Anda di halaman 1dari 34

PENUNTUN DAN BUKU KERJA

PRAKTIKUM

MODUL ILMU BIOMEDIK DASAR 1


(IBD 1)

RUMPUN ILMU KESEHATAN


Universitas Indonesia
2017
Praktikum 1. Identifikasi Karbohidrat, Protein, Lipid

I. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber terbesar kalori makanan untuk sebagian besar populasi di dunia yang
merupakan senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Berdasarkan
jumlah unit gulanya, karbohidrat dibedakan menjadi monosakarida (terdiri atas satu unit gula
contohnya adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa), disakarida (terdiri atas dua unit gula,
contohnya adalah sukrosa, maltosa dan galaktosa), oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula) dan
polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula contohnya adalah amilum, pati). Setiap unit gula
tersebut dihubungkan dengan ikatan glikosida. Selain klasifikasi berdasarkan jumlah unit gulanya,
karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan gugus -C=O yaitu aldosa (karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehid seperti glukosa dan galaktosa) dan ketosa (karbohidrat yang
mempunyai gugus keton seperti fruktosa). Identifikasi karbohidrat secara kualitatif dapat
dilakukan dengan uji Molisch, Uji Iodium, Uji Barfoed dan uji Selliwanof. Identifikasi dapat
dulakukan juga melalui sifat reduktor dari karbohidrat. Monosakarida dan disakarida memiliki
sifat untuk mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat ini disebabkan oleh adanya gugus
aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Salah satu uji untuk mendeteksi sifat
mereduksi tersebut yaitu melalui uji Benedict.

1. Uji Molisch
Tujuan : Membedakan senyawa karbohidrat dengan senyawa bukan karbohidrat
Prinsip : Karbohidrat dengan asam sulfat pekat menghasilkan senyawa furfural. Senyawa furfural
yang terbentuk bereaksi dengan α-naftol menghasilkan senyawa yang berwarna ungu.
Bahan/Alat:
- Larutan pati, laktosa, sukrosa dan glukosa
- Pereaksi molisch
- H2SO4 pekat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes

Cara Kerja:
Siapkan 4 tabung reaksi yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti table berikut.
Tabung 1 2 3 4 5
Larutan pati 2 mL - - - -
Larutan laktosa - 2 mL - - -
Larutan sukrosa - - 2 mL - -
Larutan glukosa - - - 2 mL -
Larutan putih - - - - 2 mL
telur
Pereaksi Molisch 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes
H2SO4 pekat, 2 mL 2 mL 2 mL 2 mL 2 mL
dialirkan melalui
dinding tabung
HASIL:

KESIMPULAN:

2. Uji Iodium.
Tujuan : Membedakan Polisakarida dari disakarida dan monosakarida
Prinsip : Struktur 3 dimensi pati yang berupa spiral dapat mengikat molekul Iodium secara fisik,
yaitu dengan cara menempatkan iodium tersebut dalam spiral, sehingga membentuk kompleks
yang berwarna biru. Bila larutan pati dipanaskan, struktur spiral akan hilang sehingga melekul
pati tidak dapat lagi mengikat iodium.
Bahan/Alat :
- Larutan pati, laktosa, sukrosa dan glukosa
- Larutan lugol (terdiri atas I2 dalam KI)
- Tabung reaksi
- Pipet tetes

Cara kerja :
Siapkan 4 tabung yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti table berikut.
Tabung 1 2 3 4
Larutan pati 2 mL - - -
Larutan laktosa - 2 Ml - -
Larutan sukrosa - - 2 mL -
Larutan glukosa - - - 2 mL
Larutan Lugol 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tretes
HASIL:

KESIMPULAN :

3. Uji Barfoed
Tujuan : membedakan monosakarida dan disakarida
Prinsip : Reduksi oleh karbohidrat dalam suasana asam. Uji ini untuk mendeteksi adanya
monosakarida. Dengan penambahan pereaksi warna fosfomolibdat larutan monosakarida akan
memberikan warna biru tua.
Bahan dan Alat:
- Larutan laktosa, glukosa
- Larutan barfoed
- Pereaksi warna fosfomolibdat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes

Cara Kerja:
Siapkan 2 tabung yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti table berikut.
Tabung 1 2
Larutan Barfoed 1 Ml 1 mL
Larutan laktosa 1 Ml
Larutan glukosa 1 mL
Panaskan dalam air mendidih selama 3 menit
Didinginkan dalam bejana berisi air 2 menit
Pereaksi fosfomolibdat 1 Ml 1 mL
HASIL

KESIMPULAN:

4. Uji Selliwanoff
Tujuan : Membedakan karbohidrat yang mempunyai gugus keto dan aldehid
Prinsip : Karbohidrat atau turunannya (4-hidroksi metal furfural) dengan resorsinol
menghasilkan senyawa yang berwarna merah.
Bahan dan Alat
- Larutan laktosa, sukrosa, glukosa, fruktosa
- Larutan selliwanoff
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Penangas air mendidih

Cara Kerja
Siapkan 4 tabung yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti table berikut.
Tabung 1 2 3 4
Larutan laktosa 0,5 mL
Larutan sukrosa 0,5 Ml
Larutan glukosa 0,5 mL
Larutan fruktosa 0,5 mL
Pereaksi selliwanoff 5 mL 5 Ml 5 mL 5 mL
Panaskan dalam penangas air mendidih 1 menit atau langsung pada api 30 detik
HASIL:

KESIMPULAN :

