Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(ASI Eksklusif, ASI Perah dan Posisi Menyusui)

Disusun Oleh:

Nurul Ahlam

(0433131420117028)

Tingkat: 2A

PROGRAM STUDY SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KHARISMA KARAWANG
Jln. Pangkal Perjuangan (By Pass), Tanjung Pura Karawang, Jawa Barat
2019
Pokok Bahasan : ASI Eksklusif, ASI Perah dan Posisi Menyusui
Sasaran : Peserta (Wanita Usia Subur)
Hari/Tanggal : Kamis / 09 Mei 2019
Waktu : 08.00 - 08.20 WIB
Tempat : Sekolah Tinggi Kesehatan Kharisma Karawang
Penyuluh : Perawat (Nurul Ahlam)

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x20 menit peserta mampu memahami
tentang ASI Eksklusif, ASI Perah dan Posisi Menyusui.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan peserta mampu:
a. Mengetahui tentang definisi, komposisi, manfaat, dan faktor yang dapat
mempengaruhi ketidakberhasilan ASI Eksklusif
b. Mengetahui tentang definisi, cara memerah, cara menyimpan, waktu
kadaluarsa, metode pemberian dan cara menghangatkan, manfaat dan
kerugian ASI Perah
c. Mengetahui tentang macam-macam Posisi Menyusui
B. Materi (Terlampir)
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab.
3. Demonstrasi, Redemontrasi
D. Media Penyuluhan
1. Lembar Balik
2. Leaflet
E. Alat Penyuluhan
1. Alat Pumping
2. Phantom Bayi
3. Phantom payudara
4. Bantal
F. Kegiatan Penyuluhan
N Proses Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Metode
o penyuluhan
1 Pembukaan 1. Mengucapkan 1.Menjawab salam Ceramah
(5 menit) salam
2. Memperkenalkan 2.Mendengarkan dan
diri memperhatikan
3. Menjelaskan 3.Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
4. Kontrak waktu 4.Menyetujui kontrak
untuk kesepakatan waktu yang sudah
penyuluhan. disepakati
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan 1. Memperhatika Ceramah
(20 menit) tentang definisi, n dan menyimak
komposisi, materi yang
manfaat, dan disampaikan
faktor yang dapat
mempengaruhi
ketidakberhasilan
ASI Eksklusif
2. Menjelaskan
tentang definisi, 2. Memperhatika
cara memerah, n dan menyimak
cara menyimpan, materi yang
waktu kadaluarsa, disampaikan
metode pemberian
dan cara
menghangatkan,
manfaat dan
kerugian ASI
Perah
3. Menjelaskan
tentang macam-
macam posisi 3. Memperhatika
menyusui n dan menyimak
4. Memberikan materi yang
media penyuluhan disampaikan
beruapa Leaflet
4. Menerima
media penyuluhan
3 Penutup 1. Memberi 1. Memberikan Ceramah
(5 menit) kesempatan pertanyaan tentang dan Tanya
kepada peserta apa yang kurang Jawab
untuk bertanya dipahami
2. Melakukan 2. Mengulang kembali
evaluasi materi materi yang sudah
diberikan
3. Menutup acara 3. Menjawab salam
dengan
mengucapkan
salam.
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Perlengkapan dan tempat siap
b. Materi telah siap
c. Ada lembar balik dan leaflet
2. Evalusi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
b. Memberi penjuluhan tentang ASI Eksklusif, ASI Perah dan Posisi
Menyusui
c. Audien mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir
d. Audien aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evalusi Hasil
a. Menjelaskan kembali tentang definisi, komposisi, manfaat, dan faktor
yang dapat mempengaruhi ketidakberhasilan ASI Eksklusif
b. Menjelaskan kembali tentang definisi, cara memerah, cara menyimpan,
waktu kadaluarsa, metode pemberian dan cara menghangatan, manfaat
dan kerugian ASI Perah
c. Menjelaskan kembali tentang macam-macam Posisi Menyusui
Lampiran
A. ASI Eksklusif
1. Definisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) selama enam bulan tanpa
menambah atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (PP no 33
tahun 2012)
Untuk air putih boleh diberikan kepada bayi yang meminum ASI eksklusif
yaitu jika bayi sedang sakit (untuk minum obat).
Apabila bayi > 6 bulan, ASI eksklusif boleh di damping dengan MPASI
( Makanan pendamping ASI)
2. Komposisi ASI Eksklusif
a. Air: 88,1% (untuk memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi, membantu
tumbuh kembang bayi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi)
b. Laktosa: 7% (untuk membantu perkembangan otak dan jaringan saraf)
c. Lemak: 3,8% (untuk pertumbuhan sel serta berfungsi menjaga keutuhan
dan perkembangan dinding sel termasuk sel otak)
d. Oligosakarida: 10% (menstimulasi pertumbuhan bakteri yang baik di
dalam usus sehingga meningkatkan ketahanan sisitem pencernaan)
e. Protein: 0,9% (membantu pembentukan tulang, otot, tulang rawan, kulit
dan darah)
3. Manfaat ASI Eksklusif
Untuk bayi:
a. ASI adalah makanan bayi secara alamiah, dengan komposisi nutrisi yang
sesuai untuk perkembangan bayi
b. ASI mudah dicerna oleh bayi sehingga jarang menyebabkan konstipasi
c. Kandungan nutrisi dalam ASI jauh lebih banyak dibandingkan dengan
susu formula
d. ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi
untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya
e. ASI dapat menurunkan risiko diare
f. Pemberian ASI dapat membina kasih sayang antara ibu dan bayi
Untuk ibu:
a. Memberikan ASI segera setelah melahirkan (IMD) akan meningkatkan
kontraksi rahim, yang berarti mengurangi perdarahan
b. Memberikan ASI dapat membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran
sebelum hamil
c. Menyusui ASI dapat membakar kalori sehingga membantu penurunan
berat badan lebih cepat
d. Menyusui dapat menurunkan terjadinya risiko kanker payudara
4. Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Ketidakberhasilan ASI Eksklusif
Faktor internal:
a. Ketersediaan ASI: hal-hal yang dapat mengurangi produksi ASI adalah 1)
tidak melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), 2) menjadwal pemberian
ASI, 3) memberikan minum prelaktal (bayi diberi minum sebelum ASI
keluar).
b. Pekerjaan atau aktivitas: pekerjaan wanita hamil, melahirkan, dan
menyusui seharusnya diperlakukan berbeda agar wanita yang bekerja
tersebut dapat memberikan ASI eksklusif.
c. Pengetahuan: pengetahuan akan memberikan pengalaman kepada ibu
tentang cara pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar, karena
pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (pengetahuan merupakan hasil dari tahu).
d. Kelainan pada payudara: tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa
penuh, tegang, dan bengkak. Kondisi ini terjadi akibat adanya bendungan
pada pembuluh darah di payudara sebagai tanda ASI mulai banyak di
produksi.
e. Kondisi kesehatan ibu: pada keadaan tertentu, bayi tidak dapat menyusui
ASI ibu sama sekali misalnya karena dokter melarang ibu untuk menyusui
di karenakan sedang menderita penyakit yang dapat membahayakan bayi
seperti hepatitis B, dan HIV/AIDS.
Faktor eksternal:
a. Faktor petugas kesehatan: program laktasi adalah suatu program multi
departemental yang melibatkan bagian yang terkait, salah satunya promosi
ASI yang dilakukan tenaga kesehatan. System pelayanan kesehatan dan
tenaga kesehatan dapat mempengaruhi kegiatan menyusui karena perilaku
tenaga kesehatan biasanya ditiru oleh masyarakat dalam hal berperilaku
sehat
b. Kondisi kesehatan bayi: bayi diare tiap kali mendapat ASI hal ini
dkarenakan jika bayi menderita penyakit bawaan yaitu tidak dapat
menerima laktosa, gula yang terdapat dalam jumlah besar pada ASI.
Sehingga dapat menyebabkan ibu memberikan makanan tambahan pada
bayi. Contoh kondisi kesehatan bayi antaralain, kelainan anatomi
(sumbing pada bibir atau palatum).
c. Pengganti ASI (PASI atau susu formula): apabila bayi usia < 6 bulan
sudah deberi susu formula akan berdampak negative ketika bayi diberikan
ASI karena dapat menyebabkan bayi menolak/bingung puting.
d. Keyakinan:ada beberapa budaya dan keyakinan agama yang mempercayai
bahwa kebiasaan memberikan air putih dan cairan lain (air gula, air madu)
kepada bayi dibulan-bulan pertama di pandang sebagai sumber kehidupan,
suatu kebutuhan batin maupun fisik sekaligus.
B. ASI Perah
1. Definisi ASI perah
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk
kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi
2. Cara Memerah ASI Perah
a. Memerah ASI dengan tangan
 Cuci tangan untuk mencegah infeksi sebelum melakukan tindakan
 Letakan sehelaikan yang telah dilembabkan dengan air hangat pada
payudara selama 2 menit, hal ini dapat membantu pengeluaran ASI
 Pijat payudara, pijat dan tekan-tekan ringan kulit disekeliling susu
dapat membantu payudara menjadi lebih lemas dan siap untuk
menghasilkan ASI
 Duduk dan bungkukan tubuh sedikit ke depan, posisi ini akan
mempermudah dalam memerah ASI dan tetap merasa nyaman selama
proses dilakukan
 Letakan jemari pada kelenjar susu di payudara, posisikan jari tangan
membentuk huruf “C” di atas atau di bawah putting susu
 Tekan ke arah dalam/ ke arah dinding rahim, tekanan tersebut harus
lembut dan tegas namun tidak boleh terasa seperti meremas payudara
 Keluarkan ASI, gunakan gerakan menggulung menjauh dari tubuh
dengan ibu jari dan jemari
 Tamping ASI yang keluar dalam wadah, gunakan wadah/botol baik itu
plastic ataupun kaca yang tertutup
 Ulangi proses yang sama pada payudara yang sebelah lagi.
b. Memerah ASI dengan pumping
Waktu yang baik untuk memerah (power pumping) yaitu satu jam, dimana
20 menit di perah 10 menit istirahat 10 menit lanjut memerah
10 menit istirahat 10 menit lanjut memerah istirahat,
kemudian lanjut memerah di 2 jam kemudian.
3. Cara Menyimpan, Waktu Kadaluarsa, Metode Pemberian dan Cara
Menghangatkan ASI Perah
Cara menyimpan:
a. Taruh ASI di wadah plastic ASI, botol kaca, botol plastic
b. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah
c. Dinginkan dalam kulkas
Waktu kadaluarsa:
a. Suhu ruangan: 3-4 jam
b. Full bag: 8-10 jam
c. Frezzer/kulkas khusus: 1-2 bulan
Metode pemberian:
a. Fifo ( first in first out): ASI perah yang pertama masuk freezer, maka yang
dikeluarkan pertama kali
b. Lifo ( last in first out): ASI yang terakhir masuk freezer, maka yang
pertama di keluarkan
Cara Menghangatkan:
a. Panaskan panci berisi air: isilah panci kecil dengan air hingga setengah
panas di atas kompor dengan api sedang, ketika air mulai menguap namun
belum mulai mendidih maka angkat panci dari kompor. (jangan
membiarkan air mencapai titik mendidih, karena jika air menjadi panas
maka ASI akan selalu cepat panas)
b. Tempatkan wadah berisi ASI di dalam air panas: taruh botol atau wadah
berisi ASI pada air hasil rebusan
c. Pastikan suhunya merata: aduk botol/wadah berisi ASI dengan hari-hati
untuk meratakan suhu ASI
4. Manfaat ASI Perah
Untuk bayi:
a. Memberi minum bayi sakit, yang tidak dapat menyusu dengan cukup
b. Memberi minum bayi yang mengalami kesulitan dalam koordinasi
menyusu
c. Memberi minum bayi sementara, karena ibu yang karir
Untuk ibu:
a. Membantu agar produksi ASI tetap terjaga
b. Mencegah payudara bengkak
5. Kerugian ASI Perah
a. Memiliki batass kadaluarsa
b. Bayi bingung putting ( nipple confusion)
c. Bayi menolak putting (malas untuk menghisap)
C. Posisi Menyusui
1. Macam - Macam Posisi Menyusui:

a. Gambar 1 (Cradle Hold): Posisi ibu duduk, simpan bantal di kedua paha,
tangan kiri diletakan di leher bayi, kemudian tangan kanan memengang
payudara
b. Gambar 2 (Cross-Cradle Hold): Posisi ibu duduk, simpan bantal dikedua
paha, tangan kanan menyangga leher bayi, kemudian tangan kiri memegang
payudara
c. Gambar 3 (Football Hold): Posisi ibu duduk, bantal diletakan di samping
paha kiri, posisi bayi diletakan di bantal kemudian tangan kiri meyangga
leher, lalu tangan kanan memegang payudara
d. Gambar 4 (Lying Down): Posisi ibu tidur menyamping, tangan kanan
untuk menyangga kepala ibu, bayi berhadapan dengan badan ibu dimana
posisi mulut bayi sejajar dengan puting ibu, kemudian tangan kiri memegang
payudara
Daftar Pustaka

Depkes. (2014). Situasi dan Analisis ASI Ekslusif. Diakses pada tanggan 08 Mei
2019. Dari http://www.depkes.go.id

Gizelahami, V. Manajemen Asi Perah. Diakses pada tanggal 01 Mei 2019. Dari
http://www.scrib.com

Anda mungkin juga menyukai