Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

UJI KARBOHIDRAT

Oleh:

Siti Nailu R (52.17.2127)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

BANYUWANGI

2018
A.Tujuan

Mempelajari reaksi – reaksi karbohidrat secara kualitatif.

B. Dasar Teori

Karbohidrat, secara umum didefinisikan senyawa organik yang mengandung atom


karbon, hidrogen, dan oksigen. Dan pada umumnya unsure hidrogen dan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(Hutagalung,Halomoan.2004) sumber karbohidrat nabati dalam glikogen. Glikogen, hanya
dijumpai pada otot dan hati. Karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai pada susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dibentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto
sintese di dalam sel-sel tumbuh tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda kehidupan tidak akan
dijumpai. (Hutagalung,Halomoan.2004)
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari
udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di
dalamdaun, batang, umbi, buah, dan biji bijian. (Hutagalung,Halomoan.2004) Karbohidrat yang
terdapat pada makanan dapat dikelompokkan: Available Carbohydrate (karbohidrat yang
tersedia) yaitu karbohidrat yang dapat dicerna dan dimetabolisme sebagai karbohidrat, dan
Unavailable Carbohydrate (karbohidrat yang tidak tersedia) yaitukarbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan manusia sehingga tidak dapat diabsorpsi.
(Hutagalung,Halomoan.2004)Penggolongan karbohidrat yang paling sering digunakan
dalamilmu gizi berdasarkan jumlah molekulnya: Monosakarida terdiri dari heksosa ( glukosa,
fruktosa, galaktosa ) dan Pentosa
(Ribosa, Arabinosa, Xylosa ), Disakarida (Sukrosa, maltose, dan laktosa ), Polisakarida (
amilum, dekstrin, glikogen, dan selulosa ). (Hutagalung,Halomoan.2004) Monosakarida,
karbohidrat yang paling sederhana, oleh karenatidak bias lagi dihidrolisa. Monosakaridalarut
di dalam air dan rasanyamanis, sehingga secara umum disebut juga gula. Terdapat 3
jenismonosakarida:
1. Glukosa Biasa disebut gula anggur atau dekstrosa. Banyakdijumpai di alam. Terutama
pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung, dantetes tebu.di dalam
tebuglukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum,sukrosa, maltose, dan
laktosa.(Hutagalung,Halomoan.2004)
2. Fruktosa Disebut gula buah atau levulosa. Merupakan jenissakarida yang paling manis,
banyak dijumpai pada mahkotabunga,madu, dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di
dalamtubuh didapat dari hasil pemecahan sukrosa.(Hutagalung,Halomoan.2004)
3. Galaktosa Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam. Di dalamtubuh merupakan hasil
hidrolisa darilaktosa.(Hutagalung,Halomoan.2004)Disakarida, merupakan gabungan
antara 2 monosakarida, padabahan makanan, terdapat 3 jenis disakarida:
Sukrosa Gula yang dipergunakan sehari-hari. Biasa disebut gula meja atau gula pasir.
Mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul
fruktosa.Ditemukan pada tebu, bit, gula nira, jelly.(Hutagalung,Halomoan.2004) Maltosa
mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari 2 molekul glukosa. Di dalam tubuh
didapat dari hasilpemecahan amilum. Dengan Jodium, amilum akan berubahmenjadi warna biru.
Ditemukan pada serellia. (Hutagalung,Halomoan.2004) Laktosa Mempunyai 2 molekul
monosakarida yang terdiri dari 1molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Laktosa kurang
l a r u t d a l a m a i r . D i t e m u k a n p a d a s u s u (Hutagalung,Halomoan.2004)
Polisakarida, merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000
molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida
memiliki rasa tawar (tidak manis). Di dalam ilmu gizi ada 4 jenis polisakarida:
1. Amilum (zat Pati) Merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa diseluruh
penduduk dunia, terutama di negara sedangberkembang oleh karena dikonsumsi sebagai
bahanmakanan pokok. Ditemukan pada umbi-umbian, serellia,dan biji-bijian. Amilum
tidaklarut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang
sangatpekat seperti pasta, peristiwa ini disebut gelatinisasi.(Hutagalung,Halomoan.2004)
2. Dekstrin merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana,
mudah larut di dalam air, dengan jodium akan berubah menjadi warna
merah.(Hutagalung,Halomoan.2004)
3. GlikogenGlikogen merupakan pati hewani, terbentuk dari 1000molekul, larut di dalam air
(pati nabati tidak larut dalam air)dan bila bereaksi dengan Jodiumakan
menghasilkan warnamerah. Ditemukan pada otot hewan, manusia, dan ikan.Glikogen
disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadanganenergy. Selain itu ditemukan pada
kecambah, serellia, susu,dan sirup jagung.(Hutagalung,Halomoan.2004)
4. Selulosa h a m p e r 5 0 % k a r b o h i d r a t ya n g b e r a s a l d a r i t u m b u h - tumbuhan
adalah selulosa, karena selulosa merupakanbagian yang terpenting dari dinding sel
tumbuh-tumbuhan.Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, olehkarena tidak ada
enzim yang memecah selulosa. Selulosaberfungsi sebagai sumber serat yang dapat
memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar
defekasi.(Hutagalung,Halomoan.2004)

C. Metode

1. Alat :

a. Tabung Reaksi 5 Buah


b. Rak tabung reaksi
c. Penjepit Tabung
d. Corong Kaca 5 buah
e. Lampu spirtus
f. Pipet tetes
g. Plat tetes
h. Korek api
i. Gelas ukur
j. Gelas beker 100 ml 5 buah
k. Neraca analitik
l. Labu volumetric 100 ml
m. Pengaduk kaca 5 buah
n. Kaca Arloji 1 buah

2. Bahan

a. Larutan Glukosa 2%
b. Larutan Laktosa 2%
c. Larutan Sukrosa 2%
d. Larutan pati kanji 2%
e. Reagen Fehling A
f. Reagen Fehling B
g. Larutan iod
h. Aquades
i. HCl 2 N
j. Reagen Benedict
k. Kertas label
l. NaOH 2%

3. Cara Kerja

a. Uji Fehling

Disiapkan tabung reaksi bersih sebanyak 5 buah, dimasukkan larutan


Fehling( volume yang sama untuk Fehling A dan Fehling B) sebanyak 10 tetes
kedalam masing-masing tabung reaksi, masing – masing tabung reaksi ditetesi
Fehling A 5 tetes dan Fehling B 5 tetes. Pada masing – masing tabung
ditambahkan larutan yang sudah dibuat yaitu: pati kanji 2% sebanyak 20 tetes
kedalam tabung reaksi 1 diberikan label pati kanji, larutan sukrosa 2% sebanyak
20 tetes kedalam tabung reasi 2 diberikan label sukrosa, larutan glukosa 2%
sebanyak 20 tetes kedalam tabung reaksi 3 diberikan label glukosa, larutan laktosa
2% sebanyak 20 tetes kedalam tabung reaksi 4 diberikan label laktosa, aquades
2% sebanyak 20 tetes kedalam tabung reaksi 5 diberikan label aquades. Kemudian
dipanaskan diatas api dan diamati. Dicatat waktu yang diperlukan pada waktu
terbentuk endapan merah bata/kuning.

b. Uji Benedict

Disiapkan tabung reaksi bersih sebanyak 5 buah, masing – masing tabung


diisi dengan larutan Benedict sebanyak 1 cm. Ditambahkan masing – masing
tabung reaksi larutan yang sudah dibuat yaitu: pati kanji 2% sebanyak 8 tetes
kedalam tabung reaksi 1 diberikan label pati kanji, larutan sukrosa 2% sebanyak 8
tetes kedalam tabung reasi 2 diberikan label sukrosa, larutan glukosa 2%
sebanyak 8 tetes kedalam tabung reaksi 3 diberikan label glukosa, larutan laktosa
2% sebanyak 8 tetes kedalam tabung reaksi 4 diberikan label laktosa, aquades 2%
sebanyak 8 tetes kedalam tabung reaksi 5 diberikan label aquades. Kemudian
dipanaskan diatas api selama 2-3 menit, diamati dan dicatat hasilnya, jika ada
perubahan warna hijau, kuning, jingga, atau merah menunjukkan reaksi yang
positif.

c. Uji iodium

Disiapkan plat tetes, diteteskan masing-masing larutan pati kanji 2%


sebanyak 5 tetes, larutan sukrosa 2% sebanyak 5 tetes, larutan glukosa 2%
sebanyak 5 tetes, larutan laktosa 2% sebanyak 5 tetes, aquades 2% sebanyak 5
tetes. Ditambahkan 1 tetes larutan Iod/Lugol kedalam masing-masing plat tetes
yang berisi larutan pati kanji, sukrosa ,glukosa, laktosa, dan aquades. Kemudian
diamati dan dicatat hasilnya. Kemudian, dituang larutan Amilum kedalam tabung
reaksi setinggi 2 cm kemudian ditambahkan larutan iod. Diamati adakah
perubahan warna jika dipanasi, bagaimana jika didinginkan, bagaimana jika
ditambahkan NaOH, diamati dan dicatat hasilnya.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

a. Uji Fehling

No. Larutan Uji Hasil Uji Waktu larutan mulai Adanya endapan
Fehling berubah warnanya atau tidak
1. Laktosa Merah bata Menit ke Terdapat endapan
02.20 – 04.52 berwarna orange
2 Glukosa Merah Bata Menit ke Terdapat endapan
02.18 – 06.23 berwarna merah
bata
3. Sukrosa Biru Menit ke -
08.20
4 Pati Kanji Tosca Menit ke Terdapat endapan
08.30 berwarna biru
muda
5. Aquades Biru Menit ke -
08.20