5. Uji Benedict
Tujuan : Memperlihatkan sifat mereduksi dari karbohidrat
Prinsip : Larutan tembaga (Cu 2+)dalam suasana basa akan direduksi oleh gula yang mempunyai
gugus aldehid atau keton bebas, sehingga akan terbentuk endapan kupro-oksida yang berwarna
hijau sampai merah bata.
Bahan dan Alat:
- Larutan laktosa, sukrosa dan glukosa
- Larutan Benedict
- Tabung reaksi
- pipet tetes
- penangaas air
Cara kerja:
Lakukan uji benedict pada larutan laktosa, sukrosa dan laktosa. Siapkan 3 tabung reaksi yang
kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sperti table berikut.
Tabung 1 2 3
Larutan Benedict 1 mL
Larutan laktosa 1 mL
Larutan sukrosa 1 mL
Larutan glukosa
Panaskan dalam penangas air mendidih selama 5 menit atau panaskan langsung pada api
selama 2 menit
HASIL: warna
endapan

KESIMPULAN :

II. PROTEIN
Protein merupakan polipeptida yang merupakan sekuen asam amino (> 100 asam amino) yang
dihubungkan dengan ikatan peptida. Fungsi protein dalam tubuh manusia yaitu:
A. Menyusun struktur jaringan (fungsi structural) contohnya kolagen yang menyusun
kekuatan tulang dan kulit, keratin sebagai protein penyusun struktur rambut, kulit dan kuku
B. Mengkatalisis reaksi kimia (enzim)
C. Sebagai hormon
D. Membunuh bakteri, virus atau benda asing (antibodi)
E. Mempertahankan keseimbangan cairan
F. Mempertahankan keseimbangan asam basa
G. Membawa sejumlah nutrient seperti lipoprotein (membawa lipid) dan transferin
(membawa besi)
H. Berperan sebagai channels atau pompa menyebrangi membran sel
I. Sebagai sumber energi melalui proses glukoneogenesis
Asam amino sebagai penyusun protein terdapat 20 yang dapat dibedakan menjadi asam amino
esensial dan asam amino non essensial berdasarkan klasifikasi nutrisi. Asam amino essensial
merupakan asam amino yang harus diperoleh dari makanan karena tubuh manusia tidak dapat
mensintesis asam amino tersebut. Terdapat 9 asam amino essesial yaitu histidin, metionin, treonin,
valin, isoleusin, fenilalanin, triptofan, leusin dan lisin. Sedangkan asam amino non essensial adalah
asam amino yang tidak harus didapat dalam makanan karena tubuh dapat mensintesis asam amino
tersebut. Terdapat 11 asam amino non essensial yaitu alanin, arginin, asparagin, aspartat, sistein,
glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin dan tirosin.
Identifikasi protein secara umum dalam suatu senyawa dapat dilakukan dengan uji Biuret yang
mendeteksi adanya ikatan peptida. Selain itu uji Xantoprotein, Hopkins - Cole, Millon digunakan
untuk identifikasi asam amino penyusun protein.

1. Reaksi Biuret
Tujuan : Memperlihatkan bahwa protein mengandung ikatan peptide
Prinsip : Gugus CO dan NH dari ikatan peptide dalam molekul protein membentuk warna
lembayung bila direaksikan dengan ion Cu++ dalam suasana alkali.
Bahan dan Alat
- larutan putih telur dan gelatin
- NaOH 10%
- Larutan CuSO4
- Tabung reaksi
- Pipet tetes

Cara Kerja :
Siapkan 2 tabung reaksi yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti table berikut
tabung 1 2
Larutan gelatin 2 Ml -
Larutan putih telur - 2 mL
NaOH 10% 2 Ml 2 mL
Larutan CuSO4 1 – 10 tetes 1 – 10 tetes
HASIL :

KESIMPULAN :
2. Reaksi Xantoprotein
Tujuan : Memperlihatkan bahwa protein tertentu mengandung asam amino dengan inti benzene
Prinsip : Nitrasi inti benzene dari asam amino dalam molekul protein (tirosin, fenilalanin,
triptofan) menjadi senyawa nitro yang berwarna kuning. Dalam lingkungan alkalis terionisasi
dan warnanya berubah lebih tua atau jingga.
Bahan dan alat:
- Larutan gelatin dan putih telur
- HNO3 pekat
- Larutan alkali pekat (NH4OH/NaOH)
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Penangas air mendidih

Cara kerja:
Siapkan 2 tabung reaksi yang kering dan bersih. Ke dalam masing-masing tabung reaksi pipetkan
seperti pada table berikut:
Tabung 1 2
Larutan gelatin 2 Ml -
Larutan putih telur - 2 mL
HNO3 pekat 1 Ml 1 mL
Perhatikan Terbentuk endapan, kemudian panaskan hati-hati sampai larutan berubah kuning
dan endapan larut kembali
Dinginkan di bawah air mengalir
Tambahkan tetes demi tetes Beberapa 5 tetes Beberapa 5 tetes
larutan alkali
HASIL :

Kesimpulan :

Pertanyaan :
1. asam amino apakah yang mengandung inti benzene pada gugus R ?
2. asam amino manakah yang mengandung benzene tersebut yang termasuk asam amino esensial
?
Jawaban :

3. Reaksi Millon
Tujuan : Memperlihatkan bahwa protein mengandung aasam amino dengan inti fenol (tirosin)
Prinsip : Nitrasi derivate monofenol dari asam amino tirosin dalam senyawa protein.
Bahan dan alat :
- Larutan gelatin dan putih telur
- Pereaksi Millon yang mengandung merkuri dalam asam nitrat pekat.
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Penangas air mendidih

