Disusun Oleh:
VIII.3 (8.3)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufik hidayah, serta kekuatan sehingga dapat menyelesaikan Tugas makalah tentang
“Kisah Nabi Muhammad SAW”. Dengan selesainya Tugas Makalah ini saya ucapkan
Kami menyadari dalam pembuatan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati, saya harapkan kritik dan saran
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pihak yang
terkait.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BABI PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1 Pengertian Sejarah dan Nabi...........................................................................2
2.2 Dalil Pentingnya Mempelajari Sejarah dari Al-Qur’an dan Al-Hadits...........2
2.3 Sejarah Nabi Muhammad...............................................................................3
BAB III KESIMPULAN...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sejaran dan nabi.
2. Mengetahui dalil pentingnya mempelajari sejarah dan Al-qur’an.
3. Mengetahui sejaran Nabi Muhammad SAW.
2
BAB II
PEMBAHASAN
خخببري رر خين ا أخين خه ا اللب ذني خن آ خمقناوا التق قاوا ا للخ
خوت لخ ت ن قظ تر خنت ف رس خم ا خقل د خم تت بل خغٍ دد خوالتق قاوا ا للخ إب لن ا
للخ بب خم ا خت تع خملقاو خن
قق تل بسري قروا بف ي ال تر بض خف ات ن قظ قروا خكتير خف خك ا خن خع اب قخ بق ة اللب ذني خن بم تن خقت ب قل خك ا خن أخ تكخ ث قر قهت م
قم تش بر بكري خن
قق تل بسري قروا بف ي ال تر بض خف ات ن قظ قروا خكتير خف خك ا خن خع اب قخ بق ة اللب ذني خن بم تن خقت ب قل خك ا خن أخ تكخ ث قر قهت م
قم تش بر بكري خن
1
Artinya : Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu
adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (Ar-Ruum: 42)
Ayat di atas merupakan perintah agar memperhatikan sejarah orang-
orang terdahulu yang kebanyakan ditimpa adzab oleh Allah dikarenakan
kemusyrikan mereka. Allah memerintahkan hal tersebut agar manusia mau
mengambil pelajaran darinya dan agar takut kepada Allah.
3
Beliau dilahirkan dari Suku Quraisy, yaitu Suku yang paling
terhormat di Jazirah Arab. Dari suku Quraisy itu, beliau berasal dari Bani
Hasyim, anak Suku yang juga paling terhormat di dalam Suku Quraisy.
Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayah beliau meninggal
ketika beliau masih berada di dalam kandungan dalam usia 2 bulan.
Setelah melahirkan, Ibu beliau segera membawanya kepada
kakeknya Abdul Muttholib, lalu kakeknya membawanya ke Ka’bah. Dia
berdo’a kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Lalu beliau diberi nama
“Muhammad”, nama yang belum dikenal pada masyarakat Arab Masa itu.
Lalu pada hari ketujuh pasca kelahirannya Muhammad dikhitan.
Setelah itu beliau disusukan kepada Halimah binti Abi Dzu’aib dari
Suku Sa’ad bin Bakr yang kemudian dikenal dengan nama Halimah
Assa’diyyah.
Muhammad disusui oleh Halimah selama 5 tahun di perkampungan
Bani Sa’ad.
Pada usia itu pula, beliau mengalami peristiwa pembelahan dada
(Syaqqus Shadr). Suatu hari ketika beliau tengah bermain bersama teman-
temannya, tiba-tiba Malaikat Jibril menghampiri dan menyergap beliau. Lalu
beliau dibaringkan, kemudian dadanya dibelah, lalu hatinya dimbil
selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya, seraya berkata : “Inilah
bagian setan yang ada padamu”.
Kemudian hati tersebut dicuci di bejana emas dengan air zam-zam,
setelah itu dikembalikan ke tempat semula.
Sementara itu teman-temannya melaporkan kejadian itu kepada
Halimah seraya berkata: “Muhammad dibunuh... Muhammad dibunuh”.
Maka mereka bergegas menghampiri tempat Muhammad, mereka
mendapatinya dalam keadaan pucat pasi.
Setelah itu Halimah sangat khawatir dan kemudian mengembalikan
beliau kepada ibunya.
Pada usianya yang ke-6 Muhammad diajak ibunya untuk berziarah ke
makam ayahnya, namun di tengah perjalannya tepat di kampung Abwa’ ibu
beliau meninggal karena sakit. Kemudian setelah meninggalnya Ibu beliau,
4
Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul Muththalib. Namun dalam usia
beliau yang ke-8, kakeknya meninggal. Sebelum kakeknya wafat, kakeknya
sempat berpesan agar Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Beliau
diasuh oleh pamannya hingga dewasa. Dan beliau juga sering diajak untuk
berdagang oleh pamannya, hingga beliaupun mengenal Siti Khadijah.
Kepribadian Muhammad yang mulia menjadikan Khadijah kagum dan
akhirnya Khadijah menginginkan dirinya dinikahi oleh Muhammad. Dan
Khadijah menceritakan keinginannya itu kepada sahabatnya Nafisah binti
Mani’ah dan segera Nafisah menyampaikan keinginan tersebut kepada
Muhammad, memohon agar beliau menikahi Khadijah. Akhirnya
Muhammad setuju, segera diberitahukan paman-pamannya dan akhirnya
pamannya
datang kepada paman Khadijah untuk melamarnya untuk Muhammad.
3. Pengangkatan Muhammad Menjadi Rasul
Ketika usia Muhammad mendekati sekitar 40 tahun, beliau lebih suka
menyendiri dan menjauh dari kesyirikan-kesyirikan yang ada di Mekkah.
Beliau suka menyendiri di Gua Hira’ sekitar 2 mil dari Mekkah.
Pada hari Senin, 21 Ramadhan, tepat saat beliau berusia 40 tahun
dalam hitungan hijriah datanglah Malaikat Jibril. Beliau dipeluk 3 kali, setiap
kali memeluk Muhammad, dia berkata “bacalah”, setiap kali itu pula
Muhammad menjawab : ”aku tidak bisa membaca”.
Saat itu Muhammad sangat takut dan panik.
Setelah itu Jibril membacakan QS. Al-Alaq : 1-
5
6
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Kemudian Jibril meninggalkan beliau. Sejak saat itulah Muhammad
diangkat menjadi seorang Nabi.
Lantas Nabi Muhammad pulang ke rumah dalam keadaan gemetar
dan ketakutan. Lalu menceritakan kejadian tersebut kepada Khadijah dan
berkata :”selimuti aku. selimuti aku”
Pada saat itulah wahyu yang kedua diturunka yakni QS. Al-Muddatsir : 1-7
خين ا أخين خه ا ات ل قمل دبث قر ققت م خفخأت نب ذ تر خو خرلب خك خف خكبب تر خوبثخير اخ ب خك خف خطب ه تر خوال ير تج خز خف ا ته قج تر خوال خت تمق ن تن
خت تسخ ت تكبث قر خوبل خربب خك خف ا تصببر
7
Yang pertama adalah isteri beliau, Khadijah binti Khuwailid lalu
budak beliau Zaid bin Haritsah lalu sepupunya Ali bin Abi Thalib
kemudian sahabat dekatnya Abu Bakar Ash-Siddiq.
Namun lama kelamaan masyarakat mulai mengetahi dakwah
Rasulullah, mulai saat itulah mereka lebih mengawasi gerak-gerik beliau.
Kemudian turunlah wahyu Allah yakni QS. Asy-Syu’ara : 214
8
orang-orang muslim kembali ke kampung halamnnya. Mereka itu adalah
‘Amr bin ‘Ash dan Abdullah bin Rabi’ah (Sebelum masuk islam). Namun
usaha kafirin gagal total berkat kepiawaian dari Ja’far bin Abi Thalib dan
kebijaksanaan raja Najasyi (bi idznillah).
Pada tahun ke-10 kenabian Rasulullah mengalami tahun yang
berat, yakni Abu Thalib meninggal dan yang lebih menyedihkan adalah
bahwa Abu Thalib meninggal dalam keadaan kafir. Kematian Abu Thalib
dilanjutkan dengan wafatnya isterinya Ummul Mukminin Khadijah binti
Khuwailid. Dua orang yang senantiasa melindunginya kini telah tiada.
Rasulullah mencoba hijrah ke Thaif berharap disana Islam diterima
dengan baik, namun ternyata justru sebaliknya disana ditolak dengan
mentah-mentah. Pada tahun yang sama di bulan Syawal, Rasulullah
menikahi Saudah bin Zumah. Awalnya Saudah adalah isteri dari Sakran
bin Amr yang dahulu ikut hijrah ke Habasyah, namun suaminya
meninggal disana.
Pada musim haji tahun ke-11 kenabian, Rasulullah
mendakwahkan Islam kepada rombongan-rombongan haji. Meskipun
tidak ada respon yang signifikan, namun Rasulullah berhasil
mendakwahkan Islam kepada 6 pemuda dari Madinah yang berasal dari
suku Khazraj. Mereka adalah :
1. Asad bin Zurarah
2. Auf bin Al-Harits bin Rifaah, Ibnu ‘Afra
3. Rafi’ bin Malik bin ‘Ajlan
4. Quthbah bin ‘Amir bin Hadidah
5. ‘Uqbah bin ‘Amir bin Naby
6. Jabir bin Abdullah bin Ri’ab
Dan itulah Baiat Aqobah yang pertama.
Pada tahun yang sama di bulan Syawal, Rasulullah menikahi
‘Aisyah bi Abu Bakar saat ia berusia 6 tahun, namun baru dicampuri di
Madinah pada bulan Syawal tahun ke-1 Hijriah ketika Aisyah berusia 9
tahun.
9
Pada musim haji tahun ke-13 kenabian, rombongan orang yang
berhaji dari Madinah yang berjumlah 73 orang laki-laki, dan 2 orang
perempuan melakukan Bai’at Aqobah yang kedua.
b. Dakwah di Madinah
Setelah ba’at Aqobah yang kedua, muslimin hijrah ke Madinah
dengan sembunyi-sembunyi. Hingga selang 2 bulan tidak ada muslimin
yang tersisa kecuali Rasulullah, Abu Bakr as-shiddiq dan Ali bin Abi
Thalib serta muslimin yang ditahan musyrikin.
Rasulullah keluar dari rumahnya pada malam 27 Shafar tahun ke-
14 kenabian, kemudian beliau mendatangi Abu Bakar Ash-Shiddiq dan
mereka lekas pergi menuju Madinah. Mereka berdua berjalan menuju
Gua Tsur dan menetap disana selama 3 malam untuk menghindari
pengejaran kafir Quraisy.
Pada hari Senin tanggal 8 Rabi’ul Awwal tahun ke-14 kenabian
atau pada tahun 1 Hijriah, Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wasallam
singgah di Quba’. Disana beliau singgah 4 hari dan membangun masjid
Quba’.
Pada hari Jum’at Rasulullah melanjutkan perjalanannya menuju
Madinah dan sesampainya disana beliau mengganti nama awalnya
(Yatsrib) menjadi Madinatur Rasul dan lebih dikenal dengan nama
Madinah. Disana, beliau disambut dengan suka cita penduduk Madinah.
Mereka berebut untuk menjamu Rasulullah, namun beliau
mengisyaratkan agar unta tunggangan beliau yang memilih tempat untuk
disinggahi. Lalu unta tersebut berhenti di dekat rumah Abu Ayub, maka
Rasulullah tinggal disana.
Komposisi penduduk Madinah adalah kaum muslimin, kaum
musyrikin dan kaum Yahudi.
Langkah pertama Rasulullah di Madinah adalah membangun
masjid Nabawi di tempat berhentinya Unta Rasulullah. Langkah
selanjutnya adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Kaum
Anshor.
10
Perjuangan Islam setelah itu dipenuhi dengan ujian, mulai dari
perang ataupun yang lainnya. Dan ujian terberat bagi kaum muslim saat
itu adalah wafatnya Rasulullah. Beliau wafat pada hari Senin 12 Rabi’ul
Awwal 11 Hijriah, tepat pad a usia 63 tahun lebih 4 hari.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
http://www.pejuangpena.net/2012/12/makalah-sejarah-nabi-muhammad.html
http://bellannisalsabila.blogspot.co.id/2015/11/contoh-makalah-sejarah-nabi-
muhammad-saw_3.html
13