Anda di halaman 1dari 29

Tugas Keperawatan Keluarga II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.S DENGAN


TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN DI
DUSUN KARANG SENGOSAREN BANGUNTAPAN BANTUL
Dosen Pengampu: Ns. Arita Murwani, S.Kep., M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 4
Kelas B/KP/VI

Nama NIM
Hartatik Nurhayati 04.15.4133
Heni Istiana 04.15.4134
Ibna Dzakia R 04.15.4135
Kurnia Latifah 04.15.4137
Zahrotun Nisa 04.15.4169

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2018
Format Pengkajian Askep Keluarga

A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Nama Kepala Keluarga : Tn.S…………………………………………................

b. Alamat : Jl. Pandawa, Karang, Singosaren, Banguntapan,

Bantul………………………….....................................

c. Telepon : 085608187424………….................................…...........

d. Pekerjaan : PNS…….....................…………………………….......

e. Pendidikan : Sarjana Strata 1..........................................……………

f. Komposisi :

Hub Status Imunisasi


J . Umu Pendidik Polio DPT Hepatit Ke
Nama BC Campa is
K Dng r an t
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 k
KK


P Istri 50 th
SMA 
Ny. L
2. Genogram

Keterangan :

X :

___ :

BP :
3. Tipe Keluarga : The Nuclear Famil........................................

4. Suku Bangsa :Suku Jawa, Indonesia...................................

5. Agama :Islam..............................................................

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga :Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari

Tn.S (guru PNS) dan Ny. L bekerja dikantor

BKKBN pendapatan kurang lebih

6.500.000 perbulan, pengeluaran perbulan

untuk biaya kuliah dan sekolah kedua

anaknya.......................................................

7. Aktivitas Rekreasi Keluarga :Keluaraga biasa menghabiskan waktu santai

untuk menonton TV bersama di rumah,

tetapi terkadang kerumah

saudara.............................................................

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. S adalah tahap pertengahan karena anak pertama sudah menikah, dan

anak-anak telah meninggalkan rumah. Tahap perkembangan VII sebagai berikut:

mempertahankan kesehatan, mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan

teman sebaya, dan anak-anak, meningkatkan keakraban pasangan.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga Tn.S belum mampu mempertahankan kesehatan keluarga, karena Tn.S

merokok didalam maupun diluar rumah, serta jika ada anggota keluarga yang sakit

keluarga cemas.
3. Riwayat Keluarga Inti

Nn.C memiliki riwayat penyakit typoid dan malaria.

Nn.K memiliki riwayat penyakit typoid.

Tn.S sebagai kepala keluarga ketika sakit tidak mau memeriksakan kondisinya, pada

saat pengkajian TD 130/90mmHg.

Ny.L memiliki riwayat Hipotensi sejak 5 tahun yang lalu hingga sekarang, jika

kambuh Ny. L mengeluh pusing, dan mata berkunang-kunang, TD. Ny.L menurun

jika ia kelelahan, saat pengkajian Ny.L tidak sedang mengalami gejala hipotensi,

namun TD didapatkan 100/80, jika kambuh Ny.L pergi ke klinik atau bidan praktek.

Ny.L mengatakan Tn.S mengalami sesak nafas dan terkadang kambuh.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Menurut keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit sama sepertinya,

tapi ayah dari Tn.S mengalami BPH namun sudah dioperasi.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah :

Rumah terbuat dari batu bata, orang yang tinggal dirumah 2 orang (Tn.S dan Ny.L)

luas rumah 7x12.5 meter, jenis rumah permanen, setiap ruangan memiliki 1 daun

jendela, sedangkan ruangan depan/ruang tamu memiliki 4 daun jendela dengan

ventilasi pada masing-masing atas daun jendela dan pintu. Kebersihan rumah baik,

lantai keramik, jarak antar septictank dan sumber air minum/sumur kurang lebih 10

meter. Pembuangan limbah ke selokan, halaman rumah dimanfaatkan dengan

tanaman seperti sawo, rambutan, belimbing, sedangkan halaman samping rumah

dimanfaatkan untuk kolam ikan. Pembuangan sampah diangkut oleh DKPP.


