Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM DALAM JARINGAN (DARING)

MATA KULIAH BIOKIMIA

KARBOHIDRAT I

Disusun Oleh :

Rizka Fitriandini 11200161000056

Anggota Kelompok 9 :

Abdulloh Yahya 11200161000018

Ghaitsa Dinah Khansa 11200161000070

M Rosefah Syaral Haz 11200161000072

Rizka Ikhtianti Putri 11200161000057

Zakiyah Azahra 11200161000046

Kelas 3B Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
A. Tujuan

1. Mengidentifikasi beberapa sifat-sifat karbohidrat.

2. Menganalisis karbohidrat berdasarkan uji benedict dan uji trommer.

3. Menganalisa karbohidrat dengan reaksi-reaksi kimia.

B. Dasar Teori

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat


dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat
sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu
perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida
adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis menjadi
molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama
membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer. Sedangkan
monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa,
ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan
gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan
monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006).

Karbohidrat diklasifikasikan sebagai monosakarida, disakarida, oligosakarida,


dan polisakarida (menurut jumlah unit gula sederhana dan merupakan komponen dari
disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat (monosakarida) memiliki gugus
karbonil pada ujung dari struktur molekulnya sehingga senyawa ini memiliki sifat
sebagai senyawa pereduksi (reducing sugar). (Poedjiadi, 2006).

Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan


biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber energi
utama makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada
makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa, pectin serta lignin. Ada dua macam
karbohidrat yaitu karbohidrat kompleksdan karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks
misalnya nasi, biji-bijian, kentang, dan jagung, sedangkan contoh Karbohidrat simpleks
adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal
dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat
lebih tepat didefenisikan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Fessenden,
1990).

Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno,
2004).

Percobaan benedict kali ini bertujuan untuk membuktikan adanya gula


pereduksi. Gulapereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai
menjadi sedikitnya duabuah monosakarida. Karakteristiknya tidak bisa larut atau
bereaksi langsung dengan benedict,contohnya semua golongan monosakarida,
sedangakn gula nonpereduksi strukturnya berbentuksiklik yang berarti hemiasetal dan
hemiketalnya tidak berada pada kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan sukrosa..

C. Alat dan Bahan

Tabel 1.1 Alat

No Gambar Nama Alat Jumlah

1 Pemanas spirtus 1 buah


2 Tabung reaksi 6 buah

3 Gelas beaker 4 buah

4 Gelas piala 1 buah

5 Pipet tetes 7 buah

6 Penjepit tabung reaksi 1 buah


Tabel 1.2 Bahan

No Gambar Nama Bahan Jumlah

1 Pati 1% 0,5 gr

2 NaOH 10% 2 ml

3 Pereaksi Benedict secukupnya

4 Glukosa 0,9 gr

5 Fruktosa 0,5ml
6 Sukrosa 0,9 gr

7 CuSO4 1% secukupnya

D. Langkah Kerja

Tabel 2.1 Langkah Kerja Uji Benedict

No Gambar Langkah Kerja

1 Masukkan larutan madu, gula pasir,


tepung dan Tropicana ke masing-
masing tabung reaksi yang sudah diberi
label sebanyak 4 tetes.

2 Masukkan 2,5 ml (50 tetes) larutan


benedict ke masing-masing tabung
reaksi.
3 Lalu aduk tabung reaksi dengan
memutar-mutarkan tabung hingga
larutan menjadi homogen.

4 Panaskan keempat tabung reaksi selama


5 menit di atas bunsen dengan
menggerak-gerakkan melewati api
bunsen secara bergantian.

5 Amati perubahan yang terjadi.

Tabel 2.2 Langkah Kerja Uji Tremmor

No Gambar Langkah Kerja

1 Masukkan larutan madu dan gula


pasir ke dalam tabung reaksi yang
sudah dilabeli sebanyak 20 tetes.

2 Tambahkan larutan NaOH 5%


sebanyak 20 tetes ke dalam masing-
masing tabung reaksi.
3 Lalu aduk tabung reaksi dengan
memutar-mutarkan tabung hingga
larutan menjadi homogen.

4 Berikan tetesan CuSO4 sampai


sekira nya larutan berwarna kebiru-
biruan.

5 Panaskan kedua tabung reaksi


selama 5 menit di atas bunsen
dengan menggerak-gerakkan
melewati api bunsen secara
bergantian.

