Anda di halaman 1dari 7

I.

Pemeriksaan Glukosa Dalam Urin (Sistem Bakar)


1. Defenisi
Memeriksa bahan urine pengosongan ganda (double-voided urine) dengan
menggunakan larutan Benedict untuk mendeteksi adanya glukosa

2. Tujuan
Memperkirakan jumlah glukosa dalam urine

3. Indikasi
a. Diabetes Melitus
b. Tirotoksikosis
c. Sindrom Chusing
d. Peningkatan Tekanan Intrakranial

4. Perangkat alat
a. Lampu spiritus
b. Korek api
c. Tabung uji disertai alat pemegangnya
d. Tiang tabung uji
e. Larutan Banedict
f. Pipet
g. Celemek
h. Piala Ginjal
i. Sarung tangan sekali pakai yang bersih
5. Prosedur
a) Pengkajian
Kemampuan klien untuk BAK (Buang Air Kecil) bila spesimen dibutuhkan.
Warna dan bau urine.
Ketepatan waktu bilamana tes harus dilakukan dan kaji pesanan medik.
Cek kembali test diagnostic dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi test.

b) Persiapan Klien :
Menjelaskan prosedur dan tujuan yang akan dilakukan.
Menganjurkan klien untuk berkemih, spesimen diambil 10-20 menit setelah
berkemih yang pertama kali.
Spesimen urine yang ideal adalah urine pancaran tengah (midstream), di mana
aliran pertama urin dibuang dan aliran urine selanjutnya ditampung dalam
wadah yang telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine
habis. Aliran pertama urine berfungsi untuk menyiram sel-sel dan mikroba
dari luar uretra agar tidak mencemari spesimen urine.

Sebelum dan sesudah pengumpulan urine, pasien harus mencuci tangan


dengan sabun sampai bersih dan mengeringkannya dengan handuk, kain yang
bersih atau tissue. Pasien juga perlu membersihkan daerah genital sebelum
berkemih. Wanita yang sedang haid harus memasukkan tampon yang bersih
sebelum menampung spesimen.

c) Pelaksanaan
a. Jelaskan cara menampung bahan urine pengosongan ganda
b. Berikan wadah yang sudah diberi label untuk menampung urine
c. Pakai sarung tangan dan ambil bahan urine dari pasien
d. Ambil tabung uji yang ditahan dengan alat pemegang. Tuangkan 5 mL larutan
Banedict ke dalam tabung uji
e. Nyalakan lampu spiritus dan panaskan larutan Benedict sampai mendidih, pegang
tabung uji dengan arah mulut tabung menjauihi parawat.
f. Tambahkan delapan tetes urine dengan menggunakan pipet lewat bagian samping
tabung dan biarkan mendidih selama beberapa detik lagi.
g. Matikan api dan biarkan menjadi dingin.
h. Amati adanya warna dan bandingkan dengan kode standar
i. Buang urine di tolet atau kamar pembuangan dan bersihkan wadah
j. Simpan dan kembalikan alat setelah dicuci di tempat yang seharusnya
k. Buang sarung tangan dan cuci tangan
l. Catat hasil pada bagian urine diabetes dan beritahukan dokter agar dapat
dilanjutkan dengan terapi atau untuk pemakaian insulin
d) Evaluasi
Klien mampu berkemih bila test dilakukan.
Menyimpulkan hasil pengukuran kadar gula dalam urine.
Lapor dokter bila ada hasil yang abnormal.

e) Dokumentasi
Catat hasil pada pencatatan perawatan
Tanggal, waktu pengambilan, respon klien dan rencana perawatan
selanjutnya

Hasil Tes :
Warna biru : Negative (-)
Warna hijau tanpa endapan : +/1 % glukosa
Warna kuning :++/2 % glukosa
Warna orange :+++/3 % glukosa
Warna merah bata :++++/4 % atau lebih
Warna biru kehijauan : Trace () Glukosa urine : 100mg/dl.
Glukosa urine : 250mg/dl.
Glukosa urine : 500mg/dl.
Glukosa urine : 1000mg/dl.
Glukosa urine : >2000mg/dl.

II. Pemeriksaan Glukosa Urine (Carik Celup)


1. Defenisi
Memeriksa glukosa urine dengan menggunakan strip reagan seperti diastix atau strio
uji
2. Alat dan bahan
a. Bahan urine
b. Carik celup dalam wadah (kertas diastik)
c. Sarung tangan sekali pakai yang bersih
d. Wadah untuk strip yang sudah dipakai
e. Bokal Urine

3. Prosedur
Gunakan sarung tangan sebelum memegang urine.
Ambil spesimen urine, dalam bokal yang telah disediakan.
Masukkan satu buah kertas diastik ke dalam urineselama 30 detik (sesuai petunjuk
pemakaian diastik).
Angkat kertas diastik, diamkan selama 30 detik sampai 1 menit, amati perubahan
warna yang timbul.
Baca hasilnya : bandingkan perubahan warna yang timbul.
Bereskan alat-alat.

Hasil Pemeriksaan

Negatif (-) : tidak ada perubahan warna, tetap biru sedikit kehijauan (tidak ada
glukosa)
Positif 1 (+) : warna hijau kekuningan dan keruh (terdapat 0,5-1 % glukosa)
Positif 2 (++) : warna kuning keruh (terdapat 1-1,5 % glukosa)
Positif 3 (+++) : warna jingga, seperti lumpur keruh (2-3,5 % glukosa)
Positif 4 (++++) : merah keruh (> 3,5 % glukosa)
Normal : urin reduksi negatif
Daftar Pustaka

Hidayati . 2014. Praktek Laboratorium. Jakarta : Salemba Medika

Jacob, Annamna. 2014. Buku Ajar : Clinical Nurisng Procedure, Jilid Satu. Binarupa
Aksara. Tangerang

Buku Prosedur Keperawatan Medikal Bedah. 2012. STIkes SANTA ELISABETH

Perkeni. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus di Indonesia.


2011. Jakarta

Kusyati, Eni dkk. 2012. Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.
Jakarta. EGC
PROSEDUR PEMERIKSAAN GLUKOSA DALAM URIN

DAN KURVA HARIAN

Disusun oleh :

1. Efrina Elisabeth 10. Rut Lumban Gaol


2. Elfrida Rajaguk-guk 11. Sanriwifa Sitinjak
3. Erni Cahyani Putri Gea 12. Santa Santi Sagala
4. Eunike Desrindah Laoli 13. Sofia Lorain Limbong
5. Jainal Lumbantoruan 14. Sri Nasrani Gulo
6. Josephin Lombu Sepuh 15. Saril Simarmata
7. Josua Davin
8. Lestariani
9. Loice Baeha

Dosen Pembimbing : Jagentar Pane, S.Kep., Ns., M.Kep

STIkes SANTA ELISABETH


MEDAN
2016

Anda mungkin juga menyukai