Anda di halaman 1dari 27

11.b.

ALIRAN DALAM UNGGUN


TERFLUIDISASI
(FLUIDIZED BED)
Sub-pokok bahasan:
a. Konsep dasar
b. Penurunan tekanan dan
kecepatan fluidisasi minimum
c. Contoh aplikasi
a. KONSEP DASAR

Istilah fluidisasi dan “unggun terfluida”


(fluidized bed) biasa digunakan untuk
memeriksa keadaan partikel yang seluruhnya
dalam keadaan melayang (suspensi) karena
suspensi ini berperilaku seakan-akan fluida
rapat.
Kondisi Fluidisasi

1a.Unggun Diam 1b.Unggun


Terfluidisasi
 Fluidisasi adalah metoda pengontakan butiran-
butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas.
 Dengan metoda ini diharapkan butiran-butiran
padat memiliki sifat seperti fluida dengan
viskositas tinggi.
 Sebagai ilustrasi, tinjau suatu kolom berisi
sejumlah partikel padat berbentuk bola.
 Melalui unggun padatan ini kemudian dialirkan gas
dari bawah ke atas.
 Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan
tetap diam, karena gas hanya mengalir dari bawah
ke atas.
 Unggun diam:

 Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan


tetap diam, karena gas hanya mengalir dari bawah ke
atas, melalui ruang antar partikel tanpa
menyebabkan perubahan susunan partikel
tersebut.
 Keadaan yang demikian disebut unggun diam atau
fixed bed. Keadaan fluidisasi unggun diam tersebut
ditunjukkan pada Gambar 1a.
 Unggun terfluida:

 Kalau laju alir kemudian dinaikkan, akan sampai


pada suatu keadaan di mana unggun padatan akan
tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya.

 Pada keadaan ini masing-masing butiran akan


terpisahkan satu sama lain sehingga dapat bergerak
dengan lebih mudah.

.
 Pada kondisi butiran yang dapat bergerak ini,
sifat unggun akan menyerupai suatu cairan
dengan viskositas tinggi, misalnya adanya
kecenderungan untuk mengalir, mempunyai
sifat hidrostatik dan sebagainya.

 Sifat unggun terfluidisasi ini dapat dilihat pada


Gambar 1b.
Bila kecepatan terus bertambah, pada suatu saat terjadi
dimana “gaya dari drop tekanan (penurunan tekanan)
kali luas penampang tepat sama dengan gaya gravitasi
partikel”.

Akibatnya partikel mulai bergerak.

Kondisi ini disebut FLUIDISASI MINIMUM

Kecepatan gas pada saat terjadi fluidisasi minimum :


Kecepatan fluidisasi minimum (v’mf) dalam m/detik,
didasarkan pada penampang kosong menara (kecepatan
superficial).
Dan porositas unggun= mf .

Beberapa nilai mf untuk berbagai bahan dapat


dilihat pada Tabel 3.1-2 Geankoplis 1983.
Tabel 3.1-2. Fraksi kosong mf pada kondisi fluidisasi minimum
• Sebelum partikel mulai bergerak, unggun
terekspansi menjadi berongga atau porositas.
• Porositas minimum dapat ditentukan secara
eksperiment dengan cara:
• Melalui unggun dialirkan gas secara bervariasi
• dan tinggi unggun (Lmf) diukur
• Kemudian ditentukan nilai mf

• Setelah tercapai kondisi fluidisasi minimum, dan


kecepatan fluida terus ditambah, maka pada suatu
saat diperoleh drop tekanan berkurang sedikit,
dan tinggi unggun tidak bertambah.
• Kondisi ini disebut BOILING LIQUID
• Tetapi, bila kecepatan fluida terus bertambah,
maka unggun kembali terekspansi (terfluidisasi)
Hubungan antara tinggi L dan porositas Ɛ
untuk unggun yang mempunyai luas
penampang seragam A:

L1 A (1 -  1 )  L 2 A (1 -  2 )
L1 1 -  2

L2 1 - 1

L1 = tinggi unggun dengan porositas Ɛ1


L2 = tinggi unggun dengan porositas Ɛ2

LA (1 -  )  Volume total padatan


b. PENURUNAN TEKANAN DAN
KECEPATAN FLUIDISASI
MINIMUM
Menghitung kecepatan gas minimum (ν’mf) pada
saat fluidisasi mulai terjadi:

1,75 (N re, mf ) 2 150 (1 -  mf ) (N Re, mf ) D 3p  (  p -  ) g


 - 0
φ s  mf
3
φ s  mf
2 3
 2

----(35)
o Bila NRe, mf < 20 (partikel kecil) suku pertama dapat
dibuang.
o Bila NRe, mf < 1000 (partikel besar) suku kedua
dapat dibuang.
o Bila suku Ɛmf dan/atau Φs tidak diketahui,
----(36)

Substitusi persamaan (36) ke (35):


1
 D3
p (  p -  ) g  2

N Re, mf  (33,7) 2  0,0408  - 33,7


  2


----(37)
Contoh 3.1-6 (Geankoplis, 1983) (Kecepatan Minimum untuk
Fluidisasi)

Partikel padat berdiameter 0,12 mm, faktor bentuk (ɸ s) =


0,88 dan ρ = 1000 kg/m3 difluidisasi menggunakan udara
pada 2,0 atm abs dan 25oC. rongga kosong pada kondisi
fluidisasi minimum = 0,42.

a)Jika luas penampang kosong unggun = 0,30 m 2 dan unggun


berisi 300 kg padatan, hitung tinggi minimum unggun
terfluidisasi.
b)Hitung pressure drop pada kondisi fluidisasi minimum.
c)Hitung kecepatan minimum untuk fluidisasi.
d)Dengan menggunakan pers (37) hitung v' mf, asumsi bahwa
data ɸs dan εmf tidak tersedia.
Penyelesaian
c. CONTOH APLIKASI
Fluidized Bed dryer

Anda mungkin juga menyukai