Cara Kerja :
Siapkan 2 tabung reaksi yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti dalam table berikut.
Tabel 1 2
Larutan gelatin 2 Ml ---
Larutan putih telur --- 2 mL
Pereaksi Millon Beberapa 3-4 tetes Beberapa 3-4 tetes
Panaskan hati-hati
HASIL :

Kesimpulan :

4. Reaksi Hopkins-Cole
Tujuan : Memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino triptofan
Prinsip : Asam amino Triptofan yang terdapat dalam protein berkondensasi dengan asam
glioksilat yang dengan asam pekat membentuk kompleks berwarna.
Bahan dan alat :
- Larutan gelatin
- Larutan putih telor
- H2SO4 pekat
- Pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Buret
- Penjepit tabung

Cara kerja :
Siapkan 2 tabung reaksi yang kering dan bersih. Ke dalam masing-masing tabung reaksi pipetkan
seperti urutan dalam table berilut.
Tabung 1 2
Larutan gelatin 2 mL --
Larutan putih telur -- 2 mL
Pereaksi Hopkins-Cole 2 mL 2 mL
Alirkan hati-hati dan perlahan melalui 2 mL 2 mL
dinding tabung H2SO4 pekat sampai
terbentuk 2 lapisan cairan
HASIL:

Kesimpulan :

Pertanyaan :
1. Berdasarkan percobaan-percobaan yang saudara lakukan terhadap larutan gelatin dan putih
telur, asam amino apa saja yang terdapat dalam protein tersebut ?
2. Mengingat ada tidaknya salah satu asam amino esensial, mana yang lebih baik di antara kedua
protein itu sebagai sumber protein hewani ?
Jawaban :
III. LEMAK
Lemak secara kimiawi didefinisikan sebagai susbtansi yang tidak larut dalam air namun larut
dalam alkohol, eter dan kloroform. Lemak dalam makanan terutama adalah triasilgliserol
(trigliserida) yang terdiri dari 3 asam lemak yang mengalami esterifikasi ke sebuah gugus gliserol.
Lemak merupakan simpanan bahan bakar yang efisien, triasilgliserol mengandung lebih banyak
kalori per gram dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. Berdasarkan jenis ikatannya asam
lemak dibedakan menjadi:
1. Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam
stearat.
2. Asam lemak tidak jenuh yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

1. Uji pengelmusian lemak


Tujuan : Memperlihatkan bahwa minyak dan air dapat dicampur secara merata dan stabil dalam
bentuk emulsi, dengan bantuan suatu bahan pengemulsi.
Prinsip : Suatu senyawa bersifat pengemulsi, bila dapat larut baik dalam air maupun dalam
minyak. Adanya bahan pengemulsi ini menyebabkan minyak dapat tersebar merata dan stabil di
antara molekul-molekul air.
Bahan dan alat :
- Air suling
- Minyak kelapa
- Bahan pengemulsi, (sabun bubuk)
- Tabung reaksi
- Pipet tetes

Cara Kerja :
Siapkan 2 tabung reaksi yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti dalam table berikut.
Tabung 1 2
Air suling 2 Ml 2 mL
Minyak kelapa 1 Ml 1 mL
Sabun -- Seujung sendok
Kocok dengan kuat, kemudian diamkan
HASIL :

Kesimpulan :

Pertanyaan :
1. jelaskan bagaimana cara menghilangkan noda/kotoran lemak pada pakaian ?
2. mengapa orang mandi harus mamakai sabun ?

2. Uji Kejenuhan Lemak


Tujuan : Memperlihatkan bahwa minyak nabati, ada yang jenuh, tidak punya ikatan rangkap dan
ada yang tidak jenuh, mempunyai ikatan rangkap
Prinsip : Minyak tidak jenuh (yang mempunyai ikatan rangkap), akan mengaddisi iodium (I2)
sehingga ikatan rangkap hilang. Bersamaan dengan itu warna coklat iodium juga hilang.
Bahan dan alat:
- Minyak kelapa (minyak jenuh)
- Minyak jagung (minyak tidak jenuh)
- Minyak jagung yang telah dipanaskan
- Larutan Hubl
- Tabung reaksi
- Pipet tetes

Cara kerja:
Siapkan 3 tabung reaksi yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti dalam table berikut.
Tabung 1 2 3
Minyak kelapa 1 mL
Minyak jagung 1 mL
Minyak jagung yang 1 mL
telah dipanaskan
Larutan Hubl tetes demi tetes sampai warna coklat
HASIL :
Jumlah tetesan

Kesimpulan :

3. Uji Kolesterol
Tujuan : memperlihatkan bahwa kolesterol tidak terdapat dalam minyak nabati dan terdapat
dalam sumber hewani.
Prinsip : kolesterol akan membentuk warna merah, dan ungu bila direaksikan dengan H2SO4
pekat
Bahan dan Alat :
- Larutan kolesterol 0,5% dalam kloroform
- Minyak kelapa
- Larutan kuning telur dalam kloroform
- H2SO4
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Buret

Cara kerja:
Siapkan 3 tabung reaksi yang kering dan bersih. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
seperti dalam table berikut.
Tabung 1 2 3
Larutan kolesterol 1 mL --- ---
Minyak kelapa --- 1 Ml ---
Larutan kuning telur --- --- 1 mL
dalam kloroform
H2SO4 pekat, alirkan 1 mL 1 Ml 1mL
dari buret
HASIL:
Perhatikan warnanya

Kesimpulan :

Pertanyaan :
Apakah minyak kelapa mengandung kolesterol ?
Praktikum 2: Pengenalan Mikroskop Dan Macam-Macam Jaringan Dasar

Pendahuluan

Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat kehidupan sel yang kecil. Pada praktikum ini, kita
mempelajari mikroskop cahaya yang bekerja dengan membelokkan refraksi cahaya. Pada
mikroskop cahaya gabungan, terdiri dari dua atau lebih set lensa yang membelokkan cahaya yang
datang untuk membentuk gambaran lebih besar dari sel atau spesimen lain yang ingin dilihat. Akan
membantu jika bagian-bagian sel dibedakan dengan warna atau densitas dari lingkungannya.
Mikroskop mempunyai resolusi power (RP) yaitu kemampuan untuk memisahkan dua partikel
pada jarak tertentu sehingga dapat dibedakab satu sama lain. Misalnya: dua partikel akan terlihat
berbeda bila mereka terpisah dengan jarak sebesar 0,3 µm dan mikroskop mempunyai RP sebesar
0,3 µm, maka titik akan terlihat jelas. Tipe mikroskop dibedakan berdasarkan: sumber cahaya yang
dipakai dan RP. Jenis mikroskop elektron dapat melihat bagian yang lebih kecil didasarkan pada
akselerasi aliran elektron yang memiliki gelombang sekitar 0,005 nanometer dan dapat melihat
100.000 kali daripada cahaya biasa. Pemilihan jenis mikroskop ini tergantung pada kebutuhan.
Jika hanya ingin melihat sel, cukup dengan menggunakan mikroskop cahaya yang dapat
memperbesar gambar maksimal sekitar 1.250 kali (dengan minyak emersi).

KOMPONEN-KOMPONEN PENYUSUN MIKROSKOP CAHAYA

A. BAGIAN OPTIS/ BAGIAN YANG BERUPA LENSA:

1. Kondensor + iris/ diafragma: berhubungan dengan cermin yang berfungsi


memproyeksikan kerucut sinar untuk menyinari objek yang diamati.

2. Cermin: mengkoleksi sinar dan memproyeksikan pada kondensor, terdiri dari lensa datar
dan konkaf.

3. Lensa objektif: memperbesar objek dan memproyeksikan bayangan ke arah lensa okuler/
lensa mata. Ada tiga jenis lensa objektif berdasarkan kemampuan memperbesar bayangan
yaitu 10X; 45X; dan 100X. Sifat utama lensa objektif adalah adanya apertura numerik
yaitu indeks bias terkecil yang terlihat di antara specimen mikroskopik. Indeks bias
adalah suatu ukuran mengenai rapat optic suatu benda. Mudah tidaknya suatu gelombang
cahaya melintasi suatu benda tergantung rapat optis benda tersebut.

4. Pada lensa objektif terdapat tulisan: Plan 100/ 1,25; 160/ 0,17 artinya: pembesaran
objektif 100X; NA 1,25; Panjang tubus 160 mm dan tebal gelas penutup 0,17 mm.
5. Lensa okuler: memperbesar bayangan dari lensa objektif dan memproyeksikan ke retina
pada mata. Ada dua jenis lensa okuler yaitu: 5X dan 10X/ 12,5X

B. BAGIAN MEKANIK

1. Tubus (observation tube)


2. Tangkai/ lengan (arm)
3. Meja sediaan (stage)
4. Penjepit sediaan (stage clip)
5. Penggerak sediaan (mechanical stage)
6. Pengatur focus makro dan mikro (coarse and fine focus adjustment knob)
7. Pengatur kondensor (condenser dial)
8. Revolver
9. Kaki (base)

PRINSIP KERJA MIKROSKOP CAHAYA

Mikroskop berfungsi sebagai alat pembesar dua tingkat. Lensa objektif melakukan pembesaran
awal dan lensa okuler akan memperbesar bayangan pertama untuk kedua kalinya. Pembesaran
total: hasil kali kekuatan lensa objektif dan lensa okuler.

Lensa kondensor memusatkan cahaya dari sumbernya menjadi suatu berkas sinar terang yang akan
menyinari objek sehingga memberikan cahaya yang cukup terang untuk mengamati bayangan
yang diperbesar tersebut.

GAMBAR-GAMBAR POLA IRISAN:

Gambar yang terlihat di bawah mikroskop merupakan potongan/ irisan dari sediaan jaringan. Ada
tiga macam pola irisan: Cross section, longitudinal section, oblique section. Jadi kita harus
berimaginasi bentuk yang kita lihat dari irisan/ potongannya.

ALAT DAN BAHAN:

1. Mikroskop
2. Preparat: Vesika urinaria, Ren, Intestine, Oviduct, Kulit, Tendo, Jantung, Hepar,
Pembuluh darah arteri dan vena, Darah.
TUJUAN:

Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa mampu:


1. Mengidentifikasi komponen-komponen penyusun mikroskop cahaya
2. Mengetahui prinsip kerja mikroskop cahaya
3. Mengetahui cara penggunaan mikroskop dan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan mikroskop
4. Mengetahui pola-pola irisan preparat histologis.
5. Mengidentifikasi dan dapat membedakan secara umum tipe-tipe jaringan dasar
6. Mengidentifikasi fungsi dan letak jaringan dasar.