2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Hubungan antar keluarga Tn.S dan tetangga sekitar yang saling mengenal dan

membantu/tolong menolong. Komunitas berdekatan dengan lahan persawahan.

3. Mobilitas Georafis Keluarga

Permanen, sejak menikah Tn.S dan Ny.L tinggal dirumah tersebut sampai sekarang.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat

Setiap sebulan sekali ada perkumpulan arisan dan pengajian rutin disetiap minggu.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Saat ini dalam keluarga ada masalah dalam kesehatan, hubungan satu anggota

keluarga dan yang lainnya dalam keadaan baik. Jumlah anggota keluarga Tn.S ada

5oran 5orang Tn.S, Ny.L, dan 3 orang anaknya.

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Komunikasi Keluarga :

Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa jawa dan mendapat informasi

kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya didapat dari TV dan radio.

2. Struktur Kekuatan Keluarga :

Tn.S mengatakan hanya Ny.L yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan

sehat.

3. Struktur Peran :

Tn.S: (Formal) sebagai kepala rumah tanga

(Informal) Guru SD, ketua RW

Ny.L: (Formal) sebagai ibu rumah tangga

(Informal) Petugas BKBBN

Nn.C: (Formal) anak

(Informal) Mahasiswi
Nn.K: (Formal) anak

(Informal) siswi SMA

4. Norma Keluarga

Keluarga selalu membiasakan cium tangan ketika akan pergi keluar rumah, keluarga

selalu membiasakan menguacapkan salam ketika memasuki memasuki dan keluar

rumah.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Tn.S dan Ny.L sering merasa kesepian karena anaknya kuliah diluar kota dan jarang

menghubungi.

2. Fungsi Sosialisasi

Setiap hari, sholat 5 waktu selalu dimasjid, Ny.S setiap hari jum’at mengikuti

pengkajian di mushola, setiap malam kamis mengikuti acara ngaji rutin di mushola.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri. frekuensi makan 3x sehari. Bila ada

anggota keluarga yang sakit, keluarga merawat dan memeriksakan ke Bidan/ praktek

dokter, Ny.L mengatakan jika Tn.S yang tidak mau dibawa periksa ke pelayanan

kesehatan.

TUGAS PERAWATAN KELUARGA

a) Mengenal Masalah Keluarga

Masalah kesehatan yang sering dihadapinya yaitu sesak nafas (asma) dan kepala

pusing dan persiapan masa tua. Keluarga belum mengetahui cara penanganan

pertama pada saat ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga belum
mengetahui factor yang mempengaruhi kekambuhan asma yang dialami oleh Tn.

S. Tn. S dan Ny. L belum paham bagaimana cara koping perasaan rindu terhadap

anaknya dan perasaan kesepian yang dirasakan.

b) Mengambil Keputusan

Jika Tn S sesak Ny L kebingungan untuk mengambil keputusan, karena Tn.S jika

asma kambuh, tidak mau dibawa periksa kepelayanan kesehatan. Jika Ny.L sakit

tidak langsung berobat/ke unit pelayanan kesehatan, tetapi lebih memilih istirahat

banyak setelah 3 hari semakin parah/tidak ada perubahan baru ke unit pelayanan

kesehatan.

c) Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit

Dalam keluarga, Ny.L sudah memperhatikan dan memperingatkan Tn.S untuk

melakukan pemeriksaaan ketika sesak nafas Tn.S kambuh. Ketika Tn.S sakit Ny.L

memberikan perawatan sebisanya, dan begitu pula jika Ny.L sakit maka Tn.S

merawat dan membawa ke dokter.,

d) Memelihara Lingkungan

Kondisi rumah baik, setiap minggu keluarga membersihkan kamar mandi agar

tidak licin, tetapi jarang membersihkan ventilasi rumah.

e) Menggunakan Fasilitas/Pelayanan Kesehatan

Tn.S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke praktek dokter,

atau bidan atau klinik kesehatan. Tn.S memilik Askes.

