Anda di halaman 1dari 4

GENERASI TERBAIK ISLAM

Sc : Muhammad Aulia Reza

Ungkapan “Generasi Terbaik”, tentunya mengherankan kita semua, apakah benar ada
dalam perjalanan sejarah umat manusia suatu generasi yang mempunyai beragam kesempurnaan
dalam pencapaiannya, sehingga mampu membangun opini sebagai generasi terbaik. Umat
Rasulullah merupakan umat terbaik dari seluruh umat-umat para Nabi yang diutus sebelum
beliau. Meskipun umat Rasulullah datang sebagai yang terakhir di antara umat-umat lainnya,
tetapi di akhirat kelak umat Rasulullah-lah yang akan memasuki surga terlebih dahulu di
bandingkan dengan umat-umat lainnya.

Allah Azawajla bersabda :

َ َ ْ َََْ ُ ْ َ ْ َ ُ َُْ َّ ْ َ ْ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ
ِ‫ن عن‬ ِ ‫وف وتنهو‬ ِ ِ ‫ون ِبالمعر‬ ِ ‫ت ِللناسِ تأمر‬ ِ ‫ي أمةِ أخرج‬ ِ ‫مخ‬ ِ ‫كنت‬
َ
ْ ْ َُ ًْ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ََ َ َ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ
ُِ ‫مِۚ ِمن ُه‬
‫م‬ ِ ‫ان خيا له‬ ِ ‫اب لك‬ِ ِ ‫ل ال ِكت‬ ِ ‫ن أه‬ ِ ‫ِاّللِۗ ول ِو آم‬
ِِ ‫ون ِب‬
ِ ‫المنكرِ وتؤ ِمن‬
َ
َ ُ َ ْ ُ ُ ُ ََ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ
١١١ ﴿ ‫ون‬ ِ ‫اسق‬ ِ ‫م الف‬ِ ‫ِن وأكيه‬ ِ ‫﴾المؤ ِمنو‬

Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik. (Q.S. Ali Imran : 110).

Tetapi di antara umat Rasulullah, terdapat beberapa generasi terbaik, sebagaimana disebutkan dalam
sebuah hadits mutawatir, beliau mengatakan :

“Sebaik-baik manusia adalah pada generasiku (yakni sahabat), kemudian orang-orang yang
mengiringinya (yakni tabi'in), kemudian orang-orang yang mengiringinya (yakni generasi tabi'ut tabi'in).”
(HR. Bukhari).
1. Sahabat

Sahabat adalah orang-orang percaya yang bertemu dan melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
secara langsung serta membantu perjuangan beliau. Menurut Imam Ahmad, siapa saja di antara orang
percaya yang bertemu dan melihat Rasulullah, baik sebulan, seminggu, sehari atau bahkan sewaktu-waktu
maka dikatakan sebagai sahabat. Derajatnya masing-masing ditentukan dengan seberapa lama ia
menyertai Rasulullah.

Para sahabat merupakan orang-orang yang mewariskan ilmu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam. Diantara sahabat yang terbaik adalah para Khulafaur Rasyidin, kemudian 10 orang sahabat yang
namanya disebutkan oleh Rasulullah yang mendapatkan jaminan surga.

2. Tabi'in

Tabi'in adalah orang-orang percaya yang hidup pada masa Rasulullah atau setelah beliau wafat tetapi
tidak bertemu dengan Rasulullah dan bertemu serta melihat para sahabat. Tabi'in merupakan orang-orang
yang belajar dan mewariskan ilmu dari para sahabat Rasulullah.

Salah seorang terbaik dari generasi Tabi'in adalah Uwais Al Qarn, yang pernah datang ke rumah
Rasulullah untuk mendapatkan kemuliaan menjadi sahabat, tetapi tidak berhasil bertemu dengan
beliau. Uwais Al Qarn, disebutkan secara langsung melalui lisan Rasulullah sebagai orang asing di bumi
tapi terkenal di langit. Bahkan Rasulullah memerintahkan sahabatnya, Umar dan Ali, untuk mencari
Uwais dan meminta untuk didoakan, karena ia merupakan orang yang memiliki doa yang diijabah oleh
Allah.

Diantara orang-orang yang tergolong generasi tabi'in lainnya yakni Umar bin Abdul Aziz, Urwah bin
Zubair, Ali Zainal Abidin bin Al Husein, Muhammad bin Al Hanafiyah, Hasan Al Bashri dan yang
lainnya.

3. Tabi'ut Tabi'in

Tabi'ut tabi'in adalah orang beriman yang hidup pada masa sahabat atau setelah mereka meninggal tetapi
tidak bertemu dengan sahabat dan bertemu dengan generasi tabi'in. tabi'ut tabi'in merupakan orang-orang
yang belajar dan mewariskan ilmu dari para tabi'in.

Diantara orang-orang yang termasuk dalam generasi ini adalah Imam Malik bin Anas, Sufyan bin
Uyainah, Sufyan Ats-Tsauri, Al Auza'i, Al Laits bin Saad dan yang lainnya.

Merekalah generasi terbaik umat ini, maka selayaknya kita sebagai umat muslim yang datang belakangan
untuk mencontoh dan mengambil ilmu dari kitab-kitab yang telah mereka tuliskan. Semoga kita bisa
mengikuti para generasi terbaik umat ini.
Sebagaimana ditegaskan hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah RA. “Salam atas kalian wahai
penghuni (kuburan) tempat orang-orang beriman. Aku insya Allah akan menyusul kalian. Aku ingin
sekali berjumpa saudara-saudaraku.’ Mereka (para sahabat) berkata, ‘Wahai Rasulullah, bukankah kami
saudaramu?’

Beliau bersabda, ‘Kalau kalian adalah para sahabatku. Saudara-saudaraku adalah mereka (orang-orang
beriman) yang belum ada sekarang ini dan aku akan mendahului mereka di telaga.’

Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengenali orang-orang (beriman) yang datang
setelah engkau dari kalangan umatmu?’ Beliau bersabda, ‘Bukankah jika seseorang punya kuda yang
sebagian kecil bulunya putih akan mengenali kudanya di tengah kuda-kuda yang hitam legam?’ Mereka
menjawab, ‘Ya’ Beliau berkata, ‘Sesungguhnya mereka akan datang pada hari kiamat dengan cahaya
putih karena wudhu. Dan aku akan menunggu mereka di telaga.”

Kerinduan Rasulullah terhadap kita, umatnya, secara tegas juga disampaikan oleh Imam al-Qusyairi
dalam kitabnya ar-Risalah. Dia mengutip riwayat dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW pernah
bersabda.”Kapan aku akan bertemu para kekasihku?”

Para sahabat bertanya, ”Bukankah kami adalah para kekasihmu?” Rasulullah menjawab,”Kalian memang
sahabatku, para kekasihku adalah mereka yang tidak pernah melihatku, tetapi mereka percaya kepadaku.
Dan kerinduanku kepada mereka lebih besar.”

Dalam konteks anak muda jaman modern saat ini dimana gemerlap hiruk pikuk gemerlapnya dunia
terpampang nyata . Kita sebagai generasi muda yang penuh dengan potensi. Dengan segala kelebihan
yang dimiliki maka anak muda akan mampu menjadi agen perubahan (agent of change) di lingkungan
masyarakat, negara bahkan dunia. Kadang sering kali dihadapkan dengan keadaan yang membuat iman
naik turun, fenomena pergaulan antar mereka yang jauh dari tuntunan syariat Islam, bergandengan tangan,
berpelukan bahkan jauh lebih dari itu dianggap sesuatu yang lumrah, hidup hura-hura, pulang larut malam
menjadi hal yang biasa, sehingga dapat dikatakan bebas gaul atau gaul bebas.
Sementara ada sebagian pemuda yang memakai sarung peci berangkat ke masjid, menuju majlis ta’lim
dikatakan sok alim, ada maunya dan lain sebagainya. Islam tidak antipati dengan sebuah
pergaulan/ukhuwah, Islam mengajarkan kepada kita untuk bergaul kepada siapapun bahkan kepada non
muslim sekalipun sebagaimana Firman-Nya “Allah ciptakan manusia laki-laki dan perempuan,
bersuku-suku dan berbangsa-bangsa-bangsa agar saling mengenal”. Islam mengajarkan kepada kita
dengan tiga ukhuwah agar hidup ini damai, ukhuwah Islamiyah (hubungan saudara se-Iman), ukhuwah
basyariyah (hubungan kemasyarakatan) dan ukhuwah wathoniyah (hubungan dengan para pemimpin).
Kita ketahui bersama bahwa dilingkungan kita adalah masyarakat heterogen dengan berbagai jenis
kelamin dan umurnya, strata dan latar belakangnya, bahkan agama serta keyakinannya. Kalau kita tidak
bisa menjaga maka hancurlah peradaban ini.

Demikian rangkuman paparan yang disampaikan oleh pemateri yakni Uatadz Imam Nuryanto, dari
SHIFT pemuda hijrah , Semoga dapat menginspirasi dan membuka semangat kita mahasiswa, terutama
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ,untuk terus berjuang menjadi pemuda generasi
penerus bangsa yang sesuai dengan ajaran syariat dan tuntutnan ajaran agama yang benar , dan selalu
Mendunia.

Anda mungkin juga menyukai