CARA KERJA:

1. Pengenalanbagian-bagian mikroskop dan fungsinya


2. Pengenalan macam-macam irisan pada mikroskop
3. Identifikasi letak dan fungsi jaringan dasar.
4. Gambarkan jaringan dasar yang anda lihat pada semua preparat yang disediakan

HASIL:
Tugas 1: Sebutkan bagian-bagian dari mikroskop cahaya pada gambar 1!
Gambar 5: Mikroskop cahaya

Tugas 2: Identifikasi tipe-tipe jaringan dasar pada preparat berikut, dan gambarkan jaringan
dasar tersebut di bagian hasil, serta jelaskan fungsinya.
1. Vesika urinaria: epitel selapis gepeng pada tunika serosa, epitel peralihan pada tunika
mukosa
2. Ren/ ginjal: epitel selapis kubus pada tubulus uriniferus
3. Intestine/ usus halus: epitel selapis pada tunika mukosa dan otot polos pada tunika
muskularis.
4. Oviduct: epitel selapis torak bersilia pada tunika mukosa.
5. Kulit: Epitel berlapis gepeng bertanduk pada epidermis.
6. Tendo: jaringan ikat kolagen, otot lurik
7. Cor/ jantung: otot jantung
8. Hepar
9. Pembuluh darah arteri dan vena
10. Darah: macam-macam sel darah
KESIMPULAN

REFERENSI

Starr, C. & Taggart, R. (1998). Biology: the unity and diversity of life. London: International
Thomson Publishing Europe. Hal. 58 – 73 (microscopes, the defining features of
eukayotic cells).
Thibodeau, G.A. & Patton, KT (1994). Anthony’s textbook of anatomy & physiology. St. Louis:
Mosby Year Book, Inc. Hal. 62 – 66 (cell structure and function).
Soeradi O., dkk (1989). Penuntun Praktikum Anatomi Mikroskopik. Jakarta: Bagian laboratorium
biologi kedokteran FKUI.
Singh I. (1991). Buku ajar Histologi Manusia. Alih bahasa: Jan T. Jakarta: Binarupa Aksara.
Buku asli diterbitkan tahun 1988.
Geneser F. (1994). Buku teks histologi. Alih bahasa: F. Arifin G, dkk. Jakarta: Binarupa aksara.
Buku asli diterbitkan tahun 1993.
Petunjuk penggunaan mikroskop cahaya Olympus CH 20.
KOMPONEN TUBUH MANUSIA TERDIRI DARI:
1. Sel: adalah bagian terkecil dari makhluk hidup (tubuh manusia)
2. Jaringan: adalah sekumpulan sel yang serupa bentuk, besar, dan fungsi
3. Organ: adalah sekumpulan bermacam-macam jaringan yang menjadi satu dan
mempunyai fungsi khusus.
4. Sistema (susunan tubuh): adalah suatu susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi
tertentu. Misalnya: system reproduksi, system perkemihan, dan lain-lain.

JARINGAN DASAR PENYUSUN TUBUH MAKHLUK HIDUP TERDIRI DARI:


1. Jaringan epitel
2. Jaringan pengikat atau penyokong
3. Jaringan otot
4. Jaringan saraf

1. Jaringan epitel:
Ciri khas: di permukaan yang berfungsi sebagai proteksi, absorbsi, dan sekresi
Macam-macam jaringan epitel:
a. Epitel selapis
- Epitel selapis gepeng (squamosa)
- Epitel selapis kubus (kuboid)
- Epitel selapis torak/ silindris (kolumnar)
b. Epitel berlapis banyak
- Epitel berlapis semu (pseudostratified)
- Epitel berlapis sempurna (stratified)
c. Epitel kelenjar: suatu system kelenjar yang multiselular. Hasil sekresi ini disalurkan ke suatu
permukaan. Sekret kelenjar terdiri dari cairan encer yang mengandung hasil-hasil sekresi
seperti enzim.
d. Epitel persarafan/ neuroepitel. Sel epitel ini memiliki bentuk dan peranan khusus untuk
persarafan yaitu sebagai sel indra, terdapat pada putting pengecap yang ada pada lidah.
e. Epitel pergerakan: terdapat pada berbagai kelenjar keringat, kelenjar susu, kelenjar liur.
Kelenjar epitel ini dapat berkerut seperti sel otot disebut mioepitel.
Epitel selapis gepeng pada tunika serosa vesika urinaria

Epitel selapis kubus pada tubulus uriniferus

Epitel transisional pada tunika mukosa vesika urinaria

Epitel selapis thoraks bersilia

Epitel berlapis gepeng bertanduk pada kulit

Gambar 1. Bentuk-bentuk jaringan epitel


2. Jaringan penunjang: jaringan yang berada di antara jaringan lainnya, sekumpulan sel
khusus yang serupa bentuk, besar, dan pekerjaannya yang berfungsi untuk menunjang dan
menyokong berbagai susunan tubuh sekitarnya. Jaringan penunjang terdiri dari: jaringan
ikat, jaringan rawan, jaringan tulang, dan jaringan ikat khusus (darah).

Jaringan ikat pada tendo (sel bersayap atau fibrosit


yang berwarna lebih gelap)

Jaringan ikat khusus darah: neutrofil

Jaringan ikat khusus darah


Gambar 2. Jaringan ikat khusus

3. Jaringan otot
a. Otot polos: terdapat di bagian visceral yang membentuk bagian kontraktil pada dinding
saluran cerna dari pertengahan esophagus sampai ke anus. Yang termasuk otot polos, yaitu
system pernapasan, system perkemihan, alat reproduksi, arteri, vena, pembuluh limfe,
dermis, iris, dan korpus silare pada mata.
b. Otot kerangka: merupakan otot lurik yang terikat pada tulang atau fasia, membentuk daging
dari anggota badan dan dinding tubuh. Keseluruhan otot itu ujungnya berhubungan dengan
tendo dan ujung yang lain pada jaringan ikat dalam otot itu.
c. Otot jantung: bersifat lurik dan involunter berkontraksi secara ritmik dan ototmatis, hanya
terdapat pada miokard (lapisan otot jantung) dan dinding pembuluh darah. Gambaran umum
berupa serat-serat yang jalannya parallel, dengan banyak guratan melintang terdapat jaringan
ikat halus pada endomisium dan mengandung pembuluh darah.

