PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah:
PEMBAHASAN
Status Hadits: Shahih: riwayat Imam Muslim. Lihat Shahihul Jami’ no:3232)
Status Hadits: Shahih: riwayat Imam Tirmidzi dan Imam Hakim dalam al-
Mustadrak. Lihat Shahihul Jami’ no: 5206
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika Allah menciptakan
Adam, dia mengusap punggungnya lalu lahirlah dari punggungnya setiap jiwa
yang diciptakan-Nya dari keturunannya hingga hari Kiamat, dan meletakkan
pelita dari cahaya di antara dua mata setiap insan dari kalangan mereka, lalu
mereka ditampakkan kepada Adam. Kemudian ia bertanya, ‘Wahai Rabbku, siapa
mereka itu.’Allah menjawab, ‘Mereka adalah keturunanmu. ‘Lalu ia melihat
seorang laki-laki di antara mereka lantas mereka dibuat kagum oleh pelita yang
ada diantara dua matanya. Kemudian ia bertanya (lagi), ‘Wahai Rabbku, siapa
ini?’ Jawab-Nya, ‘Ini adalah seorang laki-laki dari kalangan umat-umat terakhir
yang termasuk keturunanmu yang bernama Daud. ‘Kemudian (Adam) bertanya
(lagi), ‘Wahai Rabbku, berapa usianya yang telah Engkau tetapkan (baginya)?
‘Allah menjawabnya: ‘Enam puluh tahun.’ Ia berkata, ‘Wahai Rabbku, tambahkan
padanya dari usiaku dari usiaku empat puluh tahun!’ Ketika usia Adam berakhir
datanglah malaikat Maut kepadanya, (Adam) berkata, ‘Bukankah usiaku masih
tersisa empat puluh tahun?’ Dijawab, ‘Bukankah sudah engkau berikannya kepada
anakmu, Daud?’ Kemudian Adam membantag lalu keturunannya membunuh
(pula), ia lupa maka keturunannya lupa (juga), dan ia berbuat salah maka
keturunannya berbuat salah.”
QS. Al Mu’minun:13
Status Hadits: Shahih: At-Tirmidzi (2955), Abu Daud (4693) dan Ahmad
(Musnad:4/400)/ Shahih menurut Al-Albani (Shahih Jami’:1759)
Setiap manusia terlahir dari rahim seorang ibu kecuali Nabi Adam dan Hawa,
karena mereka manusia pertama yang diciptakan oleh Allah swt. Semua orang pun telah
ditentukan takdirnya, matinya, rezekinya, dan amal perbuatannya. Hal ini pun dijelaskan
oleh Rasulullah saw. di dalam hadis sebagai berikut.
Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a., ia berkata, Rasulullah saw. yang dialah
orang yang jujur dan terpercaya pernah bercerita kepada kami.
Ada seseorang di antara kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga tidak ada
jarak antara dirinya dengan neraka kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah)
mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan penghuni surga, maka ia pun masuk
surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah saw. telah menjelaskan kepada kita bahwa
tahapan penciptaan manusia itu dimulai dari berupa janin di dalam perut ibunya. Lalu
selama 120 hari janin itu mengalami tiga fase. 40 hari pertama adalah fase berupa
mani/sperma. Sedangkan 40 hari kedua adalah fase berupa segumpal darah. Dan 40 hari
ketiga adalah fase berupa segumpal daging.
Lalu setelah genap empat bulan atau 120 hari tersebut, Allah swt. pun mengutus malaikat
untuk meniupkan ruh ke dalam janin itu. Allah swt. juga memerintahkannya untuk
menuliskan empat takdirnya. Rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan bahagia serta
celakanya. Sementara tidak ada yang tahu rezeki apa yang dituliskan malaikat itu, kapan
ajal/kematian kita datang, apa yang akan kita lakukan esok, serta termasuk golongan
bahagia atau celakakah kita nanti. Oleh karena itu, hadis ini menjadikan motivasi kita
untuk memperbanyak amal shalih, karena di antara kita semua tidak ada yang tahu kapan
kematian akan menghampiri.
Hadis ini juga mengajarkan kita akan pentingnya tawakkal kepada Allah swt., serta
tidak takut kepada kefakiran, karena rezeki kita telah dituliskan dan ditentukan Allah
swt. semenjak kita berumur 120 hari di dalam kandungan ibu.
Selain itu, hadis ini juga mewaspadai kita terhadap kematian yang suul khatimah,
yakni kematian yang menghampiri saat kita jauh dari Allah swt. Oleh sebab itu, sudah
semestinya kita senantiasa berdoa kepada Allah swt. supaya mengambil nyawa kita
dalam keadaan husnul khatimah, keadaan yang baik dan dekat kepada Allah swt.
Hal ini disebabkan karena meskipun saat ini kita merasa dekat kepada Allah swt.
dengan menjalankan perintahNya dan laranganNya, namun kita tidak dapat menjamin
akhir hidup kita apakah akan istiqamah seperti itu atau tidak. Sebagaimana gambaran
Rasulullah saw. di dalam hadis tersebut, betapa orang alim selama hidupnya justru
meninggal dalam keadaan suul khatimah yang dapat menjerumuskannya ke dalam
neraka, dan ada pula orang yang sangat buruk amalnya, namun ia mati dalam keadaan
husnul khatimah yang dapat menghantarkannya ke dalam surga.
Hal tersebut juga mengingatkan kita agar tidak mudah menghakimi hidup seseorang
akan mati dalam keadaan suul khatimah karena perbuatan buruknya selama di dunia.
