SAP Manajemen Laktasi
SAP Manajemen Laktasi
OLEH
3. 2 menit Evaluasi
a. Memberikan reinforcement positif a. Menengarkan
kepada peserta atas kemampuan b. Menyimak
bertanya c. Menjawab
b. Memberikan pertanyaan tentang d. Bertanya
materi yang telah disampaikan
c. Memberikan kesempatan unuk
bertanya
d. Menjawab pertanyaan peserta
4. 1 menit Penutup
a. Menyimpulkan materi yang telah a. Mendengarkan
diberikan b. Mendengarkan
b. Mengucapkan salam penutup
G. Evaluasi.
a. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penkes ibu post partum mampu :
1. Menjelaskan kembali pengertian Manajemen laktasi
2. Menyebutkan kembali Manfaat ASI pada bayi
3. Menjelaskan kembali hal hal yang perlu diperhatikan saat menyusui
b. Evaluasi proses : pelaksana dan sasaran mengikuti penkes sesuai waktu yang ditetapkan
dan sasaran aktif dalam proses penkes
H. Materi penyuluhan
a. Pengertian laktasi
Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu, ayah dan
keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui (Prasetyono, 2009, p.61) . Dan ruang
lingkup manajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan,setelah persalinan,dan masa
menyusui bayi.
b. Manfaat ASI bagi bayi
1) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan
sehingga akan lebih jarang sakit.
3) Melindungi anak dari serangan alergi.
4) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi
lebih pandai.
5) Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara.
6) Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7) Menunjang perkembangan motorik sehiingga bayi akan cepat bisa berjalan
(Roesli, 2005, p.6)
c. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menyusui
Setelah bayi sudah mampu menyusu, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan
agar manajemen laktasi dapat terus berjalan dengan lancar:
1. Frekuensi pemberian ASI
Disarankan untuk memerhatikan frekuensi pemberian ASI, yaitu sekitar 8-12 kali
dalam 24 jam. Tujuannya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tetapi
juga membantu menjaga produksi ASI agar terus bertambah banyak.
Beberapa hari setelah dilahirkan, umumnya bayi akan menyusu setiap 1-2 jam di
siang hari dan beberapa kali saja di malam hari. Rata-rata durasi menyusu adalah 15-20
menit untuk tiap payudara.
2. Tanda kecukupan ASI yang diberikan
Pahami juga tanda-tanda bayi sudah cukup ASI atau belum. Jika asupan air susu
memadai, air seni bayi akan berwarna kuning jernih. Setelah bayi menyusu dengan cukup
dan kenyang, payudara ibu akan terasa lebih lunak, dan bayi akan terlihat puas.
Selain tanda-tanda tersebut, perhatikan juga kenaikan berat badan Si Kecil. Berat
badan bayi yang sehat cenderung bertambah sekitar 18-28 gram setiap hari, selama tiga
bulan pertama usianya.
3. Asupan makanan yang dikonsumsi ibu
Beberapa jenis makanan dianggap dapat memicu reaksi negatif pada bayi, yaitu
cokelat, bumbu rempah, jeruk, kubis, bunga kol, dan brokoli. Namun, tidak semua bayi
memiliki reaksi yang sama.
Ibu menyusui perlu membatasi konsumsi makanan dan minuman berkafein.
Selain itu, hindari mengonsumsi minuman maupun makanan yang mengandung alkohol,
untuk mencegah masuknya alkohol ke dalam ASI.
4. Masalah saat menyusui
Waspadai beragam masalah yang sering timbul saat menyusui, seperti nyeri
payudara, luka pada puting, penyumbatan air susu, mastitis, dan abses payudara. Bunda
disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan secara berkala, agar masalah
ini dapat dicegah dan ditangani sejak dini.
5. Kondisi kesehatan Bunda
Agar proses laktasi berjalan lancar, Bunda perlu menjaga kesehatan dengan baik.
Caranya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan
bergizi seimbang, beristirahat dan minum air putih yang cukup, serta mengelola stres.
Jika Bunda sedang sakit, proses menyusui sebenarnya tetap bisa dilakukan.
Namun bila Bunda terkena penyakit menular, seperti flu, hindari berada di dekat Si Kecil
untuk sementara waktu, agar ia tidak tertular. Setidaknya, gunakan masker penutup
hidung dan mulut, serta selalu cuci tangan sebelum menyusui Si Kecil.
Pada ibu menyusui yang perlu menjalani pengobatan khusus, terutama
pengobatan jangka panjang, misalnya dengan kemoterapi, radioterapi, obat antiansietas,
atau obat antimigrain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui efek
sampingnya terhadap bayi.
DAFTAR PUSTAKA