Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA ISLAM

MATERI TENTANG SIRRAH NABAWIYAH


(NABI MUHAMMAD SAW)

1. EKA MELIAND PUTRI (A11.2019.12338)


2. PAGAS PANDHU TANOYO (A11.2019.12340)
3. ENDRI MUJIONO (A11.2019.12339
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk di bumi ini yang paling sempurna
dari pada yang lain. Dalam kemanusiaannya memiliki akal yang dapat digunakan untuk
berfikir dan berkehendak bebas sesuai keinginannya. Apabila ia menjalani kehidupan yang
terpuji, maka dapat melebihi kemuliaan para malaikat. Sebaliknya jika keburukan yang
menjadi pedoman hidupnya, Kehinaanlah yang menjadi gelarnya yang lebih rendah dari
hewan. Sebagai muslim sejati yang memegang teguh al-quran dan as-sunnah, dan yang
selalu rindu akan jannah Allah, tentu akan meneladani junjungannya. Kita semua tau bahwa
junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, dalam makalah ini kami sedikit membahas
sejarah Nabi Muhammad SAW (sirrah nabawi). Sirrah Nabawi ini merupakan kisah nyata
terbaik yang pernah ada dan takkan pernah terlupakan terutama di hati orang-orang
mukmin tentang sejarah islam awa hingga masa kejayaannya. Seringkali sirah dimaksudkan
sebagai "Sirah Nabawiyah", menurut istilah syar'i maksud dari as-sirah an-nabawiyah
adalah Ilmu yang kompeten yang mengumpulkan apa yang diterima dari fakta-fakta

sejarah kehidupan Nabi Muhammad secara komprehensif dari sifat-sifatnya, etika dan
moral. Untuk itulah kami ingin mengisahkan Kisah Nabi Muhammad SAW (sirrah nabawiyah)

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian Sejarah dan Nabi ?
2. Bagaimana Dalil pentingnya mempelajari Sejarah dari Al-Qur’an ?
3. Bagaimana Sejarah Nabi Muhammad?

III. PEMBAHASAN
1. Pengertian Sejarah dan Nabi
            Sejarah adalah sebuah asal-usul (keturunan) silsilah atau kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau[1].
Sedangkan Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah subhanahu wata’ala untuk
melanjutkan syari’at yang diemban oleh Rasul sebelumnya

2. Dalil Pentingnya Mempelajari Sejarah dari Al-Qur’an dan Al-Hadits


            a. Dalil dari Al-Qur’an
َ ُ‫ت لِ َغ ٍد َوا َّتقُوا هَّللا َ إِنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل‬
              ‫ون‬ ْ ‫ظرْ َن ْفسٌ َما َق َّد َم‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ُ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّت ُقوا هَّللا َ َو ْل َت ْن‬

َ ‫ان أَ ْك َث ُر ُه ْم ُم ْش ِرك‬
              ‫ِين‬ َ ‫ِين مِنْ َق ْب ُل َك‬ َ ‫ان َعاقِ َب ُة الَّذ‬ َ ‫ْف َك‬ َ ‫ظرُوا َكي‬ ُ ‫ض َفا ْن‬ ِ ْ‫قُ ْل سِ يرُوا فِي األر‬
             Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al-Hasyr:
18)
                 Ayat di atas menunjukkan pentingnya sejarah yang telah lalu untuk ditelaah kembali sebagai
i’tibar, seperti yang dikatakan Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu : Hisablah dirimu sendiri
sebelum engkau dihisab.

