahim dapat dikaji
dengan Pasal 1320 KUHPerdata karena berkaitan dengan perjanjian,
menurut pasal tersebut sewa rahim ini bertentangan dengan pokok
perjanjian atau perikatannya itu sendiri sebagai kausa yang halal.
Dimana rahim itu bukanlah suatu benda (menurut hukum kebendaan)
dan tidak dapat disewakan (menurut hukum sewa menyewa).
Sedangkan menurut ketentuan Undang-Undang Kesehatan yang
berlaku di Indonesia, metode atau upaya kehamilan di luar cara
alamiah selain hanya dapat dilakukan dengan bayi tabung.
3.2 Saran
Ternyata program bayi tabung ini mampu memberikan kebahagiaan bagi
pasangan suami-istri yang telah hidup bertahun-tahun dalam ikatan perkawinan
yang sah. Program ini semakin lama semakin disenangi oleh pasangan suami istri
yang mandul untuk mendapatkan keturunan. Namun di balik kebahagiaan itu
ternyata program bayi tabung menimbulkan persoalan di bidang hukum, sebab
undang-undang yang mengatur tentang bayi tabung di Indonesia belum ada.
Untuk itu disarankan agar Pemerintah segera merealisasikan Undang-Undang
Khusus yang mengatur tentang Bayi Tabung dan segala aspek hukumnya, atau
dengan jalan mengakomidir dalam Kitab Undang-undang hukum perdata yang
baru.
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Bayi Tabung Tinjauan Aspek Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 1993), 91.
Setiawan, Etika Kebidanan dan Hukum Kesehatan, (Jakarta: Trans Info Media,
2010), 126