KARBOHIDRAT
A. tujuan praktikum
B. dasar teori
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh tiga unsur utama, yaitu
karbon C, hidrogen H dan oksigen O. Susunan atom-atom tersebut dan ikatannya membedakan
karbohidrat satu dengan yang lainnya, sehingga ada karbohidrat yang masuk kelompok struktur
sederhana seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur kompleks atau polisakarida
seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa. Analisis kualitatif karbohidrat umumnya
didasarkan atas reaksireaksi warna yang dipengaruhi oleh produkproduk hasil penguraian gula
dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil
dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi dengan asam-asam kuat seperti
asam sulfat, hidroklorat dan fosfat pada karbohidrat menghasilkan pembentukan produk terurai
yang berwarna. Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish,
uji Seliwanof, uji Antrone, dan uji Fenol (Kusbandari, 2015).
Karbohidrat merupakan proporsi utama makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan sebagai
sumber energi utama yang menyediakan sekitar 40-80% dari total kebutuhan energi harian pada
manusia. Namun, pati merupakan sumber karbohidrat utama dalam berbagai diet. Karbohidrat
harus terdiri 55-70% dari asupan energi harian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih
lanjut tentang makronutrien. Kontrol sangat baik dengan respon glikemik yang berperan dalam
mencegah penyakit bervariasi secara tidak langsung (Shanita et al, 2011).
Karbohidrat merupakan sumber energi kalori utama dan merupakan sumber kalori yang murah.
Jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat adalah 4 Kal (kkal). Beberapa
golongan karbohidrat menghasilkan serat-serat yang berguna bagi pencernaan. Karbohidrat
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa,
warna, tekstur, dan lain-lain. Dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya
ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral dan membantu
metabolisme lemak dan protein, serta dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (Yusrin, 2010).
Beberapa molekul pati, khususnya amilosa yang dapat terdispersi dalam air panas, meningkatkan
granula-granula yang membengkak dan masuk ke dalam cairan yang ada di sekitarnya. Pati yang
berikatan dengan iodin (I2) akan menghasilkan warna biru. Sifat ini dapat digunakan untuk
menganalisis adanya pati. Hal ini disebabkan oleh struktur molekul pati yang berbentuk spiral,
sehingga akan mengikat molekul iodin dan terbentuklah warna biru. Bila pati dipanaskan, spiral
merenggang, molekul-molekul iodin terlepas sehingga warna biru hilang (Winarno, 1991).
Gelatinisasi pati adalah proses memecah obligasi antar molekul- molekul pati dengan air dan
juga panas, yang memungkinkan situs ikatan hidrogen (hidrogen hidroksil dan oksigen). Suhu
gelatinisasi pati tergantung pada jenis tanaman dan jumlah air yang ada. Kemudian tergantung
dengan pH, jenis dan konsentrasi garam, gula, lemak dan protein dalam bahan, tingkat silang
amilopektin tersebut, jumlah granula pati yang rusak serta teknologi derivatisasi yang digunakan
(Ubwa et al, 2012).
Hidrolisis pati dapat dilakukan oleh asam atau enzim. Jika pati dipanaskan dengan asam akan
terurai menjadi molekul-molekul yang lebih kecil secara berurutan dan hasil akhirnya adalah
glukosa.
(C6H10O5)n + nH2O → nC6H12O6
pati air glukosa
hidrolisis pati dapat juga dilakukan oleh kegiatan enzim. Dalam pencernaan, enzim amilase
memecah pati menjadi maltosa. Amilase juga terdapat pada tepung dan biji yang berkecambah.
Pada produk-produk tersebut enzim ini biasanya dikenal dengan enzim diastase (Gradjito dkk.,
1992).
2. Bahan
a. Aquades
b. HCl 0,1 N
c. Iodin encer
d. Larutan glukosa 0,1 N
e. Larutan sukrosa 5%
f. NaHCO3 (kristal)
g. NaOH 0,1 N
h. Pereaksi benedict
i. Tepung maizena
j. Tepung tapioka
D. prosedur kerja
Pengaruh Asam Alkali Terhadap Sukrosa Dan Maltose
Kontrol
5 ml Glukosa 0,1 M
Tabel 1. pengaruh asam dan alkali terhadap sukrosa dan maltose (kelompok 1)
Sampel Penambahan Larutan Perubahan Warna
larutan 1 larutan 2 pemanasan larutan 1 pemanasan larutan 2
2 ml sukrosa air kapur 5ml 3 ml benedict jingga (ada endapan ) merah bata
2 ml sukrosa HCI 0,1 N 3 ml benedict bening merah bata
2 ml sukrosa aquadest 5 ml 3 ml benedict bening merah bata