َ ‫ان أَ ْك َث ُر ُه ْم ُم ْش ِرك‬
             ‫ِين‬ َ ‫ان َعاقِ َب ُة الَّذ‬
َ ‫ِين مِنْ َق ْب ُل َك‬ َ ‫ْف َك‬ ُ ‫ض َفا ْن‬
َ ‫ظرُوا َكي‬ ِ ْ‫قُ ْل سِ يرُوا فِي األر‬
          Artinya : Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah  bagaimana
kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah)". (Ar-Ruum: 42)
          Ayat di atas merupakan perintah agar memperhatikan sejarah orang-orang terdahulu yang
kebanyakan ditimpa adzab oleh Allah dikarenakan kemusyrikan mereka. Allah
memerintahkan hal tersebut agar manusia mau mengambil pelajaran darinya dan agar takut
kepada Allah.
3. Sejarah Nabi Muhammad
a. Kelahiran Nabi Muhammad

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib ( namanya Syaibatu al- Hamid) bin
Hisyam bin Abdi Manaf ( namanya al-Mughirah) bin Quraisy ( namanya Zaid) bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin
Mu’iddu bin Adnan.
Itulah nasab Rasulullah saw yang telah disepakati. Dan bahwa Allah telah memilihnya ( Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam) dari kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling suci dan
utama. Tak sedikitpun dari karat-karat jahiliyah yang menyusup ke dalam nasabnya. beliau
bersabda : “Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Isma’il dan memilih
Quraisy dari Kinanah, kemudian memilih Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani
Hasyim”

b. Masa Kelahiran dan Pertumbuhan Nabi Muhammad


Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin pagi, 9 Rabi’ul Awwal
tahun gajah. Beliau dilahirkan dari Suku Quraisy, yaitu Suku yang paling terhormat di Jazirah
Arab. Dari suku Quraisy itu, beliau berasal dari Bani Hasyim, anak Suku yang juga paling
terhormat di dalam Suku Quraisy.
            Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayah beliau meninggal ketika beliau
masih berada di dalam kandungan dalam usia 2 bulan.
Setelah melahirkan, Ibu beliau segera membawanya kepada kakeknya Abdul Muttholib, lalu
kakeknya membawanya ke Ka’bah. Dia berdo’a kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya.
Lalu beliau diberi nama “Muhammad”, nama yang belum dikenal pada masyarakat Arab
Masa itu. Lalu pada hari ketujuh pasca kelahirannya Muhammad dikhitan.
            Setelah itu beliau disusukan kepada Halimah binti Abi Dzu’aib dari Suku Sa’ad bin
Bakr yang kemudian dikenal dengan nama Halimah Assa’diyyah.
Muhammad disusui oleh Halimah selama 5 tahun di perkampungan Bani Sa’ad.
            Pada usia itu pula, beliau mengalami peristiwa pembelahan dada (Syaqqus Shadr).
Suatu hari ketika beliau tengah bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba Malaikat Jibril
menghampiri dan menyergap beliau. Lalu beliau dibaringkan, kemudian dadanya dibelah ,
lalu hatinya dimbil selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya, seraya berkata : “Inilah
bagian setan yang ada padamu”.
Kemudian hati tersebut dicuci di bejana emas dengan air zam-zam, setelah itu dikembalikan
ke tempat semula. Sementara itu teman-temannya melaporkan kejadian itu kepada
Halimah seraya berkata : “ Muhammad dibunuh... Muhammad dibunuh”. Maka mereka
bergegas menghampiri tempat Muhammad, mereka mendapatinya dalam keadaan pucat
pasi.
Setelah itu Halimah sangat khawatir dan kemudian mengembalikan beliau kepada ibunya.
            Pada usianya yang ke-6 Muhammad diajak ibunya untuk berziarah ke makam
ayahnya, namun di tengah perjalannya tepat di kampung Abwa’ ibu beliau meninggal
karena sakit. Setelah meninggalnya Ibu beliau, Muhammad diasuh oleh  kakeknya Abdul
Muththalib. Namun dalam usia beliau yang ke-8, kakeknya meninggal. Sebelum kakeknya
wafat, kakeknya sempat berpesan agar Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Beliau diasuh oleh pamannya hingga dewasa. Dan beliau juga sering diajak untuk berdagang
oleh pamannya. Hingga beliaupun mengenal Siti Khadijah. Kepribadian Muhammad yang
mulia menjadikan Khadijah kagum dan akhirnya Khadijah menginginkan dirinya dinikahi oleh
Muhammad. Dan Khadijah menceritakan keinginannya itu kepada sahabatnya Nafisah binti
Mani’ah dan segera Nafisah menyampaikan keinginan tersebut kepada Muhammad,
memohon agar beliau menikahi Khadijah. Akhirnya Muhammad setuju, segera
diberitahukan paman-pamannya dan akhirnya pamannya datang kepada paman Khadijah
untuk melamarnya untuk Muhammad.