Karena bisa jadi ia justru akan bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah swt. di masa
akhir hayatnya. Oleh karena itu, hal yang dapat kita lakukan ketika melihat orang buruk
akhlaknya adalah mendoakannya agar segera diberikan hidayah oleh Allah swt. bukan
malah mendoakan sebaliknya.
Dalam kitab Syarh Arba’in Nawawi, Imam Nawawi menjelaskan tentang hadits ke-
empat ini. Kalimat “Sesungguhnya (materi) penciptaan salah seorang dari kalian
(manusia) dikumpulkan (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala) dalam rahim ibunya”
maksudnya yaitu air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan
dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia
menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam
rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut
mengalir pada seluruhnya pembuluh darah perempuan sampai kuku dan rambut
kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal
didalam rahim. Itlah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya.” Setelah 40
hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah).
Ibnu Mas’ud berkata : “Sedangkan beliau berkata benar dan selalu dibenarkan,”
adalah bahwa nabi SAW selalu benar mengenai apa yang beliau ucapkan dan selalu
dibenarkan berkenaan dengan apa yang beliau bawa, yaitu wahyu mulia dari Allah.
Setelah terjadi perteman antara sel spermatozoa dengan sel telur di dalam tuba
falopii, selanjutnya akan terjadi peleburan antara kedua inti sel tersebut.
Peristiwa ini dalam istilah biologi disebut fertilisasi. Hasil dari fertilisasi ini
berupa makhluk hidup bersel tunggal yang disebut zigot. Pada awal
perkembangannya, janin di dalam Rahim ibu berbentuk zigot. Melalui
berbagai proses yang panjang zigot ini kemudian menempel pada Rahim ibu
agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu.
Zigot ini akan membelah diri membentuk 2 sel, 4 sel, dan seterusnya
kemdian akan menjalankan serangkaian pembelahan mitosis, yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. Ukuran sel menjadi
semakin kecil pada setiap pembelahan. Kemudian sel ini dikenal dengan nama
blastomer. Kira-kira pada tingkat8 sel, sel-sel tersebut akan membentuk
sebuah bola sel padat yang disatukan oleh persambungan yang kuat, proses ini
dinamakan pemadatan. Proses perkembangan telur menjadi zigot dan
perkembangan zigot sampai terbentuknya blastula.
Kira-kira pada hari ke-3 setelah pembuahan. Sel-sel embrio yang
termampatkan membelah lagi dengan bentuk menyerupai buah murbei dengan
16 sel. Embrio yang bentuknya mirip dengan buah murbei ini disebut morula.
Sel-sel bagian dalam morula merupakan massa sel dalam, sedangkan sel-sel
sekitar membentuk massa sel luar. Massa sel dalam selanjutnya akan
membentuk jaringan-jaringan embrio yangsebenarnya. Massa sel luar
membentuk tofoblas, yang kemudian berperan dalam membentuk plasenta.
Dalam perkembangannya, morula akan memasuki Rahim ibu, cairan mulai
emnembus massa sel dalam. Secara berangsur-angsur massa sel dalam
membentuk rongga. Rongga ini dinamakan blastosol. Pada saat ini embrio
dikenal dengan istilah blaskokista. Sel-sel yang ada di dalam massa sel dalam,
sekarang dinamakan embrioblas. Embrioblas terletak pada salah satu kutub,
sedangkan sel-sel di dalam massa sel luar disebut trofoblas yang menipis dan
membentuk dinding untuk blastokista. Pada saat inilah perjalanan cikal bakal
manusia (zigot) berakhir dan selanjutnya menempel pada dinding Rahim ibu.
Peristiwa ini disebut implantasi.
Pada saat implantasi, kelenjar Rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-
kelok dan jaringan ini banyak mengandung cairan. Pada keadaan ini di dalam
endometrium dapat dikenali 3 macam lapisan, yaitu lapisan permukaan,
lapisan tengah (merupakan lapisan yang empuk), dan lapisan dasar. Biasanya
cikal bakal manusia menempel pada endometrium dan muara-muara kelenjar.
Pada saat terjadi penempelan cikal bakal manusia inilah seorang ibu
memasuki masa kehamilan. Pada saat memasuki fase kehamilan, terjadi
perubahan-perubahan pada selaput lender Rahim, sejalan dengan perubahan
yang terjadi di dalam ovarium. Masa kehamilan ini pada umumnya terjadi
selama 9 bulan dan bayi akan lahir di dunia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu
pula dapat dihukumi sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami
keguguran setelah usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan
seperti halnya manusia yang sudah melewati masa sembilan bulan. Bahwa ada
malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi SAW
bersabda, “Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya.” Maksudnya, malaikat
yang dipasrahi mengurus rahim. Segala keadaan yang dialami manusia dituliskan
untuknya ketika dia masih berada di perut ibunya, meliputi masalah rezekinya,
amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau bahagia
Proses penciptaan manusia berdasarkan sains modern adalah sebagai
berikut: penciptaan manusia terjadi melalui proses pertemuan antara mani laki-
laki dengan wanita. Dari hasil pertemuan tersebut dihasilkan sebuah sel yang
berbentuk bulat. Menurut embriologi modern sel ini disebut zigot. Setelah zigot
membelah menjadi 2 sel, selanjutnya sel tersebut akan mengalami serangkaian
pembelahan mitosis. Proses pembelahan ini mengakibatkan bertambahnya jumlah
sel dengan cepat.
Dalam hal ilmu keperawatn, perawat mempunyai peran penting dalam
membantu proses persalinan
B. Saran