Anda di halaman 1dari 9

Sistem Mesin Turbofan

Makalah
untuk memenuhi tugas matakuliah
Termodinamika 1
yang dibina oleh Dr. Sukarni, M.T

oleh
Mohammad Mirza Aditya Paratama 190514650066
Mohammad Syahdilla Zahwa Danny 190514650001
Rahmad Ikrom Ramadhan 190514650050

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
MARET 2020

0
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Secara umum istilah
pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang
atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan
yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan,
istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara
jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan
helikopter.
Semua jenis pesawat, baik pesawat capung atau pesawat super jumbo
memiliki prinsip dasar atau cara kerja pesawat terbang yang sama untuk bisa
terbang. Kemampuan terbang ini dipengaruhi oleh gaya-gaya aerodinamis,
diantaranya gaya angkat, gaya hambat, gaya dorong, dan gaya berat. Berbagai
komponen yang ada pada pesawat memiliki fungsinya masing-masing. Untuk
bisa membuat pesawat terbang yang memegang peran kuncinya adalah
komponen sayap pesawatnya. Selama penerbangan udara mengalir ke atas juga
ke bawah. Udara yang mengalir di atas sayap lebih cepat dari udara yang
mengalir dibawah sayap, sehingga tekanan udara di atas pesawat lebih rendah.
Disaat yang sama pula udara di bawah sayap dibelokan ke bagian bawah,
dengan demikian terjadi gaya angkat udara berdasarkan prinsip aksi-reaksi.
Gaya dorong ini yang dibutuhkan pesawat untuk terbang. Untuk bergerak ke
depan (baik di darat maupun di udara), pesawat memerlukan daya dorong yang
dihasilkan oleh tenaga penggerak atau yang biasa di sebut dengan mesin
(engine). Daya dorong yang nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa disebut
dengan thrust.
Terdapat beberapa jenis engine dari pesawat, diantaranya: Piston Engine,
Turbojet Engine, Turboporop Engine, Turbofan Engine, Turboshaft Engine.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini dijabarkan sebagai berikut.
a. Apa saja komponen pada mesin turbofan pesawat?
b. Bagaimana cara kerja pada mesin turbofan pesawat?
c. Penerapan apa yang digunakan pada mesin turbofan pesawat dalam ilmu
termodinamika?

2
2. Pembahasan
2.1 Komponen Pada Mesin Turbofan

Gambar 1. Aircraft Turbine Engine Parts


Sumber :https:pinterest.com/
2.1.1 Kipas
Kipas adalah komponen pertama dalam turbofan. Kipas berputar besar
menghisap udara dalam jumlah besar. Sebagian besar bilah kipas terbuat dari
titanium. Kemudian mempercepat udara ini dan membaginya menjadi dua
bagian. Satu bagian berlanjut melalui "inti" atau pusat mesin, di mana ia
ditindaklanjuti oleh komponen mesin lainnya.
Bagian kedua "memotong" inti mesin. Ia melewati saluran yang mengelilingi inti
ke bagian belakang mesin di mana ia menghasilkan banyak gaya yang
mendorong pesawat ke depan. Udara yang lebih dingin ini membantu untuk
menenangkan mesin serta menambah daya dorong ke mesin.
2.1.2 Kompressor
Kompresor adalah komponen pertama dalam inti mesin. Kompresor
terdiri dari kipas dengan banyak bilah dan melekat pada poros. Kompresor
meremas udara yang masuk ke daerah yang semakin kecil, menghasilkan
peningkatan tekanan udara. Ini menghasilkan peningkatan potensi energi udara.
Udara terjepit dipaksa ke dalam ruang bakar.
2.1.3 Combustor
Dalam ruang bakar udara dicampur dengan bahan bakar dan kemudian
dinyalakan. Ada sebanyak 20 nozel untuk menyemprotkan bahan bakar ke aliran
3
udara. Campuran udara dan bahan bakar terbakar. Ini memberikan suhu tinggi,
aliran udara berenergi tinggi. Bahan bakar terbakar dengan oksigen di udara
terkompresi, menghasilkan gas panas yang mengembang. Bagian dalam ruang
bakar sering terbuat dari bahan keramik untuk memberikan ruang tahan panas.
Panasnya bisa mencapai 2.700℃.
2.1.4 Turbin
Aliran udara berenergi tinggi yang keluar dari ruang bakar masuk ke turbin,
menyebabkan bilah turbin berputar. Turbin dihubungkan oleh poros untuk
memutar bilah di kompresor dan untuk memutar kipas masuk di bagian depan.
Rotasi ini mengambil sebagian energi dari aliran energi tinggi yang digunakan
untuk menggerakkan kipas dan kompresor. Gas-gas yang dihasilkan di ruang
bakar bergerak melalui turbin dan memutar bilahnya. Turbin jet berputar sekitar
ribuan kali. Mereka diperbaiki pada poros yang memiliki beberapa set bantalan
bola di antara mereka.
2.1.5 Noozle
Nozzle adalah saluran buang mesin. Ini adalah bagian mesin yang benar-
benar menghasilkan daya dorong untuk pesawat. Energi yang menipiskan aliran
udara yang melewati turbin, di samping udara yang lebih dingin yang melewati
inti mesin, menghasilkan gaya ketika keluar dari nosel yang bertindak untuk
mendorong mesin, dan karenanya pesawat terbang maju. Kombinasi udara panas
dan udara dingin dikeluarkan dan menghasilkan knalpot, yang menyebabkan
dorongan ke depan. Nosel dapat didahului oleh mixer, yang menggabungkan
udara suhu tinggi yang berasal dari inti mesin dengan udara suhu lebih rendah
yang dilewati kipas. Mixer membantu membuat mesin lebih tenang

