Anda di halaman 1dari 41

Karakteristik

Pesawat dan
Fasilitasnya
Gaby Larisa Lavenia
Firnandino Wijaya
21010117140098
21010117130100
Anastasia Tyas Ayu 21010117130102
Muhammad Rivaldi 21010117130105
Sheyna Dwiputri P 21010117140105
Aurellius Ansell R 21010117140130
Daffa Ghafari Amirullah 21010117130135
 Bagian-Bagian
Pesawat Terbang
 Ukuran Pesawat Karakterist
Terbang ik Pesawat
 Jenis-Jenis
Pesawat Terbang
Terbang
 Berat Pesawat
Terbang
1. Fuselage (Badan Bagian-Bagian
Pesawat) Pesawat
2. Wing (sayap)
3. Empennage (Ekor Terbang
Pesawat)
4. Engine/Powerplant
(Mesin Pesawat)
5. Landing Gear (Roda
Pesawat)
FUSELAGE

Kabin dan atau kokpit, yang berisi kursi


untuk penumpang dan pengendali
pesawat. Terdapat beberapa konstruksi
fuselage,yaitu open truss, Warren Truss,
Monocouque, dan Semin-Monocouque.
WING
Airfoil yang disambungkan di masing-
masing sisi fuselage dan merupakan
permukaan yang mengangkat pesawat di
udara. Sayap dapat dipasang di posisi
atas, tengah, atau bawah dari fuselage.
Rancangan ini disebut high-, mid-, dan low-
wing. Jumlah sayap juga berbeda-beda,
satu set sayap (monoplane) dan dua set
sayap (biplane).
EMPENNAGE
Ekor pesawat terdiri permukaan yang
tetap/diam seperti vertical stabilizer dan
horizontal stabilizer, dan permukaan yang
bergerak yaitu rudder, elevator, trim tab.
Tipe kedua empennage tidak memerlukan
elevaotrm tetapi merupakan satu
kesatuan dari horizontal stabilizer yang
dapat berputar di engselnya. Tipe ini
disebut stabilitator dan digerakkan
menggunakan batang kemudi. Jika batang
kemudi ditarik, maka stabilitator akan
berputar sehingga bagian belakang (railing
edge) akan terangkat. Stabilitator memiliki
anti-servo tab yang terpasang di trailing
edge.
ENGINE -
POWERPLANT
Menyediakan tenaga untuk memutar baling-
baling. Mesin juga menghasilkan tenaga listrik,
sumber vakum untuk beberapa instrument
pesawat.
Mesin ditutup oleh cowling atau dibeberapa
pesawat dikelilingi oleh nacelle. Maksud dari
ini adalah untuk membuat streamline aliran
udara mengalir di sekitar mesin dan
membantu mendinginkan mesin dengan
mengalirkan udara di sekitar silinder. Baling-
baling mengubah putaran mesin menjadi gaya
yang bergerak ke depan atau disebut thrust.
LANDING GEAR

penopang utama pesawat saat parkir, taxi,


lepas landas, dan mendarat. Tipe paling
umum dari landing gear adalah roda,
tetapi beberapa pesawat terbang juga
dipasangi float (pelampung).
Landing gear terdiri atas 3 roda, 2 roda
utama, dan 1 roda ketiga yang berada di
depan atau belakang pesawat.
Wingspan Height

Ukuran Lebar rentang pesawat


diukur dari ujung kiri sayap
Tinggi pesawat terbang,
diukur dari muka lapis keras
sampai ujung sayap kanan tempat berdiri sampai

Pesawat yang akan mempengaruhi


dimensi Apron.
bagian tertinggi dari
pesawat (ekor) yang
mempengaruhi ukuran lebar

Terbang Length Taxiway.

Panjang badan pesawat Wheel base


diukur dari ujung hidung
sampai ujung ekor yang Jarak antara as roda utama
akan mempengaruhi (main wheel) sampai as
dimensi Apron. roda depan (nose wheel)
yang akan mempengaruhi
ukuran lebar Taxiway.

Wheel tread
Jarak antara as roda utama kiri dan as roda
utama kanan yang akan mempengaruhi lebar
Taxiway.
Ukuran Pesawat
Terbang
Terdiri dari::
 Bobot pesat terbang kosong termasuk air crew (OWE)
 Bobot bahan baker untuk terbang (Fuel)
 Bobot bahan bakar cadangan (Reserve fuel)
 Bobot penumpang barang dan barang pos (Payloads)
Berat
Macam-macam Bobot pesawat ::
Pesawa  Operating Weight Empty (OWE)
Bobot pesawat terbang kosong termasuk air crew = OWE

t  Maximum Landing Weight (MTOW)


Bobot pesawat terbang maksimumyang diperkenankan pada saat lepas
landas/take off = OWE – Fuel – Reserve fuel – Payloads

Terbang  Maximum Landing Weight (MLW)


Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan pada waktu
pendaratan = OWE – Reserve Fuel – Payloads
 Maximum Ramp Weight
Bobot pesawat terbang pada saat Star Up (menghidupkan mesin) di Apron
sebelum lepas landas = MTOW – Fuel untuk taxining ke ujung landas pacu
• Piston Engine Air Craft
• Turbo Prop Jenis-Jenis
• Turbo Jet
Pesawat
• Turbo Fan
• Ram Jet
Terbang
Berdasarkan Mesin Penggerak
• Pesawat dengan
menggunakan mesin
roket
Jenis-Jenis
Pesawat
Terbang
Berdasarkan Panjang Runway
Gerak Pesawat
Dalam
Transportasi
Gerakan pesawat adalah maju, vertikal dan lateral sesuai dengan koordinat sehingga gerakan dapat
Udara
dinyatakan dalam 3 sumbu, yaitu:

Gerak lateral
Gerak maju Gerak vertikal
searah dengan
searah dengan searah dengan
dengan sumbu
sumbu landasan sumbu vertikal
horisontal
Gerak Pesawat Dalam
Transportasi Udara
Putaran terhadap ketiga sumbu tadi, dinamakan

Pitch Yaw Roll


Berputar terhadap sumbu Berputar terhadap sumbu Berputar terhadap sumbu
lateral. Berupa gerakan nose-up vertikal. Gerakan ini berupa longitudinal. Berupa gerakan
atau nose-down (mengangguk) menggeleng, yaitu hidung berputar sehingga salah satu
pesawat menghadap ke kanan sayap naik sedangkan salah
maupun ke kiri. satunya turun
Gerak
Pesawat
Dalam
Transpota
si Udara
 Landasan Pacu Fasilitas
/Runway
 Landasan Pesawat
Hubung/ Taxiway Terbang
 Fasilitas
Pelataran Parkir/
Apron
LANDASAN PACU
RUNWAY

Menurut SKEP – 161 IX (Petunjuk


Perencanaan Runway, Taxiway, dan
Apron, 2003, Runway) adalah jalur
perkerasan yang dipergunakan oleh
pesawat terbang untuk mendarat
(landing) atau lepas landas (take off).
LANDASAN PACU
RUNWAY
Menurut Horenjeff, sistem landasan pacu bandar udara terdiri dari:

1 2 Bahu landasan (shoulder) yang terletak berdekatan


Perkerasan struktur mendukung pesawat
dengan pinggi perkerasan struktur menahan erosi
sehubungan dengan beban struktur, kemampuan
hembusan jet dan menampung peralatan untuk
manuver, kendali, stabilitas
pemeliharaan.

3
Bantal Hembusan (Blast Pad) adalah daerah yang
4
dirancang untuk mencegah erosi permukaan yang Daerah aman runway (runway end safety area) adalah

berdekatan dengan ujung-ujung runway yang menerima daerah yang bersihi tanpa benda-benda yang

hembusan jet terus-menerus atau berulang mengganggu.


LANDASAN PACU
RUNWAY
Dalam melakukan Analisa lebar landasan pacu baik untuk perencanaan
pembangunan baru, maupun pengembangan harus memenuhi beberapa
kriteria yang telah ditetapkan oleh ICAO
LANDASAN PACU
RUNWAY
1. Runway Bagian – Bagian
Landas pacu harus dilengkapi dengan penomoran untuk membantu
Designation/Number/Azimuth Terpenting
pesawat yang akan mendarat dan lepas landas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pedoman penomoran ditandai dengan warna Pada Fasilitas
putih dalam bentuk 2 angka atau kombinasi 2 angka dan 1 huruf
tertentu yang di tulis di runway sebagai identitas runway. Landasan Pacu
2. Turning Area 3. Runway 4. Clearway
Surface
Jika area putaran untuk
Suatu bidang persegi panjang
pesawat disediakan di Permukaan landas pacu, harus
yang membentang dari ujung
beberapa titik di runway,lebar memenuhi standar/nilai
landasan pacu dan simetris
dari area putaran harus keandalan (performance) agar
terhadap perpanjangan garis
tersedia ruang bebas antara pengoperasian suatu fasilitas
tengah landasan, bebas dari
roda utamaterluar pesawat teknik Bandar udara dapat
rintangan tetap dan berada
udara yang menggunakan dipenuhi unsur keselamatan
dibawah pengawasan otorita
runway dengan tepi dari area penerbangan.
Bandar udara.
putaran
5. Kemiringan slope 6. Jarak Pandang
Terdiri dari
1. Kemiringan memanjang efektif
maximum 1%
2. Kemiringan melintang efektif maximum
1,5%. pada beberapa bagian dari Jika perubahan kemiringan tidak dapat
runway harus cukup memadai guna dihindari maka harus ada suatu arah garis
menghindari penambahan air saat tanpa halangan.
hujan.
3. Jarak perubahan antar kemiringan
/slope runway, minimum 45m,
disarankan jarak direncanakan 100-300
m, agar tidak bergelombang, berubahan
kemiringan lebih halus (smooth) dan
nyaman.
7. Stopway 8. Runway End
untuk menampung pesawat apabila pesawat Safety Area (RESA)
gagal melaksanakan take-off dan tidak dapat
berhenti di runway (keluardari landasan),
sehingga tidak dapat mengakibatkan RESA adalah suatu daerah simetris yang
kerusakan yang berat. merupakan perpanjangan dari garis tengah
landas pacu dan membatasi bagian ujung
runway strip yang merupakan daerah
rawan kecelakaan, daerah ini mutlak harus
dikuasai oleh bandara dan harus disiapkan
untuk kondisi yang terburuk yang mungkin
terjadi
runway strip 8. Runway End
RESA runway RESA
Safety Area (RESA)

runway strip
RESA runway RESA

runway strip
RESA runway RESA
9. Holding Bay

Suatu tempat dimana sebuah


pesawat dapt menunggu atau
memberikan jalan kepada pesawat
lain (dilewati oleh pesawat lain) guna
terselenggaranya kelancaran lalu -
lintas di darat.
LANDASAN Dalam perencanaan, harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut
HUBUNG
Jarak antara garis tengah taxiway
TAXIWAY 1
Menurut Basuki (1984) dengan garis tengah runway

Berfungsi sebagai jalan keluar


masuk pesawat dari landas
2 Lebar taxiway
pacu ke apron dan sebaliknya,
atau dari landasan pacu ke
hangar pemeliharaan. 3 Wheel clearance

4 Kemiringan dan jarak pandang

5 Taxiway strip
Bagian – Bagian
Terpenting Pada 1.Dimension
Keterangan :
Fasilitas Landasan a. Bila taxiway digunakan

Hubung pesawat dengan roda dasar


kurang dari 18 m
b. Bila taxiway digunakan
pesawat dengan seperempat
roda dasar lebih dari 18 m
c. Bila taxuway digunakan
pesawat dengan roda putaran
kurang dari 9 m
d. Bila taxiway untuk pesawat
dengan seperempat roda
putaran lebih dari 9 m
2.Taxiway
Shoulder

Bagian dari lurus dari taxiway


harus dilengkapi dengan bahu
dengan luasan simetris pada
tiap sisi dari taxiway.
3.Taxiway Longitudinal
Slope
4.Transverse Slope

Kemiringan harus cukup untuk mencegah penambahan air dan tidak kurang dari 1%.
5. Taxiway Surface
Bagian – Lapisan permukaan taxiway sama dengan landasan pacu

Bagian 6. Taxiway Strenght


Terpenting Minimum kekuatan taxiway sama dengan landasan pacu

Pada 7. Taxiway Sight Distance


Jarak pandang dari titik dengan ketinggian (h) 1,5 – 2 m di atas runway
Fasilitas harus dapat melihat permukaan pesawat seperti table di bawah

Landasan
Hubung
8. Taxiway Minimum Separation Distance
Bagian – Pemisahan jarak minimum antara garis tengah taxiway sampai parkir
Bagian taxiway dengan :
a. Garis runway
Terpenting b. Garis tengah runway
c. Gedung, bangunan, kendaraan, dinding, tanaman, peralatan, tempat
Pada pesawat

Fasilitas
Landasan
Hubung
9. Rapid Exit Taxiway
Bagian –
Bagian
Terpenting
Pada
Fasilitas
Landasan
Hubung
10. Taxiway Curves
Curve taxiway harus memenuhi radius minimum seperti table dibawah
11. Fillet
12. Exit Taxiway
Bagian – Lokasi jalan keluar pesawat pada jarak 450 m – 650 m ambang landasan.

Bagian 13. Taxiway Strips


Terpenting Jalur lrus yang dibuat setelah belokan sehingga pesawat dapat berhenti
penuh sebelum melalui persmpangan dengan pesawat lain.
Pada
14. Taxiway Marking
Fasilitas Disesuaikan dengan SKEP DIRJEN No. SKEP/11/1/2001 dan/atau
Landasan peraturan yang lain yang mengatur tentang standar marka dan rambu
pada daerah pergerakan pesawat udara di Bandar udara, meliputi :
Hubung 1. Taxiway centre line marking
2. Runway holding position marking
3. Taxiway edge marking
4. Taxiway shoulder marking
5. Intermediate holding position marking
6. Exit guide line marking
7. Road holding position marking
Apron adalah suatu bidang tertentu di
dalam bandar udara yang disediakan
sebagai tempat bagi pesawat saat
Fasilitas melakukan kegiatan menaikkan dan
menurunkan penumpang, muatan pos

Pelataran Parkir dan kargo dari pesawat, pengisian bahan


bakar, parkir, dan perawatan pesaawat.
Apron harus mampu mendukung beban
Pesawat Udara pesawat pada muatan penuh dengan
gerakan perlahan atau berhenti.
(Apron) Konstruksi apron sebaiknya
menggunakan perkerasan kaku dengan
pertimbangan harus tahan terhadap
tumpahan bahan bakar dan oli.
Perencanaan apron harus Posisi parkir pesawat
memenuhi kriteria teknis
pada apron yang
sebagai berikut :
• Kemiringan (slope) sering digunakan
• Jarak lebar antara oleh pesawat udara :
pesawat yang sedang • Sejajar
parkir dengan bangunan • Nose in
terdekat dan pesawat lain
yang sedang parkir • Nose out
• Angled nose in
• Angled nose out
Kode landasan
fasilitas Apron

Apron

Anda mungkin juga menyukai