SARAF
Disusun Oleh :
Anggota Kelompok :
TAHUN 2021
A. Tujuan
B. Teori
Sistem gerak pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu gerak refleks (tidak sadar)
dan gerak sadar (terkoordinasi). Refleks ialah aktifitas yang timbul langsung
sebagai respon terhadap rangsangan tanpa olahan syaraf sentral bagian korteks.
Refleks bermacam-macam dari yang sederhana hingga yang kompleks. Contoh
refleks yang sederhana adalah refleks menyusu. Bayi yang baru lahir dan sehat
sudah dapat menghisap susu dari payudara ibunya. Refleks alimentasi ini dapat
dimulai dari pipi bayi yang disentuh puting payudara. Bayi akan menengok ke arah
payudara yang akan dihisap itu. Mulutnya membuka, bibirnya menangkap puting
payudara, mungkin tangannya akan memegang payudara itu, lalu timbul gerakan
menghisap dan menelan. Semua aktifitas ini berjalan reflektoris (Suyanto, 2010).
Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling
sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor, interneuron, dan
neuron motor, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak
refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron
sensor dan neuron motor. Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang
biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Gerak refleks terjadi apabila rangsangan
yang diterima oleh sel saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron perantara
atau neuron penghubung (Wulandari, 2009).
Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak di
sadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks.
Neuron konektor merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron
motorik. Jika neuron konektor berada di otak, maka refleksnya disebut refleks
otak. Jika terletak di sumsum tulang belakang, maka refleksnya disebut refleks
tulang belakang (Taiyeb, 2016).
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara ototmatis tanpa di sadari.
Terdapat dua tipe refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar yang menyatu
tanpa dipelajari, seperti menutup mata pada saat ada benda menuju ke arahnya dan
refleks yang dipelajari atau refleks yang di kondisikan (conditioned refleks), yang
dihasilkan dari berbuat dan belajar, seperti membelokkan setir mobil kalau mau
menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara ototmatis, tetapi hanya
setelah banyak berlatih secara sadar (Basoeki, 2003).
Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi
jauh lebih cepat dari gerak sadar misalnya menutup mata dari debu, menarik tangan
dari benda panas yang menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks
dapat dihambat oleh kemauan sadar, misalnya bukan saja tidak menarik tangan dari
benda panas bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan benda panas itu
(Pearce 2009).
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara ototmatis
terhadap rangsangan tanpa memerlukan kontrol dari otak. Gerak refleks yang
paling sederhana memerlukan dua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron
motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan
seseorang. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke
pusat saraf, di terima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa di olah di dalam
otak langsung di kirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor,
yaitu otot atau kelenjar, jalan pintas ini di sebut lengkung refleks (Wulandari,
2009).
C. Rumusan Masalah
1. Gerakan refleks lutut menyentak terjadi ketika bagian bawah tempurung lutut
dipukul dengan martil. Gerakan refleks ini akan menyebabkan kaki bagian
bawah bergerak ke depan yang disebut juga dengan gerakan ekstensor.
2. Gerakan refleks mata terjadi ketika mata diayunkan dengan tangan dengan cepat.
Gerakan ini akan menyebabkan mata berkedip secara spontan.
3. Gerak refleks di tubuh sebenarnya terjadi apabila ada rangsang atau stimuli yang
diterima oleh sel saraf atau neuron di tubuh kita. Stimuli atau rangsang tersebut
akan diterima oleh reseptor saraf sebagai “pesan” dan pesan tersebut akan
disampaikan ke neuron sensori. Lalu, neuron tersebut akan memberikan
informasi ke otot, bahwa rasa panas tersebut harus dihindari dengan gerakan.
Semua itu, terjadi hanya dalam waktu kurang dari satu detik.
1 Martil Refleks 1
2 Kursi 1
3 Penutup mata 1
1 Praktikan 2
F. Langkah kerja
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Gerak Refleks Lutut dan Refleks Mata
H. Pembahasan
Pada praktikum saraf, terdapat proses terjadinya gerak refleks. Ini tentunya
diawali dengan adanya rangsangan, kemudian rangsangan tersebut akan diteruskan ke
otak atau sumsum tulang belakang melalui neuron sensorik dengan kecepatan yang
sangat tinggi kemudian menuju ke efektor (luar tubuh) melalui neuron motorik sebagai
tanggapan terhadap rangsangan yang diperoleh.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu: Stimulus pada organ
reseptor => sel saraf sensorik => sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang
belakang => sel saraf motorik => respon pada organ efektor. Jalan pintas pada gerak
refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks.
Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks
otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak
mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks
sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum
tulang belakang seperti refleks pada lutut.
Pada percobaan refleks lutut yang dilakukan dengan cara praktikan duduk
dengan posisi kaki menggantung sejajar dan menyilang lalu praktikan meraba bagian
distal lutut untuk mencari tendon patella dan memukul pada bagian tendon tersebut,
dikatakan refleks patela positif (+) bila terdapat gerakan eksistensi cruris atau lutut
bergoyang ke depan, yang merupakan refleks stretch. Hal ini disebabkan karena adanya
kerja dari musculus quadriceps femoris yang menyampaikan impuls sensori ke corda
spinalis dan menghasilkan impuls berupa kontraksi otot. Pada hasil pengamatan yang
kami dapat semua OP menunjukan refleks patella positif, yaitu adanya respon kaki
bergoyang ke depan sesuai dengan teori. Menurut Soewolo (2005) adanya respon
menggoyangkan kaki kedepan karena pada saat ligamentum patella dipukul, respon
berupa quadriceps berkontraksi menggerakkan otot ke depan. Burhan (2009)
menyatakan bahwa refleks patella ini terjadi gerakan menjauhi dan termasuk refleks
monosinaptik, yang hanya melibatkan satu sinaps saja.
Gerak refleks mata terjadi apabila ada rangsang atau stimuli yang diterima oleh
sel saraf atau neuron di tubuh kita. Bayangan yang masuk ke mata adalah contoh
stimuli. Stimuli atau rangsang tersebut akan diterima oleh reseptor saraf sebagai “pesan”
dan pesan tersebut akan disampaikan ke neuron sensori. Lalu, neuron tersebut akan
memberikan informasi ke otot, bahwa bayangan tersebut harus dihindari dengan
gerakan. Semua itu, terjadi hanya dalam waktu kurang dari satu detik. Gerakan ini
termasuk ke dalam gerak refleks polisinaptik yang disebut juga sebagai gerak refleks
kompleks. Jika pada monosinaptik, pesan atau stimuli hanya melompat satu kali untuk
sampai ke neuron motorik, pada polisinaptik, neuron harus melompat lebih dari satu
kali. Sebab, dari neuron sensorik, pesan tidak langsung menuju ke neuron motorik, tapi
harus melalui inter neuron terlebih dahulu, maupun neuron-neuron lainnya.
I. Kesimpulan
1. Gerak refleks lutut termasuk refleks monosinaptik, yang hanya melibatkan satu
sinaps saja serta merupakan gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang
terletak di sumsum tulang belakang
2. Gerak refleks mata termasuk refleks polisinaptik, yaitu neuron harus melompat
lebih dari satu kali. Sebab, dari neuron sensorik, pesan tidak langsung menuju ke
neuron motorik, tapi harus melalui inter neuron terlebih dahulu, maupun neuron-
neuron lainnya. Dan merupakan gerak refleks yang melibatkan saraf perantara
yang terletak di otak.
J. Jawaban Pertanyaan
2. Saraf sensorik dan saraf motorik. Saraf sensorik memiliki fungsi untuk
menghantarkan impuls dari alat indera menuju ke otak. Saraf motorik memiliki
fungsi untuk membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju
efektor (otot atau kelenjar dalam tubuh).
3. Gerak sadar yaitu gerak yang terjadi akibat disengaja atau disadari. Contohnya
gerakan memegang buku saat ingin belajar, atau ketika mengambil pensil.
4. Saraf pusat berperan sebagai pengendali utama tubuh yang terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Sedangkan saraf tepi berperan untuk menyalurkan
sinyal atau informasi dari anggota atau organ tubuh ke otak serta sumsum tulang
belakang, dan sebaliknya.
Neuron motor merupakan suatu sel saraf dimana berfungsi mengirimkan impuls
berupa perintah atas sistem saraf pusat menuju ke jaringan otot serta kelenjar
untuk melaksanakan respon.
K. Daftar Pustaka
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Ilmu.
Suyanto, slamet. 2010. Hasil Kajian Neuroscience dan Implikasinya dalam Pendidikan.
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY: Yogyakarta.
Taiyeb, mushawwir. 2016. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jurusan Biologi FMIPA
UNM: Makassar.
Wulandari, puspita. 2009. Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis
Mikrokontroller AT 89S8252. Jurnal Neutrino Vol. 1 No. 2