6 Amati perubahan yang terjadi.


E. Hasil Pengamatan

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Uji Benedict

1 2,5 ml benedict + 4 Larutan awalnya


tetes larutan fruktosa bewarna biru muda
campuran dipanaskan setelah dipanaskan
5 menit berubah menjadi
meran bata

2 2,5 ml benedict + 4 Larutan awalnya


tetes larutan sukrosa bewarna biru muda
campuran dipanaskan setelah dipanaskan
5 menit hasilnya tetap
bewarna biru muda

3 2,5 ml benedict + 4 Larutan awalnya


tetes larutan glukosa bewarna biru muda
campuran dipanaskan setelah dipanaskan
5 menit hasilnya tetap
bewarna biru muda

4 2,5 ml benedict + 4 Larutan awalnya


tetes larutan pati bewarna biru muda
campuran dipanaskan setelah dipanaskan
5 menit hasilnya tetap
bewarna biru muda
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Uji Tremmor
1 1 ml larutan fruktosa Larutan awalnya
+ 1 ml NaOH + 30 bewarna kuning,
tetes CuSO4 setelah dipanaskan
campuran dipanaskan warnanya berubah
4 menit menjadi kuning tua
kecoklatan.

2 1 ml larutan glukosa Larutan awalnya


+ 1 ml NaOH + 15 bewarna bening
tetes CuSO4 setelah dipanaskan
campuran tidak berubah
dipanaskan 6 menit warna dan tetap
bening.

G. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu berjudul Karbohidrat I, praktikan melakukan


percobaan pengujian karbohidrat pada makanan. Praktikum ini memakai 2 percobaan
yaitu uji Benedict dan uji Tremmor.
Pada hasil pengamatan uji Benedict yang telah dilakukan terlihat semua bahan
yang digunakan berupa glukosa, fruktosa, sukrosa dan pati yang digunakan pada uji
Benedict. Yang menunjukkan reaksi positif adalah fruktosa karena ditandai dengan
perubahan warna yang terjadi sebelum ditetesi berwarna biru muda setelah ditetesi
bewarna merah bata, sedangkan glukosa, sukrosa dan pati pada awalnya biru muda
setelah ditetesi tidak berubah warna dan tetap biru muda. Semua percobaan di atas
ditetesi dengan reagen benedict dan masing-masing dipanaskan sampai 5 menit.
Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa pada uji Benedict reaksi positif ditandai
dengan adanya warna hijau, kuning, jingga dan warna merah.
Uji Benedict untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan sampel
dengan prinsip gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi. Bahan yang diuji
yaitu fruktosa yang mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa dan sukrosa. Pati
yang merupakan struktur polisakarida yang tersusun dari monomer-monomer glukosa
yang terikat dengan ikatan glikosida. Glukosa merupakan aldosa maupun ketosa,
molekul glukosa dalam larutan pelarut air akan membentuk cincin. Sukrosa yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas, tidak mempunyai gugus-OH glikosidik, tidak
dapat mereduksi ion CO2+ atau Ag+, tidak membentuk osazon, dan memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan.
Percobaan kedua yaitu Uji Trommer. Pada uji trommer ini didapatkan hasil
fruktosa yang berubah warna menjadi kuning tua kecoklatan, sedangkan glukosa tidak
berubah warna dan tetap bening. Hasil positif dari uji Trommer ini ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi kuning tua kecoklatan. Hal ini dibuktikan pada tabung
fruktosa dengan penggunaan CuSO4 dan NaOH 10%.
Tujuan dari uji trommer yaitu untuk analisis kuantitatif disakarida. Pada Sampel
direaksikan dengan NaOH, sehingga terjadi reaksi hidrolisis. Dimana reaksi hidrolisis
ini memecahkan komponen menjadi komponen yang lebih sederhana, yang sebelumnya
karbohidrat jenis disakarida menjadi monosakarida.
Fungsi pada larutan NaOH yaitu sebagai pereaksi basa agar sampel yang
digunakan bisa dihidrolisis menjadi monosakarida. Sedangkan fungsi pada larutan
CuSO4 yaitu karena CuSO4 mengandung tembaga maka dari itu CuSO4 dipakai untuk
mereduksi tembaga II sulfat jadi tembaga I oksida agar hasil perubahan warnanya
menjadi kuning tua kecoklatan atau jingga.

H. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan


membuktikan karbohidarat merupakan bahan makanan yang terdapat didalam tubuh
mahkluk hidup. Uji yang dilakukan yaitu uji benediet yang menunjukkan reaksi positif
yaitu menunjukkan adanya warna merah bata. Sedangkan uji trommer yaitu Untuk
menganalisis kuantitatif disakarida. Dalam reaksi trommer akan terjadi hidrolisis oleh
adanya basa yaitu NaOH yang menghasilkan monosakarida.
I. Daftar Pustaka

Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1990.

Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994.

Winarno, F. O. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Anda mungkin juga menyukai