Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK

BASIC AERODINAMIC

KELOMPOK 5

1. Moh. Jezhan S. P. (NIT)


Ketua
2. Cemal Ganesh P. A. (NIT)
Anggota
3. Hani Alfahmasari (NIT)
Anggota
4. Taciana L. B. N. S. (NIT)
Anggota

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN


POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
28 FEBRUARI 2023

1
PRAKTEK DASAR AERODINAMIKA
D.III LALU LINTAS UDARA
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA

I. PRAKTEK:
A. Tujuan Praktikum
1. Taruna dapat menyebutkan bagian dari pesawat
2. Taruna dapat memahami fungsi dari sayap dan bagian dari pasawat tersebut,
pengaruh bagian sayap terhadap pesawat dan kinerja bagian bagian dari sayap

B. Hasil Kerja
1. Bagian-bagian pesawat terbang.
 Aileron
 Elevator
 Rader
 Engine
 Radio Athena
 Horizontal stabilizer
 Propeller
 Full tank
 Flaps
 Navigation light
 Vertical stabilizer
 Flashing beacon

2
2. Bagian-bagian Flight Control pesawat terbang.
1. AILERON

Sebuah aileron adalah kontrol penerbangan permukaan berengsel biasanya


melekat pada trailing edge (tepi belakang pesawat) dari tiap sayap dari pesawat sayap
tetap. Ailerons digunakan dalam pasangan untuk mengontrol pesawat dalam gulungan,
atau gerakan sumbu memanjang di sekitar pesawat, yang biasanya menghasilkan
perubahan dalam pos karena miring dari vektor angkat. Gerakan sekitar sumbu ini
disebut 'bergulir' atau 'banking'.

Aileron ini pertama kali dipatenkan oleh ilmuwan Inggris dan penemu Matthew
Piers Watt Boulton pada tahun 1868, berdasarkan makalahnya 1864 Pada Locomotion
udara. Dalam aileron hari ini telah menjadi sangat halus dalam desain dan kinerja
mereka, dengan beberapa jenis diciptakan untuk memenuhi berbagai pesawat sayap
tetap.

3
2. ELEVATOR

Elevator adalah salah satu bagian pesawat terbang yang biasanya terdapat di
ekor pesawat. Elevator biasanya berbentuk sirip horizontal yang memiliki fungsi
kontrol mengarahkan badan pesawat naik atau turun dan selanjutnya mengangkat atau
menurunkan ketinggian pesawat dengan mengubah sudut kontak sayap pesawat.

Gerakan elevator biasanya adalah ke atas dan ke bawah. Bila elevator bergerak
ke atas, kontak elevator dengan udara akan menekan turun bagian ekor pesawat, secara
otomatis, hidung pesawat akan mengarah ke atas. Ini akan menyebabkan sayap
pesawat mengangkat ketinggian badan pesawat karena sudut kontak sayap pesawat
dengan udara bertambah. Demikian pula sebaliknya.

4
3. RUDDER

Rudder merupakan bagian pesawat yang berfungsi untuk membuat pesawat


dapat melakukan yaw (berbelok ke kanan atau kiri). Pesawat bisa melakukan yaw
dikarenakan rudder akan mengalami defleksi sehingga memberikan tekanan yang
berbeda pada permukaan kiri dan kanan dari rudder.

4. ENGINE

Sebuah mesin pesawat terbang adalah komponen dari sistem propulsi untuk
pesawat terbang yang menghasilkan tenaga mekanik. Mesin pesawat terbang hampir
selalu mesin piston ringan atau turbin gas

5
5. RADIO ATHENA
6. HORIZONTAL STABILIZER

Horizontal stabilizer adalah salah satu bagian dari empennage (ekor pesawat) yang
berfungsi untuk menjaga kestabilan terbang pesawat pada sumbu lateral. Sehingga peranan
horizontal stabilizer sangatlah penting dalam menjaga stabilitas terbang pesawat.

