Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1 LIFT AND DRAG

MEASUREMENT USING EXTERNAL FORCE BALANCE

Oleh:

Fachrudin Hanafi 13618003

Kelompok 5

PROGRAM STUDI TEKNIK DIRGANTARA

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2020 
DAFTAR ISI

TUJUAN PRAKTIKUM…………………………………………………………...1
DASAR TEORI…………………………………………………………………….1
PROSEDUR PRAKTIKUM……………………………………………………….5
HASIL PRAKTIKUM……………………………………………………………..7
ANALISIS DAN DISKUSI……………………………………….…………..….11
SIMPULAN………………………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………16
1. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1. Menghitung nilai lift dan drag pada sayap pesawat dengan external force balance
1.2. Membandingkan dan menghitung drag dari 5 spesimen dengan bentuk model yang berbeda

2. DASAR TEORI

Pesawat adalah salah satu alat transportasi yang sangat penting bagi manusia, karena pesawat
menempuh jalur udara sehingga bisa melakukan perjalanan yang jauh lebih singkat dibandingkan melalui
daratan. Bagian terpenting dari pesawat adalah sayap. Sayap pesawat adalah bagian dari pesawat yang
dapat memberikan gaya angkat pada pesawat sehingga pesawat bisa terbang. Jika sayap pesawat dipotong
atau dibelah, maka bentuk dari penampang potongan sayap disebut airfoil.

Gambar 1 Aifoil sayap pesawat (sumber: google images)

Airfoil adalah bentuk penampang sayap, atau layar. Tubuh airfoil bergerak melalui fluida
menghasilkan gaya aerodinamis. Komponen gaya ini yang tegak lurus terhadap arah gerakan disebut lift.
Komponen yang sejajar dengan arah gerakan disebut drag. Airfoil penerbangan Subsonik memiliki
bentuk karakteristik dengan tepi depan bulat, diikuti oleh tepi trailing tajam, sering dengan kelengkungan
simetris permukaan atas dan bawah. Foil dengan fungsi serupa yang dirancang dengan air sebagai fluida
kerja disebut hydrofoils.

Lift pada airfoil terutama merupakan hasil dari angle of attack-nya. Ketika berorientasi pada sudut
yang sesuai, airfoil membelokkan udara yang mendekat (untuk pesawat sayap tetap, gaya ke bawah),
menghasilkan gaya pada airfoil ke arah yang berlawanan dengan defleksi. Gaya ini dikenal sebagai gaya
aerodinamik dan dapat diselesaikan menjadi dua komponen: lift dan drag. Kebanyakan bentuk foil
membutuhkan sudut serangan yang positif untuk menghasilkan daya angkat, tetapi airfoil melengkung
dapat menghasilkan gaya angkat pada sudut nol serangan.

Nilai lift (gaya angkat) dan drag (gaya hambat) dapat dihitung dengan rumus berikut :

L= 12𝜌𝑉∞2𝑆𝐶𝐿

D= 12𝜌𝑉∞2𝑆𝐶𝐷

L = Lift (gaya angkat) 𝜌= Densitas udara


D = Drag (gaya hambat) 𝑉∞= Kecepatan udara
S= Luas sayap pesawat CL= Coefficient of lift
𝐶𝐷= Coefficient of drag

Sayap pesawat juga dapat menghasilkan momen yang dinamai momen aerodinamika, dimana akan
muncul ketika sayap pesawat memiliki perbedaan antara pusat massa dan center of aerodynamicnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar momen aerodinamika adalah densitas udara, kecepatan udara,
nilai koefisien CD dan CL, serta koefisien CM.

Anda mungkin juga menyukai