4. Fungsi Reproduksi

Ny.L sudah melahirkan 3 orang anak dan tidak ingin punya anak lagi. Ny.L

menggunakan alat kontrasepsi pil-kb.

5. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi tidak ada kendala karena Tn.S dan Ny.L sama-sama bekerja. Sumber

pendapatan keluarga diperoleh dari Tn.S (guru PNS) dan Ny. L bekerja dikantor

BKKBN pendapatan kurang lebih 6.500.000 perbulan, pengeluaran perbulan untuk

biaya kuliah dan sekolah kedua anaknya

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stress Jangka Pendek Dan Panjang

Keluarga merasa kesepian semenjak anak-anaknya sekolah, terkadang hilang rasa

kesepiannya jika Tn.S dan Ny.L berkunjung ke rumah saudaranya. Namun akhir-akhir

ini rasa rindu tidak dapat terobati meski sudah berkunjung ke rumah saudaranya.

b. Kemampuan Keluarga Menghadapi Stress

Tn.S dan Ny.L mengobrol dengan anak-anaknya lewat telpon, sudah satu bulan ini,

akedua anaknya tidak mengobrol lewat telepon.

c. Strategi Koping

Berfikir bahwa sudah waktu yang tepat untuk anak-anaknya menuntut ilmu, walau

jauh ke negri china.

d. Strategi Adaptasi Disfungsional

Ny.L mengatakan jika ia sedang pusing dan mata berkunang-kunang ia tidak minum

obat maupun periksa keadaannya ke pelayan kesehatan, ia jadi lebih banyak tidur jika

3 hari dengan banyak tidur tidak berkurang/semakin parah ia baru berobat ke

pelayanan kesehatan.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tn.S
1. Keadaan Umum
Kesadaran: Composmetis
TD: 130/90 mmHg
RR: 20x/menit
N: 80x/menit
2. Kepala
Bentuk simetris, tidak ada ketombe, pertumbuhan rambut merata tidak terdapat lesi
dan nyeri tekan.
3. Kulit
Warna kulit coklat sawo, tugor elastis, tidak ada edema.
4. Penglihatan
Bola mata simetris, pergerakan bola mata normal, ada reflek pupil dan ketajaman
visus normal.
5. Penciuman/penghidu
Bentu bulat, simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada peradangan.
6. Pendengaran
Bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, pendengaran baik, tidak ada serumen.
7. Mulut
Gigi bersih, bibir hitam semu merah.
8. Leher
Terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan, pergerakan leher baik.
9. Dada/pernafasan
Bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris, irama nafas teratur, tidak ada
bunyi nafas tambahan.
10. Abdomen
Bentuk simetris, perut agak buncit, tidak ada nyeri tekan.
11. Ekstremitas atas dan bawah
Atas: tidak ada pembatasan gerak, mampu menggenggam dicara sempurna.
Bawah: tidak ada hambatan pembatahasan gerak.

Ny.L

1. Keadaan Umum
Kesadaran: Composmetis
TD: 100/90 mmHg
RR: 19x/menit
N: 80x/menit
2. Kepala
Bentuk simetris, tidak ada ketombe, pertumbuhan rambut merata tidak terdapat lesi
dan nyeri tekan.
3. Kulit
Warna kulit coklat sawo matang, tugor elastis, tidak ada edema.
4. Penglihatan
Bola mata simetris, pergerakan bola mata normal, ada reflek pupil dan ketajaman
visus normal.
5. Penciuman/penghidu
Bentu mancung, simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada peradangan.
6. Pendengaran
Bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, pendengaran baik, tidak ada serumen.
7. Mulut
Gigi bersih, bibir merah jambu.
8. Leher
Tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan, pergerakan leher baik.

9. Dada/pernafasan
Bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris, irama nafas teratur, tidak ada
bunyi nafas tambahan.
10. Abdomen
Bentuk simetris, perut datar, tidak ada nyeri tekan.
11. Ekstremitas atas dan bawah
Atas: tidak ada pembatasan gerak, mampu menggenggam dicara sempurna.
Bawah: tidak ada hambatan pembatahasan gerak.

I. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN


Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan mutu pelayanan dan
membantu masalah kesehatan keluarganya serta masyarakat didesanya dengan
menyeluruh.
Analisa Data

NO SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM


1. Ds : Ketidakmampuan Keefektifan Manajemen
Keluarga mengatakan bahwa dalam mengambil Kesehatan Diri
dirinya kurang bisa mengatasi keputusan
masalah kesehatan yang dialaminya
Do :
Keluarga terlihat bingung ketika
ditanya tentang masalah kesehatan
yang dialami.
2. Ds : Kurang mampu untuk Gangguan Pola Nafas
Klien mengatakan bahwa biasanya memodifikasi
merasakan sesak ketika terkena lingkungan
debu
Do:
- klien bernafas terengah-
engah saat asmanya kambuh
RR: 2 x/menit
3. Ds : Kurang memahami Kesepian
- Klien mengatakan merasa tentang mengenal
kesepian di tinggal oleh masalah yang terjadi
anak-anaknya pada keluarga
- Klien mengatakan terkadang
hilang rasa kesepiannya jika
Tn.S dan Ny.L berkunjung
ke rumah saudaranya
- Klien mengatakan akhir-
akhir ini rasa rindu tidak
dapat terobati meski sudah
berkunjung ke rumah
saudaranya.
Do :
Klien terlihat sedih ketika di kaji

Skoring
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri b/d Ketidakmampuan dalam mengambil
keputusan
KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
Sifat Masalah Sifat masalah ini termasuk
Tidak Sehat 3 ancaman karena jika tidak diberi
Ancaman Kesehatan 2 pengetahuan keluarga tidak tahu
2
Krisis Atau keadaan Sejahtera 1 ×1 dan tetap minum obat tiap hari
3
dan kita tahu efek yang terjadi
akibat terlalu banyak minum obat
steroid
Kemungkinan Masalah dapat Masalah tersebut mungkin hanya
di ubah sebgaian saja yang dapat di rubah
1
Dengan Mudah 2 ×2 karena melihat kondisi keluarga
2
Hanya Sebagian 1 yang ketergantungan dengan obat
Tidak Dapat 0
Potensial Masalah Dapat Potensial masalah dapat di ubah
Dicegah cukup, karena keluarga
2
Tinggi 3 ×1 mengatakan bahwa keluarga ingin
3
Cukup 2 sembuh dari sakit
Rendah 1
Menonjolnya Masalah Masalah ini merupakan masalah
Masalah Berat, Harus berat, sehingga harus ditangani,
Segera ditangani 2 2 agar keluarga tidak
×1
Ada masalah, tetapi tidak 2 ketergantungan dengan obat
perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
1
TOTAL SKOR 3
3

2 2 4 1
+ +1+1 =2 =3
3 3 3 3

2. Gangguan Pola Nafas b/d Kurang mampu untuk memodifikasi lingkungan


KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
Sifat Masalah Sifat Masalah ini sudah tidak
Tidak Sehat 3 3 sehat karena melihat kondisi klien
×1
Ancaman Kesehatan 2 3
Krisis Atau keadaan Sejahtera 1
Kemungkinan Masalah dapat Kemungkinan masalah dapat di
di ubah ubah hanya sebagian karena
1
Dengan Mudah 2 ×2 masalah ini sudah terlalu berat
2
Hanya Sebagian 1
Tidak Dapat 0
Potensial Masalah Dapat Potensial masalah dapat dicegah
Dicegah cukup, karena kemungkinan
2
Tinggi 3 ×1 tergantung kondisi klien
3
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah Masalah ini berat dan harus
Masalah Berat, Harus segera ditanganin, karena agar
Segera ditangani 2 2 tidak menimbulkan komplikasi
×1
Ada masalah, tetapi tidak 2 yang berat
perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
2
TOTAL SKOR 3
3