7. PROPELLER

Propeller adalah suatu unit yang harus menyerap tenaga out put dari mesin, tenaga out put
tersebut telah dihasilkan dari resultan 2 sampai 4 blade propeller dengan diameter yang besar.
Kemudian besarnya putaran rpm mesin yang membatasi putaran propeller dapat diubah
dengan menggunakan jenis propeller yang besar.

6
8. FUEL TANK

9. FLAPS

Flap adalah sebuah permukaan bergerak yang berengsel pada tepi belakang
sayap pesawat terbang. Apabila flap diturunkan, maka kecepatan stall pesawat akan
menurun. Flap juga dapat Page 15 2 ditemukan di tepi depan sayap pada beberapa
pesawat terbang terutama pesawat jet berkecepatan tinggi.

7
10. NAVIGATION LIGHT

Navigation light, anti collision light dan strobe position light adalah lampu
pesawat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya tabrakan antar pesawat, dan
mengetahui posisi pesawat pada saat di udara.

11. VERTICAL STABILIZER

12. FLASHING BEACON

8
C. Analisa
1. Jelaskan gaya aerodinamika yang bekerja di pesawat terbang
Aerodinamika Pesawat ( Gaya yang mempengaruhi )
Gaya Hambat (Air Resistance)
Drag
Drag didefinisikan sebagai komponen dari gaya aerodinamika yang sejajar
dengan arah relative wind dan berlawanan arah dengan gerak maju pesawat
terbang. Pada kecepatan subsonic terdapat dua jenis drag, yaitu Parasite drag dan
Induced drag. Sedangkan pada kecepatan yang lebih tinggi lagi akan timbul drag
yang disebut dengan shock wave drag.

Parasite Drag
Parasite drag terdiri dari beberapa komponen drag yang berbeda-beda, secara
umum parasite drag dapat didefinisikan sebagai gaya hambat yang timbul karena
faktor-faktor selain adanya wing.

Form Drag
Form drag adalah bentuk drag yang timbul karena bentuk fisik benda.

Skin Friction Drag


Skin Friction Drag adalah gaya hambat yang timbul karena adanya pergesekan
udara dengan permukaan benda. Jenis drag ini akan dipengaruhi oleh luas daerah
yang di lewati oleh aliran udara. Kehalusan permukaan juga berpengaruh terhadap
skin friction drag. Untuk memperkecil skin friction drag pada pesawat terbang,
maka rivet yang dipergunakan pada area yang dialiri airflow dibuat flush (rata),
skin pesawat dipolish, terutama yang terbuat dari fabric serta menghilangkan
alumunium oxide pada alumunium skin.

Interference drag
Interference drag adalah gaya hambat yang disebabkan oleh adanya interferensi
dari boundary-boundary layer yang berbeda dari komponen-komponen pesawat

9
yang berbeda. Jika drag dari dua buah komponen pesawat sudah diukur tersendiri,
kemudian komponen-komponen tersebut digabungkan (contoh: wing ke fuselage),
maka drag yang terjadi dari gabungan dua komponen tersebut lebih besar dari
jumlah drag masing-masing komponen. Hal inilah yang disebabkan oleh
Interferensi dari boundary layer dua komponen tesebut. Untuk memeperkecil
interference drag, maka setiap sambungan dua atau lebih komponen struktur
pesawat mempergunakan fairing

Leakage Drag
Leakage drag adalah drag yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di dalam
dan di luar pesawat terbang. Udara yang mengalir dari dalam fuselage yang
pressurized (bertekanan) melalui crack atau door seal akan menghasilkan suatu
bentuk arus udara yang mempengaruhi airflow di sekeliling pesawat terbang dan
mengakibatkan terjadinya drag. Pada airflow yang melalui bagian bawah wing,
yang bergerak mengalir ke atas wing melalui wing attachment cracks dapat juga
menyebabkan terjadinya leakage drag.

Profile Drag
Jenis lain dari parasite drag yang terjadi pada helicopter adalah profile drag.
Profile drag adalah drag yang disebabkan oleh main rotor yang berputar. Drag ini
harus diatasi selama rotor berputar dan dapat timbul baik pada saat helicopter
dalam keadaan diam atau tidak menghasilkan lift.

Induced Drag
Induced drag adalah jenis terakhir dari drag tetapi merupakan jenis drag yang
paling penting, terutama untuk diektahui oleh para penerbanga pada pesawat
dengan high performance. Induced drag adalah drag yang timbul karena adanya
lift (gaya angkat), karena drag ini hanya timbul jika lift dihasilkan.

10
Lift
Lift akan bekerja melalui centre of pressure yang tergantung pada letak sayap.
Dengan demikian perancang pesawat harus berhati-hati menempatkan sayap pada
posisi yang benar pada fuselage. Tetapi hal ini cukup rumit, karena kenyataannya
bahwa perubahan angle of attack berarti pergeseran letak lift, dan biasanya kearah
yang tidak stabil pada pesawat. Apabila angel of attack bertambah karena pitching
moment di sekitar centre of pressure, akan menyebabkan pesawat nose up dan
cenderung untuk bertambah besar lagi.

Weight
Gaya berat adalah gaya yang dihasilkan oleh pesawat itu sendiri. Bereaksi
secara vertical kebawah melalui centre of gravity (c.g) Weight bekerja melalui c.g
yang tergantung pada berat dan letak dari masing-masing bagian pesawat di
sepanjang fuselage, dan beban yang diangkut juga mempengaruhi gaya W ini.
Gaya berat ini mendatangkan cukup permasalahan, karena akan terjadi pergeseran
c.g, sebagai contoh :Pada pesawat Concorde, fuelnya bergerak dari satu tangki ke
tangki yang lain untuk mempertahankan c.g tersebut.

2. Jelaskan bagaimana Pesawat terbang Pitching


Pitching merupakan gerakan menggangguk atau gerakan keatas dan kebawah
dari nose pesawat, pitching bergerak pada sumbu lateral pesawat. Untuk dapat
melakukan gerakan pitching, pilot menggerakkan bidang kendali utama atau
primary control surface, yaitu dengan mengerakkan elevator yang terletak pada
horizontal stabilizer. Pergerakan elevator dikendalikan dengan mengunakan stick
control yang berada di dalam cockpit, stick digerakkan kedepan dan kebelang.
Apabila stick digerakkan kebelakang, maka elevator up atau keatas dan akan
mengakibatkan nose pesawat bergerak keatas. Apabila stick digerakkan kedepan,
maka elevator down atau turun dan akan mengakibatkan nose pesawat bergerak
turun kebawah. Gerakan pitching dilakukan pada saat pesawat akan melakukan
take off (pada saat climbing atau terbang menanjak) dan landing (pada saat
descent atau terbang menurun).

11
Contoh gambar:

3. Jelaskan bagaimana pesawat Rolling


Rolling, yaitu pergerakan pesawat terhadap sumbu horisontal depan belakang
yang mengakibatkan pesawat berguling kiri kanan (badan pesawat diam, sayap
kiri kanan yg turun naik). aliran udara pada pesawat yang awalnya mengalir secara
horizontal berubah menjadi vertikal karena gerakan dari aileron. Ketika aileron
sayap kanan bergerak ke atas dan aileron sayap kiri ke bawah menyebabkan
adanya hambatan pada sisi kanan atas pesawat dan sisi kiri bawah pesawat
sehingga pesawat akan berguling ke kanan dan ketika aileron sayap kiri bergerak
ke atas dan aileron sayap kanan ke bawah menyebabkan adanya hambatan pada
sisi kiri atas pesawat dan sisi kanan bawah pesawat sehingga pesawat akan
berguling ke kiri.
Contoh gambar:

12
4. Jelaskan bagaimana pesawat Yowing
Yawing merupakan gerakan menggeleng atau nose pesawat bergerak ke kanan
dan ke kiri. Yawing bergerak pada sumbu vertikal pesawat. Untuk dapat
melakukan gerakan yawing pada pesawat, pilot menggerakkan bidang kendali
rudder yang berada pada vertical stabilizer. Pergerakan rudder dikendalikan
dengan menggunakan rudder pedal (kanan dan kiri) yang berada didalam cockpit.
Apabila pedal kanan diinjak, maka rudder akan bergerak kekanan dan nose
pesawat akan mengarah ke kanan. Dan apabila pedal kiri diinjak, maka rudder
akan bergerak kekiri dan nose pesawat akan mengarah ke kiri.

