II. Pembahasan
II.1. Bayi Tabung
II.1.1. Sejarah Bayi Tabung
Penemuan bayi tabung dipelopori sejumlah dokter di Inggris,
dimana bayi tabung pertama yang lahir kedunia bernama Loise Brown
Pada 25 Juli 1978 atas pertolongan Dr. Robert G. Edward Patrick C.
Stepoe. Itulah awal mulanya berkembang pesatnya bayi tabung di
dunia.1 Dimana teknik ini banyak membantu keluarga yang tidak
mempunyai keturunan baik ayng disebabkan oleh pria maupun wanita.
Sedangkan di Indonesia Teknik ini pertama kali diterapkan oleh
Rumah Sakit Anak Ibu (RSAB) Harapan Kita yang beralamat di Jakarta,
pada tahun 1987. Biasa teknik ini disebut dengan In Vitro Fertilization
(IVF).2
1
http://endinlove.blogspot.com/2012/11/bayi-tabung-dan-etika-kristen.html Diakses Pada Selasa 13 April
2021, Pukul 20.10 WIB
2
Ibid…
melalui pertemuan in vitro gamet-gamet (sel-sel sperma dan sel-sel
telur).
Pada dasarnya pembuahan in vitro merupakan penyatuan sel-sel
reproduktif manusia di luar tubuh. “In vitro” (bahasa latin: dalam gelas)
menunjuk pada studi-studi dalam biologi eksperimental yang
mengunakan unsur-unsur organisme yang dipisahkan dari lingkungan
biologis normal di sekitar mereka untuk dianalisis, yang mana ini kerap
disebut “eksperimen dengan tabung percobaan.” Istilah in vitro
mengarah pada prosedur yang digunakan di luar organisme untuk
membedakan dari prosedur in vivo, di mana suatu jaringan tetap tinggal
dalam organisme yang hidup. Istilah umum “tabung” pada “bayi tabung”
sendiri menunjuk pada wadah yang terbuat dari gelas atau plastik yang
berbentuk tabung, yang disebut sebagai tabung percobaan, yang
biasanya digunakan di lab-lab biologi dan kimia, meskipun fertilisasi in
vitro biasanya diadakan dalam wadah cekung yang disebut “Cawan
Petri.” Teknik “Bayi Tabung” dipakai untuk mendapatkan keturunan
berhadapan dengan problem kemandulan pada perempuan karena
masalah-masalahpada saluran fallopi yang menyebabkan pembuahan in
vivo menjadi sulit. Ia juga dipakai untuk membantu kemandulan pada
pihak suami, di mana ada kecacatan pada kualitas sperma, atau karena
memiliki kesulitan untuk menembus sel telur, atau karena jumlah
sperma yang sangat rendah. 3
3
http://repository.wima.ac.id/14420/7/BAHAN%20AJAR-BIOETIKA.pdf Diakses Pada Selasa 13 April 2021,
Pukul 20.10 WIB
2. Lendir leher rahim isteri yang tidak normal. Lex Administratum, Vol.
III/No.1/Jan-Mar/2015 68
3. Adanya gangguan kekebalan di mana terdapat zat anti terhadap
sperma di dalam tubuh.
4. Tidak hamil juga setelah dilakukan bedah saluran telur.
5. Tidak hamil juga setelah dilakukan pengobatan endometriosis.
6. Suami dengan mutu sperma yang kurang baik (oligospermia).
7. Tidak diketahui penyebabnya (unexplained infertility).
4
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/7053 Diakses Pada Selasa 13 April 2021,
Pukul 20.30 WIB
1. Tahap pertama: Pengobatan merangsang indung telur. Pada tahap
ini isteri diberi obat yang merangsang indung telur, sehingga dapat
mengeluarkan banyak ovum dan cara ini berbeda dengan cara biasa,
hanya satu ovum yang berkembang dalam setiap siklus haid. Obat
yang diberikan kepada isteri dapat berupa obat makan atau obat
suntik yang diberikan setiap hari sejak permulaan haid dan baru
dihentikan setelah ternyata sel-sel telurnya matang. Pematangan
sel-sel telur dipantau setiap hari dengan pemeriksaan darah isteri,
dan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ada kalanya indung telur
gagal bereaksi terhadap obat itu. Apabila demikian, pasangan suami-
isteri masih dapat mengikuti program bayi pada kesempatan yang
lain, mungkin dengan obat atau dosis obat yang berlainan.
2. Tahap kedua: Pengambilan sel telur. Apabila sel telur isteri sudah
banyak, maka dilakukan pengambilan sel telur yang akan dilakukan
dengan suntikan lewat vagina di bawah bimbingan USG.
3. Tahap ketiga: Pembuahan atau fertilisasi sel telur. Setelah berhasil
mengeluarkan beberapa sel telur, suami diminta mengeluarkan
sendiri sperma. Sperma akan diproses, sehingga sel-sel sperma
suami yang baik saja yang akan dipertemukan dengan selsel telur
isteri dalam tabung gelas di laboratorium. Sel-sel telur isteri dan sel-
sel sperma suami yang sudah dipertemukan itu kemudian dibiak
dalam lemari pengeram. Pemantauan berikutnya dilakukan 18-20
jam kemudian. Pada pemantauan keesokan harinya diharapkan
sudah terjadi pembelahan sel.
4. Tahap keempat: Pemindahan embrio. Kalau terjadi fertilisasi sebuah
sel telur dengan sebuah sperma, maka terciptalah hasil pembuahan
yang akan membelah menjadi beberapa sel, yang disebut embrio.
Embrio ini akan dipindahkan melalui vagina ke dalam rongga -rahim
ibunya 2-3 hari kemudian.
5. Tahap kelima: Pengamatan terjadinya kehamilan. Setelah implantasi
embrio, maka tinggal menunggu apakah akan kehamilan terjadi.
Apabila 14 hari setelah pemindahan embrio tidak terjadi haid, maka
dilakukan pemeriksaan kencing untuk menentukan adanya
kehamilan. Kehamilan baru dipastikan dengan pemeriksaan USG
seminggu kemudian. Apabila semua tahapan itu sudah dilakukan
oleh isteri dan ternyata terjadi kehamilan, maka kita hanya
menunggu proses kelahirannya, yang memerlukan waktu 9 bulan 10
hari. Pada saat kehamilan itu sang isteri tidak diperkenankan untuk
bekerja berat, karena dikhawatirkan terjadi keguguran. 5
5
Ibid…
6
https://www.liputan6.com/health/read/684543/antara-inseminasi-dan-bayi-tabung-beda-banget-lho Diakses
Pada Selasa 13 April 2021, Pukul 20.00 WIB
Sementara pemeriksaan sperma dapat dilakukan dengan SAL
(Analisa Sperma). Jika ketiganya sudah memenuhi syarat, maka
pasangan dapat melakukan inseminasi. 7
7
https://kumparan.com/babyologist/proses-inseminasi-tingkat-keberhasilan-dan-resikonya-1qzTrIAzi9y/full
Diakses Pada Selasa 13 April 2021, Pukul 20.25 WIB
Secara umum, prinsip proses inseminasi adalah memasukkan
sampel sperma yang telah dipilih secara khusus ke dalam area tertentu
pada bagian sistem reproduksi perempuan dengan menggunakan
kanula. Tentunya proses inseminasi dilakukan oleh dokter spesialis dan
dilakukan pada saat perempuan berovulasi. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kemungkinan tercapainya kehamilan.
Setelah mengetahui beberapa jenis inseminasi berdasarkan area
ditempatkannya sperma, maka berikut akan penyaji sampaikan
penjelasan secara umumnya:
Merangsang ovarium dengan cara memberikan hormon
gonadotropin dalam dosis rendah.
Memantau folikel ovarium secara berkala setelah ovarium
dirangsang.
Menginduksi ovulasi dengan suntikan hCG ketika minimal 1 folikel
sudah berukuran optimal.
Menyiapkan sperma yang disimpan di dalam wadah.
Sperma dicuci secara khusus untuk menghindari kontraksi uterus
dan meningkatkan peluang pembuahan ovum oleh sperma di dalam
rahim.
Melakukan inseminasi ketika perempuan sedang berovulasi, yakni
menempatkan sampel sperma di area tertentu dari reproduksi
perempuan melalui kanula. Tahap ini tidak memerlukan pembiusan.
Memberikan progesteron melalui vagina untuk meningkatkan
kemungkinan implantasi embrio.8
8
https://www.popmama.com/pregnancy/getting-pregnant/sarrah-ulfah/inseminasi-buatan-biaya-proses-dan-
tingkat-keberhasilan/3 Diakses Pada Selasa 13 April 2021, Pukul 20.10 WIB
menyewa Rahim atau mengambil sel telur telur wanita lain, dan tidak
mengambil atau menggunakan sperma laki-laki lain selain suaminya. 9
III. Kesimpulan
1. Bayi tabung ialah proses Penyatuan Sperma dan Sel telur suami istri yang
dilakukan diluar Rahim atau dilakukan di sebuah Wadah, sedangkan
2. Inseminasi adalah proses dimana Sperma di proses diluar dan setelah
diuji kemudian di masukkan ke rahim wanita. Dan kedua proses ini
hampir sama. Hanya prosesnya yang berbeda tetapi memiliki fungsi dan
guna yang sama yaitu untuk membentuk embrio di janin seorang wanita
agar mendapatkan keturunan.
3. Proses bayi tabung dan inseminasi dahulu memiliki penolakan karena
tidak dilakukan secara alamiah, tetapi seiring berkembangnya zaman hal
itu diizinkan bahkan diizinkan di gereja Kristen protestan asalkan
prosesnya benar yaitu tidak menggunakan sperma laki-laki lain dan tidak
menggunakan sel telur orang lain atau diletakkan di wanita yang bukan
istrinya.
4. Contoh teladan alkitab yaitu Zakharia dan Elisabet bisa diikuti oleh
beberapa orang jika mengalami kondisi tersebut, karena tidak semua
orang mampu melakukan proses inseminasi atau bayi tabung tersebut.
Daftar Pustaka
Situs internet
http://endinlove.blogspot.com/2012/11/bayi-tabung-dan-etika-kristen.html
http://repository.wima.ac.id/14420/7/BAHAN%20AJAR-BIOETIKA.pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/7053
https://www.liputan6.com/health/read/684543/antara-inseminasi-dan-bayi-tabung-
beda-banget-lho
https://kumparan.com/babyologist/proses-inseminasi-tingkat-keberhasilan-dan-
resikonya-1qzTrIAzi9y/full
https://www.popmama.com/pregnancy/getting-pregnant/sarrah-ulfah/inseminasi-
buatan-biaya-proses-dan-tingkat-keberhasilan/3
http://diamondlovedebby.blogspot.com/2013/11/makalah-agama-tentang-
pandangan-agama.html