c. Pengangkatan Muhammad Menjadi Rasul


            Ketika usia Muhammad mendekati sekitar 40 tahun, beliau lebih suka menyendiri dan
menjauh dari kesyirikan-kesyirikan yang ada di Mekkah. Beliau suka menyendiri di Gua Hira’
sekitar 2 mil dari Mekkah.
Pada hari Senin, 21 Ramadhan, tepat saat beliau berusia 40 tahun dalam hitungan hijriah
datanglah Malaikat Jibril. Beliau dipeluk 3 kali, setiap kali memeluk Muhammad, dia berkata
“bacalah”, setiap kali itu pula Muhammad menjawab : ”aku tidak bisa membaca”.
Saat itu Muhammad sangat takut dan panik.
Setelah itu Jibril membacakan QS. Al-Alaq : 1-5
‫األك َرم‬ْ ‫ُّك‬ َ ‫ان مِنْ َعلَ ٍق ا ْق َر ْأ َو َرب‬ َ ‫ا ْق َر ْأ ِباسْ ِم َر ِّب‬
َ ‫ك الَّذِي َخ َل َخلَ َق اإل ْن َس‬
‫ان َما لَ ْم َيعْ لَ ْم‬َ ‫الَّذِي َعلَّ َم ِب ْال َقلَم َعلَّ َم اإل ْن َس‬
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.
Kemudian Jibril meninggalkan beliau. Sejak saat itulah Muhammad diangkat menjadi
seorang Nabi.
Lantas Nabi Muhammad pulang ke rumah dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Lalu
menceritakan kejadian tersebut kepada Khadijah dan berkata :”selimuti aku.... selimuti aku”
Pada saat itulah wahyu yang kedua diturunka yakni QS. Al-Muddatsir : 1-7
َ ‫ك َف َطهِّرْ َوالرُّ جْ َز َفاهْ جُرْ َوال َت ْم ُننْ َتسْ َت ْك ِث ُر َول َِرب‬
‫ِّك َفاصْ ِبر‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها ْال ُمد َِّّث ُر قُ ْم َفأ َ ْنذِرْ َو َر َّب‬
َ ‫ك َف َكبِّرْ َو ِث َيا َب‬
Artinya :” Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan
Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah
berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”