5. Jelaskan Equilibrium

13
Equlibrium adalah mempertahankan supaya pesawat tetap berada pada keadaan
level flight dan keempat gaya harus seimbang. Untuk mengimbangi bila engine
dihidupkan , maka drag harus diletakkan segaris dengan garis thrust, tapi sangat
sulit untuk mendapatkan posisi seperti ini. Agar mengimbangi maka dipasanglah
pada tail plane.

6. Jelaskan Static Stability

14
Static Stability mengacu pada kecenderungan awal, atau arah movement,
kembali ke keseimbangan. Dalam Penerbangan, ini mengacu pada respons awal
pesawat ketika terganggu dari AOA yang diberikan, slip, atau bank.
1. Positive static stability – kecenderungan awal pesawat untuk teturn ke
keadaan keseimbangan asli setelah terganggu
2. Neural static stability – kecenderungan awal pesawat untuk tetap berada
di kondision baru pada kesetimbangannya telah terganggu lebah
3. Negative Static Stability : kecenderungan awal pesawat terhadap
kecenderungan pesawat untuk terus menjauh dari keadaan semula
keseimbangan setelah baing terganggu.

7. Jelaskan Dynamic Stability


Stabilitas statis telah didefinisikan sebagai kecenderungan awal untuk kembali
ke keseimbangan yang ditampilkan pesawat setelah terganggu dari kondisinya
yang dipangkas.
Kadang-kadang kecenderungan awal berbeda atau berlawanan dari
kecenderungan keseluruhan, sehingga perbedaan harus dibuat antara keduanya.
Stabilitas dinamis mengacu pada respons pesawat dari waktu ke waktu ketika
terganggu dari AOA .slip, atau bank tertentu. Jenis atau stabilitas ini juga
memiliki tiga subtipe:

15
• Positive dynamic stability – seiring waktu, gerakan objek yang dipindahkan
berkurang amplitudonya dan, karena positif, objek yang dipindahkan kembali
ke keadaan kesetimbangan
• Neutral dynamic stability – setelah dipindahkan ,objek yang dipindahkan tidak
berkurang atau bertambah amplitudonya. Peredam kejut mobil yang aus
menunjukkan kecenderungan ini
• Negative dynamic stability – seiring waktu, gerakan objek yang dipindahkan
meningkat dan menjadi lebih berbeda
Stability in a aircraft affect two arcas significantly.
• Manuverability – Kualitas pesawat tidak memungkinkannya untuk bermanuver
dengan mudah dan untuk menahan tekanan yang dipaksakan oleh maneuvers.
Ini diatur oleh berat pesawat, inersia, ukuran dan lokasi kontrol penerbangan,
kekuatan struktural, dan powerplant. Ini juga merupakan karakteristik desain
pesawat.
• Controllability – kemampuan pesawat untuk menanggapi kontrol pilot,
terutama yang berkaitan dengan jalur penerbangan dan pakaian, itu adalah
kualitas respons pesawat terhadap aplikasi kontrol pilot ketika bermanuver
pesawat, terlepas dari karakteristik stabilitasnya.

