Anda di halaman 1dari 9

STIKES NAULI HUSADA

SIBOLGA
JURNAL KEPERAWATAN LISMAWATI SIANTURI
S1 KEPERAWATAN 201814201001

Abstrak
Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang disebabkan oleh kontak
fisika (dengan sumber panas), hasil dari tindakan medis, maupun perubahan kondisi
fisiologis. Ketika terjadi luka, tubuh secara alami melakukan proses penyembuhan luka
melalui kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi secara berkesinambungan. Menjahit
Luka (Heacting) adalah suatu tindakan operasi kecil yang bertujuan menyatukan jaringan
yang terputus, meningkatkan proses penyambungan jaringan, serta mencegah luka terbuka
yang akan mengakibatkan masuknya mikroorganisme atau infeksi.
Kata kunci: Luka, Penyembuhan Luka, Perawatan Luka.

Pendahuluan kulit dengan tujuan untuk meregangkan


Tehnik menjahit jaringan telah ada sejak garis tegangan kulit dan pengangkatan
ribuan tahun yang lalu. Meskipun saat ini, jaringan yang terlalu banyak serta
tehnik dan bahan dalam melakukan perkiraan batas yang tidak adekuat dapat
penjahitan telah mengalami perubahan, membatasi tindakan ahli bedah dalam
tujuan tindakan ini tetap sama yakni penutupan luka dan penjahitan. Pegang
menutup ruang mati, mendukung dan jaringan secara hati-hati dan lembut karena
memperkuat luka sampai terjadi dapat mengoptimalkan penyembuhan luka.
penyembuhan dan meningkatkan kekuatan Pemilihan tehnik jahitan tergantung pada
kerenggangan luka sampai kira-kira jenis dan lokasi anatomi luka, ketebalan
mendapatkan hasil estetika dan fungsional kulit, derajat ketegangan, dan hasil
yang memuaskan, serta meminimalkan kosmetik yang diinginkan. Penempatan
resiko perdarahan dan infeksi. jahitan yang baik membutuhkan perkiraan
Tehnik menjahit yang sesuai dibutuhkan batas luka yang tepat, yang membantu
untuk mendapatkan hasil yang baik dalam meminimalkan dan menyebarkan tegangan
pembedahan kulit. Hasil postoperasi kulit. Eversi luka penting dilakukan untuk
dengan desain tertutup yang cantik dapat memaksimalkan perkiraan bagian
membahayakan jika tehnik jahitan yang epidermal kulit. Eversi ini dilakukan untuk
dipilih tidak benar atau jika jahitannya meminimalkan resiko pembentukan scar
terlalu sedikit. Sebaliknya, jika jahitannya sekunder dan kontraksi jaringan selama
terlalu banyak juga tidak bisa dibenarkan. penyembuhan. Biasanya, inversi tidak
Selain itu, insisi yang kurang baik pada dilakukan dan hal ini tidak menurunkan
resiko hipertrofi scar pada pasien yang bantuan jahitan. Parut yang terjadi
rentan dengan resiko ini. Eliminasi ruang biasanya lebih halus dan kecil. Namun
mati, pemulihan bentuk anatomi alami, penjahitan luka tidak dapat langsung
dan meminimalkan bekas jahitan juga dilakukan pada luka yang terkontaminasi
penting dalam mengoptimalkan hasil berat dan/ atau tidak berbatas tegas. Luka
kosmetik dan fungsional luka. yang compangcamping seperti luka
Luka tembak sering meninggalkan jaringan

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian yhang tidak dapat hidup yang pada

jaringan tubuh (diskontinuitas jaringan). pemeriksaan pertama sukar dikenal.

Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma Keadaan ini diperkirakan akan

benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, menyebabkan infeksi bila luka langsung

zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau dijahit. Luka yang demikian sebaikmya

gigitan hewan. Proses yang kemudian dibersihkan dan dieksisi (dedridemen)

terjadi pada jaringan yang rusak ini ialah dahulu dan kemudiam dibiarkan selama 4-

penyembuhan luka yang dapat dibagi 7 hari. Baru selanjutnya dijahit dan akan

dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi, sembuh secara primer. Cara ini umumnya

poliferasi dan penyudahan yang disebut penyembuhan primer tertunda.

merupakan perupaan kembali Terjadinya infeksi pada luka pascaeksisi

(remodelling) jaringan. umumnya terjadi karena eksisi luka tidak

Klasifikasi penyembuhan luka cukup luas dan teliti. Jika setelah

Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan debridemen luka langsung dijahit, dapat

dari luar, berjalan secara alami. Luka akan diharapkan terjadi penyembuhan primer.

terisi jaringan granulasi dan kemudian Pada manusia, penyembuhan luka denga

ditutup jaringan epitel. Penyembuhan ini cara reorganisasi dan rgenerasi hanya

disebut penyembuhan sekunder (sanatio terjadi pada epidermis, hati, dan tulang

per secundam) cara ini biasanya makan yang dapat menyembuh alami tanpa

waktu cukup lama dan meninggalkan parut meninggalkan bekas. Organ lain, termasuk

yang kurang baik, terutama kalau lukanya kulit mengalami penyembuhan secara

menganga lebar. epimorfis, artinya jaringan yang rusak

Jenis penyembuhan yang lain adalah diganti oleh jaringan ikat yang tidak sama

penyembuhan primer ( sanatio per dengan jaringan semula.

primam) yang terjadi bila luka segera Gangguan penyembuhan luka

diusahakan bertaut, biasanya dengan Penyembuhan luka dapat terganggu oleh


penyebab dari dalam tubuh (endogen) atau
oleh penyebab dari luar tubuh (eksogen). penyakit tertentu, misalnya penyakit
Penyebab endogen terpenting adalah Cushing dan penyakit Addison.
gangguan koagulasi yang disebut Penyebab eksogen meliputi penyinaran
koagulopati dan gangguan sistem imun. sinar ionisasi yang akan mengganggu
Semua gangguan pembekuan darah akan mitosis dan merusak sel dengan akibat
menghambat penyembuhan luka sebab dini maupun lanjut. Pemberian sitostatik,
hemostasis merupakan titik tolak dan dasar obat penekan reaksi imun, misalnya
fase inflamasi. Gangguan sistem imun setelah transplantasi organ, kortikosteroid
akan menghambat dan mengubah reaksi juga akan mempengaruhi penyembuhan
tubuh terhadap luka, kematian jaringan, luka. Pengaruh setempat seperti infeksi,
kontaminasi. Bila sistem daya tahan tubuh, hematom, benda asing, serta jaringan mati
baik humoral maupun selular tenganggu, sangat menghambat penyembuhan luka.
pembersihan kontaminan dan jaringan Diagnosis
mati serta penanahan infeksi tidak berjalan Pertama-tama dilakukan pemeriksaan
baik. secara teliti untuk memastikan apakah ada
Gangguan sistem imun dapat terjadi perdarahan yang harus dihentikan.
terjadi pada infeksi virus, terutama HIV, Kemudian, tentukan jenis trauma, tajam
keganasan tahap lanjut, penyakit menahun atau tumpul, luasnya kematian jaringan,
berat seperti tuberkulosis, hipoksia banyaknya kontaminasi dan berat
setempat seperti ditemukan pada ringannya luka.
arteriosklerosis, diabetes melitus, morbus Tindakan
Raynoud, morbus Burger, kelainan Pertama dilakukan anestesia setempat atau
pendarahan (hemangioma, fistel umum, tergantung berat dan letak luka,
arteriovena), atau fibrosis. Sistem imun serta keadaan penderita. Luka dan
juga dipengaruhi oleh gizi kurang akibat sekitarnya dibersihkan dengan antiseptik,
kelaparan, malabsorbsi, juga oleh kalau perlu dicuci dengan air sebelumnya.
kekurangan asam amino esensial, mineral Kemudian daerah sekitar lapangan kerja
maupun vitamin, serta oleh gangguan ditutup dengan kain steril dan secara steril
dalam metabolisme makanan, misalnya dilakukan kembali pembesihan luka dari
pada penyakit hati. Selain itu fungsi sistem kontaminan secara mekanis, misalnya
imun ditekan oleh keadaan umum yang pembuangan jaringan mati dengan gunting
kurang baik, seperti pada usia lanjut dan atau pisau dan dibersihkan dengan bilasan,
guyuran atau semprotan cairan NACl.
Akhirnya lakukan penjahitan denga rapi. melampaui batas luka, sebelumnya
Bila diperkirakan akan terbentuk atau menimbulkan gatal dan cenderung kambuh
dikeluarkan cairan yang berlebihan perlu bila dilakukan intervensi bedah.
dibuat penyaliran. Luka ditutup dengan Persetujuan tindakan medik
bahan yang dapat mencegah lengketnya Penghormatan terhadap hak asasi manusia
kasa, misalnya mengandung vaselin, dalam bidang kedokteran atau patient
ditambah dengan kasa penyerap, dan rights, sebagai salah satu kewajiban etik
dilanjut dengan pembalut elastis. yang harus dipatuhi oleh setiap warga
Penyulit profesi kedokteran. Selanjutnya
1. Penyulit dini persetujuan tindakan medik berkembang
Hematom harus dicegah dengan
menjadi kewajiban administrasi dan
mengerjakan hemostasis secara teliti.
hukum. Persetujuan tindakan medik adalah
Hematom yang mengganggu atau
adanya persetujuan dari pasien terhadap
terlalu besar sebaiknya dibuka dan
tindakan medik yang akan dilakukan
dikeluarkan. Seroma adalah
terhadap dirinya. Persetujuan diberikan
penumpukan cairan luka dilapangan
setelah pasien memperoleh penjelasan
bedah. Jika seroma mengganggu atau
yang lengkap dan obyektif tentang
terlalu besar dapat dilakukan pungsi.
diagnosis penyakit, upaya penyembuhan,
Jika seroma kambuh sebaiknya dibuka
tujuan dan pilihan tindakan yang akan
dan dipasang penyalir.
dilakukan. Dalam tindakan medis
Infeksi luka terjadi jika luka yang
penjahitan luka penderita memperoleh
terkontaminasi dijahit tanpa
penjelasan kondisi luka, kemungkinan
pembilasan dan eksisi yang memadai.
penyembuhan secara primer dan sekunder,
Pada keadaan demikian luka harus
cacat yang mungkin timbul, keuntungan