d. Perjuangan Dakwah
            1. Dakwah di Mekkah
        Pada awal-awal dakwah beliau memulainya dengan dakwah sirriyah atau sembunyi-
sembunyi, dan mad’u beliau yang pertama adalah keluarga dan sahabat beliau. Usaha
dakwah itu membuahkan hasil, terkumpul sejumlah orang yang menyatakan diri masuk
Islam. Dan kelompok itu biasa sisebut dengan As-sabiiqunal Awwaluun (Generasi pertama
yang menerima Islam).
        Yang pertama adalah isteri beliau, Khadijah binti Khuwailid lalu budak beliau  Zaid bin
Haritsah lalu sepupunya Ali bin Abi Thalib kemudian sahabat dekatnya Abu Bakar Ash-
Siddiq.
Namun lama kelamaan masyarakat mulai mengetahi dakwah Rasulullah, mulai saat itulah
mereka lebih mengawasi gerak-gerik beliau.
Kemudian turunlah wahyu Allah yakni QS. Asy-Syu’ara : 214
َ ‫ك األ ْق َر ِب‬
‫ين‬ َ ِ‫َوأَ ْنذِرْ َعش‬
َ ‫ير َت‬
Artinya : “dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.”
Sejak saat itulah beliau mengumpulkan kerabat-kerabatnya dari Bani Hasyim namun tidak
ada respon positif dari mereka kecuali dari pamannya Abu Thalib. Abu Thalib bersedia
melindunginya namun tidak mau meninggalkan agama nenek moyangnya.
Semakin hari permusuhan masyarakat tampak nyata terhadap Rasulullah. Berbagai hinaan ,
serta penyiksaan fisik dilakukan kepada beliau. Hingga akhirnya diputuskanlah untuk hijrah
ke Habasyah (Ethiopia).
Pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian, hijrahlah rombongan pertama dari kalangan para
sahabat ke Habasyah. Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita yang
dipim[in oleh Utsman bin ‘Affan dan didampingi oleh isterinya Ruqayyah binti Rasulullah.
Kemudian disusul oleh rombongan kedua yakni 83 orang laki-laki dan 19 orang wanita
menuju Habasyah. Disana orang-orang muslim mendapatkan perlindungan dari raja Najasyi.
Namun kafir Quraisy gusar mengetahui bahwa orang-orang muslim dilindungi oleh raja
Najasyi, kemudian mereka mengutus dua pemuda yang cerdas untuk membujuk raja Najasyi
agar memulangkan orang-orang muslim kembali ke kampung halamnnya. Mereka itu adalah
‘Amr bin ‘Ash dan Abdullah bin Rabi’ah (Sebelum masuk islam). Namun usaha kafirin gagal
total berkat kepiawaian dari Ja’far bin Abi Thalib dan kebijaksanaan raja Najasyi (bi
idznillah).
        Pada tahun ke-10 kenabian Rasulullah mengalami tahun yang berat, yakni Abu Thalib
meninggal dan yang lebih menyedihkan adalah bahwa Abu Thalib meninggal dalam keadaan
kafir. Kematian Abu Thalib dilanjutkan dengan wafatnya isterinya Ummul Mukminin
Khadijah binti Khuwailid. Dua orang yang senantiasa melindunginya kini telah tiada.
Rasulullah mencoba hijrah ke Thaif berharap disana Islam diterima dengan baik, namun
ternyata justru sebaliknya disana ditolak dengan mentah-mentah. Pada tahun yang sama di
bulan Syawal, Rasulullah menikahi Saudah bin Zumah. Awalnya Saudah adalah isteri dari
Sakran bin Amr yang dahulu ikut hijrah ke Habasyah, namun suaminya meninggal disana.
        Pada musim haji tahun ke-11 kenabian, Rasulullah mendakwahkan Islam kepada
rombongan-rombongan haji. Meskipun tidak ada respon yang signifikan, namun Rasulullah
berhasil mendakwahkan Islam kepada 6 pemuda dari Madinah yang berasal dari suku
Khazraj. Mereka adalah :
1. Asad bin Zurarah
2. Auf bin Al-Harits bin Rifaah, Ibnu ‘Afra
3. Rafi’ bin Malik bin ‘Ajlan
4.Quthbah bin ‘Amir bin Hadidah
5. ‘Uqbah bin ‘Amir bin Naby
6. Jabir bin Abdullah bin Ri’ab

Dan itulah Baiat Aqobah yang pertama.


Pada tahun yang sama di bulan Syawal, Rasulullah menikahi ‘Aisyah bi Abu Bakar saat ia
berusia 6 tahun, namun baru dicampuri di Madinah pada bulan Syawal tahun ke-1 Hijriah
ketika Aisyah berusia 9 tahun.
        Pada musim haji tahun ke-13 kenabian, rombongan orang yang berhaji dari Madinah
yang berjumlah 73 orang laki-laki, dan 2 orang perempuan melakukan Bai’at Aqobah yang
kedua.
2. Dakwah di Madinah
Setelah ba’at Aqobah yang kedua, muslimin hijrah ke Madinah dengan sembunyi-
sembunyi. Hingga selang 2 bulan tidak ada muslimin yang tersisa kecuali Rasulullah, Abu
Bakr as-shiddiq dan Ali bin Abi Thalib serta muslimin yang ditahan musyrikin.
Rasulullah keluar dari rumahnya pada malam 27 Shafar tahun ke-14 kenabian,
kemudian beliau mendatangi Abu Bakar Ash-Shiddiq dan mereka lekas pergi menuju
Madinah. Mereka berdua berjalan menuju Gua Tsur dan menetap disana selama 3 malam
untuk menghindari pengejaran kafir Quraisy.
Pada hari Senin tanggal 8 Rabi’ul Awwal tahun ke-14 kenabian atau pada tahun 1
Hijriah, Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wasallam singgah di Quba’. Disana beliau singgah 4
hari dan membangun masjid Quba’.
Pada hari Jum’at Rasulullah melanjutkan perjalanannya menuju Madinah dan
sesampainya disana beliau mengganti nama awalnya (Yatsrib) menjadi Madinatur Rasul dan
lebih dikenal dengan nama Madinah. Disana, beliau disambut dengan suka cita penduduk
Madinah. Mereka berebut untuk menjamu Rasulullah, namun beliau mengisyaratkan agar
unta tunggangan beliau yang memilih tempat untuk disinggahi. Lalu unta tersebut berhenti
di dekat rumah Abu Ayub, maka Rasulullah tinggal disana.
Komposisi penduduk Madinah adalah kaum muslimin, kaum musyrikin dan kaum
Yahudi.
Langkah pertama Rasulullah di Madinah adalah membangun masjid Nabawi di tempat
berhentinya Unta Rasulullah. Langkah selanjutnya adalah mempersaudarakan kaum
Muhajirin dengan Kaum Anshor.
Perjuangan Islam setelah itu dipenuhi dengan ujian, mulai dari perang ataupun yang
lainnya. Dan ujian terberat bagi kaum muslim saat itu adalah wafatnya Rasulullah. Beliau
wafat pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal 11 Hijriah, tepat pad a usia 63 tahun lebih 4 hari.
III.  KESIMPULAN
Kedatangan Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebenarnya sudah jauh-jauh dikabarkan oleh kitab-kitab terdahulu seperti dalam Injil dan
Taurat. Hal ini juga dibuktikan tatkala pendeta Nasrani yang bernama Bahira telah melihat
sendiri tan-tanda kenabian pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi pada
akhirnya orang-orang Nasrani dan Yahudi malah enggan mengakui Nabi Muhammad sebagai
penutup para Nabi hingga mereka menyembunyikan bahkan merubah isi kandungan tentang
kebenaran Nabi Akhir Zaman didalam kitab-kitab mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan akhlak-akhlak yang
begitu mulia bahkan diusianya yang masih sangat muda. Salah satunya ialah, beliau diusia 12
tahun telah belajar hidup mandiri, hal ini dibuktikannya dengan mencari rezeki dengan cara
menggembalakan kambing. Tentu saja hal tersebut berbeda jauh dengan anak-anak muda
seusianya yang lebih memilih hidup berhura-hura dan berbuat banyak kenistaan.
Selain itu Rasulullah dikenal jujur dan dapat dipercaya dalam menjalankan apa yang
diperintahkan oleh Allah SWT . dalam rangka perjuangan beliau untuk menegakkan Agama
Allah yakni Islam sampai akhir hayatnya.

PENUTUP
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
pendidikan islam tentang sirrah nabawiyah. Demikian makalah yang saya buat, semoga
dapat diambil manfaatnya. Apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun penyampaian
materi, kami sekelompok mohon maaf yang sebesar-besarnya .

Anda mungkin juga menyukai