S1 KEPERAWATAN 201814201021
PRAKTEK PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA PADA URINE
ABSTRAK
Urine atau air seni atau air kencing merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh
ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Pada praktek dilakukan
pengamatan pada urine, khususnya kandungan glukosa dan protein. Karena kedua unsur
ini menentukan kerja dari sistem organ ekskresi, yatu ginjal. Gukosa dapat mereduksi
kupri dalam reagen benedict dalam larutan alkalis sehingga terjadi perubahan warna,
dengan melihat warna yang terjadi dapat di perkirakan kadar glukosa dalam urin.
Tujuan Pemeriksaan Protein Urine berfungsi ntuk mengetahui kadar protein dalam urin
air kencing atau air seni. Nama urine itu seseorang, seperti dalam mendeteksi
metabolisme yang tidak diperlukan lagi kasarnya kekeruhan itu menjadi satu
oleh tubuh, sehingga masyarakat umum ukuran untuk jumlah protein yang ada,
dari ginjal dan saluran kencing yang Jika urine yang akan diperiksa jernih,
diproduksi berasal dari ginjal yang sehat bisa dilakukukan penjernihan atau
dan saluran kencing yang terinfeksi, penyaringan pada urine sehingga urin
Terapi Urine Amaroli, yang
Tujuan Pemeriksaan Protein Urine r. Larutan asam sulfat salisilat
urin dan juga untuk mengetahui apakah s. Larutan asam asetat 5%
d. Sabun cair untuk cuci tangan Persiapan pasien dalam melakukan
f. Mengisi kedua tabung Cara penilain ini berlaku untuk pemeriksaan
dengan urin, masing + 2ml salah satu tabung dengan asam asetat
mendidih berjarak 2-3 cm membentuk sudut (++) : Kekeruhan mudah dilihat &
dipanaskan ketempat yang kosong (+++) : Urin jelas keruh dan kekeruhan
keruh tanbahkan 4 tetes asam asetat 6% dan (++++) : Sangat keruh dan
k. Jika urin tetap keruh maka Adanya glukosa dalam urine di sebut
panaskan sekali lagi dan bandingkan glukosuria, pada hakekatnya glukosa itu
i. Penjepit tabung reaksi dengan benedict, masing 2cc salah satu
p. Laritan asam sulfat salisilat 20% membentuk sudut 45 derajat hingga