Otot polos pada intestine

Otot lurik pada tendon


Otot jantung

Gambar 3. Bentuk-bentuk jaringan otot

4. Jaringan saraf:
Ritabilits: merupakan kapasitas untuk memberikan jawaban (respons) terhadap rangsangan fisik
dan zat kimia melalui pembentukan impuls.
Konduktifitas: kemampuan untuk menghantarkan impuls tersebut melalui sel saraf/ neuron.

Gambar 4. Bentuk jaringan saraf pada jaringan cerebrum kucin


PANDUAN QUESTION BASED LEARNING (QBL):

A. TUGAS MAHASISWA:

1. Satu minggu sebelum kegiatan Diskusi Kelompok:


a. Mahasiswa sudah harus mengunduh semua pertanyaan QBL modul IBD 1 minggu
sebelum Diskusi kelompok (DK). Pertanyaan dapat dilihat di Scele 2 minggu
sebelum diskusi kelompok dimulai.
b. Masing-masing Mahasiswa sudah mendapat pertanyaan yang telah ditetapkan.
c. Setiap 1 pertanyaan dijawab oleh 2 orang mahasiswa dalam kelompoknya.
d. Masing masing mahasiswa mencari jawaban pertanyaan yang menjadi tugasnya
dan membuatnya dalam bentuk tulisan atau cetak sebagai bagian dari Tugas
Mandiri. Tuliskan referensinya, minimal 2 referensi sesuai dengan kaidah yang
benar.
e. Mahasiswa sudah siap membawa jawaban tersebut pada saat jadwal diskusi
dilaksanakan.
f. Masing kelompok kecil sudah membuat presentasi dalam bentuk power point dan
membawanya pada saat diskusi dilaksanakan

2. Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok:


a. Satu setengah jam pertama:

i. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara


bergilir.
1. Tugas Ketua Kelompok:
a. Memimpin jalannya diskusi.
b. Menjaga ketepatan waktu diskusi pada proses diskusi.
2. Tugas Sekretaris:
a. Mencatat hasil diskusi pada borang hasil diskusi.
ii. Setiap mahasiswa melaporkan hasil tugas mandirinya jawaban
pertanyaannyadan anggota kelompok diwajibkan berdiskusi dan berbagi
pengetahuan, tidak lagi mencari jawaban.
iii. Apabila ada pertanyaan yang tidak terjawab, mahasiswa wajib
menuliskannya pada borang hasil diskusi.
b. Satu setengah jam kedua:
i. Setiap kelompok kecil mempresentasikan hasil kelompoknya didepan
kelas (presentasi dalam bentuk power point).
ii. Setiap kelompok kecil mengisi borang hasil diskusi (isinya adalah
rangkuman hasil diskusi) dan setelah diskusi selesai diserahkan ke tutor
masing-masing.
iii. Pada akhir kegiatan, setiap kelompok besar mempersiapkan slide
presentasi untuk Pleno, maksimal 30 slide (tidak termasuk referensi), dan
iv. Setiap mahasiswa membuat rangkuman perolehan pengetahuan baru
berupa rangkuman hasil keseluruhan diskusi dalam bentuk tertulis
(tulisan tangan) pada buku tulis.

3. Pada saat Pleno:


a. Mahasiswa presentasi selama 30 menit.
b. Kelompok mahasiswa yang tidak presentasi wajib bertanya, pada sesi tanya
jawab.
c. Setelah kegiatan pleno selesai, setiap mahasiswa membuat rangkuman pleno dan
umpan balik dalam bentuk tertulis (tulisan tangan) pada buku tulis.

B. TUGAS TUTOR:

1. Membawa daftar pertanyaan dan jawaban pada setiap sesi diskusi.

2. Memperkenalkan diri.
3. Mengatur tempat duduk setiap kelompok kecil sehingga semua anggota kelompok
mampu mempertahankan kontak mata dengan anggota kelompok lainnya.
4. Memberikan penjelasan umum tentang proses diskusi dan proses evaluasi diskusi yang
dilakukan oleh tutor.
5. Meminta anggota kelompok untuk memilih ketua dan sekretaris.
6. Memastikan diskusi berlangsung dengan baik, yaitu mahasiswa saling berbagi
pengetahuan antar kelompok kecil (tidak lagi mencari jawaban) sambil mengabsensi
mahasiswa.
7. Apabila ada pertanyaan yang belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan, tutor wajib
mengarahkan mahasiswa untuk mencari sumber referensi yang tepat.
8. Tutor memandu dan mereview presentasi kelompok kecil.
9. Tutor membuat 1 soal MCQ untuk setiap topic/pokok bahasan dari presentasi
kelompoknya dan diserahkan kepada pengelola modul.
10. Tutor melakukan penilaian:
a. Proses diskusi kelompok mahasiswa dengan mengisi borang Tutor Assessment.
b. Tugas Mandiri mahasiswa (jawaban pertanyaan) dan buku catatan yang berisi
rangkuman hasil diskusi kelompok dan pleno.
c. Penilaian tersebut dimasukkan pada borang penilaian akhir.
11. Hadir sebagai pengawas ujian.
12. Memasukkan nilai akhir dalam bentuk huruf ke SIAK NG sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

C. TUGAS NARASUMBER

1. Mempersiapkan bahan kuliah dan menyampaikan softcopy kepada penanggung jawab


modul, untuk diunggah ke Scele, bila dirasa perlu.
2. Menyampaikan kuliah sesuai jadwal.
3. Hadir pada saat pleno penuh waktu dan dan memberikan umpan balik dan rangkuman
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4. Membuat soal ujian dan menyerahkan ke pengelola modul sesuai jadwal yang telah
disepakati bersama sebelumnya.
5. Hadir pada pertemuan yang diselenggarakan oleh pengelola modul dalam rangka evaluasi
atau ujian tulis.