Gambar 1: Uji Fehling

b. Uji Benedict

No. Zat Uji Hasil Uji Benedict Gula Reduksi


(+/-)
1. Laktosa Warna Kuning +
2. Glukosa Warna Jingga +
3. Sukrosa Biru -
4 Pati Kanji Biru -
5. Aquades Biru -
Gambar 2 : Uji Benedict

c. Uji Iodium

No. Zat Uji Hasil Uji Iodium Polisakarida (+/-)


1. Laktosa Jingga -
2. Glukosa Jingga -
3. Sukrosa Merah bata -
4. Pati Kanji Hijau pekat +
5. Aquades Jingga -

Amilum didalam tabung reaksi sebanyak 2 cm ditambahkan iod 2 tetes menjadi warna
hitam, lalu dipanaskan, setelah di panaskan warna berubah menjadi kecoklatan, dan terdapat
endapan berwarna hitam (dalam waktu 04.38). Kemudian di tetesi NaOH sebanyak 2 tetes.
Gambar 3: Uji Iodium

2. Pembahasan

a. Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk
mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan
Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan
campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan
mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang
berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks.
Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa
akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 2%, pereaksi Fehling
menghasilkan endapan berwarna merah bata, larutan laktosa 2%, pereaksi fehling
menghasilkan endapan berwana orange, larutan sukrosa 2%, pereaksi fehling tidak
menghasilkan endapan, larutan pati kanji 2%, peraksi fehling menghasilkan endapan
biru muda, larutan Aquades 2%, pereaksi fehling tidak menghasilkan endapan. Uji
fehling digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat reduaksi, uji positif
ditandai dengan warna merah bata, artinya uji positif hanya terjadi pada larutan
Glukosa.
b. Uji Benedict

Dari hasil pengamatan praktikum dapat diketahui jenis karbohidrat mana saja
yang menunjukan positif (+) dan negatif (-) terhadap benedict, anatara lain yaitu :
Hasil positif (+) yaitu : glukosa,laktosa,
Hasil negatif (-) yaitu : pati kanji,sukrosa, aquades
Perubahan warana pada glukosa dan laktosa ini merupakan gula pereduksi. Dalam
hal ini glukosa mampu mereduksi senyawa pengoksidasi, dimana ujung pereduksinya
adalah ujung yang mengandung aldehida. Sedangkan pada laktosa yang menghasilkan D-
glukosa dan D-galaktosa dimana laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas
pada residu glukosa, sehingga laktosa adalah disakarida pereduksi.

c. Uji Iodium
Uji iodium didasari atas polisakarida dengan penambahan iodium akan
membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati kanji dengan
iodium menghasilkan warna hijau tua. Berdasarkan hasil percobaan di atas, didapatkan
pati kanji mengalami perubahan warna spesifik menjadi warna hijau tua. Sedangkan,
laktosa, glukosa, sukrosa dan aquades, mengalami perubahan warna jingga. Amilum atau
pati pada iodium menghasilkan warna biru dekstrin menghasilkan warna merah ungu,
glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium menghasilkan
warna merah coklat atau hitam. Semakin pekat perubahan warna pada bahan makanan
yang diujikan, semakin besar kandungan polisakarida yang terkandung didalamnya. Pada
uji iodium, hanya patilah yang menunjukan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium.
Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk
rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk
ini dapat menyebabkan warna biru tua pada komplek tersebut. Dari hasil percobaan,
sebagian besar zat uji menunjukan perubahan warna menjadi ungu dan hitam, yang
artinya sebagian besar dari sembilan bahan makanan memiliki kandungan polisakarida,

E. Kesimpulan
Semua gula sederhana (monosakarida dan disakarida) merupakan gula pereduksi.
Sedangkan polisakarida bukan merupakan gula pereduksi. Kandungan gula pereduksi dapat
ditunjukkan dengan pereaksi Fehling. Monosakarida dapat mereduksi pereaksi Fehling karena
pada monosakarida terdapat gugus aldehid, yang akan dioksidasi oleh pereaksi Fehling menjadi
karboksila. Pereaksi Fehling dapat dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti
glukosa). Dalam pengujian dengan uji benedict sampel yang merupakan gula pereduksi
adalah glukosa , dan laktosa. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada laktosa
menjadi warna kuning, glukosa menjadi warna jingga.
Amilum atau pati merupakan polisakarida. Endapan yang dihasilkan dari larutan
menunjukkan seberapa banyak kandungan kabohidrat dari larutan tersebut. Adanya perubahan
warna pada larutan disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang
membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.

F. Daftar Pustaka

Hutagalung, Halomoan. 2004. “Karbohidrat”.


Jurnal IlmuGizi.online.library.usu.ac.id/download/fk/gizi -halomoan.pdf. diakses pada
tanggal 12 Desember 2018
Rahayu, Yuni Sri. dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surabaya:Jurusan Biologi FMIPA
UNESA
Nurul,siti. 2013. “Karbohidrat”. Jurnal. online .siti-nurul-fst12.web.unair.ac.id. diakses pada
tanggal 12 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai