Anda di halaman 1dari 6

MODUL 2

DASAR AERODROME DAN HELIPORT/

PENYELENGGARAAN BANDAR UDARA

Durasi : 4 Jam teori

Tingkat Pemahaman : Pengetahuan

Metode Pengajaran : Ceramah dan Diskusi


Peralatan Pendukung :
Multi Media Player, Wireless Presenter,
Buku Buku ICAO dan Peraturan Pemerintah
RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan. , Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2012
tentang pembangunan dan pelestarian
lingkungan hidup Aerodrome dan Heliport,
ICAO Annex 16-Enviromental Protection, ICAO
Doc 9889 Airport Air Quality Manual
MAKSUD :
Mempelajari dan dapat menjelaskan konsep
Aerodrome dan Heliport, standar yang
diterapkan dalam membangun dan
mengoperasikan Aerodrome dan Heliport serta
perkembangan Aerodrome dan Heliport saat ini
dan di masa akan datang.
TUJUAN :
Memahami dan dapat menjelaskan secara
lengkap apa yang dimaksud Para peserta diklat
dapat menjelaskan konsep Aerodrome dan
Heliport, standar yang diterapkan dalam
membangun dan mengoperasikan Aerodrome
dan Heliport serta perkembangan Aerodrome
dan Heliport saat ini dan di masa akan datang.

II. PENGENALAN.

Ada 4 unsur dalam penyelenggaraan transportasi udara yaitu:


1. Bandar udara (airport)
2. Pesawat udara (aircraft}
3. Maskapai penerbangan (airlines).
4. Jalur penerbangan (airways)

Modul ini dibatasi hanya membahas tentang bandar udara yang digunakan
untuk komersial maupun khusus dan sedikit ulasan tentang pengoperasian pesawat
udara.

Bagaimana sebuah pesawat udara dapat terbang? (How an aircraft can fly )

Pesawat udara dapat terbang karena daya angkat/reaksi udara,yang ditimbulkan


oleh bentuk sayap yang aerodinamis yang disebut aerofoil, yang menabrak udara
yang disebabkan oleh kecepatan pesawat udara,sebagai reaksi dari daya dorong
mesinnya.

Bentuk sayap pesawat udara yang aerofoil itu, menyebabkan udara yang
melalui bagian atas sayap akan mengalami percepatan, sehingga tekanannya akan
turun.

Hal ini sesuai dengan hukum Bernoulli, yang mengatakan bahwa bila udara
mengalami percepatan, maka tekanannya akan turun.

Sedangkan udara yang melalui sayap bagian bawah akan mengalir dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan pesawat udara, sehingga tekanannya lebih
besar maka timbullah gaya angkat dibawah sayap dan pesawat udara dapat
terbang,disebut pesawat udara Fixed wing/sayap tetap.

Ketika pesawat udara sedang terbang diangkasa, maka gaya-gaya yang


bekerja pada bentuk pesawat udara tersebut adalah :
Q gaya dorong/thrust yang dihasilkan oleh mesin pesawat udara.
Q gaya angkat/lift yang dihasilkan oleh reaksi udara pada sayap pesawat
udara.
Q gaya hambat/drag yang disebabkan oleh hambatan udara pada badan
pesawat udara.
Gaya-gaya yang terjadi ini dimanfaatkan oleh penerbang guna mengatur
kenyamanan sewaktu terbang, sehingga pesawat udara dapat terbang dengan
teratur dengan ketinggian dan kecepatan yang tetap,dengan pengaruh kondisi udara
yang sangat minimum.

Selama penerbangan, pesawat udara dapat melakukan gerakan-gerakan di


udara/ manuever seperti:
Q gerakan vertikal, gerakan naik dan turun yang diperlukan oleh
pesawat udara untuk tinggal landas dan mendarat. Gerakan ini dapat
terjadi dengan bantuan elevator (bagian sayap kecil di ekor pesawat
udara yang dapat digerakkan naik dan turun, digerakkan keatas bila
pesawat udara akan bergerak naik dan digerakkan kebawah bila
pesawat udara akan bergerak turun)
Q gerakan horisontal, gerakan mendatar yang diperlukan oleh pesawat
udara untuk berbelok kekiri dan kekanan dengan mendatar. Gerakan
ini dapat terjadi dengan bantuan rudder(bagian tegak ekor pesawat
udara yang dapat digerakkan kekiri dan kekanan,digerakkan kekiri
bila pesawat udara akan berbelok kekiri secara mendatar dan
digerakkan kekanan bila pesawat udara akan berbelok kekanan
secara mendatar)
Q gerakan meliuk/ banking, gerakan yang diperlukan pesawat udara
untuk berbelok kekiri dan kekanan dengan meliukkan badan pesawat
udara. Gerakan ini dapat terjadi dengan bantuan aileron(bagian kecil
dari sayap utama yang dapat digerakkan berlawanan pada kedua
tepi sayap,pada sayap kiri digerakkan keatas sedang pada sayap
kanan digerakkan kebawah bila pesud akan berbelok kekiri dan
sebaliknya.

