Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II

SISTEM URINARIA

Disusun Oleh :

ELFRIDA LEONITA NTELOK 1913071026


KADEK AYU PUTRININGRUM 1913071029
FIRDAUS EKA NGENCA SINURAYA 1913071032
I KOMANG ADITYA WIBAWA 1913071041

S1 PENDIDIKAN IPA
JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019/2020
I. Judul Praktikum
Pengukuran Uji Glukosa pada Urine

II. Tujuan Praktikum

1. Mengamati kandungan glukosa pada urine


2. Mengetahui bagaimana sifat – sifat urine

III. Landasan Teori


Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam
mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian
pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Komposisi urine yang
paling utama adalah terdiri dari air, urine pada kondisi normal umumnya mengandung
90% air. Kandungan lainnya urea, asam urat dan ammonia yang merupakan zat sisa
dari pembongkaran protein, zat warna empedu yang membuat warna urine kita
menjadi kuning, bermacam-macam garam / NaCl, dan terdapat beberapa zat yang
beracun.
Urine normal berwujud encer berwarna kuning pucat. Warnanya berubah-ubah
dengan jumlah dan konsentrasi urine yang dikeluarkan. Urine segar biasanya jernih
dan menjadi keruh jika didiamkan. Pigmen utamanya adalah urokrom, tetapi juga
terdapat sejumlah kecil urobilin dan hematoporfin. Saat demam, terjadi pemekatan
urine, urine menjadi kuning tua hingga kecoklatan.
Jumlah urin normal rata-rata 1 sampai 2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai
jumlah cairan yang dimasukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak
protein yang dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk
melarutkan urea.

IV. Alat dan Bahan

Tabel 1.

No Nama Alat Jumlah Alat


.
1 Bunsen 1 buah
2 Tissue -
3 Pipet Tetes 2 buah
4 Tabung reaksi 2 buah
5 Rak Tabung Reaksi 1buah
6 Hand Glove 1 pasang
7 Beker Glass 1 buah
8 Penjepit Kayu 1 buah

Tabel 2.

No. Nama Bahan Jumlah


1 Sampel Urine -
2 Larutan Benedict 100 ml

V. Prosedur Kerja

1. Pertama tuangkan larutan benedict, kedalam gelas beker 100 ml, kemudian
siapkan urine yang akan diperiksa dan berikan label pada setiap tabung
reaksi.
2. Lalu tuangkan 2,5 ml larutan benedict menggunakan batuan pipet tetes
kedalam tabung reaksi.
3. Kemudian teteskan 4 tetes urine kedalam tabung reaksi menggunakan
pipet tetes yang berbeda, campurkan kedalam tanung reaksi yang telah
berisi larutan benedict, lalu diamkan pada rak tabung reaksi.
4. Kemudian panaskan tabung reaksi diatas bunsen, dengan bantuan penjepit
kayu, lakukan pemanasan hingga menguap, Setelah menguap, dinginkan
terlebih dahulu.
5. Lakukan hal yang sama pada setiap sampel urine.
6. Catat hasil pengamatan mu dalam tabel pengamatan.

VI. Hasil Pengamatan


Tabel hasil pengamatan pemanasan dan penambahan larutan benedict.

No. Sampel Urine Warna Cairan Warna Endapan Keterangan /


Hasil
1. Sampel Urine A Biru keruh Kekuning- Positif 1
kuningan
2. Sampel Urine B Biru / Kekuning- Positif 1
kehijauan kuningan
Ket: Negatif : Urine berwarna biru jernih
Positif 1 : Urine berwarna biru keruh dengan endapan kekuning-kuningan
Positif 2 : Urine berwarna kuning keruh
Positif 3 : Urine berwarna jingga
Positif 4 : Urine berwarna biru Merah keruh
VII. Pembahasan

Dari data hasil pengamatan yang diperoleh, dapat kita ketahui setelah
penambahan larutan Benedict, warna urine orang sehat akan berubah menjadi biru.
Dan setelah dipanaskan warna urine berubah menjadi hijau dan tidak terjadi endapan.
Hal itu membuktikan bahwa pada urine orang sehat tidak mengandung glukosa.
Sedangkan pada urine penderita diabetes melitus, warna urine akan berubah warna
menjadi merah bata setelah ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan karena terdapat
Glukosa pada urine tersebut.
Namun pada video yang diamati, hanya melakukan percobaan dengan dua
sampel urine saja, dan keduanya hanya menunjukkan hasil positif 1 sehingga kita
tidak dapat mengetahui hasil yang lainnya, yang dapat lebih menguatkan pemeriksaan
glukosa pada urine ini sudah akurat atau belum.

VIII. Kesimpulan

Urine normal jika dilakukan penambahan larutan Benedict dan dipanasakan


akan berubah menjadi hijau dan tidak terjadi endapan.Sedangkan urine yang
mengandung glukosa akan berubah warna menjadi merah bata setelah ditetesi larutan
Benedict dan dipanaskan. Jika pada urine terdapat glukosa, berarti ginjal bagian
tubulus tidak berfungsi. Pada ginjal normal, glukosa dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi pada daerah tubulus.

Anda mungkin juga menyukai