D. TUGAS INSTRUKTUR PRAKTIKUM


1. Memberi pengarahan dan membimbing mahasiswa sesuai dengan tujuan praktikum.
2. Mengumpulkan dan memeriksa kuis praktikum.
3. Memasukkan nilai kuis mahasiswa pada borang penilaian akhir.
4. Mengabsensi kehadiran mahasiswa.
5. Hadir sebagai pengawas ujian praktikum.

E. TUGAS PENANGGUNG JAWAB PRAKTIKUM


1. Mengatur kegiatan praktikum sesuai jadwal telah ditentukan.
2. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan laboratorium
dengan dibantu oleh laboran.
3. Menyelenggarakan kuis praktikum untuk setiap topik praktikum.
4. Membuat soal ujian praktikum dan menyerahkannya kepada pengelola modul sesuai
dengan waktu yang telah disepakati bersama.
5. Hadir pada pertemuan yang diselenggarakan oleh pengelola modul dalam rangka ujian
praktikum.

F. TUGAS PIC

1. KULIAH
a. Ruang kuliah dan pleno reg: ruang kuliah Anantomi.
b. Ruang kuliah KKI: IASTH lt.5, pleno lt.7
c. Mengingatkan narasumber kuliah (pada hari PIC bertugas) 1 hari sebelumnya.
d. Mengingatkan narasumber, bila tidak hadir, memberikan narasumber pengganti
e. Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan pada hari PIC bertugas.
f. Mengisi daftar hadir dan berita acara kegiatan di sekretariat KBK TK II
(parasitologi)

2. DISKUSI KELOMPOK
a. Mengecek apakah semua fasiltator hadir pada diskusi kelompok
b. Fasilitator diharap hadir tepat waktu, atau selambat-lambatnya 15 menit melewati
waktu yang sudah dijadwalkan.
c. Apabila fasilitator:
i. Tidak dapat hadir sesuai jadwal, yang bersangkutan harus mencarikan
fasilitator pengganti. Diutamakan dari departemen masing-masing.
ii. Apabila terlambat lebih dari 15 menit dan tidak mengirimkan fasilitator
pengganti, maka akan digantikan oleh pengelola/PIC.
iii. Apabila terlambat lebih dari 15 menit dan tidak mengirimkan fasilitator
pengganti tetapi memberi kabar kepada pengelola bahwa akan tetap hadir,
maka untuk sementara fasilitator digantikan oleh pengelola/PIC sampai
yang bersangkutan datang, dengan catatan, fasilitator tidak boleh terlambat
lebih dari 30 menit. Apabila dalam tenggang waktu waktu 30 menit tetap
tidak bisa hadir, maka akan digantikan oleh pengelola.
d. Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan pada hari PIC bertugas.
e. Mengisi daftar hadir dan berita acara kegiatan di sekretariat KBK TK II
(parasitologi)

3. PLENO
a. Mengingatkan narasumber pleno (pada hari PIC bertugas) 1 hari sebelumnya.
b. Mengingatkan narasumber, bila tidak hadir, memberikan narasumber pengganti
c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan pada hari PIC bertugas.
d. Mengisi daftar hadir dan berita acara kegiatan di sekretariat KBK TK II
(parasitologi)

4. UJIAN FORMATIF DAN SUMATIF


a. Mengingatkan pengawas ujian (pada hari PIC bertugas) 1 hari sebelumnya.
b. Mengingatkan pengawas, bila tidak hadir, memberikan pengganti
c. Bertanggung jawab terhadap keamanan soal ujian dan lembar jawaban.
d. Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan pada hari PIC bertugas.
e. Mengisi daftar hadir dan berita acara kegiatan di sekretariat KBK TK II
(parasitologi)

G. TUGAS SEKRETARIAT MODUL

1. Memastikan ruangan kelas diskusi dan pleno serta prasarananya siap pakai untuk kegiatan
modul.
2. Memperbanyak materi modul danborang isian/penilaian serta alat bantu kegiatan
pembelajaran yang akan digunakan pada sesi modul hari tersebut.
3. Menyiapkan absensi mahasiswa, absensi tutor dan narasumber, serta memastikan pengisian
formulir pengembalian absensi kelas.
4. Mengedarkan absensi tutor pada 30 menit pertama sesi kegiatan diskusi dan pleno.
5. Merekap kehadiran mahasiswa dan tutor setiap minggunya dan melaporkan hasil rekap
tersebut kepada tim pengelola modul setiap bulannya.
6. Membantu Penanggung Jawab (PJ) harian dalam menjalankan tugasnya.
7. Memastikan pengisian formulir Laporan PJ Harian dan mengarsipkannya untuk dievaluasi
oleh tim pengelola modul.
TATA TERTIB MAHASISWA MODUL IBD RIK UI 2017-2018

1. Kehadiran minimal 80% pada semua aktivitas modul. Mahasiswa dengan tingkat
kehadiran <80% tidak diijinkan mengikuti ujian.
2. Toleransi keterlambatan adalah 30 menit. Mahasiswa yang datang terlambat >30 menit
akan dianggap absen/tidakhadir.
3. Mahasiswa harus mempersiapkan diri sebelum setiap sesi diskusi dengan membaca dan
menjawab pertanyaan sesi diskusi dan mengunggahnya ke SCeLE sebelum batas waktu
yang ditetapkan oleh tim modul. Mahasiswa yang belum mempersiapkan diri dan
mengunggah jawaban pada SCeLE tidak diijinkan mengikuti diskusi.
4. Sebelum setiap sesi pleno, setiap kelas/kelompok besar wajib mengunggah hasil
diskusinya dalam bentuk powerpoint ke SCeLE sebelum batas waktu yang ditetap kan
oleh tim modul. Kelompok yang tidak mengunggah hasil diskusinya pada SCeLE tidak
diijinkan mengikuti pleno dan akan diangga pabsen/tida khadir. Format dan kerangka
powerpoint dapat dibaca dariSCeLE.
5. Mahasiswa dianggap lulus modul bila nilai rata-rata akhir DAN nilai setiap komponen
penilaian minimal C (>55).
6. Tata tertib umum lain (misalnya tata karma kehidupan kampus) mengikuti peraturan
yang sudah ada.

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa harus datang tepat waktu


2. Mahasiswa harus menggunakan jas lab dan sepatu tertutup
3. Dilarang makan dan minum dalam ruang laboratorium
4. Rambut harus ringkas dan tidak boleh tergerai
5. Mahasiswa berhati-hati dalam menggunakan alat-alat praktikum
6. Mahasiswa harus mengikuti aturan penggunaan bahan kimia:
 Dilarang menghisap pipet dengan mulut
 Jika secara tidak sengaja terjadi kontak dengan bahan-bahan berbahaya, korosif, atau
beracun segera bilas dengan air sebanyak-banyaknya dan segera lapor kepada instruktur
 Pada penggunaan bahan kimia, segera tutup kembali bahan kimia yang disediakan dalam
botol tertutup untuk mencegah inhalasi.
 Sedapat mungkin tidak menumpahkan bahan-kimia.
 Gunakan alat/instrumen yang disediakan sesuai dengan cara kerjanya.
 Berhati-hatilah bila bekerja dengan bahan uji yang berasal dari bahan-bahan biologis,
seperti darah, saliva, atau urin, karena kemungkinan dapat terinfeksi kuman atau virus
berbahaya, seperti HIV atau hepatitis.
 Gunakan sarung tangan, hindari tertusuk jarum. Cuci segera tangan atau anggota badan
yang terkena darah, atau bahan biologi lainnya.
7. Pada praktiukum yang menggunakan mikroskop, operasionalkanlah mikroskop sesuai dengan
aturannya.
8. Pada penggunaan phantom, berhati-hatilah dalam melepaskan bagian-bagian phantom, dan
setelah selesai susunlah kembali seperti semula.
9. Setelah praktikum selesai, mahasiswa wajib membersihkan semua alat yang telah digunakan,
(mencuci alat-alat gelas yang digunakan).

Prosedur Absensi/Pergantian Tutor

1. Setiap tutor telah diberikan jadwal modul sebelum modul dimulai.


2. Bila tutor berhalangan hadir karena tugas lain, mohon menghubungi tim pengelola modul
PALING LAMBAT 2 hari sebelum hari-H.
3. Tim pengelola modul akan mencari pengganti bagi tutor yang berhalangan hadir.
4. Pada setiap sesi akan terdapat 1 PJ Harian yang bertugas:
 Berkoordinasi dengan sekretariat untuk memastikan kelengkapan materi modul, absensi
kelompok, dan absensi staf pengajar
 Berkoordinasi dengan secretariat untuk memastikan kesiapan ruangan dan kelengkapan
prasarana yang dibutuhkan
 Berkoordinasi dengan pengelola modul untuk memastikan kehadiran tutor pada hari
tersebut.
 Sebagai pengganti tutor, yang siap menggantikan bila terdapat tutor yang mendadak
berhalangan hadir
5. Saat kegiatan kelompok, secretariat akan mengedarkan absensi tutor ke setiap ruangan (hal ini
sekaligus untuk identifikasi tutor yang belum hadir). Format absensi tutor terlampir.
6. Toleransi keterlambatan adalah 30 menit. Setelah 30 menit, tutor yang terlambat hadir akan
dianggap absen dan digantikan oleh PJ Harian yang bertugas.
7. Absensi tutor merupakan salah satu aspek evaluasi kinerja tutor dan akan dilaporkan kepada
koordinator RIK dan fakultas asal tutor sebagai acuan/rekomendasi untuk penugasan kembali
di tahun akademik mendatang.

Acknowledgment

Formulir-1:
Adaptasi penuh dari borang MEU Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Formulir-2:
Adaptasi penuh dari borang MEU Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Formulir-3:
Adaptasi penuh dari borang skor penilaian yang diambil dari borang penilaian MPKT
Universitas Indonesia
Tim Penyusun Modul
Dwirini Retno (Fakultas Kedokteran)
Sri Redjeki (Fakultas Kedokteran Gigi)
Tuti Nuraini (Fakultas Ilmu Keperawatan)
Anton Bahtiar (Fakultas Farmasi)
Yvonne M Indrawan (Fakultas Kesehatan Masyarakat)

Narasumber
Fakultas Kedokteran
Deswaty Furqonita
Minarma S Siagian
Dewi Irawati
Sophie Yolanda
Dwi Anita Suryandari
Novi Silvia

Fakultas Kedokteran Gigi


Ferry Gultom
Ria Puspitawati

Fakultas Farmasi
Fadlina Chany Saputri
Retnosari Adrajati

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Ririn Arminsih
Emma

Fakultas Ilmu Keperawatan


Kuntarti

Anda mungkin juga menyukai