8. Jelaskan Longitudinal Stability

9. Jelaskan Lateral Stability

10. Jelaskan Directional Stability


16
Stabilitas arah adalah stabilitas yang paling mudah dicapai dalam desain
pesawat. Area sirip vertikal dan sisi belakang badan pesawat dari cg adalah
kontributor utama yang membuat pesawat bertindak seperti baling-baling cuaca
atau panah yang terkenal, mengarahkan hidungnya ke angin relatif.dalam
memeriksa baling-baling cuaca, dapat dilihat bahwa jika jumlah permukaan yang
persis sama terkena angin di depan titik poros seperti di belakangnya, gerakan
arah akan dihasilkan. Oleh karena itu perlu memiliki permukaan yang lebih besar
di belakang titik pivot daripada di depannya.
Demikian pula perancang pesawat harus memastikan stabilitas arah positif
dengan membuat permukaan sude lebih besar di belakang daripada di depan cg.
Untuk memberikan stabilitas positif tambahan yang disediakan oleh badan
pesawat, sirip vertikal ditambahkan. mempertahankan penerbangan lurus. seperti
baling-baling cuaca dan panah semakin jauh ke belakang sirip ini ditempatkan dan
semakin besar ukurannya, semakin besar stabilitas arah pesawat.
Jika sebuah pesawat terbang dalam garis lurus dan hembusan udara ke samping
membuat pesawat sedikit berotasi pada sumbu vertikalnya (misalnya, ke kanan)
gerakannya diperlambat dan menghentikan siripnya karena saat pesawat berputar
ke kanan, udaranya memukul sisi kiri sirip pada suatu sudut. Hal ini menyebabkan
tekanan pada sisi kiri sirip pada suatu sudut. Hal ini menyebabkan tekanan pada
sisi kiri sirip yang menahan gerakan belok dan memperlambat yaw pesawat saat
melakukannya, ts bertindak seperti baling-baling cuaca dengan memutar pesawat
menjadi angin relatif.

17
18
D. Kesimpulan
1. Bagaimana aliran udaraya
Aliran udara di dalam terjadi berupa angin, yang bertiup dari daerah bertekanan
udara tinggi, ke daerah bertekanan udara rendah, dan dipengaruhi oleh rotasi Bumi.
Akibat rotasi atau pergerakan Bumi pada porosnya, angin yang bergerak di
permukaan Bumi akan terpengaruh oleh perputaran ini dan berbelok arahnya.
2. Bagaimana hubungan kecepatan dan tekanan udara
Kecepatan udara di atas sayap lebih besar dari pada di bawah sayap, sehingga
mengakibatkan tekanan udara di atas sayap lebih kecil daripada di bawah sayap. an
tekanan dengan menggunakan konsep usaha dan energi. Daniel Bernoulli telah
membuktikan bahwa makin besar kecepatan ,makin kecil tekanannya. Begitu juga
sebaliknya, makin kecil kecepatan makin besar tekanannya.
3. Hubungan kecepatan dan tekanan mampu menghasilkan Gerakan dasar
pesawat udara
PICTHING
Elevator: salah satu bagian berfungsi mengontrol naik atau turun badan pesawat udara
dan selanjut mengangkat atau menurunkan ketinggi pesawat dengan mengubah
sudutnya.
Elevator :berbentuk sirip horizontal yang terdapat di ekor pesawat.
ROLLING
Rolling merupakan gerakan pesawat berguling
Rolling bergerak pada sumbu longitudinal Gerakan rolling, pilot mengerakkan bidang
kendali aileron yang berada di wing / sayap. Pergerakan aileron dikendalikan dengan
mengunakan stick control yang berada di dalam cockpit, stick digerakkan ke kiri dan
kekanan.
YAWING
Yawing merupakan gerakan menggeleng Yawing bergerak pada sumbu vertikal
pesawat. yawing pada pesawat, pilot menggerakkan bidang kendali rudder yang
berada pada vertikalstabilizer. Pergerakan rudder dikendalikan dengan menggunakan
rudder pedal (kanan dan kiri) yang berada didalam cockpit.

19
Apabila pedal kanan diinjak, maka rudder akan bergerak kekanan dan nose pesawat
akan mengarah ke kanan atau sebaliknya

20

Anda mungkin juga menyukai