dibuka kembali, dibiarkan terbuka dan
dan kerugian jahit luka, anestesi lokal.
penderita diberi antibiotik sesuai
Anestesia
dengan hasil biakan dari cairan luka
1.Anestesia infiltrasi
atau nanah.
Anestesia infiltrasi dilakukan dengan
2. Penyulit lanjut
menyuntikkan anestetik lokal langsung
Keloid dan jaringan parut hipertropik ke jaringan tanpa mempertimbangkan
timbul karena reaksi serat kolagen yang persarafannya. Anestetik berdifusi dn
berlebihan dalam proses penyembuhan khasiatnya dicapai melalui
luka. Serat kolagen disini teranyam teratur. penghambatan ujung saraf perasa di
Keloid yang tumbuh berlebihan
jaringan subkutan. Jika penyuntikan Penjahitan luka
anestetik menimbulkan nyeri, berarti Ada tiga hal yang menentukan pemilihan
tehnik penyuntikan tidak memenuhi jenis benang jahit, yaitu jenis bahannya,
syarat. Infiltrasi dimulai dengan kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan
penyuntikan kecil intrakutan yang susunan filamennya. Benang yang dapat
memang menimbulkan sedikit nyeri. diserap melalui reaksi enzimatik pada
Tempat penyuntikan intrakutan cairan tubuh kini banyak dipakai
digunakan sebagai pintu masuk Penyerapan benang oleh jaringan dapat
selanjutnya untuk anestetik. berlangsung antara tiga hari sampai tiga
Penyuntikannya harus dilakukan secara bulan bergantung pada jenis benang dan
teliti, sedikit demi sedikit supaya tidak kondisi jaringan yang dijahit.
menyebabkan nyeri. Menurut bahan asalnya, benang dibagi
2.Anestesi lapangan dalam benang yang terbuat dari usus
Merupakan penyuntikan anestetik domba (catgut) dan dibedakan dalam
subkutan sedemikian rupa sehingga catgut murni yang tanpa campuran dan
terjadi anestesia di distal penyuntikan. catgut kromik yang bahannya bercampur
Peringatan yang berhubungan dengan larutan asam kromat. Catgut murni cepat
anestetik lokal diserap, kira-kira dalam waktu satu
1. Tanyakan dalam anamnesis apakah minggu, sedangkan catgut cromik diserap
penderita pernah menerima suntikan
anestetik lokal lebih lama, kira-kira 2-3 minggu.
2. Jangan tinggalkan penderita setelah Disamping itu, ada benang yang terbuat
dilakukan anestetik lokal
3. Sewaktu penyuntikan anestetik lokal ,
dari bahan sintetik, baik dari asam
sebaiknya penderita dibaringkan poliglikolik maupun dari poliglaktin dan
4. Perhatikan tindak asepsis
memiliki daya tegang yang besar. Benang
5. Ingat kontraindikasi penggunaan
vasokonstriktor ini dapat dipakai pada semua jaringan
6. Pakai vasokonstriktor bila ada
termasuk kulit. Benang yang dapat diserap
kemungkinan penyerapan cepat
7. Pakai vasokonstriktor bila diperlukan menimbulkan reaksi jaringan setempat
anestesia untuk waktu lama yang dapat menyebabkan fistel benang
8. Pakai persentase obat anestesia
serendah mungkin atau infiltrat jaringan yang mungkin
9. Berikan dosis yang memadai ditandai indurasi. Benang yang tidak dapat
10. Berikan pada tempat yang tepat
11. Cegah iskemia kompresi Hindari diserap oleh tubuh umumnya tidak
penyuntikan intravaskuler menimbulkan reaksi jaringan karena bukan
merupakan bahan biologik. Benang ini
dapat berasal dari sutra yang sangat kuat Menurut bentuk untaian seratnya, benang
dan liat, dari kapas yang kurang kuat dan dapat berupa monofilamen bila hanya
mudah terurai, dan dari poliester yang terdiri atas satu serat saja dan polifilamen
merupakan bahan sintetik yang kuat dan bila terdiri atas banyak serat yang diuntai
biasanya dilapisi teflon.selain itu terdapat menjadi satu. Ukuran benang merupakan
pula benang nilon yang berdaya tegang salah satu faktor yang menentukan
besar, yang dibuat dari polipropilen, dan kekuatan jahitan. Oleh karena itu,
baja yang terbuat dari baja tahan karat. pemilihan ukuran benang untuk menjahit
Karena tidak dapat diserap maka benang luka bedah bergantung pada jaringan apa
akan tetap berada di jaringan tubuh. yang dijahit dan dengan
Benang jenis ini biasanya dipakai pada mempertimbangkan faktor kosmetik.
jaringan yang sukar sembuh. Bila terjadi Sedangkan kekuatan jaringan ini
infeksi akan terbentuk fistel yang baru ditentukan oleh jumlah jahitan yang
dapat sembuh setelah benang yang bersifat dibuat, jarak jahitan, dan jenis benangnya.
benda asing, dikeluarkan. Pada daerah wajah digunakan ukuran yang
Benang alami terbuat dari bahan sutra atau kecil (5,0 atau 6,0)
kapas. Kedua bahan alami ini dapat Jarum jahit bedah
bereaksi dengan jaringan tubuh meskipun Jarum jahit bedah, yang lurus maupun
minimal karena mengandung juga bahan yang lengkung, berbeda-beda bentuknya.
kimia alami. Daya tegangnya cukup dan Perbedaan bentuk ini pada penampang
dapat diperkuat bila dibasahi terlebih batang jarum yang bulat atau bersegi
dahulu dengan larutan garam sebelum tajam, dan bermata atau tidak bermata.
digunakan. Panjang jarum pun beragam dari 2-60 mm.
Benang sintetik terbuat dari poliester, Masing-masing berbeda kegunaannya,
nilon, atau polipropilen yang umumnya berbeda cara mempersiapkan dan
dilapisi oleh bahan pelapis teflon atau memasang benangnya. kelengkungan
dakron. Dengan lapisan ini permukaannya jarum berbeda untuk kedalaman jaringan
lebih mulus sehingga tidak mudah yang berbeda, sedangkan penampang
bergulung atau terurai. Benang ini batang jarum dipilih berdasarkan lunak
mempunyai daya tegang yang besar dan kerasnya jaringan. Jarum yang sangat
dipakai untuk jaringan yang memerlukan lengkung untuk luka yang dalam dan
kekuatan penyatuan yang besar. penampang yang bulat untuk jaringan
lunak dan yang bersegi untuk kulit. Jarum
yang bermata akan membuat lubang kebocoran cairan luka tersebut. Kemudian
tusukan lebih besar, sedangkan jarum yang sumber kebocoran harus ditangani,
tidak bermata yang disebut atraumatik misalnya dengan tindakan hemostasis. Bila
akan membuat lubang yang lebih halus. tidak dipasang penyalir pada luka bedah,
Jenis jahitan penutup luka dapat dibiarkan sampai 48
Jenis jahitan yang umum dipakai adalah: jam pasca bedah agar tujuan penutupan
1. Jahitan tunggal/ terputus/ interuptus luka dapat dicapai.
2. Jahitan jelujur/ kontinyu Luka bedah perlu diawasi pada masa
3. Jahitan jelujur/ kontinyu terkunci pascabedah. Luka tidak perlu dilihat setiap
4. Jahitan matras vertical hari dengan membuka penutup luka,
5. Jahitan matras horisontal. kecuali jika ada gejala atau tanda
Perawatan luka bedah: gangguan penyembuhan luka atau radang.
Biasanya luka bedah yang selesai dijahit Bila luka sudah kuat dan sembuh primer,
ditutup dengan alasan untuk melindungi jahitan atau benangnya dapat diangkat.
dari infeksi, di samping agar cairan luka Saat pengambilan benang tergantung pada
yang keluar terserap, luka tidak kondisi luka waktu diperiksa. Umumnya
kekeringan, dan luka tidak tergaruk oleh luka didaerah wajah memerlukan waktu 3-
penderita. Selain itu, perdarahan 4 hari, di daerah lain 710 hari. Salah satu
dihentikan dengan memberi sedikit faktor penting dalam menentukan saat
tekanan pada luka. Jenis penutup luka pencabutan jahitan adalah tegangan pada
dapat berupa kasa yang diolesi vaselin atau
tepi luka bedah. Tepi luka yang searah
salep antibiotik, atau kasa kering.
dengan garis lipatan kulit tidak akan
Sebenarnya luka operasi yang kering yang
tegang, sementara luka yang arahnya tegak
ditutup primer lebih baik dibiarkan
lurus terhadap garis kulit atau yang dijahit
terbuka, tetapi umumnya secara psikologis
setelah banyak bagian kulit diambil, akan
kurang berkenan bagi penderita maupun
menyebabkan ketegangan tepi luka yang
keluarganya.
besar. Dalam hal ini pengambilan jahitan
Penutup luka yang sudah basah oleh darah
harus ditunda lebih lama sampai dicapai
atau cairan luka harus diganti.
kekuatan jaringan yang cukup sehingga
Penggantiannya harus dilakukan dengan
bekas jahitan tidak mudah terbuka lagi.
tehnik aseptik. pada kesempatan
Daftar Pustaka
mengganti balutan ini, sekaligus dicari  Ahmadsyah Ibrahim. Ed: Luka, dalam:
kemungkinan asal perdarahan atau Syamsuhidajat R, Wim de Jong, ed.
Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 2. Jakarta:  Wijdjoseno-Gardjito. Ed: Anestesia,
EGC. 2004: 66-88 dalam: Syamsuhidajat R, Wim de
 Saefudin abdul Bari, Adriaansz george,  Jong, ed. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 2.
Wiknjosastro Gulardi Hanifa, Jakarta: EGC. 2004: 239-264
Waspodo Djoko, ed. Buku Acuan  Wijdjoseno-Gardjito. Ed: Pembedahan,
Nasional Pelayanan Kesehatan dalam: Syamsuhidajat R, Wim de
Maternal dan Neonatal. Ed. 1. Jakarta: Jong, ed. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 2.
JNPKKR-POGI. 2000: 45-54 Jakarta: EGC. 2004: 265-288

Anda mungkin juga menyukai