2.2 Cara Kerja Mesin Pesawat

4
Gambar 2. Skema aliran udara pada turbofan
Prinsip kerja turbofan adalah airflow(udara) masuk kedalam blade
(low pressure compresor) atau kita sebut LPC dan dikompres kembali oleh blade
yang lebih kecil ukurannya (high pressure compresor) atau kita sebut HPC,masuk
ke ruang pembakaran (combustion chamber) dan diberi ignition sampai suhu atau
temperatur tinggi baru lah disemprot oleh fuel. Karena terjadi pembakaran maka
berubahlah energi kimia menjadi energi dorong. Energi dorong yang dihasilkan ini
mendorong high pressure turbin (HPT) yang terhubung langsung dengan HPC
sehingga HPC dapat berputar kembali. Energi dorong tersebut juga mendorong
low pressure turbin (LPT) yang terhubung langsung dengan LPC. Dan sisa nya
merupakan tenaga dorong pesawat.
Berbeda dengan motor bakar yang memiliki 4 step (langkah) atau 2 step
(langkah) pembakaran. Turbofan melakukan beberapa step tapi dalam 1 waktu. Dan
perbedaan dengan motor bakar adalah jika dalam motor bakar ruang pembakaran
(combustion chamber) sudah di isi oleh campuran air dan fuel baru diberi ignition
(pengapian) sehingga terjadi perbakaran. Kalau di Turbofan ini, combustion
chamber hanya di isi udara bertekanan tinggi saja. Karena tekanan tinggi maka
temperatur tinggi dan diberi ignition, baru di semprotkan fuel sehingga terjadi
pembakaran.
Untuk gaya dorong (thrust) pesawat yang dihasilkan oleh pembakaran,
sebenarnya hanya 15% - 25% saja. Gaya dorong terbesar justru malah ada pada
kipas (blade) atau LPC sebesar 75% - 85% yang di gerakan oleh LPT. Oleh karena
itu kipas dibungkus oleh casting, sehingga aliran udara lebih terpusat mengalir
kebelakang.

Gambar 3. Skema gaya dorong yang dihasilkan pada turbofan

5
Itulah mengapa Turbofan lebih hemat bahan bakar dibanding dengan jenis lainnya.
Dan pada saat mesin berada pada saat High Speed, turbofan hanya membutuhkan
sedikit penambahan throttle untuk mendapatkan thrust yang besar.
Mesin Turbofan adalah mesin yang umum dari turunan mesin-mesin
turbin gas untuk menggerakkan pesawat terbang baik komersial maupun pesawat
tempur. Mesin ini sebenarnya adalah sebuah mesin by-pass di mana sebagian dari
udara dipadatkan dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan
kepadatan rendah disalurkan sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Sekaligus
udara tersebut berfungsi untuk mendinginkan suhu ruang pembakaran. Udara yang
di by-pass ini ada yang dicampur dengan udara panas pembakaran pada turbin
bagian belakang seperti pada mesin Rolls-Royce Spey yang digunakan pada
pesawat Fokker F-28. Ada pula yang disalurkan dengan pipa-pipa halus ke
atmosfer. Mesin yang menggunakan type ini contohnya adalah mesin RB211
yang digunakan pada pesawat Boeing B 747 dan GE CF6-80C2 yang digunakan
pada pesawat DC-10 serta P &W JT 9D.
Beberapa mesin yang menggunakan jenis mesin turbofan adalah Rolls-
Royce Tay pada pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin
Adour Mk871 yang digunakan pada pesawat tempur type Hawk Mk 100 dan
Hawk Mk 200, pesawat tempur Jaguar dan Mitsubishi F-1 yang digunakan AU
Jepang. Kemudian mesin high by-pass turbofan yang diterapkan pada mesin
CFM56-5C2 yang dipakai oleh pesawat Airbus A340 dan mesin CFM56-3 yang
dipakai pada Boeing B-737 serie 300, 400 dan 500 yang merupakan produk
bersama antara GE dengan SNECMA dari Perancis. Pada pesawat militer, mesin
turbofan yang diterapkan antara lain adalah mesin TF39-1C yang dipakai pada
pesawat angkut raksasa C-5 Galaxy, kemudian GE F110 yang dipakai pada F-16,
GE F118 yang bertype non-augmented turbofan yang diterapkan pada pesawat
pembom stealth Northrop-Grumman B-2 dan pembom B-1 dengan mesin non
augmented turbofan GE F101.
2.3 Penerapan Mesin Turbofan dalam Termodinamika
Untuk menggerakkan pesawat di udara, kita harus menggunakan semacam
sistem propulsi untuk menghasilkan daya dorong. Bentuk sistem propulsi yang
paling banyak digunakan untuk pesawat modern adalah mesin turbin gas. Mesin
turbin datang dalam berbagai bentuk, termasuk turbojet, turbofan, dan turboprop,
tetapi semua jenis mesin ini memiliki beberapa kesamaan. Semua mesin turbin
6
memiliki komponen inti kompresor, bagian pembakaran, dan turbin daya yang
menggerakkan kompresor. Termodinamika semua mesin turbin serupa.
Untuk memahami cara kerja sistem propulsi, kita harus mempelajari
termodinamika dasar gas. Gas memiliki berbagai sifat yang dapat kita amati dengan
indera kita, termasuk tekanan gas p, suhu T, massa, dan volume V yang
mengandung gas. Pengamatan yang cermat dan ilmiah telah menentukan bahwa
variabel-variabel ini terkait satu sama lain, dan nilai-nilai dari sifat-sifat ini
menentukan keadaan gas. Proses termodinamika, seperti memanaskan atau
mengompresi gas, mengubah nilai variabel keadaan dengan cara yang dijelaskan
oleh hukum termodinamika. Pekerjaan yang dilakukan oleh gas dan panas yang
ditransfer ke gas tergantung pada keadaan awal dan akhir gas dan pada proses yang
digunakan untuk mengubah keadaan. Dimungkinkan untuk melakukan serangkaian
proses, di mana keadaan diubah selama setiap proses, tetapi gas akhirnya kembali
ke keadaan semula. Serangkaian proses semacam itu disebut siklus dan membentuk
dasar untuk memahami operasi mesin Siklus tersebut di sebut Siklus Brayton.
Siklus Brayton merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin
gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat
turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up-grading performance. Brayton
ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan
panas pada tekanan konstan. “Gambar 2” menunjukkan skema turbin gas sederhana
Siklus Brayton dan “Gambar 3” menunjukkan diagram T-s dan P-V untuk siklus
Brayton ideal.

Gambar 4. Skema Gas Turbin Sederhana

7
Gambar 5. Diagran T-s dan P-V Siklus Brayton Ideal
3. Penutup
3.1 Simpulan
Komponen yang ada pada mesin tubofan yaitu : kipas, kompresor,
combustor, turbin, nozzle. Prinsip kerja turbofan adalah airflow(udara) masuk
kedalam blade (low pressure compresor) atau kita sebut LPC dan dikompres
kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (high pressure compresor) atau kita
sebut HPC,masuk ke ruang pembakaran (combustion chamber) dan diberi ignition
sampai suhu atau temperatur tinggi baru lah disemprot oleh fuel. Karena terjadi
pembakaran maka berubahlah energi kimia menjadi energi dorong. Energi dorong
yang dihasilkan ini mendorong high pressure turbin (HPT) yang terhubung
langsung dengan HPC sehingga HPC dapat berputar kembali. Energi dorong
tersebut juga mendorong low pressure turbin (LPT) yang terhubung langsung
dengan LPC. Dan sisa nya merupakan tenaga dorong pesawat.
Siklus Brayton merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin
gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat
turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up-grading performance. Brayton
ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan
panas pada tekanan konstan.

3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

8
Daftar Rujukan
J.shaw, Robert. 2014. How Does Jet Engine Work?(Online),
(https://www.grc.nasa.gov/WWW/k12/UEET/StudentSite/engines.html),
diakses 28 Februari 2020.
Hall, Nancy. 2015.Ideal Brayton Cycle, (Online),
(https://www.grc.nasa.gov/WWW/K-12/airplane/brayton.html), diakses28
Februari 2020.
Mainil, AK. 2011. Analisa Kinerja Engine Turbofan CFM56-3. Jurnal Teknik
Mesin. 8(2): 79-82.
Anonim. 2014. Aerodinamika. Jakarta: Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai