BIOKIMIA
UJI KARBOHIDRAT
Oleh:
BANYUWANGI
2018
A.Tujuan
B. Dasar Teori
C. Metode
1. Alat :
2. Bahan
a. Larutan Glukosa 2%
b. Larutan Laktosa 2%
c. Larutan Sukrosa 2%
d. Larutan pati kanji 2%
e. Reagen Fehling A
f. Reagen Fehling B
g. Larutan iod
h. Aquades
i. HCl 2 N
j. Reagen Benedict
k. Kertas label
l. NaOH 2%
3. Cara Kerja
a. Uji Fehling
b. Uji Benedict
c. Uji iodium
1. Hasil
a. Uji Fehling
No. Larutan Uji Hasil Uji Waktu larutan mulai Adanya endapan
Fehling berubah warnanya atau tidak
1. Laktosa Merah bata Menit ke Terdapat endapan
02.20 – 04.52 berwarna orange
2 Glukosa Merah Bata Menit ke Terdapat endapan
02.18 – 06.23 berwarna merah
bata
3. Sukrosa Biru Menit ke -
08.20
4 Pati Kanji Tosca Menit ke Terdapat endapan
08.30 berwarna biru
muda
5. Aquades Biru Menit ke -
08.20
b. Uji Benedict
c. Uji Iodium
Amilum didalam tabung reaksi sebanyak 2 cm ditambahkan iod 2 tetes menjadi warna
hitam, lalu dipanaskan, setelah di panaskan warna berubah menjadi kecoklatan, dan terdapat
endapan berwarna hitam (dalam waktu 04.38). Kemudian di tetesi NaOH sebanyak 2 tetes.
Gambar 3: Uji Iodium
2. Pembahasan
a. Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk
mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan
Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan
campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan
mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang
berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks.
Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa
akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 2%, pereaksi Fehling
menghasilkan endapan berwarna merah bata, larutan laktosa 2%, pereaksi fehling
menghasilkan endapan berwana orange, larutan sukrosa 2%, pereaksi fehling tidak
menghasilkan endapan, larutan pati kanji 2%, peraksi fehling menghasilkan endapan
biru muda, larutan Aquades 2%, pereaksi fehling tidak menghasilkan endapan. Uji
fehling digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat reduaksi, uji positif
ditandai dengan warna merah bata, artinya uji positif hanya terjadi pada larutan
Glukosa.
b. Uji Benedict
Dari hasil pengamatan praktikum dapat diketahui jenis karbohidrat mana saja
yang menunjukan positif (+) dan negatif (-) terhadap benedict, anatara lain yaitu :
Hasil positif (+) yaitu : glukosa,laktosa,
Hasil negatif (-) yaitu : pati kanji,sukrosa, aquades
Perubahan warana pada glukosa dan laktosa ini merupakan gula pereduksi. Dalam
hal ini glukosa mampu mereduksi senyawa pengoksidasi, dimana ujung pereduksinya
adalah ujung yang mengandung aldehida. Sedangkan pada laktosa yang menghasilkan D-
glukosa dan D-galaktosa dimana laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas
pada residu glukosa, sehingga laktosa adalah disakarida pereduksi.
c. Uji Iodium
Uji iodium didasari atas polisakarida dengan penambahan iodium akan
membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati kanji dengan
iodium menghasilkan warna hijau tua. Berdasarkan hasil percobaan di atas, didapatkan
pati kanji mengalami perubahan warna spesifik menjadi warna hijau tua. Sedangkan,
laktosa, glukosa, sukrosa dan aquades, mengalami perubahan warna jingga. Amilum atau
pati pada iodium menghasilkan warna biru dekstrin menghasilkan warna merah ungu,
glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium menghasilkan
warna merah coklat atau hitam. Semakin pekat perubahan warna pada bahan makanan
yang diujikan, semakin besar kandungan polisakarida yang terkandung didalamnya. Pada
uji iodium, hanya patilah yang menunjukan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium.
Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk
rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk
ini dapat menyebabkan warna biru tua pada komplek tersebut. Dari hasil percobaan,
sebagian besar zat uji menunjukan perubahan warna menjadi ungu dan hitam, yang
artinya sebagian besar dari sembilan bahan makanan memiliki kandungan polisakarida,
E. Kesimpulan
Semua gula sederhana (monosakarida dan disakarida) merupakan gula pereduksi.
Sedangkan polisakarida bukan merupakan gula pereduksi. Kandungan gula pereduksi dapat
ditunjukkan dengan pereaksi Fehling. Monosakarida dapat mereduksi pereaksi Fehling karena
pada monosakarida terdapat gugus aldehid, yang akan dioksidasi oleh pereaksi Fehling menjadi
karboksila. Pereaksi Fehling dapat dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti
glukosa). Dalam pengujian dengan uji benedict sampel yang merupakan gula pereduksi
adalah glukosa , dan laktosa. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada laktosa
menjadi warna kuning, glukosa menjadi warna jingga.
Amilum atau pati merupakan polisakarida. Endapan yang dihasilkan dari larutan
menunjukkan seberapa banyak kandungan kabohidrat dari larutan tersebut. Adanya perubahan
warna pada larutan disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang
membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.
F. Daftar Pustaka