Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH TENTANG

HELIKOPTER TYPE BELL DENGAN KOFIGURASI


SWASH PLATE

Oleh :

Koman Abiyanto 170102016

Ahlan Ramadhan 170102029

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

YOGYAKARTA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
”HELIKOPTER TYPE BELL DENGAN KOFIGURASI SWASH PLATE” ini
demi terpenuhinya tugas dari mata kuliah Pesawat Sayap Rotasi.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kami mengenai helikopter dengan jenis bell terhadap
kofigurasi swash plate. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 3
A. Spesifikasi Helikopter Bell 205A-1 ........................................................................ 3
B. Pengertian Swashplate ............................................................................................ 4
C. Fungsi Swash Plate ................................................................................................. 5
D. Konfigurasi Swash Plate ......................................................................................... 5
E. Cara Kerja Swash Plate ........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Helikopter berasal dari bahasa Yunani, yang merupakan gabungan dari kata
sifat “elikoeioas” yang berarti “spiral” atau “winding” (berputar) dan kata
benda “pteron” yang berarti “feather” (bulu) atau “wing” (sayap). Sehingga
secara bahasa helikopter dapat diartikan pesawat sayap berputar untuk
membedakannya dari pesawat bersayap tetap biasa lainnya. Dapat disebutkan
pula bahwa helikopter adalah sebuah pesawat yang terangkat dan terdorong
oleh satu atau lebih rotor horizontal besar dibandingkan dengan pesawat sayap-
tetap lainnya, helikopter lebih kompleks dan lebih mahal untuk dibeli dan
dioperasikan, lumayan lambat, memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang
terbatas. Sedangkan keuntungannya adalah gerakannya; helikopter mampu
terbang di tempat, mundur, dan lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Terbatas dalam fasilitas penambahan bahan bakar dan beban/ketinggian,
helikopter dapat terbang ke lokasi mana pun, dan wilayah di daratan manapun.

Selain itu, Helikopter juga dapat diartikan sebagai pesawat udara yang
lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin.
Helikopter merupakan pesawat udara yang mengangkat dan terdorong oleh
satu atau lebih rotor (propeller) horizontal besar. Helikopter diklasifikasikan
sebagai pesawat bersayap putar. Pada dasarnya, prinsip dasar terbang dari
pesawat bersayap tetap (fixed wing) dengan helikopter yang dikenal juga
pesawat bersayap putar adalah sama. Kunci pembedanya ada pada dua
kekuatan besar yang bekerja terpadu secara vertikal untuk menghasilkan gaya
angkat dan daya dorong yang besar.

Pada pesawat bersayap tetap Kekuatan pertama dihasilkan oleh aliran


udara di permukaan sayapnya yang membentuk sudut datang tertentu dengan

1
flap yakni sayap kecil di belakang sayap yang posisinya ditegakkan. Sehingga
aliran udara mengalir deras ke belakang bisa diarahkan balik ke atas. Udara
yang mengalir di permukaan sayap bagian bawah menekan permukaan sayap
yang relatif datar itu ikut menekan ke atas menimbulkan gaya angkat dan
menyebabkan pesawat terangkat ke atas. Paling kurang 15 persen dari seluruh
gaya yang dihasilkan, dipergunakan untuk mengangkat badan pesawat ke atas.

Pada dasarnya, helikopter mempunyai berbagai macam bagian-bagian


yang sangat penting dalam proses penggunaannya. Bagian - bagian yang
dikatakan inti terkadang lebih menonjol untuk diketahui, tetapi helikopter juga
membutuhkan bagian-bagian lain yang berperan tidak kalah penting untuk
membantu bagian inti. Untuk itu, kami mengangkat pembahasan tentang
bagaimana konfigurasi bagian dari helikopter yaitu swash plate terutamapada
helikopter type bell yang sebenarnya juga harus diketahui dan dapat dipahami
sama pentingnya dengan bagian - bagian helikopter lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana spesifikasi Bell 205A-1?
2. Apa fungsi dan pengertian swash plate ?
3. Apa konfigurasi swash plate 205A-1 ?
4. Bagaimana cara kerja swash plate 205A-1?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui spesifikasi Bell 205A-1
2. Mengetahui pengertian dan fungsi swash plate
3. Mengetahui konfigurasi swash plate 20A-1
4. Mengetahui dan memahami cara kerja swash plate ball 205A-1

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat makalah ini dibuat adalah : Untuk menambah pengetahuan dan
wawasan kepada pembaca tentang Konfigurasi swash plate pada helikopter bell.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Spesifikasi Helikopter Bell 205A-1

Menurut informasi, Bell 205 A-1 yang punya satu mesin Lycoming T53-L-
13 serta dua bilah baling-baling, punya kemampuan terbang manuver yang lebih
lincah ketimbang NBell-412, meski untuk kecepatan tertinggal dengan NBell-
412 yang punya dua mesin. Keunggulan Bell 205 A-1 lainnya adalah efek suara
mesin yang ditimbulkan. Dengan pola operasi serangan mendadak dari balik
pepohonan misalnya, arah kedatangan heli kerap membuat bingung lawan di
daratan dengan efek suara yang seolah ‘memantul’ di arah yang tak terduga.

Bell 205 A-1 Penerbad kini telah dimodifikasi lebih lanjut, seperti
ditanamkannya sistem navigasi, radar, dan jenis persenjataan. Dilihat dari
kemampuan yang sudah battle proven, nampaknya Bell 205 A-1 masih akan
terus digunakan oleh Penerbad, bersanding gagah dengan heli Penerbad yang
lebih modern, seperti Mil Mi-35 Hind dan Mi-17V5 Hip.

Spesifikasi Bell 205A-1 :

 Awak : 1 atau 2
 Penumpang :8–9
 Propulsion : 1 Turboshaft Engine

3
 Engine Model : Lycoming T53-L-13
 Engine Power : 1044 kW1
 Speed : 204 km/h
 Ketinggian max : 3.840 meter
 Jangkauan terbang : 556 km
 Berat kosong : 2.363 kg
 Max. Takeoff Weight : 4.309 kg
 Diameter Baling-baling utama : 14,63 meter
 Diameter Baling-baling ekor : 2,59 meter
 Panjang : 12,65 meter
 Lebar : 17,62 meter
 Tinggi : 4,43 meter
 Terbang perdana : 16 Agustus 1961
 Total produksi : Lebih dari 10.000 unit

B. Pengertian Swashplate
Swashplate adalah perangkat yang mengubah masukan melalui control
penerbangan helikopter ke gerakan utama baling-baling (main rotor). Karena
baling-baling utama berputar, swashplate itu digunakan untuk mengirimkan
tiga perintah pilot dari non-rotating pesawat ke hub rotor berputar dan
mainblades. Swashplate itu sangat penting untuk pilot helikopter . Perangkat ini
mentransmisikan perintah bilah baling - baling rotor utama dari kontrol
(permintaan) yang diberikan oleh pilot yang menggunakan tuas (kolektif dan
siklik) atau autopilot yang bekerja langsung di ruang kemudi dan silinder atau
aktuator .

Swashplate itu terdiri dari dua bagian utama: swashplate stasioner dan
swashplate berputar. Swashplate (luar) stasioner dipasang pada tiang rotor
utama dan terhubung ke kontrol siklik dan kolektif oleh serangkaian pushrods.
Alat ini dapat memiringkan ke segala arah dan bergerak secara vertikal.
Swashplate berputar (inner) sudah terpasang dengan swashplate stasioner
dengan cara tisusun bertumpuk dan dapat untuk memutar dengan tiang rotor

4
utama. Link anti-rotasi mencegah swashplate berputar secara independen dari
bilah, yang akan berlaku torsi ke aktuator. Swashplate luar biasanya memiliki
slider anti-rotasi yang juga untuk mencegah berputar. Kedua swashplate miring
atas dan ke bawah sebagai satu unit. Swashplates untuk helikopter memiliki dua
rotor terpasang pada poros yang sama jauh lebih kompleks daripada helikopter
rotor tunggal.

C. Fungsi Swash Plate


Swash plate ini yang berfungsi untuk mengatur pergerakan helicopter
dengan cara mengatur sudut serang udara pada rotor blade. pergerakan
helicopter seperti forward,rearward, dan sideward. Untuk mengatur sudut
serang swash plate memakai bagian Stasionary swash plate dan untuk gerakan
vertical menggunakan ratating swash plate.

D. Konfigurasi Swash Plate

5
E. Cara Kerja Swash Plate
Mengubah masukan melalui kontrol penerbangan helikopter ke gerakan
utama baling-baling (main rotor). Karena baling-baling utama berputar,
swashplate itu digunakan untuk mengirimkan tiga perintah pilot dari non-
rotating pesawat ke hub rotor berputar dan mainblades. Swashplate itu sangat
penting untuk pilot helikopter. Perangkat ini mentransmisikan perintah bilah
baling - baling rotor utama dari kontrol (permintaan) yang diberikan oleh pilot
yang menggunakan tuas (kolektif dan siklik) atau autopilot yang bekerja
langsung di ruang kemudi dan silinder atau actuator.

Swashplate itu terdiri dari dua bagian utama: swashplate stasioner dan
swashplate berputar. Swashplate (luar) stasioner dipasang pada tiang rotor
utama dan terhubung ke kontrol siklik dan kolektif oleh serangkaian pushrods.
Alat ini dapat memiringkan ke segala arah dan bergerak secara vertikal.

6
Swashplate berputar (inner) sudah terpasang dengan swashplate stasioner
dengan cara tisusun bertumpuk dan dapat untuk memutar dengan tiang rotor
utama. Link anti-rotasi mencegah swashplate berputar secara independen dari
bilah, yang akan berlaku torsi ke aktuator. Swashplate luar biasanya memiliki
slider anti-rotasi yang juga untuk mencegah berputar. Kedua swashplate miring
atas dan ke bawah sebagai satu unit. Swashplates untuk helikopter memiliki dua
rotor terpasang pada poros yang sama jauh lebih kompleks daripada helikopter
rotor tunggal.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap
putar yang rotornya digerakkan oleh mesin. Helikopter merupakan pesawat
udara yang mengangkat dan terdorong oleh satu atau lebih rotor (propeller)
horizontal besar. Helikopter diklasifikasikan sebagai pesawat bersayap
putaruntuk membedakannya dari pesawat bersayap tetap biasa lainnya. Kata
helikopter berasal dari bahasa Yunani helix (spiral) dan pteron (sayap).
Helikopter yang dijalankan oleh mesin diciptakan oleh penemu Slovakia Jan
Bahyl. Salah satu bagian dari helikopter itu sendiri ialah swash plate.

Swashplate adalah perangkat yang mengubah masukan melalui kontrol


penerbangan helikopter ke gerakan utama baling-baling (main rotor). Karena
baling-baling utama berputar, swashplate itu digunakan untuk mengirimkan
tiga perintah pilot dari non-rotating pesawat ke hub rotor berputar dan
mainblades dengan kata lain, Perangkat ini mentransmisikan perintah bilah
baling - baling rotor utama dari kontrol (permintaan) yang diberikan oleh pilot
yang menggunakan tuas (kolektif dan siklik) atau autopilot yang bekerja
langsung di ruang kemudi dan silinder atau aktuator. Maka dari itu swashplate
sangat penting untuk pilot helikopter. Swash plate mempunyai dua bagian
utama utama yaitu satu pelat yang tetap (fixed) yaitu yang berwarna biru dan
pelat yang berputar yang ber warna merah. Swash plate ini yang berfungsi untuk
mengatur pergerakan pesawat dengan cara mengatur sudut serang udara pada
rotor blade.

B. Saran
Diharapkan dalam pembuatan helikopter dapat terus mengupdate atau
meperbaharui teknologi yang bermutu agar helikopter dapat lebih baik lagi
terutama dalam bagian swash plate.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://dokterotomotif1.blogspot.co.id/2014/05/prinsip-kerja-helikopter.html
Diakses pada tanggal 27 april 2019 jam 22.12 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Swashplate_(helikopter) Di akses pada tanggal 27


april 2019 jam 22.20 WIB

http://www.huey.co.uk/huey_servicebook.php Di akses pada tanggal 27 april 2019


jam 22.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai