Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PESAWAT

Achmad Taufik 09-03-2016

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat
terbang dengan tenaga sendiri.

Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal
terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang
mampu terbang di atmosfer atau udara.

Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara,
istilah pesawat udara jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang
dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright
Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan
sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat.

Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat
terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris
tahun 1910. Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari
rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.

Prinsip Cara Kerja

Prinsip dasar dari cara pesawat terbang untuk mengudara sama untuk semua pesawat, baik
pesawat capung maupun pesawat super jumbo seperti Airbus A380.

Yang mempengaruhi pesawat unutk terbang adalah gaya-gaya aerodinamis yang


mengenainya yaitu, gaya angkat (lift), gaya hambat (drag), gaya berat (grafitasi), dan gaya
dorong (trust).
Gaya dorong pesawat kedepan didapat dari baling-baling yang berputar pada ujung pesawat
(lihat gambar). Sedangkan gaya hambat merupakan pergesekan pesawat udara dengan angin.
Karena pesawat udara mempunyai massa, maka gaya grafitasi akan membawa pesawat
kebawah, untuk itulah gaya angkat diperlukan. Gaya angkat dihasilkan dari sayap pesawat
udara.

Sayap pesawat udara ini yang memegang peranan kunci untuk mengkat badan pesawat.
Penampang sayap ini biasanya disebut "aerofoil" Selama penerbangan udara mengalir ke atas
dan bawah sayap. Udara yang mengalir diatas sayap lebih cepat dari udara yang mengalir
dibawah sayap, sehingga tekanan udara diatas pesawat lebih rendah.

Disaat yang bersamaan udara dibawah sayap dibelokan kebawah, sehingga terjadi gaya
angkat (udara yang terdorong kebawah akan mendorong sayap keatas- gaya aksi reaksi).
Gaya dorong terhadap sayap dan tekanan udara yang rendah diatas sayap inilah yang di
butuhkan untuk pesawat terbang di udara.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pesawat dapat terbang, diantaranya:

Sebuah pesawat memerlukan gaya angkat atau lift yang di butuhkan untuk terbang. Lift
dihasilkan oleh permukaan suatu sayap (wing) yang berbentuk airfoil.

Bentuk penampang airfoil pada suatu sayap pesawat terbang:

Gaya angkat terjadi karena adanya aliran udara yang melewati bagian atas dan bagian bawah
di sekitar airfoil. Pada saat terbang, aliran udara yang melewati bagian atas airfoil akan
memiliki kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan aliran udara yang melewati bagian
bawah dari airfoil. Maka, pada permukaan bawah airfoil akan memiliki tekanan yang lebih
besar daripada permukaan di atas. Perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah inilah yang
menyebabkan terjadinya gaya angkat atau lift pada sayap pesawat. Oleh karena tekanan
berpindah dari daerah yang bertekanan besar menuju ke daerah yang bertekanan kecil, maka
tekanan pada bagian bawah airfoil akan bergerak menuju bagian atas airfoil sehingga tercipta
gaya angkat pada sayap pesawat. Gaya angkat inilah yang membuat pesawat dapat terbang
dan melayang bebas di udara.

Powerplant Tenaga Penggerak

Untuk bergerak ke depan (baik di darat maupun di udara), pesawat memerlukan daya dorong
yang dihasilkan oleh tenaga penggerak atau yang biasa di sebut dengan mesin (engine). Daya
dorong yang nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa disebut dengan thrust.

Terdapat beberapa jenis engine dari pesawat, diantaranya:

Piston Engine
Turbojet Engine
Turboprop Engine
Turbofan Engine
Turboshaft Engine

Piston Engine

Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan
piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun di hubungkan
dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling.
Piston dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara dengan
bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber). Pembakaran di dalam
combustion chamber menghasilkan expansion gas panas yang dapat menggerakkan piston
bergerak naik turun.

Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan propeller sebagai tenaga
pendorong untuk menghasilkan thrust. Bentuk penampang dari propeller itu sendiri sama
seperti sayap, yaitu juga berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan
menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke depan. Pesawat
dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan atau biasa di sebut dengan light
aircraft. Pesawat ini mempunyai daya jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak
terlalu tinggi.

Turbojet Engine
Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama. Yaitu memanfaatkan energi
pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara yang menghasilkan expansion gas
yang terjadi di dalam ruang bakar cc (combustion chamber).
Dinamakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan turbin dalam membangkitkan
tenaga, dan jet yang artinya semburan/ pancaran. Yaitu semburan hasil pembakaran di dalam
cc keluar menuju turbin dan memutar turbin, lalu turbin memutar compressor dan
menggerakkan komponen engine lainnya.

Turboprop Engine

Prinsip kerja dari Turboprop engine sama dengan proses kerja dari turbojet engine. Yang
membedakannya adalah terdapat propeller pada engine ini. Propeller terhubung dengan
turbin dan compressor melalui shaft.
Turbofan Engine

Sama dengan turboprop, prinsip kerja turbofan sama dengan turbojet engine. Perbedaannya
adalah pada turbofan engine terdapat fan di depan compressor. Fan berfungsi untuk
menghisap udara masuk ke dalam compressor.
Turboshaft Engine

Prinsip kerja dari turboshaft engine juga hampir sama dengan turbojet engine. Engine ini di
gunakan pada helikopter. Pada turboshaft engine, terdapat shaft yang terhubung dengan
turbin. Shaft ini menghubungkan ke main rotor atau baling-baling pada helikopter. Rotor
pada helikopter mempunyai penampang berbentuk airfoil.

Bidang Kendali Flight Control Surface

Untuk menggerakkan pesawat (berbelok, menukik, dan rolling atau berbalik), seorang pilot
memerlukan bidang kendali atau control surface.

Primary control surface atau bidang kendali utama adalah bidang kendali pesawat yang dapat
mengatur pergerakan pesawat pada saat terbang di udara.

Aileron, elevator, dan rudder merupakan bidang kendali utama pada pesawat.

1). Aileron terletak pada sayap, digunakan pesawat pada saat melakukan rolling (berbalik) di
udara dan pergerakannya berada pada sumbu longitudinal pesawat, aileron dikendalikan
dengan menggunakan stick control yang berada pada cockpit.
2). Elevator terletak pada bagian ekor (empenage) atau bagian horizontal stabilizer,
digunakan pesawat untuk melakukan piching (mengangguk) dan pergerakannya pada sumbu
lateral pesawat, elevator di kendalikan dengan menggunakan stick control yang berada di
ruangan cockpit.

3). Rudder terletak di pada bagian ekor tepatnya di bagian vertical stabilizer, di gunakan
pesawat untuk melakukan yawing (berbelok) diudara dan pergerakannya pada sumbu vertical
pesawat, rudder di kendalikan dengan menggunakan rudder pedal yang terletak pada ruang
cockpit.

Anda mungkin juga menyukai