Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM BIOKIMIA
KARBOHIDRAT

Salsabila Aldira
05031382126094

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh yaitu karbohidrat, yang terdiri dari
unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) dan mempunyai fungsi yaitu
menghasilkan energi. Karbohidrat merupakan zat gizi yang mempunyai kelompok
sebagai zat-zat organik yang terdiri dari yang mempunyai struktur molekul yang
berbeda-beda, walaupun terdapat persamaan dari sudut kimia. Karbohidrat terbagi
menjadi dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek
Karbohidrat sederhana dibentuk atas monosakarida yang merupakan molekul
dasar dari karbohidrat, disakarida yang terbentuk dari dua monosakarida
yang dapat saling terikat dan dan oligosakarida terdiri dari gula rantai
pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa dan fruktosa. Karbohidrat
kompleks terdiri dari polisakarida yang ditentukan lebih dari dua ikatan
monosakarida dan serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati. Karbohidrat
dalam tubuh berguna untuk menghasilkan energi, memberikan rasa manis pada
makanan, menghemat protein, metabolisme lemak dapat di atur dan membantu
pengeluaran fesces (Ningrumsari,2022).

Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari jenis gula. Karbohidrat


diklasifikasikan menurut jumlah unit gula mereka : monosakarida (seperti :
glukosa dan fruktosa), disakarida (seperti : sukrosa dan laktosa), oligosakarida dan
polisakarida (seperti : pati, glikogen dan selulosa) (Agustiawan, 2022). Menurut
Edahwati (2010) dalam Fitri (2020) Kebanyakan karbohidrat yang dikonsumsi
adalah tepung atau amilum atau pati yang ada dalam gandum, jagung, beras,
kentang, dan padi-padian lainnya. Kerbohidrat juga menjadi komponen struktur
penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti seluloasa, pectin,
serta lignin.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui reaksi umum
karbohidrat meliputi reaksi molish dan reaksi yodium
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Disakarida

Disakarida merupakan susunan gula dari kelipatan/pasangan ketiga jenis yaitu


maltosa, sukrosa dan laktosa. Maltosa adalah jenis disakarida yang terdiri dari dua
glukosa dan terjadi pada selama pencernaan pati dalam tubuh manusia. Laktosa
disebut dengan susu yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Sukrosa biasanya
disebut gula pasir yang yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. Secara alami,
sukrosa terdapat di berbagai sayur dan buah dan merupakan kandungan jenis
disakarida yang paling manis karena mengandung fruktosa (Palu, 2022).

Disakarida merupakan jenis kerbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh


manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul disakarida akan terbentuk
dari gabungan 2 molekul monosakarida. Contoh disakarida yang umum digunakan
dalam konsumsi sehari-hari adalah sukrosa yang terbentuk dari gabungan 1
molekul glukosa dan fruktosa dan juga laktosa yang terbentuk dari gabungan 1
molekul glukosa & galaktosa. Didalam produk pangan, sukrosa merupakan
pembentuk hampir 99% dari gula pasir yang biasa digunakan dalam konsumsi
sehari-hari sedangkan laktosa merupakan karbohidrat yang banyak terdapat di
dalam susu sapi (Savitri, 2022).

2.2 Monosakarida

Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan mempunyai


rasa manis. Golongan yang temasuk monosakarida ini adalah : triosa, tetrosa,
pentosa, heksosa dan heptosa. Gula ini dapat sebaai gula aldehid (aldosa) atau
gula keton (ketosa) (Ernawati, 2022). Monosakarida biasanya tidak berwarna,
berupa padatan kristal, larut dalam air dan sulit larut dalam larutan nonpolar.
Struktur monosakarida terdiri dari gugus aldehid atau keton dengan dua atau lebih
gugus hidroksil. Monosakarida yang memiliki gugus fungsional aldehid disebut
dengan aldosa sedangkan yang memiliki gugus keton disebut ketosa (Ibrahim,
2022).
2.3 Oligosakarida

Oligosakarida merupakan polisakarida sederhana dimana mengandung


beberapa satuan gula, namun demikian antara oligosakarida tidak ada batas yang
tegas. Oligosakarida merupakan senyawa yang terdiri atas gabungan molekul-
molekul monosakarida yang banyak gabungan dari 3-6 monosakarida, misalnya
maltotriosa (Suprayitno, 2021). Menurut Anderson (1958) dalam Suprayitno
(2021) Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh
monosakarida, sebagian besar oligosakarisa tidak dapat dicerna oleh enzim dalam
tubuh manusia. Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang
terdiri atas beberapa molekul monosakarida.

2.4 Polisakarida

Menurut Murray (2012) dalam Kautsar (2021) Polisakarida merupakan


senyawa yang memiliki molekul yang mengandung banyak monosakarida yang
disatukan dengan ikatan glikosida, tidak larut air, dan memiliki massa molekul
yang tinggi. Hidrolisis lengkap akan mengubah polisakarida menjadi
monosakarida. Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida
simpanan dan polisakarida struktural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai
materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi
kebutuhan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai
materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme.

Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida yang terikat melalui ikatan


glikosida. Polisakarida adalah karbohidrat polimer yang terdiri lebih dari sepuluh
monosakarida. Sebagian besar polisakarida disusun oleh beberapa ratus hingga
ribuan unit monosakarida. Polisakarida bersifat amorf, tidak berwarna dan hampir
tidak berasa. Pada mahluk hidup, polisakarida merupakan konstituen jaringan
struktur, misalnya selulosa dalam tanaman dan asam muramat pada dinding sel
bakteri. Pada bahan pangan polisakarida sangat penting dalam kaitannya dengan
karakteristik pangan yaitu berupa karakteristik sensoris misalnya tekstur,
viskositas, mouthfeel, konsisten, gelation, toughness, dan sebagainya (Ibrahin,
2022).
BAB 3

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 September 2022 dimulai pukul
jam 09.30 WIB sampai dengan selesai, dilakukan di Laboratorium Universitas
Sriwijaya Fakultas Pertanian Palembang.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini sebagai berikut: 1) Gelas beaker,
2) Kompor listrik, 3) Penjepit tabung reaksi 4) Pipet volume, 5) Pipet tetes, 6) Rak
tabung reaksi, dan 7) Tabung reaksi

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini sebagai berikut: 1) Air, 2)
Asam sulfat pekat, 3) Larutan alpha nafthol 5%, 4) Larutan amylum, 5) Larutan
dekstrin, dan 6) Larutan Yodium

3.3 Cara Kerja

Cara alat dalam praktikum sebagai berikut :

a. Reaksi Molish
1. Dalam tabung reaksi yang bersih dan kering dimasukkan 2 ml larutan
karbohydrat dan 3 tetes larutan alpha nafthol.
2. Melalui dinding tabung tambah secara perlahan-lahan larutan asam sulfat
pekat sampai terbentuk cincin coklat.
3. Ulangi percobaan di atas dengan mempergunakan 2 ml air sebagai
pengganti 2 ml larutan karbohydrat (percobaan blanko).
4. Amati apa yang terjadi.
b. Reaksi Yodium
1. Pada plat tetes yang bersih dan kering dimasukkan 3 tetes larutan yang
diperiksa.
2. Campur dengan 2 tetes larutan yodium.
3. Terbentuk warna biru untuk amylum dan warna merah anggur untuk
dekstrin.
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1. Hasil analisis Reaksi Molish
Tabung Bahan Pereaksi Hasil Keterangan
I 2 mL karbohidrat H2SO4 Ungu Positif
2 tetes alpha naftol Karbohidrat
II 2 mL air H2SO4 Merah Bata Negatif
3 tetes alpha naftol Karbohidrat

Tabel 4.1.2. Hasil analisis dari Reaksi Yodium


Tabung Bahan Pereaksi Hasil Keterangan
I 3 tetes dekstrin 2 tetes yodium Ada endapan Non
diatasnya tidak polisakarida
berwarna
II 3 tetes amilum 2 tetes yodium Berwarna ungu Polisakarida

Tabel 4.1.3. Hasil analisis dari Reaksi Benedict


Tabung Bahan Pereaksi Hasil Keterangan
I 1 mL laktosa 2 mL Benedict Tidak berubah Gula pereduksi
(biru tua)
II 1 mL sukrosa 2 mL Benedict Berwarna Bukan gula
orange dan ada pereduksi
endapan
4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini membahas tentang reaksi umum karbohidrat melalui uji
reaksi molish dan reaksi Yodium. Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan
karbohidrat secara umum. Uji kelarutan dan percobaan Molish dilakukan
pengujian Monosakarida, dilakukan banyak uji pada sampel diantaranya larutan
sukrosa, laktosa, fruktosa, maltosa dan galaktosa.Pereaksi Molish terdiri atas
larutan  naftol dengan alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan
glukosa, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk
dua lapisan zat cair. Batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena
terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan  naftol. Larutan alumunium
apabila dibubuhi dengan beberapa teks alkohol/ naftol dan asam sulfat pekat,
sehingga terjadi pembatasan cincin. Adanya karbohidrat memberikan cincin
berwarna merah atau ungu. Percobaan uji yodium, suatu polisakarida dapat
dibuktikan dengan terbentuknya kompleks adsorpsi yang spesifik pada setiap jenis
polisakarida ini. Di manaamilum dengan Yodium menghasilkan larutan berwarna
biru pekat dan dekstrin yang menghasilkan warna larutan merah anggur yang
menandakan hasil positif terhadap kandungan polisakarida tetapi untuk larutan uji
monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik,
oleh karena itu hasil yang ditunjukkan negatif. Terbentuknya warna biru dan
warna merah anggur ini disebabkan molekul amilosa dan amilopektin yang
membentuk suatu molekul dengan molekul dari larutan yodium. Oleh karena itu,
monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik
karena tidak mengandung amilosa dan amilopektin. Asam sulfat digunakan
sebagai penghidrolisis karbohidrat yang kemudian mengkondensasi monosakarida
hingga terbentuk furfural yang kemudian akan bereaksi dengan  naftol sehingga
terbentuk sebuah kompleks yang ditandai dengan terbentuknya cincin ungu secara
visual mata kita. Proses penambahan asam sulfat pekat harus dilakukan melalui
dinding tabung secara hati-hati karena sifat dasar dari karbohidrat yang sangat
mudah rusak selain itu asam sulfat pekat memiliki sifat sebagai penghidrolisis
yang kuat sehingga jika proses penambahannya tidak dilakukan secara hati-hati
dan karbohidrat rusak maka cincin ungu yang dijadikan sebagai petunjuk atau
penanda tidak akan terbentuk karena proses hidrolisis yang berjalan sangat cepat
akibat terjadinya guncangan.

BAB 5

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dalam praktikum ini adalah :

1. Karbohidrat dikelompokkan menjadi empat kelompok penting, yaitu


monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida
2. Uji kelarutan pada percobaan Molish, dilakukan untuk mengetahui adanya
karbohidrat pada larutan, positif pada monosakarida membentuk cincin
ungu. Reaksi ini berdasarkan pembentukan furfural yang didehidrasi oleh
asam sulfat pekat. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cincin ungu
pada sampel
3. Uji Yodium dapat mengidentifikasi jenis karbohidrat dalam bentuk
polisakarida. Dengan cara mencampurkan zat uji dengan pereaksi yodium
akan menghasilkan endapan berwarna biru kehitaman yang menandakan
adanya amilosa, maka zat uji tersebut termasuk jenis polisakarida
4. Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya kompleks berwarna spesifik,
amilum berwarna biru dan dekstrin berwarna merah anggur sehingga
menandakan polisakarida
5. Karbohidrat merupakan kelompok senyawa yang bisa dihidrolisis menjadi
polisakarida, aldehid dan keton
DAFTAR PUSTAKA

Agustiawan, O. (2022). BAB 1 PENGANTAR PANGAN DAN GIZI. Pangan


dan Gizi, 1.
Ernawati, M. (2022). Penuntun Biokimia.
Fitri, A. S., & Fitriana, Y. A. N. (2020). Analisis Senyawa Kimia pada
Karbohidrat. Sainteks, 17(1), 45-52.
Ibrahim, A. R., Suharman, A., & Sari, D. K. (2022). Bahan Ajar Kimia Pangan
Konstruktivisme 5 Fhase Needham. Bening Media Publishing.
KAUTSAR, N. S. A. (2021). UJI AKTIVITAS ANTI AGREGASI PLATELET
ISOLAT POLISAKARIDA SULFAT DARI ALGA COKELAT (Sargassum
polycystum) SECARA IN VITRO= IN VITRO TEST OF ANTI PLATELET
AGGREGATION ACTIVITY OF SULFATED POLYSACCHARIDES
ISOLATE FROM BROWN ALGAE Sargassum polycystum (Doctoral
dissertation, Universitas Hasanuddin).
Ningrumsari, I. N., Budiasih, R., & Afrilliyanti, P. (2022). KAJIAN ANALISIS
NUTRISI KEDELAI HITAM (GLYCINE SOJA (L) MERRIT)
DIFERMENTASI OLEH RHIZOPUS OLIGOSPORUS, ASPERGILLUS
SOJAE DAN KONSORSIUMNYA TERHADAP KARBOHIDRAT DAN
LEMAK. AGRITEKH (Jurnal Agribisnis dan Teknologi Pangan), 2(2),
90-98.
Palu, W. N. (2022). PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Pendidikan Ilmu Gizi, 17.
Savitri, E. W. (2022). Buku Ajar Gizi dan Diet untuk D3 Keperawatan: Sesuai
Kurikulum Update-2018. Penerbit NEM.
Suprayitno, E., Sulistiyati, T. D., Panjaitan, M. A. P., Tambunan, J. E.,
Djamaludin, H., & Islamy, R. A. (2021). Biokimia Produk Perikanan.
Universitas Brawijaya Press.
LAMPIRAN GAMBAR

Uji Molish

Air + larutan alpha napthol Air + larutan alpha napthol Uji


Uji Yodium

Larutan amylum Larutan dekstrin


Uji Benedict

Larutan Sukrosa Larutan Laktosa

Anda mungkin juga menyukai