2 2
+1+1+1=3
3 3

3. Kesespian b/d Kurang memahami tentang mengenal masalah yang terjadi pada
keluarga
KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
Sifat Masalah Sifat Masalah ini merupakan
1
Tidak Sehat 3 ×1 kritis karena keluarga masih bisa
3
Ancaman Kesehatan 2 mengatasi masalah tersebut
Krisis Atau keadaan 1
Sejahtera
Kemungkinan Masalah dapat Karena menurut pengkajian yang
di ubah kami lakukan keluarga
2
Dengan Mudah 2 ×2 mengatakan bahwa mungkin
2
Hanya Sebagian 1 memang waktunya kami hidup
Tidak Dapat 0 berdua saja
Potensial Masalah Dapat Karena tindakan maslah yang
Dicegah dihadapi keluarga wajar, mungkin
2
Tinggi 3 ×1 beradaptasi dengan keadaan
3
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah Masalah ini tidak perlu ditangani
Masalah Berat, Harus Segera karena klien baru merasakan hal
ditangani 2 1 tersebut
×1
Ada masalah, tetapi tidak 2
perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
1
TOTAL SKOR 3
3

1 2 1 4 1
+ + +2=2 =3
3 3 3 3 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


1. Gangguan Pola Nafas b/d kurang mampu memodifikasi lingkungan
2. Ketidakefektifan Manajemen kebutuhan Diri b/d ketidakmampuan dalam
mengambil keputusan
3. Kesepian b/d Kurang memahami tentang mengenal masalah yang terjadi pada
keluarga

PERENCANAAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO Tujuan Dan Tindakan
KEPERAWATAN Rasional
Kriteria Hasil Keperawatan
1. Gangguan Pola nafas Gangguan yang 1. Mengecek atau 1. Untuk mengetahui
b/d kurang mampu terjadi berkurang mengkaji keadaan umum klien
memodifikasi kurun waktu setelah keadaan umum
lingkungan dilakukan tindakan klien
1 X 30 menit 2. Melakukan 2. Untuk memberi
Dengan Kriteria PENKES wawasan kepada
Hasil : berhubungan klien dan keluarga
1. Klien dapat dengan penyakit tentang kondisi atau
melakukan apa klien keadaan klien
yang telah 3. Ajarkan klien 3. Agar klien dapat
disarankan hal – hal yang melakukan hal – hal
2. Klien mengerti tepat untuk yang tetap sesuai
olah raga yang klien dengan kondisi
baik untuk dia kesehatan klien
4. Minta klien 4. Untuk mengetahui
untuk kondisi klien
memeriksa diri
kerumah sakit
2. Ketidakefektifan Klien mengerti 1. Mengkaji 1. Untuk mengetahui
Manajemen setelah dilakukan kemampuan kemampuan klien
kebutuhan Diri b/d tindakan 3 X 45 klien
ketidakmampuan
menit 2. Melakukan
dalam mengambil
keputusan Dengan Kriteria penkes 2. Agar klien
Hasil : kesehatan memahami
1. Klien manajemen diri yang
mengatakan 3. Ajarkan klien tepat
sudah mengerti cara 3. Agar klien mengerti
hal – hal apa manajemen hal hal yang harus
saja yang harus diri dilakukan dan
dilakukan dihindari
2. Klien mengerti 4. Evaluasi 4. Agar memahami
hal – hal yang kemampuan kemampuan klien
harus di hindari klien
3. Kesepian b/d d Kesepian sudah 1. Kaji factor 1. Untuk memastikan
Kurang memahami tidak terlalu larut yang factor penyebab
tentang mengenal setelah dilakukan menyebabkan kesepian
masalah yang terjadi
tindakan 3 x 45 klien kesepian
pada keluarga
menit 2. Beri informasi 2. Agar klien
Dengan Kriteria kepada memahami tentang
Hasil : keluarga tugas perkembangan
1. Klien tentang tugas
mengatakan perkembangan 3. Agar klien mampu
sudah tidak 3. Ajarkan klien mengatasi kesepian
terlalu sepi lagi cara – cara secara wajar
2. Keluarga mengatasi
mengatakan kesepian 4. Untuk mengetahui
bahwa dirinya 4. Ajak klien kemapuan keluarga
sudah mengerti untuk evaluasi dalam mengatasi
tugas kembali kesepian
perkembangann
ya
IMPLEMENTASI

