PRAKTIKUM BIOKIMIA
KARBOHIDRAT
Salsabila Aldira
05031382126094
PENDAHULUAN
Salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh yaitu karbohidrat, yang terdiri dari
unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) dan mempunyai fungsi yaitu
menghasilkan energi. Karbohidrat merupakan zat gizi yang mempunyai kelompok
sebagai zat-zat organik yang terdiri dari yang mempunyai struktur molekul yang
berbeda-beda, walaupun terdapat persamaan dari sudut kimia. Karbohidrat terbagi
menjadi dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek
Karbohidrat sederhana dibentuk atas monosakarida yang merupakan molekul
dasar dari karbohidrat, disakarida yang terbentuk dari dua monosakarida
yang dapat saling terikat dan dan oligosakarida terdiri dari gula rantai
pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa dan fruktosa. Karbohidrat
kompleks terdiri dari polisakarida yang ditentukan lebih dari dua ikatan
monosakarida dan serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati. Karbohidrat
dalam tubuh berguna untuk menghasilkan energi, memberikan rasa manis pada
makanan, menghemat protein, metabolisme lemak dapat di atur dan membantu
pengeluaran fesces (Ningrumsari,2022).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui reaksi umum
karbohidrat meliputi reaksi molish dan reaksi yodium
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Disakarida
2.2 Monosakarida
2.4 Polisakarida
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 September 2022 dimulai pukul
jam 09.30 WIB sampai dengan selesai, dilakukan di Laboratorium Universitas
Sriwijaya Fakultas Pertanian Palembang.
Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini sebagai berikut: 1) Gelas beaker,
2) Kompor listrik, 3) Penjepit tabung reaksi 4) Pipet volume, 5) Pipet tetes, 6) Rak
tabung reaksi, dan 7) Tabung reaksi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini sebagai berikut: 1) Air, 2)
Asam sulfat pekat, 3) Larutan alpha nafthol 5%, 4) Larutan amylum, 5) Larutan
dekstrin, dan 6) Larutan Yodium
a. Reaksi Molish
1. Dalam tabung reaksi yang bersih dan kering dimasukkan 2 ml larutan
karbohydrat dan 3 tetes larutan alpha nafthol.
2. Melalui dinding tabung tambah secara perlahan-lahan larutan asam sulfat
pekat sampai terbentuk cincin coklat.
3. Ulangi percobaan di atas dengan mempergunakan 2 ml air sebagai
pengganti 2 ml larutan karbohydrat (percobaan blanko).
4. Amati apa yang terjadi.
b. Reaksi Yodium
1. Pada plat tetes yang bersih dan kering dimasukkan 3 tetes larutan yang
diperiksa.
2. Campur dengan 2 tetes larutan yodium.
3. Terbentuk warna biru untuk amylum dan warna merah anggur untuk
dekstrin.
BAB 4
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1. Hasil analisis Reaksi Molish
Tabung Bahan Pereaksi Hasil Keterangan
I 2 mL karbohidrat H2SO4 Ungu Positif
2 tetes alpha naftol Karbohidrat
II 2 mL air H2SO4 Merah Bata Negatif
3 tetes alpha naftol Karbohidrat
Praktikum kali ini membahas tentang reaksi umum karbohidrat melalui uji
reaksi molish dan reaksi Yodium. Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan
karbohidrat secara umum. Uji kelarutan dan percobaan Molish dilakukan
pengujian Monosakarida, dilakukan banyak uji pada sampel diantaranya larutan
sukrosa, laktosa, fruktosa, maltosa dan galaktosa.Pereaksi Molish terdiri atas
larutan naftol dengan alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan
glukosa, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk
dua lapisan zat cair. Batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena
terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan naftol. Larutan alumunium
apabila dibubuhi dengan beberapa teks alkohol/ naftol dan asam sulfat pekat,
sehingga terjadi pembatasan cincin. Adanya karbohidrat memberikan cincin
berwarna merah atau ungu. Percobaan uji yodium, suatu polisakarida dapat
dibuktikan dengan terbentuknya kompleks adsorpsi yang spesifik pada setiap jenis
polisakarida ini. Di manaamilum dengan Yodium menghasilkan larutan berwarna
biru pekat dan dekstrin yang menghasilkan warna larutan merah anggur yang
menandakan hasil positif terhadap kandungan polisakarida tetapi untuk larutan uji
monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik,
oleh karena itu hasil yang ditunjukkan negatif. Terbentuknya warna biru dan
warna merah anggur ini disebabkan molekul amilosa dan amilopektin yang
membentuk suatu molekul dengan molekul dari larutan yodium. Oleh karena itu,
monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik
karena tidak mengandung amilosa dan amilopektin. Asam sulfat digunakan
sebagai penghidrolisis karbohidrat yang kemudian mengkondensasi monosakarida
hingga terbentuk furfural yang kemudian akan bereaksi dengan naftol sehingga
terbentuk sebuah kompleks yang ditandai dengan terbentuknya cincin ungu secara
visual mata kita. Proses penambahan asam sulfat pekat harus dilakukan melalui
dinding tabung secara hati-hati karena sifat dasar dari karbohidrat yang sangat
mudah rusak selain itu asam sulfat pekat memiliki sifat sebagai penghidrolisis
yang kuat sehingga jika proses penambahannya tidak dilakukan secara hati-hati
dan karbohidrat rusak maka cincin ungu yang dijadikan sebagai petunjuk atau
penanda tidak akan terbentuk karena proses hidrolisis yang berjalan sangat cepat
akibat terjadinya guncangan.
BAB 5
KESIMPULAN
Uji Molish