Laminer
VZ
VZ , max
2
VZ
1
r
1 ;
VZ , max 2
R
Aliran Steady
Penurunan tekanan untuk suatu panjang masukan Le bisa didapatkan dari
persamaan bernoulli untuk seluruh panjang sumbu saluran. Persamaan ini dapat
digunakan karena tidak adanya geseran pada aliran sumbu di daerah masukan.
Sehingga:
2
u maks
2
P1 Pe
V 2
u maks
V 2
u maks
1 KL
Faktor gesekan diketahui sebagai fungsi Re, karena itu harga harga Le/Dh
Re bisa dihitung untuk saluran saluran dimana harga harga KL diketahui.
Untuk aliran - aliran laminar pada pipa bundar , umaks/V= 2. harga KL telah
ditentukan baik secara analitik maupun secara eksperimen dengan harga rata rata
sekitar 1.30 [1]. Jadi karena f Re = 64, panjang masukan untuk aliran laminar dalam
pipa bundar adalah:
Le Re D 2
2 1 1.30 0.0265 Re D
D
64
0
10
20
30
40
60
90
120
150
180
KL
1.74
1.73
1.72
1.69
1.65
1.57
1.46
1.39
1.34
1.33
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Sektor lingkaran
fRe
48.0
51.8
54.5
56.7
58.4
59.7
60.8
61.7
62.5
63.1
Segitiga siku
fRe
48.0
51.6
52.9
53.3
52.9
52.0
51.1
49.5
48.3
48.0
siku
fRe
48.0
49.9
51.2
52.0
52.4
52.4
52.0
51.2
49.4
48.0
Faktor gesekan untuk aliran laminer dalam saluran persegi dapat diperoleh
secara pendekatan selama aspect ratio a/b culup mendekati 1, misalnya lebih besar .
3
Untuk aliran aliran anuler (seperti gelang) melalui silinder silinder konsentrik
faktor gesekan bisa 50% lebih besar sebagaimana halnya untuk penampang persegi
dengan aspect ratio kecil ini karena mendekati kondisi untuk menghasilkan faktor
gesekan f sebesar 96/Re. Oleh karena itu, faktor faktor gesekan untuk pipa bundar
hanya dapat diterapkan untuk kasus kasus dimana hasil yang lebih lengkap tidak
tersedia dan untuk kasus kasus dimana potongan melintang pipa tidak terlalu
menyimpang dari bentuk bujur sangkar / lingkaran.
Berbagai analisis telah dikembangkan untuk mendapatkan faktor gesekan
f p L 2D
tidak bundar.
Latihan Soal
1. Suatu fluida cair dengan = 80,3162 lbm/ft 3 dan = 1,008.10-2 lbm/ft.det akan
dipindahkan dari tangki A ke tangki B dengan laju 100 lbm/menit, melalui kolom
isian (unggun) yang berisi partikel padatan bola dengan diameter (Dp) 8 mm
( lihat gambar). Dimana diameter pipa = 1 inch dan diameter kolom = 1 ft.
Pertanyaan:
a. Aliran fluida tersebut bisa turbulen atau laminer. Jelaskan perbedaan
antara
JAWABAN
a.
TURBULEN
Bilangan Re >2100
V Z
4
VZ , max
5
LAMINER
Bilangan Re <2100
VZ
1
VZ , max
2
b.
Bilangan Reynold (Re) merupakan bilangan tak berdimensi yang dipakai untuk
menentukan distribusi kecepatan suatu aliran sehingga dapat menentukan sifat
suatu aliran ( Re <2100 : Laminer , Re >2100 : Turbulen )
Re
. v .D
Bilangan Prandtl (Pr) merupakan suatu nilai / harga yang dipakai untuk
menentukan distribusi temperatur pada suatu aliran
Pr
Cp.
c.
Pada fig 5.3-1 (Bird) untuk aliran turbulen Re >2100, terlihat kurvanya semakin
linier sehingga distribusi kecepatannya semakin merata. Seperti telah diketahui,
distribusi kecepatan untuk aliran turbulen lebih seragam di setiap titik. Profil v
cenderung flat.
Berdasarkan fig 12.3-2 (Bird) dan diktat kuliah, kurva terlihat semakin konstan
dengan bertambahnya harga Pr, sehingga hal ini menunjukkan distribusi
temperaturnya semakin merata. Karena pada aliran turbulen nilai konduktivitas
termalnya semakin kecil. Energi termal ditransport dengan cepat oleh olakan.
Berdasarkan grafik di diktat kuliah, sama seperti nilai Pr, harga Sc pun terlihat
semakin
konstan
dengan
pertambahan
nilainya.
Sehingga
distribusi
D
2100
R 4 P
R2 v
8 L
P
4 2
. Re
L
R 3
( P0 PL ) R
0,5
1
R
2L
2 5280
2 L
4,73 x 10 5 psi
P
1,0 psi / mile
L
R 6"
= 1,0 gr/cc = 62,4 lb/ft3
v*
0 /
-1
v*
4,73 x 10
v
v
v*
59,3 x 10 2
s.v* .
5390.s
s+|s=R = (5390).(0,5)
s = R = 0,5 ft
s+|s=R
= 2695
v+|s=R= 25,8
fig 5.3-1
v
v 25,8
vmax
(= v+max)
(e). Q = ?
vz
Q v z .R 2
vz
v z ,max
2 . v z / v z ,max r.dr
0
.R 2
2
R2
/ v z ,max r.dr
genap):
XN
f ( X )dX
Xo
h
f 0 4 f1 2 f 2 ... 4 f N 1 f N
3
h increment ( X N X 0 ) / N
vz
v z , max
2
x 13,755 0,76415
62
(v z ) max v
sR
25,8
... (6)
v z ,max
v z , max ( 25,8)(5,93.10 2 )
v*
1,52994 ft / det ... (7)
1,1 x10
jawaban
TURBULEN
vz
v z , max
r
1
&
vz
v z , max
1
2
1
1
v z max 0,01155 ft / det
2
* Q v z R 2 9,07 x 10 3 ft 3 / det
vz
* Hukum Poiseuille
R 4 . p
p 8 . Q
8 L
L
R4
2,537 x 10 4
4
L
3,14(0,5 ft )
det 2 . ft 2
2,537 x 10 4
2
lbm
1 lb f . det
1 ft 2
5280 ft
psi
x
x
x
2,9 x 10 4
2
2
2
det . ft
32,2 lbm . ft
144 in
mile
mile
PENINGKATAN PENCAMPURAN
MENGGUNAKAN SISTEM ALIRAN OSILASI
Pencampuran yang terjadi didalam aliran laminar yang melalui suatu
kolom atau pipa biasanya kurang berkesan. Pencampuran yang kurang berkesan akan
menyebabkan tingkat perpindahan panas dan perpindahan masa menjadi rendah.
Pencampuran juga boleh menghambat banyak tujuan dari sesuatu proses seperti reaksi
kimia yang terjadi dan kemurnian produk. Salah satu metoda untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan mengalirkan fluida pada sistem aliran turbulen adalah lebih
10
besar pada arah aksial berbanding pada arah radial. Metoda baru yang mampu
meningkatkan pencampuran didalam sistem aliran
menunjukkan
bahwa
penggunaan
aliran
osilasi
dapat
meningkatkan
pencampuran dan gabungan kedua dua osilasi dan aliran yang kontinu pada kecepatan
yang rendah akan memberikan pencampuran yang baik dengan waktu tinggal yang
panjang. Mackley et al. (1990) juga menyelidiki bahwa aliran osilasi dalam kolom
bersekat mampu meningkatkan keefektifan perpindahan panas. Penelitian lainnya
oleh Mackley et al (1993) menunjukkan bahwa partikelpartikel boleh dipertahankan
pada keadaan terapung sehingga 30 % berat dengan menggunakan pencampuran
aliran osilasi fasa cair. Pengembangan penelitian selanjutnya oleh Hewgill et al.
(1993) menunjukkan bahwa aliran osilasi yang melewati plat sekat akan
meningkatkan perpindahan masa pada sistem gas cair. Penelitian ini dan hasil
penelitian yang lainnya menuujukkan bahwa aliran osilasi dalam kolom bersekat
memberikan manfaat yang penting untuk proses produksi dan peningkatan keluaran
produk dalam rentang pemakaian yang besar.
11
I.2.Analisa Aliran
Dengan pemodelan CFD kita dapat melihat aliran yang berkembang penuh
pada arah akhirnya. Aliran berkembang penuh Memiliki komponen horizontal dari
kecepatan yang tidak berubah pada arah x dan komponen vertikal dari kecepatan
sebesar nol. Jika aliran ini disimulasikan menggunakan grid yang sangat panjang pada
arah x.
DAFTAR PUSTAKA
1
Kreith, Frank. 1994. Prinsip-prinsip Perpindahan Panas. Jakarta : Erlangga.
J.P Holman. 1994. Perpindahan Kalor edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
Diktat Kuliah Mekanika Fluida
Wikipedia, eksiklopedia bebas
14
15