Bayi Tabung
Nama Kelompok:
AssalamualaikumWr. Wb
Alhamdulillah...
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
anugerah, petunjuk serta Hidahayah-NYA lah sehingga Makalah ini dapat terselesaikan
meskipun memiliki banyak sekali kekurangan.
Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada guru pembimbing mata pelajaran
biologi ibu Islamiyah yang tiada henti-hentinya memberikan suport, dukungan dan telah
membantu memberikan arahan demi terselesaikannya pembuatan makalah ini.
Diharapkan dengan adannya makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang BAYI
TABUNG .
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................... 5
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................18
3.2 SARAN...........................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bayi tabung atau lebih dikenal dengan istilah inseminasi buatan bukanlah wacana
baru yang kita lihat pada tataran empirik saat ini. Namun permasalahan ini masih aktual
saja untuk dibicarakan maupun didiskusikan terutama bagi kalangan akademis,
intelektualis yang tentunya harus perspektif dalam memahami suatu permasalahan,
bukan menjadi masalah bagi dirinya sendiri.
teknologi ini telah banyak menolong pasangan suami istri yang ingin
mempunyaianak yang megalami masalah seperti infertilitas, dsb.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah yang akan dipaparkan pada makalah ini adalah:
TUJUAN:
untuk memahami seluk-beluk tentang bayi tabung
MANFAAT
Dapat dijadikan sebagai kontribusi pengetahuan baik pada kalangan mahasiswa maupun
kalangan umum.
Sebagai bahan masukan bagi kalangan pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya
terkait atas dampak yang dimunculkan akibat kemajuan bioteknologi pada manusia.
Dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat secara umum tentang
eksistensi bioteknologi pada manusia.
Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi sains dan tekhnologi khususnya tentang
konsepsi buatan.
Agar lebih di ketahui tetang apa itu bayi tabung pada manusia
BAB 2
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Pelayanan terhadap bayi tabung dalam dunia kedokteran sering dikenal dengan
istilah fertilisasi-in-vintro yang merupakan pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam
tabung petri yang dilakukan oleh petugas medis. Bayi tabung merupakan suatu teknologi
reproduksi berupa teknik pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Prosesnya
terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari
ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. Awal berkembangnya
teknik ini bermula dari ditemukannyateknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan
hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada
temperatur -321 derajat fahrenheit.
Pada mulanya program ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang
tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya
mengalami kerusakan permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana
kemudian program ini diterapkan pada yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang
menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan.
Tahun 1978 dunia digemparkan dengan berita keberhasilan proses bayi tabung.
Program baYi tabung yang diprakarsai oleh Dr.Robert Edwards dan Dr.Partrick Steptoe
telah berhasil dengan lahirnya bayi perempuan bernama Louise Brown yang merupakan
bayi tabung pertama di dunia pada tanggal 25 Juli 1978 di rumah sakit Oldham General
Hospital Inggris. Sekarang anak dari bayi tabung itu, telah menikah dan telah
mempunyai anakperempuan.
Setelah kejadian bayi tabung pertama ini banyak pasangan yang punya masalah
kesuburan melirik untuk mengikuti program bayi tabung. Pada awalnya tingkat
keberhasilan sekitar 4%, yang artinya dari 100 pasangan hanya 4 yang berhasil
melahirkan bayi dengan proses bayi tabung. Dengan tekhnologi yang semakin maju
tingkat keberhasilannya sekarang menjadi lebih baik sekitar 25%.
1.Menerobos Kesuburan
Sel sperma berada di sekitar sel telur-siap untuk membuahi. agar bisa hamil, sperma
harus bisa menembus sel telur dengan menghadapi persaingan dengan jutaan sel sel
lainnya. jika berhasil dialah sperma dengan kualitas terbaik saat itu
2.Perkembangan Sel telur
Sel telur hampir siap untuk dilepaskan dari ovarium si wanita. Selama masa subur,
wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur yang akan berpindah ke bawah yang lalu
akan bertemu sel sperma yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan.
3.Injeksi
Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak- banyaknya untuk memilih
yang terbaik diantaranya. Untuk melakukannya, si pasien akan diberikan hormon untuk
menambah jumlah produksi sel telur.
4.Pelepasan Sel telur
Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan. Dokter
bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur tersebut .
5. Sperma beku
Sebelumnya suami akan menitipkan spermanya di laboratorium dan akan dibekukan untuk
menanti saat evolusi, sperma tersebut dibekukan dalam nitrogen cair. dan nantinya akan
di cairkan kembali oleh dokter dengan berhati hati.
ciptakan Embrio
el telur dan sel sperma terbukti sehat, dokterpun akan sangat mudah menyatukan keduanya dalam
sebuah piring lab, namun jika baik sel telur maupun sperma ada yang tidak sehat, maka
akan dilakukan ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection) atau teknik penyuntikan
sebuah sel sperma manusia melalui zona langsung ke dalam sitoplasma sel telur.
setelah sel sperma dan sel telur berhasil di satukan, maka akan menjadi embrio, embrio
ini akan membelah seiring dengan waktu dan memiliki 4 sel yang diharapkan dapat
mencapai stage perkembangan yang besar.
8.Pemindahan Embrio
Dokter kemudian mengambil 3 embrio yang terbagus untuk di transfer dan di injeksi di
system reproduksi wanita ( si pasien )
9.Implanted fetus
Setelah embrio memiliki 4- 8 sel, embrio tersebut akan dipindahkan ke dalam rahim atau
kandungan si pasien dan selanjutnya akan terjadi proses alami, atau normal pada
umumnya
2.Teknik ICSI
teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Teknik ini dilakukan dengan
menginjeksi satu sperma ke dalam satu sel telur sehingga terjadi pembuahan,teknik ini
tidak menggunakanproses Ejakulasi karena sperma dapat diambil langsung dari dalam
testis.
. Kelebihan teknik ini sangat membantu seorang suami yang mengalami kasus
azoospermia (tidak adanya sperma yang keluar bersama air mani) atau juga jumlah
spermanya sangat sedikit dengan kualitas yang jelek. Teknik ICSI harus didukung oleh
sistim pengambilan sperma secara langsung dari testis atau teknologi simpan beku
sperma. Hanya saja teknik ini sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat khusus
yang disebut micromanipulat
3. Teknik IVM
teknik In Vitro Maturation (IVM). Teknik bayi tabung ini merupakan teknik
terbaru. Teknik tersebut dilakukan dengan mematangkan dahulu sel telur di
laboratorium baru kemudian dibuahi. Tingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat
memuaskan. Selain itu prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada
satu siklus haid saja sehingga bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal.
1.Teknik IVF
Keunggulan:
Kelemahan:
jika ada masalah pada sperma, maka sperma tidak dapat menembus sel telur sehingga
pembuahan tidak bisa terjadi.
2.Teknik ICSI
keunggulan:
teknik ini sangat membantu.Jika suami mengalami kasus Azoospermia (tidak ada sperma
yang keluar bersama air mani)
dapat membantu sperma yang sangat sedikit jumlahnya atau sangat jelek kualitasnya
Teknik ini didukung dengan sistem pengambilan sperma langsung dari testis atau
teknologi simpan beku sperma (sperma dibekukan dahulu sampai saatnya diperlukan)
Kelemahan:
teknik ini lebih sulit karena memerlukan alat khusus yang disebut micromanipulator,
biaya lebih mahal tetapi dapat mengatasi faktor sperma yang ekstrim sekalipun untuk
bisa membuahi sel telur.
3.Teknik IVM
Keunggulan:
prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada satu siklus haid saja
Biayanya juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknik IVF
Untuk menjalani proses pembuahan yang dilakukan diluar rahim, perlu disediakan ovum
(sel telur) dan sperma. Ovum di ambil dari tuba fallopi (kandung telur) seorang istri dan
sperma di ambil dari ejakulasi seorang suami. Apabila pada saat ovulasi terdapat sel-sel
yang benar-benar masak, maka sel telur itu dihisap dengan sejenis jarum suntik melalui
sayatan pada perut. Sel telur itu kemudian di letakkan di dalam sebuah tabung kimia, dan
agar telur tetap dalam keadaan hidup, sel telur tersebut disimpan di laboratorium yang
diberi suhu menyamai panas badan seorang wanita.
Kedua sel kelamin tersebut (sel telur dan sperma) dibiarkan bercampur dalam tabung
sehingga terjadilah fertilasi. Zygota yang dihasilkan berkembang dalam medium yang
terdapat dalam tabung reaksi, sehingga menjadi morulla. Morulla yang terbentuk melalui
teknik embrio ditransfer ke rahim seorang istri, sehingga ia menjadi hamil.
Sel sperma laki-laki diambil, kemudian disuntikan pada tempat yang sesuai dalam rahim
sang istri sehingga sel sperma tersebut akan bertemu dengan sel telur istri kemudian
terjadi pembuahan yang akan menyebabkan kehamilan. Cara seperti ini dibolehkan oleh
Syari'ah, karena tidak terjadi pencampuran nasab dan ini seperti kehamilan dari
hubungan seks antara suami dan istri.
Yaitu teknik bayi tabung yang menggunakan rahim dari orang lain. Teknik ini hampir sama
prosesnya seperti bayi tabung dengan pembuahan diluar rahim namun ketika tahap
perkembangan zygota menjadi morulla.morulla disuntikkan atau dimasukkan kedalam
rahim wanita lain .(teknik ini sering disebut teknik ibu titipan) karena calon bayi
dititipkan kedalam rahim wanita lain.
Teknik ini sama prosesnya dengan teknik –teknik bayi tabung yang lain ,yang
membedakan Bayi tabung dengan donor sperma adalah proses pembuatan bayi tabung
yang dilakukan oleh seorang perempuan dengan menggunakan sperma orang lain yang
bukan suaminya
Dan sebaliknya bayi tabung dengan donor sel telur adalah proses pembuatan bayi tabung
yang dilakukan oleh seorang perempuan dengan menggunakan sel telur dari wanita lain.
2. saat pengambilan sel telur dengan jarum menimbulkan risiko terjadinya perdarahan,
infeksi, dan kemungkinan jarum mengenai kandung kemih, usus, dan pembuluh darah.
Dengan persiapan yang baik dan panduan teknologi ultrasonografi, keadaan tersebut
umumnya dapat dihindari.
3. risiko kehamilan kembar lebih dari 2 (dua) akan meningkat dengan banyaknya embrio
yang dipindahkan ke dalam rahim. Hal ini akan memberikan risiko akan persalinan
prematur yang memerlukan perawatan lama. Dengan mempertimbangkan usia istri dan
pembatasan jumlah embrio yang akan dipindahkan ke dalam rahim dapat mengurangi
risiko tersebut.
4. risiko akan keguguran dan kehamilan di luar kandungan. Melalui pemberian hormon dan
pemindahan embrio dengan panduan ultrasonografi, keadaan tersebut diharapkan tidak
terjadi.
5.risiko lain yang timbul dapat berupa biaya yang dikeluarkan, kelelahan fisik, dan stres
emosional dalam menyikapi antara harapan dan kenyataan yang terjadi selama mengikuti
bayi tabung.
1.Memberi harapan kepada pasangan suami istri yang lambat punya anak atau mandul.
4. Memberikan harapan bagi kesejahteraan umat manusia.
AKIBAT:
Kehadiran anak hasil inseminasi bisa menjadi sumber konflik dalam rumah tangga.
E.Anak hasil inseminasi lebih banyak unsur negatifnya daripada anak adopsi.
KESIMPULAN
Bayi tabung adalah suatu istilah tekhnis. Istilah ini tidak berarti bayi di dalam
tabung, pasangan subur yang mangalami kesulitan da bidang pembuahan sel telur wanita
oleh sel sperma pria.secara tekhnis, dokter mengambil sel telur dari indung telur wanita
dengan alat yang di sebut “lapqaroscop” sel telur kemudian di letakkan dalam suatu
mangkuk kecil dan kaca yang dipertemukan dengan sperma dari suami wanita tadi.
Teknologi bayi tabung dan inseminasi buatan merupakan hasil terapan sains
modern sebagai bentuk kemajuan ilmu kedokteran dan ilmu biologi.
Dengan demikian, mengenai hukum inseminasi buatan dan bayi tabung. Bila
dilakukan dengan sperma atau ovum suami istri sendiri, maka hal ini dibolehkan namun
jika bukan dari pasangan suami isteri tidak diperbolehkan.
karna keterbatasan pengatahuan penulis hanya ini yang dapat kami jelaskan pada
makalah ini. Sehingga penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usulan guna untuk menyempurnakan makalah ini, yang dapat digunakan
sebagai acuhan di dalam penulisan makalah yang lain, atas kritik dan sarannya diucapkan
terima kasih.