No Waktu Dx keperawatan Implementasi Respon


1 Kamis, Gangguan pola 1. Mengukur TD TD: 130/90
29/03/2018 nafas b.d Kurang 2. Mengukur respirasi mmHg
Jam mampu untuk 3. Memberikan penkes Rr: 20x/menit
09.00- memodifikasi terkait dengan sesak Keluarga sedikit
10.05Wib lingkungan nafas faham terkait
4. Mengajarkan cara nafas masalah yang
dalam dialami.
5. Menganjurkan dan Tn.S bias
mengajarkan ke keluarga mencontohkan
untuk membawa Tn. S kembali apa yang
ke fasilitas kesehatan telah di ajarkan.
terdekat Ny. L
mengatakan
susah untuk
membawa Tn. S
untuk periksa
karena Tn. S
jarang mau.
Jum’at, Ketidakefektifan 1. Bertanya dan meminta Keluarga belum
3/03/2018 manajemen diri b.d contoh untuk perawatan melakukan
Jam 10.00- ketidakmampuan diri (sikat gigi, cuci perawatan
dalam mengambil
11.10 Wib tangan) lingkungan
keputusan
2. Berikan penyuluhan dengan benar.
tentang lingkungan Keluarga mulai
hygiene memahami cara
yang benar untuk
melakukan
perawatan diri.
3. Menganjurkan keluarga Keluarga sedikit
untuk mengulang yang lebih bias
telah diajarkan. mengulang apa
yang telah
diajarkan.
Sabtu, kesepian b.d 1. Bertanya kepada Keluarga merasa
31/03/2018 Kurang memahami keluarga apa saja yang sepi karena
Jam 09.00- tentang mengenal membuatnya merasa ditinggal oleh
masalah yang
10.05 Wib sepi kedua anaknya
terjadi pada
keluarga yang sekolah.
2. Berikan informasi terkait Keluarga sedikit
dengan tugas menerima apa
perkembangan keluarga yang sedang
usia pertengahan terjadi sekarang.
Keluarga
3. Anjurkan kepada mengatakan tidak
keluarga untuk sempat untuk
mendatangi rumah berkunjung
anggota keluarga yang karena kerja dan
lain untuk hanya bias ketika
menghilangkan rasa sepi waktu libur.

4. Tanyakan bagaimana Keluarga


perasaan keluarga mengatakan
setelah mendatangi sedikit terobati
rumah anggota keluarga ketika berkumpul
yang lain dengan anggota
keluarga yang
lain.
EVALUASI

NO WAKTU DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI


1 Kamis, Gangguan pola nafas berhubungan S:
29/03/2018 dengan Kurang mampu untuk - Ny. L mengatakan
Jam memodifikasi lingkungan susah untuk
10.10 Wib membawa Tn.S
untuk periksa karena
Tn. S jarang mau
diperiksakan
- Tn. Mengatakan
masih sering sesak
nafas.
- Keluarga
mengatakan sedikit
faham terkait
penyakit yang
dialami
O:
- Tn. S bisa
mencontohkan
kembali apa yang
telah diajarkan (cara
nafas dalam)
- TD: 130/90 mmHg
- RR: 20x/menit
A: masalah belum teratasi,
lanjutkan intervensi
P:
- Lakukan
pemeriksaan secara
teratur
- Kaji keadaan umum
- Berikan penkes

2 Jum’at, Ketidakefektifan manajemen diri S:


3/03/2018 berhubungan dengan - Keluarga
Jam 11.15 ketidakmampuan dalam mengambil mengatakan mulai
Wib keputusan
memahami cara yang
benar untuk
melakukan
perawatan diri
- Keluarga
mengatakan sedikit
lebih bisa mengulang
apa yang telah
diajarkan
O:
-
Keluarga memahami
cara merawat diri
yang benar
- Keluarga menerima
penjelasan yang
diberikan oleh
tenaga kesehatan.
A: masalah belum teratasi,
lanjutkan intervensi
P:
- Jelaskan tentang
personal hygiene
- Pantau kesehatan
keluarga Tn.S
3 Sabtu, kesepian berhubungan dengan S:
31/03/2018 Kurang memahami tentang - Keluarga
Jam 10.10 mengenal masalah yang terjadi pada mengatakan sedikit
Wib keluarga
menerima apa yang
sedang terjadi
sekarang
- Keluarga
mengatakan bahwa
rasa rindu terhadap
kedua anaknya
sedikit terobati
ketika berkumpul
dengan anggota yang
lain
O:
- Keluarga terlihat
sedih
- Suasana rumah
keluarga Tn.S sepi
A: masalah belum teratasi
lanjutkan intervensi
P:
- Tanya keluarga
bagaimana
perasaannya setelah
berkunjung ke
tempat anggota
keluarga yang lain.
- Pantau berjalannya
tugas perkembangan
keluarga di keluarga
Tn.S
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASMA BRONKHIAL

Topik
Penanganan Asma Bronkhial.

Sasaran dan target


Sasaran : Keluarga Tn.S

Target : TN. T

Materi
Terlampir

Metoda
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Media dan Alat


Lembar balik dan leaflet

Waktu dan Tempat


Hari/tanggal :
Waktu :
Tempat : Rumah keluarga Tn.S
Pengorganisasian
Penanggung jawab :
Moderator :
Pemateri :
Observer :
Fasilitator :

Uraian Tugas
Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

Moderator
1. Membuka acara.
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3. Menjelaskan tujuan dan topik.
4. Menjelaskan kontrak waktu.
5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
6. Mengarahkan alur diskusi.
7. Memimpin jalannya diskusi.
8. Menutup acara.
Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.

Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

Fasilitator
Memotifasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Therapis Kegiatan Peserta

5 menit Pembukaan:

 Perkenalan mahasiswa. Memperhatikan.

 Perkenalan dengan dosen.


 Menjelaskan tujuan.
 Menjelaskan kontrak waktu.
20 menit Pelaksanaan

 Menggali pengetahuan orang tua  Mengemukakan


tentang Asma Bronkhial. pendapat
 Memberikan reinforcement positif  Mendengarkan.
atas jawaban peserta.
 Meluruskan konsep pengertian Asma  Mendengarkan
Bronkhial. dan
 Menggali pengetahuan orang tua memperhatikan.
tentang faktor-faktor pencetus  Mengemukakan
terjadinya serangan Asma Bronkhial. pendapat.
 Memberikan reinforcement positif
atas jawaban peserta.
 Mendengarkan.
 Meluruskan konsep faktor-faktor
pencetus terjadinya serangan Asma
Bronkhial.  Mendengarkan
 Menggali pengetahuan orang tua dan
tentang tanda dan gejala terjadinya memperhatikan.
serangan Asma Bronkhial.
 Memberikan reinforcement positif
 Mengemukakan
tentang jawaban peserta.
pendapat.
 Meluruskan konsep tanda dan gejala
terjadinya serangan Asma Bronkhial.
 Menggali pengetahuan orang tua  Mendengarkan.
tentang cara pencegahan terjadinya
serangan Asma Bronkhial.
 Mendengarkan
 Memberikan reinforcement positif
dan
atas jawaban peserta.
memperhatikan.
 Meluruskan konsep tentang cara
 Mengemukakan
pencegahan terjadinya serangan
pendapat.
Asma Bronkhial.
 Menggali pengetahuan orang tua
tentang cara penanganan yang tepat  Mendengarkan.
saat terjadinya serangan Asma
Bronkhial.
 Mendengarkan
 Memberikan reinforcement positif
dan
atas jawaban peserta.
memperhatikan
 Meluruskan konsep tentang cara
penanganan yang tepat saat
terjadinya serangan Asma Bronkhial.  Mengemukakan
pendapat.

 Mendengarkan.

 Mendengarkan
dan
memperhatikan
10 menit Penutup:

 Meminta peserta untuk memberikan  Memberikan


pertanyaan atas penjelasan yang pertanyaan
tidak dipahami.
 Menjawab pertanyaan yang diajukan.
 Memperhatikan
 Menyimpulkan diskusi.
 Berpartisipasi
 Melakukan evaluasi.
 Menjawab
pertanyaan
 Mengucapkan salam.  Menjawab salam

Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
60 % peserta menghadiri penyuluhan.
Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
Evaluasi Proses
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
Evaluasi Hasil
Peserta mampu:

Menyebutkan pengertian Asma Bronkhial dengan bahasa sendiri.


Menyebutkan faktor-faktor pemicu terjadinya serangan Asma Bronkhial.
Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya serangan Asma Bronkhial.
Menjelaskan cara pencegahan serangan Asma Bronkhial.
Menjelaskan cara penanganan Asma Bronkhial saat terjadinya serangan Asma.
MATERI PENYULUHAN

Menurut United States Nasional Tuberculosis Assosiation (1967), asma bronkhial


merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh peningkatan reaksi trakea dan bronki terhadap
berbagai macam rangsangan yang manifestasinya berupa kesukaran bernapas, karena penyempitan
yang menyeluruh dari saluran napas. Penyempitan ini bersifat dinamis dan derajad penyempitannya
dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun karena pemberian obat-obatan. Kelainan
dasarnya adalah tampaknya suatu perubahan status imunologis sipenderita.
(http://www.jevuska.com).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa asma bronkhial memiliki beberapa
karakteristik, yaitu:

1. Penyempitan atau obstruksi saluran nafas yang reversibel, baik secara spontan maupun dengan
pengobatan.
2. Kesukaran untuk bernafas.
3. Peningkatan respon saluran nafas terhadap berbagai rangsangan/stimulus.

FAKTOR-FAKTOR PENCETUS TERJADINYA SERANGAN ASMA BRONKHIAL

Serangan Asma Bronkhial dapat timbul karena beberapa keadaan, yaitu:

1. Faktor alergi
Alergen pencetus serangan asma dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:

a. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.


Contohnya: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan polusi.

b. Ingestan, yang masuk melalui mulut.


Contohnya: makanan dan obat-obatan.

c. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.


Contohnya: perhiasan, logam, dan jam tangan.

2. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang
mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang, serangan
asma berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, dan musim bunga.
Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.

3. Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma. Stress juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera
diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk
menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya
belum bisa diobati.

4. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat


Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani
atau olah raga yang berat.

Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah aktifitas tersebut selesai.

TANDA DAN GEJALA TERJADINYA SERANGAN ASMA BRONKHIAL

Tanda dan gejala yang ditemukan pada anak dengan asma bronkhial adalah:

1. Sesak napas/dispnea.
2. Batuk yang disertai lendir/batuk kering.
3. Nyeri dada.
4. Adanya suara nafas mengi (wheezing), yang bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari
dan memburuk pada malam hari.
5. Gelisah.
6. Kemerahan pada jaringan.
Pada serangan asma yang lebih berat, gejala-gejala yang timbul makin banyak dan makin
berat, antara lain : barrel chest, sianosis, gangguan kesadaran, takikardi, peningkatan tekanan darah,
dan pernafasan yang cepat dan dangkal.

PENCEGAHAN ASMA BRONKHIAL


Untuk mencegah terjadinya Asma Bronkhial, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Megenali faktor presipitasi dan tanda terjadinya serangan asma bronkhial.


2. Menghindari faktor penyebab serangan asma bronkhial.
3. Menghindari stress.
4. Menghindari kegiatan yang melelahkan.
5. Persediaan obat-obatan, jika terjadi serangan Asma.

PENANGANAN SERANGAN ASMA BRONKHIAL

Saat terjadi serangan Asma, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Kenali tanda-tanda akan terjadinya serangan asma.


2. Berikan obat asma yang telah diberikan oleh dokter sebelumnya.
3. Atur posisi duduk yang dapat meringankan keluhan sesak nafas, seperti posisi setengah duduk.
4. Longgarkan pakaian.
5. Tempatkan penderita pada ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
6. Jika nafas semakin sesak dan kondisi anak semakin parah, segera bawa ke puskesmas/rumah
sakit.

Anda mungkin juga menyukai