Pesawat udara dapat bergerak dan terbang karena gaya-gaya tersebut


diatas, sedang rodanya hanya digunakan untuk menggelinding guna mendapat gaya
angkat,tidak ada hubungan mekanis antara roda dan mesin pesawat udara.
Ada juga pesawat udara yang dapat terbang dengan baling-baling besar yang
berbentuk aerofoil, tetapi tidak mempunyai sayap, karena baling-baling tersebut
seperti bentuk sayap yang diputar, maka disebut sayap berputar / Rotary wing.

Apakah perbedaan antara fixed wing dan rotary wing? Saat ini, pesawat sudah
dirancang dan didesain dengan berbagai macam ukuran, bentuk, dan konfigurasi
sayap. Di antara beragam model pesawat tersebut, terdapat dua model yang paling
populer yaitu fixed wing dan rotary wing. Perbedaan antara keduanya akan kami
jelaskan secara lengkap di bawah ini.

Pesawat Tipe Fixed Wing

Mayoritas orang yang mendengar kata pesawat pasti gambaran yang terbayang di
benaknya adalah pesawat jenis fixed wing. Pesawat tipe fixed wing mengandalkan
sayap yang menetap untuk mengangkat body-nya agar bisa terbang ke angkasa.
Biasanya sayap ini dibuat dalam bentuk airfoil yang telah dirancang sedemikian rupa
untuk menyediakan daya angkat yang dibutuhkan, terutama ketika pesawat ini
mencapai laju kecepatan tertentu. Pesawat tipe fixed wing bisa melayang di udara
karena terus bergerak dengan sumber tenaga yang dihasilkan dari dorongan baling-
baling atau pun mesin jet.

Pesawat Tipe Rotary Wing

Pesawat tipe rotary wing menggunakan metode yang berbeda untuk melakukan
penerbangan. Salah satu contoh pesawat tipe ini yang paling terkenal yakni
helikopter. Beberapa contoh pesawat tipe rotary wing lainnya antara lain cyclocopter,
autogyros, dan gyrodynes. Pesawat ini bisa terbang ke angkasa karena diangkat
oleh sayap yang terus berputar-putar, atau umumnya disebut baling-baling.

Dalam setiap menit, baling-baling ini bisa berputar hingga ribuan kali untuk
menghasilkan daya angkat ke atas. Bentuk dari baling-baling ini ada yang dirancang
dengan desain airfoil, namun ada pula yang memiliki kemiringan tertentu. Rangkaian
baling-baling dan tiang pusatnya dinamakan rotor. Setiap pesawat rotary wing
mempunyai rotor dengan jumlah yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus,
pesawat ini juga dilengkapi dengan mesin tambahan yang berguna untuk membantu
fleksibilitas dan meningkatkan kecepatan gerakan pesawat, baik saat ke atas
maupun ke samping.

Perbedaan

Jadi perbedaan utama antara pesawat fixed wing dengan pesawat rotary wing
terletak pada bagian sayapnya. Sayap pada pesawat fixed wing tetap diam di tempat
dan sama sekali tidak bergerak. Pesawat ini bisa terbang lantaran mendapatkan
tenaga dorongan yang dihasilkan oleh mesin jet. Gerakan pesawat fixed wing
memungkinkan aliran angin bergerak di bawah sayap sehingga menghasilkan daya
angkat ke atas.

Berbeda halnya dengan pesawat tipe rotary wing. Pesawat ini mempunyai sayap
yang terus berputar-putar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Perputaran baling-
baling tersebut lantas menghasilkan daya angkat ke atas. Jadi kinerja baling-baling
yang terpasang di atas body pesawat inilah yang memungkinkan pesawat tersebut
mampu terbang mengangkasa.

Pengoperasian pesawat udara, harus mengikuti prosedur penerbangan dengan


cara:
Q Visual Flight Rule (VFR), cara menerbangkan pesawat udara dengan
mengutamakan /mengandalkan pandangan mata.
Q Instrument Flight Rule (IFR), cara menerbangkan pesawat udara
dengan bantuan alat bantu navigasi udara yang ada di dalam kokpit
pesawat udara .Penerbang hanya mengutamakan /mengandalkan
alat bantu navigasi udara.

Mesin pesawat udara pun mengalami perubahan yang berarti,dari mesin


piston yang menggerakkan baling-baling,mesin turbin yang menggerakkan baling-
baling,hingga mesin turbin yang menggerakkan semburan jet dan mesin turbin
yang menggerakkan fan besar.Jenis mesin yang disebutkan terakhir ini sangat
hemat bahan bakar hingga mencapai 30 %

Pada jaman lampau, sebuah pesawat udara yang akan terbang ke Eropa
harus singgah untuk mengisi bahan bakar disuatu tempat di Timur Tengah, tetapi
dengan jenis pesawat udara yang sama dengan mesin yang baru ini,pesud dapat
terbang langsung ke Eropa tanpa harus singgah dulu untuk mengisi bahan bakar.

Teknologi pesawat udara pun berkembang, dimasa yang akan datang fungsi
pilot digantikan oleh komputer, seluruh operasi penerbangan dikerjakan oleh
komputer, pilot hanya diperlukan bila ada kelainan dalam penerbangan, yang
dinamakan teknologi Fly by wire.

Anda mungkin juga menyukai