Anda di halaman 1dari 11

1.

Uji Molisch
Tujuan : Membedakan senyawa karbohidrat dengan senyawa bukan karbohidrat
Prinsip :

Melibatkan reaksi dehidrasi pembentukan zat yang lebih kompleks dari zat yang
lebih sederhana dan akan membentuk air

Karbohidrat + H2SO4 Pekat Senyawa Fulfural

Senyawa furfural yang terbentuk bereaksi dengan -naftol menghasilkan cincin


berwarna ungu pada permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.

Bahan/Alat:
- Larutan pati, laktosa, sukrosa dan glukosa
- Pereaksi molisch
- H2SO4 pekat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes

Cara Kerja:
1. Siapkan 4 tabung reaksi yang kering dan bersih.
2. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi seperti table berikut.
Tabung
Larutan Pati
Larutan Laktosa
Larutan Sukrosa
Larutan Glukosa
Pereaksi Molisch
H2SO4 Pekat,
dialirkan melalui
dinding tabung

Pendataan :

1
2mL
3 tetes
2mL

2
2mL
3 tetes
2mL

3
2mL
3 tetes
2mL

4
2mL
3 tetes
2mL

Semua larutan yang tersedia dalam tabung 1, 2, 3,


dan 4 menghasilkan cincin berwarna ungu

Tabung
1
2
3
4

Hasil Reaksi
Terbentuk Cincin Ungu
Terbentuk Cincin Ungu
Terbentuk Cincin Ungu
Terbentuk Cincin Ungu

Gambar 1.1 Hasil Uji Molish

Kesimpulan :
Semua jenis larutan yang diuji merupakan senyawa karbohidrat
Referensi

Panduan praktikum
http://www.harpercollege.edu/tmps/chm/100/dgodambe/thedisk/carbo/molisch/molisch.htm

2. Uji Iodium
Tujuan : Membedakan Polisakarida dari disakarida dan monosakarida
Prinsip :

Pati Polisakarida yang mudah diidentifikasi dengan Uji Iodium

Pati Terbentuk dari polimer alpha-amilosa (10-20%) dan amilopektin (80-90%)

Memiliki struktur 3 dimensi berupa spiral.

Pati mengikat molekul iodium secara fisik menempatkan iodium tersebut dalam
spiral, tepatnya dalam gulungan amilosa membentuk kompleks yang berwarna biru
kehitaman.

Baik monosakarida dan disakarida terlalu kecil untuk mengikat iodium tidak terjadi
perubahan warna

Pada pH rendah dan suhu tinggi percobaan tidak dapat dilakukan, struktur spiral akan
hilang sehingga pati tidak dapat mengikat iodium.

Bahan/Alat :
-

Larutan pati, laktosa, sukrosa dan glukosa

Larutan lugol (terdiri atas I2 dalam KI)

Tabung reaksi

Pipet tetes

Cara kerja :
1. Siapkan 4 tabung yang kering dan bersih.
2. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi seperti table berikut.
Tabung
Larutan Pati
Larutan Laktosa
Larutan Sukrosa
Larutan Glukosa
Larutan Lugol

Pendataan :

1
2 mL
1 tetes

2
2 mL
1 tetes

3
2 mL
1 tetes

4
2 mL
1 tetes

Larutan Pati ada tabung 1 menghasilkan warna


biru tua dan Larutan Laktosa, sukrosa dan glukosa
yang berturut turut tersedia dalam tabung 2, 3,
dan 4 menghasilkan warna kuning

Tabung
1
2
3
4

Hasil Reaksi
Biru Tua
Kuning
Kuning
Kuning

Gambar 1.2 Hasil Uji Iodium

Kesimpulan :
Pati merupakan senyawa polisakarida sedangkan laktosa, sukrosa, glukosa bukan senyawa
polisakarida
Referensi

Panduan praktikum
http://www2.volstate.edu/CHEM/1030/Labs/Carbo9.htm
http://chem.libretexts.org/Core/Biological_Chemistry/Carbohydrates/Case_Studies/St
arch_and_Iodine

3. Uji Barfoed
Tujuan : Membedakan monosakarida dan disakarida
Prinsip :

Larutan barfoed mengandung tembaga (II) asetat yang bersifat asam


Tembaga (II) asetat direduksi cepat oleh monosakarida menghasilkan tembaga (I)
oksida
berwarna merah bata.
Larutan monosakarida dan tembaga (I) oksida + fosfomolibdat larutan monosakarida
akan berwarna biru tua.

Bahan/Alat:
-

Larutan laktosa, glukosa

Larutan barfoed

Pereaksi warna fosfomolibdat

Tabung reaksi

Pipet tetes

Cara Kerja:
1. Siapkan 2 tabung yang kering dan bersih.
2. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi seperti tabel
Tabung
Larutan Barfoed
Larutan Laktosa
Larutan Glukosa

1
1 mL
1 mL
-

2
1 mL
1 mL

3. Panaskan dalam air mendidih selama 3 menit


4. Masukkan dalam bejana berisi air selama 2 menit
5. Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi seperti tabel
Tabung
Pereaksi
Fosfomolibdat

1
1 mL

2
1 mL

Pendataan :
Larutan glukosa dalam tabung 2 menghasilkan
warna biru yang lebih tua daripada larutan laktosa

Tabung
1
2

Hasil Reaksi
Biru Tua
Biru Muda

dalam tabung 1

Gambar 1.3 Hasil Uji Barfoed

Kesimpulan :
Glukosa merupakan senyawa monosakarida sedangkan laktosa bukan merupakan senyawa
monosakarida.

Referensi

Panduan praktikum
http://www.harpercollege.edu/tm-ps/chm/100/dgodambe/thedisk/carbo/barf/barfoed.htm
http://vlab.amrita.edu/?sub=3&brch=63&sim=631&cnt=1

UJI SELIWANOFF
Tujuan: Membedakan karbohidrat yang memiliki gugus keton dan aldehid.
Prinsip :

Melibatkan reaksi dehidrasi pembentukan zat yang lebih kompleks dari zat yang lebih

sederhana dan akan membentuk air


Larutan Seliwanoff terdiri dari HCl dan resorsinol
Ketosa + Seliwanoff ketosa terdehidrasi menjadi 5-hidroksimetilfurfural warna

berubah menjadi merah.


Aldosa juga bereaksi dengan Seliwanoff, namun lebih lambat.
Ketika bereaksi dengan disakarida/polisakarida: asam di reagen Seliwanoff menghidrolisis
disakarida/polisakarida menjadi monosakarida, kemudian baru bisa didehidrasi
Disakarida dan monosakarida bereaksi lambat dengan Seliwanoff.

Bahan/Alat
-

Larutan laktosa, sukrosa, glukosa, fruktosa


Larutan selliwanoff
Tabung reaksi
Pipet tetes
Penangas air mendidih

Cara Kerja:
1
2

Siapkan 4 tabung yang kering dan bersih.


Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi seperti table berikut.

Tabung
Larutan Laktosa
Larutan Sukrosa
Larutan Glukosa
Larutan Fruktosa
Pereaksi

1
0,5 mL
5 mL

2
0,5 mL
5 mL

Selliwanoff
n dalam air mendidih selama 1 menit

Pendataan :

3
0,5 mL
5 mL

4
0,5 mL
5 mL

P
a
n
as
k
a

Larutan Sukrosa dan Fruktosa pada tabung 2 dan


4 menghasilkan warna merah dan Larutan Laktosa
dan glukosa dalam tabung 1 dan 3 tidak berubah
warna.

Tabung
1
2
3
4

Hasil Reaksi
Tak Berwarna
Merah
Tak Berwarna
Merah

Kiri: negatif, kanan: positif


http://www.harpercollege.edu/tm-ps/chm/100/dgodambe/thedisk/carbo/seli/seli.jpg

Kesimpulan
Karbohidrat yang memiliki gugus keton berubah warna menjadi merah ketika direaksikan
dengan pereaksi Seliwanoff, dan jika tidak memiliki gugus keton maka warnanya tidak akan
berubah. Maka Sukrosa dan Fruktosa mengandung gugus keton.

Referensi

Panduan praktikum
http://www.laney.edu/wp/cheli-fossum/files/2012/01/11-Carbohydrates.pdf
https://faculty.psau.edu.sa/filedownload/doc-1-docx-c5f5c23be1b71adb51ea9dc8e9d444a8-original.docx

UJI BENEDICT
Tujuan: Memperlihatkan sifat reduksi dari suatu karbohidrat dan membedakan gula apa yang dapat
direduksi/tidak.

Prinsip :

Gula pereduksi adalah gula yang dapat dioksidasi serta dapat mereduksi zat lain,

mengandung gugus aldehid atau keton.


Menggunakan Larutan Benedict yang mengandung ion Cu 2+ (dari CuSO4), natrium sitrat,

dan natrium karbonat (Na2CO3).


Larutan tembaga (Cu2+) direduksi oleh gula pereduksi terbentuk endapan kupro-

oksida yang berwarna hijau sampai merah bata.


Cu2+ + gula pereduksi Cu2O

*Reaksi terjadi dalam suasana basa

Bahan/Alat
-

Larutan laktosa, sukrosa dan glukosa


Larutan Benedict
Tabung reaksi
Pipet tetes
Penangaas air

Cara Kerja :
1
2
3

Lakukan uji benedict pada larutan laktosa, sukrosa dan laktosa.


Siapkan 3 tabung reaksi yang kering dan bersih.
Pipetkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sperti table berikut.

Tabung
Larutan Benedict
Larutan Sukrosa
Larutan Laktosa
Larutan Glukosa

1
5 mL
5-8 tetes
-

2
5 mL
5-8 tetes
-

Panaskan dalam air mendidih selama 5 menit

Pendataan :

3
5 mL
5-8 tetes

Larutan Laktosa dan


3 menghasilkan
Sukrosa dalam tabung

Tabung
1
2
3

Hasil Reaksi
Biru muda
Merah
Merah

Glukosa pada tabung 2 dan


warna merah. Larutan
1 tidak berubah warna

(Tetap Biru).

http://www.harpercollege.edu/tm-ps/chm/100/dgodambe/thedisk/carbo/bened/bened.jpg

Kesimpulan
Jika hasil reaksi menunjukkan adanya perubahan warna menjadi warna hijau, kuning,
orange, merah dan merah bata, berarti senyawa tersebut mengandung gula pereduksi;
sedangkan jika tidak mengalami perubahan warna (tetap biru), maka tidak ada gula

pereduksi yang ada di dalam senyawa tersebut. Larutan Glukosa dan Laktosa termasuk
dalam gula pereduksi, Sukrosa tidak.

REFERENSI

Panduan praktikum
http://www.laney.edu/wp/cheli-fossum/files/2012/01/11-Carbohydrates.pdf
http://www.harpercollege.edu/tm-ps/chm/100/dgodambe/thedisk/carbo/bened/benedict.htm
https://allmedicalstuff.com/benedicts-test/

Anda mungkin juga menyukai