II. PENGENALAN.
Modul ini dibatasi hanya membahas tentang bandar udara yang digunakan
untuk komersial maupun khusus dan sedikit ulasan tentang pengoperasian pesawat
udara.
Bagaimana sebuah pesawat udara dapat terbang? (How an aircraft can fly )
Bentuk sayap pesawat udara yang aerofoil itu, menyebabkan udara yang
melalui bagian atas sayap akan mengalami percepatan, sehingga tekanannya akan
turun.
Hal ini sesuai dengan hukum Bernoulli, yang mengatakan bahwa bila udara
mengalami percepatan, maka tekanannya akan turun.
Sedangkan udara yang melalui sayap bagian bawah akan mengalir dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan pesawat udara, sehingga tekanannya lebih
besar maka timbullah gaya angkat dibawah sayap dan pesawat udara dapat
terbang,disebut pesawat udara Fixed wing/sayap tetap.
Apakah perbedaan antara fixed wing dan rotary wing? Saat ini, pesawat sudah
dirancang dan didesain dengan berbagai macam ukuran, bentuk, dan konfigurasi
sayap. Di antara beragam model pesawat tersebut, terdapat dua model yang paling
populer yaitu fixed wing dan rotary wing. Perbedaan antara keduanya akan kami
jelaskan secara lengkap di bawah ini.
Mayoritas orang yang mendengar kata pesawat pasti gambaran yang terbayang di
benaknya adalah pesawat jenis fixed wing. Pesawat tipe fixed wing mengandalkan
sayap yang menetap untuk mengangkat body-nya agar bisa terbang ke angkasa.
Biasanya sayap ini dibuat dalam bentuk airfoil yang telah dirancang sedemikian rupa
untuk menyediakan daya angkat yang dibutuhkan, terutama ketika pesawat ini
mencapai laju kecepatan tertentu. Pesawat tipe fixed wing bisa melayang di udara
karena terus bergerak dengan sumber tenaga yang dihasilkan dari dorongan baling-
baling atau pun mesin jet.
Pesawat tipe rotary wing menggunakan metode yang berbeda untuk melakukan
penerbangan. Salah satu contoh pesawat tipe ini yang paling terkenal yakni
helikopter. Beberapa contoh pesawat tipe rotary wing lainnya antara lain cyclocopter,
autogyros, dan gyrodynes. Pesawat ini bisa terbang ke angkasa karena diangkat
oleh sayap yang terus berputar-putar, atau umumnya disebut baling-baling.
Dalam setiap menit, baling-baling ini bisa berputar hingga ribuan kali untuk
menghasilkan daya angkat ke atas. Bentuk dari baling-baling ini ada yang dirancang
dengan desain airfoil, namun ada pula yang memiliki kemiringan tertentu. Rangkaian
baling-baling dan tiang pusatnya dinamakan rotor. Setiap pesawat rotary wing
mempunyai rotor dengan jumlah yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus,
pesawat ini juga dilengkapi dengan mesin tambahan yang berguna untuk membantu
fleksibilitas dan meningkatkan kecepatan gerakan pesawat, baik saat ke atas
maupun ke samping.
Perbedaan
Jadi perbedaan utama antara pesawat fixed wing dengan pesawat rotary wing
terletak pada bagian sayapnya. Sayap pada pesawat fixed wing tetap diam di tempat
dan sama sekali tidak bergerak. Pesawat ini bisa terbang lantaran mendapatkan
tenaga dorongan yang dihasilkan oleh mesin jet. Gerakan pesawat fixed wing
memungkinkan aliran angin bergerak di bawah sayap sehingga menghasilkan daya
angkat ke atas.
Berbeda halnya dengan pesawat tipe rotary wing. Pesawat ini mempunyai sayap
yang terus berputar-putar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Perputaran baling-
baling tersebut lantas menghasilkan daya angkat ke atas. Jadi kinerja baling-baling
yang terpasang di atas body pesawat inilah yang memungkinkan pesawat tersebut
mampu terbang mengangkasa.
Pada jaman lampau, sebuah pesawat udara yang akan terbang ke Eropa
harus singgah untuk mengisi bahan bakar disuatu tempat di Timur Tengah, tetapi
dengan jenis pesawat udara yang sama dengan mesin yang baru ini,pesud dapat
terbang langsung ke Eropa tanpa harus singgah dulu untuk mengisi bahan bakar.
Teknologi pesawat udara pun berkembang, dimasa yang akan datang fungsi
pilot digantikan oleh komputer, seluruh operasi penerbangan dikerjakan oleh
komputer, pilot hanya diperlukan bila ada kelainan dalam penerbangan, yang
dinamakan teknologi Fly by wire.