Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PELAJARAN BIOLOGI

Bayi tabung dan alat kontrasepsi

Mata pelajaran sekolah biologi


Guru pembimbing: Ibu sit
Oleh : Jarvis Ezar
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera,
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

anugerah, petunjuk serta Hidahayah-NYA lah sehingga Makalah ini dapat

terselesaikan meskipun memiliki banyak sekali kekurangan.

Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada guru pembimbing mata pelajaran

mikrobiologi yang tiada henti-hentinya memberikan suport, dukungan dan telah

membantu memberikan arahan demi terselesaikannya pembuatan makalah ini.

Diharapkan dengan adannya makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang

BAYI TABUNG .

Tentunya masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan di dalam pembuatan

makalah ini, Oleh karena keterbatasan ilmu dan referensi yang kami jadikan sebagai

acuan untuk menyusun makalah ini ataupun karena hal-hal lain. Namun, karena

adanya niat untuk belajar, maka dengan antusias dan semangat yang tinggi, akhirnya

makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami

khususnya dan kita semua umumnya. AMIN......!!!

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penyusunan makalah ini, serta kepada teman-teman yang telah

memberikan dukunganya yang sangat berharga bagi penulis untuk dapat

menyelesaiakan makalah ini.


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

Kata Pengantar......................................................................................................2

Daftar Isi...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bayi tabung..6

2.2 Sejarah Bayi tabung..................7

2.3 Proses pembuatan Bayi tabung.......7

2.4 Teknik dalam Bayi tabung..10

2.5 keunggulan dan kelemahan bayi tabung........12

2.6 Macam-macam proses bayi tabung..13

2.7 resiko pembuatan bayi tabung..15

2.8 faktor kegagalan pembuatan bayi tabung.16

2.9 manfaat dan dampak pembuatan bayi tabung16

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN..............................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Bayi tabung atau lebih dikenal dengan istilah inseminasi buatan bukanlah

wacana baru yang kita lihat pada tataran empirik saat ini. Namun permasalahan ini

masih aktual saja untuk dibicarakan maupun didiskusikan terutama bagi kalangan

akademis, intelektualis yang tentunya harus perspektif dalam memahami suatu

permasalahan, bukan menjadi masalah bagi dirinya sendiri.

teknologi ini telah banyak menolong pasangan suami istri yang ingin

mempunyai anak yang megalami masalah seperti infertilitas, dsb.

Infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami-istri belum mampu

memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali

seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi

dalam bentuk apapun. Menurut WHO dari seluruh dunia sekitar 50-80 juta

pasangan suami istri mempunyai masalah dengan infertilitasnya, dan diperkirakan

sekitar dua juta pasangan infertil baru akan muncul tiap tahunnya dan terus

meningkat.

Sebagai upaya pertolongan dan pengobatan untuk masalah infertilitas ada

beberapa alternatif yang salah satunya adalah bayi tabung atau FIV (Fertilisasi In

Vitro). Fertilitas dapat diartikan pembuahan, sedangkan In Vitro adalah diluar. Jadi

Fertilitasi In Vitro adalah pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa pria

(bagian dari proses reproduksi manusia), yang terjadi diluar tubuh.

RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah yang akan dipaparkan pada makalah ini adalah:
Apakah yang dimaksud dengan bayi tabung pada manusia?
bagaimana teknik pembuatan bayi tabung pada manusia?
apa keunggulan dan kelemahan dari teknik bayi tabung?
Apa akibat dan manfaat dari teknik bayi tabung?
Faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam teknik bayi tabug?

TUJUAN:
untuk memahami seluk-beluk tentang bayi tabung
untuk memaparkan hal-hal mengenai bayi tabung
Untuk memaparkan hasil diskusi kelompok
Untuk memenuhi salah satu tugas sekolah penyusun.

MANFAAT
Dapat dijadikan sebagai kontribusi pengetahuan baik pada kalangan mahasiswa

maupun kalangan umum.


Sebagai bahan masukan bagi kalangan pelajar khususnya dan masyarakat pada

umumnya terkait atas dampak yang dimunculkan akibat kemajuan bioteknologi pada

manusia.
Dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat secara umum tentang

eksistensi bioteknologi pada manusia.


Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi sains dan tekhnologi khususnya

tentang konsepsi buatan.


Agar lebih di ketahui tetang apa itu bayi tabung pada manusia

BAB 2
PEMBAHASAN

PENGERTIAN
Pelayanan terhadap bayi tabung dalam dunia kedokteran sering dikenal

dengan istilah fertilisasi-in-vintro yang merupakan pembuahan sel telur oleh sel

sperma di dalam tabung petri yang dilakukan oleh petugas medis. Bayi tabung

merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik pembuahan sel telur (ovum) di

luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara

hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam

sebuah medium cair. Awal berkembangnya teknik ini bermula dari

ditemukannyateknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama bila

dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada temperatur

-321 derajat fahrenheit.

Pada mulanya program ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang

tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya

mengalami kerusakan permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana

kemudian program ini diterapkan pada yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya

yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan.

SEJARAH BAYI TABUNG


Tahun 1978 dunia digemparkan dengan berita keberhasilan proses bayi

tabung. Program baYi tabung yang diprakarsai oleh Dr.Robert Edwards dan

Dr.Partrick Steptoe telah berhasil dengan lahirnya bayi perempuan bernama Louise

Brown yang merupakan bayi tabung pertama di dunia pada tanggal 25 Juli 1978 di

rumah sakit Oldham General Hospital Inggris. Sekarang anak dari bayi tabung itu,

telah menikah dan telah mempunyai anak perempuan.

Setelah kejadian bayi tabung pertama ini banyak pasangan yang punya

masalah kesuburan melirik untuk mengikuti program bayi tabung. Pada awalnya

tingkat keberhasilan sekitar 4%, yang artinya dari 100 pasangan hanya 4 yang

berhasil melahirkan bayi dengan proses bayi tabung. Dengan tekhnologi yang

semakin maju tingkat keberhasilannya sekarang menjadi lebih baik sekitar 25%.

PROSES PEMBUATAN BAYI TABUNG

1.Menerobos Kesuburan

Sel sperma berada di sekitar sel telur-siap untuk membuahi. agar bisa hamil,

sperma harus bisa menembus sel telur dengan menghadapi persaingan dengan jutaan

sel sel lainnya. jika berhasil dialah sperma dengan kualitas terbaik saat itu

2.Perkembangan Sel telur

Sel telur hampir siap untuk dilepaskan dari ovarium si wanita. Selama masa subur,

wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur yang akan berpindah ke bawah yang

lalu akan bertemu sel sperma yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan.

3.Injeksi

Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak- banyaknya untuk memilih

yang terbaik diantaranya. Untuk melakukannya, si pasien akan diberikan hormon

untuk menambah jumlah produksi sel telur.


4.Pelepasan Sel telur

Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan.

Dokter bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur

tersebut .

5. Sperma beku

Sebelumnya suami akan menitipkan spermanya di laboratorium dan akan dibekukan

untuk menanti saat evolusi, sperma tersebut dibekukan dalam nitrogen cair. dan

nantinya akan di cairkan kembali oleh dokter dengan berhati hati.

n 6. Menciptakan Embrio

l sel telur dan sel sperma terbukti sehat, dokterpun akan sangat mudah menyatukan
keduanya dalam sebuah piring lab, namun jika baik sel telur maupun sperma ada
yang tidak sehat, maka akan dilakukan ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection)
atau teknik penyuntikan sebuah sel sperma manusia melalui zona langsung ke dalam
sitoplasma sel telur.

7.Embrio Berumur 2 hari

setelah sel sperma dan sel telur berhasil di satukan, maka akan menjadi embrio,

embrio ini akan membelah seiring dengan waktu dan memiliki 4 sel yang diharapkan

dapat mencapai stage perkembangan yang besar.

8.Pemindahan Embrio

Dokter kemudian mengambil 3 embrio yang terbagus untuk di transfer dan di

injeksi di system reproduksi wanita ( si pasien )

9.Implanted fetus

Setelah embrio memiliki 4- 8 sel, embrio tersebut akan dipindahkan ke dalam rahim

atau kandungan si pasien dan selanjutnya akan terjadi proses alami, atau normal

TEKNIK DALAM BAYI TABUNG


1.TEKNIK IVF

Vitro In Fertilazation (IVF) dengan cara mengambil 50ribu-100ribu sperma

suami kemudian dipertemukan dengan satu buah sel telur isteri dan diproses di

dalam vitro (cawan petri) yang berisi medium kultur dan setelah terjadi pembuahan,

lalu ditransfer di rahim istri.

2.Teknik ICSI

teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Teknik ini dilakukan dengan

menginjeksi satu sperma ke dalam satu sel telur sehingga terjadi pembuahan,teknik

ini tidak menggunakan proses Ejakulasi karena sperma dapat diambil langsung dari

dalam testis.

. Kelebihan teknik ini sangat membantu seorang suami yang mengalami kasus

azoospermia (tidak adanya sperma yang keluar bersama air mani) atau juga jumlah

spermanya sangat sedikit dengan kualitas yang jelek. Teknik ICSI harus didukung

oleh sistim pengambilan sperma secara langsung dari testis atau teknologi simpan

beku sperma. Hanya saja teknik ini sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat

khusus yang disebut micromanipulat

3. Teknik IVM

teknik In Vitro Maturation (IVM). Teknik bayi tabung ini merupakan teknik

terbaru. Teknik tersebut dilakukan dengan mematangkan dahulu sel telur di

laboratorium baru kemudian dibuahi. Tingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat

memuaskan. Selain itu prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya

pada satu siklus haid saja sehingga bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DARI TEKNIK BAYI TABUNG

1.Teknik IVF
Keunggulan:

cara ini secara teknis lebih mudah dilakukan,

tidak ada manipulasi pada sel telur (lebih alami) dan

biaya sedikit lebih murah.

Kelemahan:

jika ada masalah pada sperma, maka sperma tidak dapat menembus sel telur

sehingga pembuahan tidak bisa terjadi.

2.Teknik ICSI

keunggulan:

teknik ini sangat membantu.Jika suami mengalami kasus Azoospermia (tidak ada

sperma yang keluar bersama air mani)

dapat membantu sperma yang sangat sedikit jumlahnya atau sangat jelek

kualitasnya

Teknik ini didukung dengan sistem pengambilan sperma langsung dari testis atau

teknologi simpan beku sperma (sperma dibekukan dahulu sampai saatnya diperlukan)

Kelemahan:

teknik ini lebih sulit karena memerlukan alat khusus yang disebut micromanipulator,

biaya lebih mahal tetapi dapat mengatasi faktor sperma yang ekstrim sekalipun

untuk bisa membuahi sel telur.

3.Teknik IVM

Keunggulan:

Tingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat memuaskan.


prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada satu siklus haid

saja

bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal.

Biayanya juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknik IVF

MACAM-MACAM PROSES BAYI TABUNG

1. Bayi tabung dari pasangan suami isteri yang sah

Teknik ini dapat dibagi menjadi 2 cara,yaitu:

A. Pembuahan diluar rahim

Untuk menjalani proses pembuahan yang dilakukan diluar rahim, perlu disediakan

ovum (sel telur) dan sperma. Ovum di ambil dari tuba fallopi (kandung telur) seorang

istri dan sperma di ambil dari ejakulasi seorang suami. Apabila pada saat ovulasi

terdapat sel-sel yang benar-benar masak, maka sel telur itu dihisap dengan sejenis

jarum suntik melalui sayatan pada perut. Sel telur itu kemudian di letakkan di dalam

sebuah tabung kimia, dan agar telur tetap dalam keadaan hidup, sel telur tersebut

disimpan di laboratorium yang diberi suhu menyamai panas badan seorang wanita.

Kedua sel kelamin tersebut (sel telur dan sperma) dibiarkan bercampur dalam

tabung sehingga terjadilah fertilasi. Zygota yang dihasilkan berkembang dalam

medium yang terdapat dalam tabung reaksi, sehingga menjadi morulla. Morulla yang

terbentuk melalui teknik embrio ditransfer ke rahim seorang istri, sehingga ia

menjadi hamil.

B .Pembuahan didalam rahim

Sel sperma laki-laki diambil, kemudian disuntikan pada tempat yang sesuai dalam

rahim sang istri sehingga sel sperma tersebut akan bertemu dengan sel telur istri

kemudian terjadi pembuahan yang akan menyebabkan kehamilan. Cara seperti ini
dibolehkan oleh Syari'ah, karena tidak terjadi pencampuran nasab dan ini seperti

kehamilan dari hubungan seks antara suami dan istri.

2. Bayi Tabung Dengan Rahim Yang Di Sewa

Yaitu teknik bayi tabung yang menggunakan rahim dari orang lain. Teknik ini hampir

sama prosesnya seperti bayi tabung dengan pembuahan diluar rahim namun ketika

tahap perkembangan zygota menjadi morulla.morulla disuntikkan atau dimasukkan

kedalam rahim wanita lain .(teknik ini sering disebut teknik ibu titipan) karena calon

bayi dititipkan kedalam rahim wanita lain.

3.Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor.

Teknik ini sama prosesnya dengan teknik teknik bayi tabung yang lain ,yang

membedakan Bayi tabung dengan donor sperma adalah proses pembuatan bayi

tabung yang dilakukan oleh seorang perempuan dengan menggunakan sperma orang

lain yang bukan suaminya

Dan sebaliknya bayi tabung dengan donor sel telur adalah proses pembuatan bayi

tabung yang dilakukan oleh seorang perempuan dengan menggunakan sel telur dari

wanita lain.

RESIKO DARI BAYI TABUNG


1. terjadinya stimulasi indung telur yang berlebihan memungkinkan terjadinya

penumpukan cairan di rongga perut dan memberikan beberapa keluhan, seperti rasa

kembung, mual, muntah, dan hilangnya selera makan.


2. saat pengambilan sel telur dengan jarum menimbulkan risiko terjadinya

perdarahan, infeksi, dan kemungkinan jarum mengenai kandung kemih, usus, dan

pembuluh darah. Dengan persiapan yang baik dan panduan teknologi ultrasonografi,

keadaan tersebut umumnya dapat dihindari.


3. risiko kehamilan kembar lebih dari 2 (dua) akan meningkat dengan banyaknya

embrio yang dipindahkan ke dalam rahim. Hal ini akan memberikan risiko akan
persalinan prematur yang memerlukan perawatan lama. Dengan mempertimbangkan

usia istri dan pembatasan jumlah embrio yang akan dipindahkan ke dalam rahim

dapat mengurangi risiko tersebut.


4. risiko akan keguguran dan kehamilan di luar kandungan. Melalui pemberian hormon

dan pemindahan embrio dengan panduan ultrasonografi, keadaan tersebut

diharapkan tidak terjadi.


5.risiko lain yang timbul dapat berupa biaya yang dikeluarkan, kelelahan fisik, dan

stres emosional dalam menyikapi antara harapan dan kenyataan yang terjadi selama

mengikuti bayi tabung.

FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN BAYI TABUNG

1.Sel Telur yang tumbuh tidak ada / tidak mencukupi.

2.Tidak terjadi pembuahan

3.Embrio tidak menempel dinding rahim

4.Keguguran

MANFAAT AKIBAT PROSES BAYI TABUNG


MANFAAT:

1.Memberi harapan kepada pasangan suami istri yang lambat punya anak atau

mandul.

2.Menuntut manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru.

3.Menghindari penyakit (seperti penyakit menurun/genetis, sehingga untuk kedepan

akan terlahir manusia yang sehat dan bebas dari penyakit keturunan

4. Memberikan harapan bagi kesejahteraan umat manusia.

AKIBAT:
A.Percampuran nasab, padahal Islam sangat menjada kesucian/kehormatan kelamin

dan kemurnian nasab, karena nasab itu ada kaitannya dengan kemahraman dan

kewarisan.

B.Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.

C.Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi, karena terjadi D.percampuran

sperma pria dengan ovum wanita tanpa perkawinan yang sah.

Kehadiran anak hasil inseminasi bisa menjadi sumber konflik dalam rumah tangga.

E.Anak hasil inseminasi lebih banyak unsur negatifnya daripada anak adopsi.

F.Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami

G.Munculnya persewaan rahim dan permasalahannya.

H.Bertentangan dengan kodrat dan fitrah manusia sebagai mahluk tuhan.

I. Kemajuan teknologi telah memperbudak manusia.

BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

Bayi tabung adalah suatu istilah tekhnis. Istilah ini tidak berarti bayi di

dalam tabung, pasangan subur yang mangalami kesulitan da bidang pembuahan sel

telur wanita oleh sel sperma pria.secara tekhnis, dokter mengambil sel telur dari

indung telur wanita dengan alat yang di sebut lapqaroscop sel telur kemudian di

letakkan dalam suatu mangkuk kecil dan kaca yang dipertemukan dengan sperma

dari suami wanita tadi.

Teknologi bayi tabung dan inseminasi buatan merupakan hasil terapan sains

modern sebagai bentuk kemajuan ilmu kedokteran dan ilmu biologi.

Dengan demikian, mengenai hukum inseminasi buatan dan bayi tabung. Bila

dilakukan dengan sperma atau ovum suami istri sendiri, maka hal ini dibolehkan

namun jika bukan dari pasangan suami isteri tidak diperbolehkan.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada
posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi
tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan
fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang
disebutkan dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga
guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Berdasarkan data dari SDKI 2002 2003, angka pemakaian kontrasepsi
(contraceptive prevalence rate/CPR) mengalami peningkatan dari 57,4% pada tahun
1997 menjadi 60,3% pada tahun 2003. Pada 2015 jumlah penduduk Indonesia hanya
mencapai 255,5 juta jiwa. Namun, jika terjadi penurunan angka satu persen saja,
jumlah penduduk mencapai 264,4 juta jiwa atau lebih. Sedangkan jika pelayanan KB
bisa ditingkatkan dengan kenaikan CPR 1%, penduduk negeri ini sekitar 237,8 juta
jiwa (Kusumaningrum, 2009).
Menurut SDKI 2002-2003 Pada tahun 2003, kontrasepsi yang banyak
digunakan adalah metode suntikan (49,1 persen), pil (23,3 persen), IUD/spiral (10,9
persen), implant (7,6 persen), MOW (6,5 persen), kondom (1,6 persen), dan MOP
(0,7 persen) (Kusumaningrum, 2009).

2.1 Pengertian Kontrasepsi


Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sperma. Pelayanan kontrasepsi (PK) merupakan salah satu komponen
dalam pelayanan kependudukan/KB.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Kontrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan
2. Untuk menjarangkan kehamilan
3. Untuk menghentikan kehamilan / mengakhiri kehamilan / kesuburan

2.2 Syarat-Syarat Alat Kontrasepsi


Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua
klien karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi
setiap klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah
sebagai berikut:
1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika digunakan
2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
mencegah kehamilan.
3.Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya di
masyarakat.
4. Terjangkau harganya oleh masyarakat
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap (Kusumaningrum, 2009).

2.3 Sasaran
1. Pasangan usia subur
Semua Pasangan Usia Subur yang ingin menunda, menjarangkan kehamilan dan
mengatur jumlah anak.
2. Ibu yang mempunyai banyak anak
Dianjurkan memakai kontrasepsi untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi yang disebabkan karena faktor multiparitas (banyak melahirkan anak)
3. Ibu yang mempunyai resiko tinggi terhadap kehamilan
Ibu yang mempunyai penyakit yang bisa membahayakan keselamatan jiwanya jika dia
hamil, maka ibu tersebut dianjurkan memakai kontrasepsi.

2.4 Metode Kontrasepsi


1 Metode Alamiah
a. Coitus Interruptus (Sanggama Terputus)
Aksi ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang berujung pada
kehamilan. Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau
dalam artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat seblum ejakulasi terjadi. Dengan
cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta
mengecilkan kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat
mengakibatkan terjadinya pembuahan.
Teknik ini membutuhkan pastisipasi yang besar dari pasangan Anda . Selain
itu juga menuntut jiwa yang besar dari Anda dan pasangan alias siap mental jika
ternyata metode tersebut gagal. Faktor kegagalan dari metode ini memang cukup
tinggi karena bisa saja sperma telah keluar sebelum orgasme. Dengan kata lain
sperma sudah terlepas dan berenang cepat menuju sel telur sesaat sebelum penis
ditarik keluar.
EFEKTIF : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu mengontrol waktu
ejakulasi.

b. Sistem Kelender (Pantang Berkala)


Metode ini disebut juga dengan The Rhythm Method. Jika cara ini jadi pilihan
maka pengetahuan Anda tentang masa subur atau fertility awareness harus tinggi.
Anda harus mengetahui dengan tepat masa subur atau saat yang paling
memungkinkan Anda mengalami kehamilan. Bila Anda memang ingin menunda
kehamilan, maka pada saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan
berhubungan intim dengan pasangan. Atau Anda dan pasangan tetap melakukan
hubungan seksual tapi menggunakan kondom. "Perhatikan terlebih dahulu siklus
mentruasi Anda selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan
waktu siklus mentruasi yang tepat, menurut Dr. Prima masa "aman" seorang wanita
adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 14 hari menjelang mentruasi berikutnya buat
yang memiliki siklus haid pendek.
Jika siklus menstruasi Anda panjang, maka masa "aman" 2 hari setelah haid
hingga 16 hari menjelang menstruasi yang akan datang. Namun perlu di ingat
sebenarnya masa subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi masih ada
kemungkinan Anda mengalami "kebobolan"
EFEKTIF: Bagi wanita dengan siklus mentruasi teratur. Buat mereka yang
siklus haidnya tidak teratur akan sulit untuk menggunakan metode ini, karena
kesulitan menentukan masa subur.

2. Metode Perlindungan (Barrier)


a. Kondom
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar.
Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom secara tepat, yaitu
gunakan pada saat penis sedang ereksi dan dilepaskan sesudah ejakulasi. Alat
kontrasepsi ini paling mudah didapat serta tidak merepotkan.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau
karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
EFEKTIF: Bagi siapa saja. Alergi terhadap karet kondom adalah hal yang
sangat jarang terjadi. Sebaiknya jika ada keluhan iritasi dan rasa tidak nyaman usai
berhubungan, Anda wajib konsultasi dengan dokter dan mencari alternatif
kontrasepsi lainnya.

b. Spermatisida
Ini bahan sejenis bahan kimia aktif yang berfungsi "membunuh" sperma.
Dapat berwujud cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam
vagina 5 menit sebelum senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam vagina
harus menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. sangat tidak
diperbolehkan menggunakan tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut
belum yang cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina
sudah dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama.
EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya,
gunakan bersamaan dengan kondom serta vaginal diafragma.

c. Vagina Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya alat
kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah
senggama.
"Permasalahanya, banyak wanita harus belajar dulu cara memasukkan kedalam
vagina. Dan kebanyakan wanita Indonesia tidak terbiasa atau sungkan memasukkan
jari ke dalam lubang vagina" jelas Dr. Prima
EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya,
gunakan bersamaan dengan kondom serta spermatisida.

d. Pil KB
Keuntungan pil ini adalah tetap membuat menstruasi teratur, mengurangi
kram atau sakit saat menstruasi. Kesuburan Anda juga dapat kembali pulih dengan
cara cukuo menghentikan pemakaian pil ini. Pil KB termasuk metode yang efektif
saat ini. Cara kerja pil KB adalah dengan mencegah pelepasan sel telut. Pil ini
mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan dengan tepat dan
secara teratur. Ada dua jenis pil KB yang sekarang beredar di pasaran, yaitu
kombinasi antara estrogen dan progesteron atau hanya mengandung progestoren
saja. "Pil KB generasi kedua tidak mempunyai efek seperti pil generasi pertama atau
kita kenal dengan lingkaran biru. Pil KB saat ini tidak membuat tubuh gemuk,
jerawatan serta pusing.
EFEKTIF: Bagi wanita yang memang memiliki tingkat disiplin tinggi. Tidak
dianjurkan bagi yang sering lupa karena 2 kali alpa meminum pil KB justru dapat
membuat subur para wanita.

e. Suntik KB
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil.
Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi
resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping
biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.
EFEKTIF: Bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik
seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta
riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan
peyumbatan pembuluh darah.

f. Susuk KB
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil
di bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil
berisi hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah kehamilan.
Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau suntik KB
berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5 tahun.
Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek samping
yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur.
EFEKTIF: Intinya kontrasepsi dengan hormon sebaiknya bagi wanita dengan
gangguan metabolik harus ekstra hati-hati dalam memilih jenis kontrasepsi ini.

g. IUD (Spiral)
Intrauterine Device atau biasa juga disebut spiral karena bentuknya memang
seperti spiral. Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang
terbuat dari tembaga kedalam rahim, seperti yang dikatakan Dr. Prima "sekarang
ini, IUD generasi baru bisa dikombinasikan dengan hormon progesteron, agar
efektifitasnya meningkat. Spiral ini juga bekerja menghalangi pertemuan sperma
dan sel telur serta berdaya pakai hingga 5 tahun lamanya. Tingkat efektivitasnya
bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah mengembalikan kesuburan
Anda.
EFEKTIF: Sebaiknya wanita yang mudah mengalami keputihan tidak
menggunakan metode ini. Benang di ujung IUD harus senantiasa bersih. Karena jika
kotor akan mudah menyebabkan infeksi, "saran Dr. Prima.

h. Sterilisasi
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent. Konsepnya saluran telur pada
wanita, disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dibakar. Sterilisasi pada wanita
ini juga bisa dilakukan dengan pengangkatan rahim. Sedangkan pada kaum pria,
sterilisasi dilakukan dengan cara memotong saluran sperma. Tetapi ada persyaratan
khusus bagi wanita yang ingin melakukan kontrasepsi jenis ini. "Amanya jumlah umur
dikali jumlah anak harus minimal seratus. Misalnya, Anda telah berusia 35 tahun dan
telah memiliki tiga anak. Lalu kalikan 35 x 3 = 105. Hasil ini dapat diartikan sebagai
kondisi aman. Untuk itu jika Anda ingin jalani kontrasepsi, sebaiknya usia anak
bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu
saat Anda masih berniat untuk hamil kembali.
EFEKTIF: Pilihan kontrasepsi ini paling cocok bagi wanita yang memang
bertekad bulat tak ingin punya anak lagi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma.
Pelayanan kontrasepsi (PK) merupakan salah satu komponen dalam pelayanan
kependudukan/KB. Esensi tugas program Keluarga Berencana (KB) yaitu menurunkan
fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai