Anda di halaman 1dari 11

KASUS DAN JAWABAN PLACEMENT TEST

PERSONAL HYGINE

DISUSUN OLEH

Dian Nur Utami

4399814901210039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG
Jln. Pangkal Perjuangan Km. 1 By Pass Karawang 41316
KARAWANG
2021
KASUS

Seorang pasien dirawat di RS karena menderita stroke non hemaorhagik. Perawatan


suda berjalan selama 2 minggu. Saat dilakukan pengkajian Kondisi Tn M saat ini
mengalami bed rest total, terdapat hemiparese (kelemahan) pada ekstremitas sebelah
kanan, Tn M sulit menahan BAK karenanya saat ini menggunakan kateter. Keluarga
mengatakan tidak mengetahui cara memandikan pasien sehingga pasien hanya di lap
di bagian atasnya saja dan selama di RS pasien belum pernah di keramasin. Pasien
masih terpasang NGT, selama sakit berat badan mengalami penurunan sebanyak 10
kg. untuk kebutuhan BAK dan BAB dilakukan diatas tempat tidur dengan
menggunakan pispot. Sat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan rambut terasa
kotor, badan terlihat kotor, terdapat kelemahan pada ektremitas kanan, pasien hanya
dapat miring kanan dan miring kiri saja, pasien masih apat memahami pertanyaan,
namun tidak dapat berbicara dengan jelas. Tekanan darah saat ini 170/90 mmhg, suhu
36.9°C, RR 20x/menit dan Nadi 100x/menit. Selama sakit istri mendampingi dengan
setia. Silakan tentukan analisa data dan masalah keperawatan pada kasus diatas.

Pertanyaan:

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar apa yang terjadi pada pasien?

2. Tuliskanlah : Analisa data, Diagnose keperawatan dan Intervensi keperawatan


(berdasarkan SDKI, SLKI & SIKI)?

3. Pilih 1 Tindakan keperawatan (sesuai dengan intervensi keperawatan yang


sudah dituliskan), beserta alasan dan SPO
JAWABAN

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar yang terganggu pada pasien yaitu


Personal Hygine dengan ditandai bahwa badan pasien tampak kotor dan pasien
hanya dilap bagian tubuh atas.

2. Analisa data

Data Senjang Etiologi Masalah


DS : Stroke Non Hemoragik Gangguan mobilitas fisik
DO : ↓
- Tn M saat ini Kerusakan Neuromuskular
mengalami bed rest total ↓
- Terdapat hemiparese Hemiparesis Ekstermitas
(kelemahan) pada Kanan
ekstremitas sebelah ↓
kanan Gangguan Mobilitas Fisik
- Pasien hanya dapat
miring kanan dan miring
kiri
DS : Ketidakmampuan dan Inkontinensia urine
- Tn M sulit menahan penurunan mengenali tanda- fungsional
BAK sehingga tanda berkemih
dilakukan pemasangan ↓
kateter Tidak dapat menahan BAK

DO : Inkontinensia Fungsional
- Kebutuhan BAK dan
BAB dilakukan diatas
tempat tidur dengan
menggunakan pispot
DS : Stroke Non Hemoragik Defisit perawatan diri
- Keluarga pasien ↓
mengatakan tidak Gangguan Neuromuskular
mengetahui cara ↓
memandikan pasien Tidak mampu memenuhi
sehingga pasien hanya kebutuhan personal hygine
di lap di bagian atasnya ↓
saja Defisit Perawatan Diri
- Pasien belum pernah di
keramasin

DO :
- Klien tidak mampu
mandi sendiri
- Rambut klien terasa
kotor
- Badan klien terlihat
kotor

Diagnosa keperawatan :

1. Defisit perawatan diri

2. Gangguan mobilitas fisik

3. Inkontinensia urine fungsional

Intervensi keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi

Defisit Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri : Mandi


perawatan diri asuhan keprawatan selama .. Observasi
x 24 jam diharapkan Defisit -Identifikasi usia budaya dalam
perawatan diri dapat diatasi membantu kebersihan diri
dengan kriteria hasil : -Identifikasi jenis kebutuhan yang di
- Perawatan mandi butuhkan
meningkat -Monitor kebersihan tubuh (mis. Rambut,
- Kemampuan mulut, kulit, kuku)
mengenakan pakaian -Monitor integritas kulit
meningkat
- Kemampuan makan Terapeutik
meningkat -Sedikan peralatan mandi (mis. Sabun,
- Kemampuan ke toilet sikat gigi, shampoo, pelembab kulit)
(BAB/BAK) meningkat -Sediakn lingkungan yng aman dan
- Verbalisasi keinginan nyaman
melakukan perawatan -Fasilitasi menggosok gigi, sesuai
diri meningkat kebutuhan
- Minat melakukan -Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan
perawatan diri -Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
meningkat -Berikan bantuan sesuai tingkat
- Mempertahankan kemandirian
kebersihan diri
meningkat Edukasi
-Jelaskan kebiasaan mandi dan dampak
tidak mandi terhadap kesehatan
-Ajarkan kepada keluarga cara
memandikan pasien, jika perlu
Inkontinensia Setelah dilakukan tindakan Perawatan inkontinesia urine
urine asuhan keprawatan selama .. Observasi
fungsional x 24 jam diharapkan -Identifikasi penyebab inkontinensia
inkontensia urine fungsional urine
dapat diatasi dengan kriteria -Identifikasi perasaan dan persepsi pasien
hasil : terhadap inkontinensia urine yang
- Kemampuan berkemih dialaminya
meningkat (5) -Monitor ikeefektifan obat, pembedahan
- Nokturia menurun (1) dan terapi modalitas berkemih
- Residu volume urine -Monitor kebiasaan BAK
setelah berkemih
menurun (1) Terapeutik
- Distensi kandung -Bersihkan genitas dan kulit sekitar
kemih menurun (1) secara rutin
- Dribbling menurun (1) -Berikan pujian atas keberhasilan
- Hesitancy menurun (1) mencegah inkontinensia urine
- Enuresis menurun (1) -Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
- Verbalisasi -Ambil sample urine untuk pemeriksaan
pengeluaran urine urine lengkap atau kultur
tidaktuntas menurun
(1) Edukasi
-Jelaskan definisi, jenis inkontinensia,
penyebab inkontinensia urine
-Jelaskan program penanganan
inkontinensia urine
-Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan
yang mendukung proses berkemih
-Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2
– 3 jam menjelang tidur
-Ajarkan memantau cairan keluar dan
masuk serta pola eleminasi urine
-Anjurkan minum minimal 1500cc/hari,
jika tidak kontraindikasi
-Anjurkan menghindari kopi, minuman
bersoda, teh, dan cokelat
-Anjurkan konsumsi buah dan sayur
untuk menghindari konstipasi

Kolaborasi
-Kolaborasi ke ahli inkontinensia, jika
perlu
Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik asuhan keprawatan selama .. Observasi
x 24 jam diharapkan -Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
Gangguan mobilitas fisik fisik lainnya
dapat diatasi dengan kriteria -Identifikasi toleransi fisik melakukan
hasil : pergerakan
- Pergerakan -Monitor frekuensi jantung dan tekanan
ekstermitas darah sebelum memulai mobilisasi
meningkat -Monitor kondisi umum selama
- Kekuatan otot melakukan mobilisasi
meningkat
- Rentang gerak ROM Terapeutik
meningkat -Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
- Gerakan terbatas bantu
menurun -Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
- Kelemahan fisik perlu
menurun -Libatkan keluarga untuk membantu
- Mempertahankan pasien dalam meningkatkan pergerakan
kebersihan diri
meningkat Edukasi
- Mempertahankan -Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
kebersihan mulut -Anjurkan melakukan mobilisasi dini
meningkat -Ajarkan mobilisasi yang sederhana yang
harus dilakukan (mis, duduk ditempat
tidur,duduk disisi tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke kursi)

3. Pilih 1 Tindakan keperawatan (sesuai dengan intervensi keperawatan yang sudah


dituliskan), beserta alasan dan SPO

STANDAR PROSEDUR OPRASIONAL

PERSONAL HYGINE
Penegrtian Personal hygine adalah suatu tindakan memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan pisikis. Ukuran kebersihan
atau penampilan seseorang dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygine berada pada setiap sakit
karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan.
Perawat dapat memberikan informasi-informasi
tentang personal hygine yang lebih baik terkait
dengan wkatu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang
benar dalam melakukan perawatan diri

Tujuan - Menjaga kebersihan tubuh, menghilangkan bau


badan
- Mengurangi infeksi akibat kulit kotor
- Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf dan
merelaksasikan otot
Prosedur pelaksanaan 1. Tahap Pra-Interaksi
- membaca status pasien
- Mencuci tangan
- Menyiapkan alat
2. Tahap orientasi
- Memberikan salam terapeutik
- Validasi kondisi pasien
- Menjaga privacy pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan kepada pasien dan keluarga
3. Tahap Kerja
- Cuci tangan (sesuai SPO).
- Identifikasi pasien (sesuai SPO).
- Bawa peralatan kepasien.
- Pasang sketsel/korden.
- Tanyakan pada pasien apakah pasien mau BAB
atau BAK terlebih dahulu.
- Pindahkan Selimut dan bantal dari tempat tidur,
bila masih dibutuhkan gunakan bantal.
- Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien
- Buka Pakaian bagian atas. kemudian tutup
dengan selimut mandi atau kain penutup

Mencuci muka :

- Bentangkan handuk di bawah kepala, muka,


telinga dan leher lalu bersihkan dengan waslap
lembab, lalu keringkan dengan handuk.
- Tanyakan apakah pasien biasa pakai sabun atau
tidak.

Mencuci tangan :

- Turunkan Selimut mandi atau kain penutup.


- Keataskan kedua tangan.
- letakkan handuk diatas dada dan lebarkan ke
samping kiri dan kanan sehingga kedua lengan
dapat diletakkan di atas handuk.
- Basahi Kedua tangan dan sabun mulai dari
lengan yang jauh dari perawat, kemudian yang
lebih dekat lalu bilas sampai bersih, kemudian
dikeringkan dengan handuk
- Masukkan kedua telapak tangan ke dalam
waskom lalu keringkan.

Mencuci dada dan perut :

- Buka Pakaian pasien bagian bawah dan


turunkan selimut atau kain penutup sampai
perut bagian bawah
- Keataskan Kedua tangan pasien ,angkat
handuk dan bentangkan pada sisi pasien
- Basahi Ketiak, dada dan perut lalu disabun,
kemudian bilas sampai bersih dan keringkan
dengan handuk.
- Bersihkan pusar dengan kapas lidi dan kenakan
baju yang bersih atau ditutup kain
penutup/handuk.

Mencuci punggung :

- Miringkan Pasien ke kiri


- Bentangkan Handuk di bawah punggung
sampai bokong
- Basahi Punggung sampai bokong ,lali disabuni,
dibilas dan selanjutnya dikeringkan dengan
handuk
- Miringkan pasien ke kanan dan bentangkan
handuk dibawah punggung kemudian cuci
punggung seperti pada punggung kiri

4. Tahap terminasi
- Evaluasi hasil kegiatan
- Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Akhiri kegiatan dengan baik
- Cuci tangan

5. Dokumentasi
- Catat waktu pelaksanaan tindakan
- Catat respon pasien
- Paraf nama perawat

Anda mungkin juga menyukai